PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
a. Mahasiswa akan dapat mengoprasikan/mendemonstrasikan dengan benar
pengoprasian : Boiler, Kalorimeter, Steam Engine, Super Heater, dan Steam
Turbin.
b. Mahasiswa akan dapat mengukur, menghitung, menganalisa
performance/karakteristik dari : boiler, calorimeter, steam engine, super heater,
dan steam turbine.
Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa akan dapat melakukan/melaksanakan pengukuran parameter yang
dibutuhkan untuk menghitung fraksi uap.
b. Mahasiswa akan dapat menjelaskan fungsi dan cara kerja kalorimeter pemisah dan
penyeratan.
c. Mahasiswa akan dapat menghitung fraksi kekeringan uap.
d. Mahasiswa akan dapat membuat gambar skematis pengukuran yang digunakan
dalam pengukuran.
e. Mahasiswa akan dapat menyimpulkan hasil percobaan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengertian
Kombinasi pemisahan dan penyeratan kalorimeter digunakan untuk menentukan
kualitas uap (tingkat kekeringan uap). Pemisah kalorimeter merupakan alat untuk
memisahkan kandungan air dari uap melalui proses mekanis. Proses mekanis tersebut
adalah sebagai berikut :
Uap basah yang masih mengandung air dilewatkan pada pemisah kalorimeter, karena
perapatan air lebih besar dari uap, maka air akan cenderung terlempar dari uap. Air ini
dikumpulkan dan jumlahnya dapat diukur.
Sedang uap yang relative tidak mengadung air dialirkan ke throttling calorimeter,
sehingga tekanannya turun tekanan setelah throttling menjadi sedikit dibawah
temperatur atmosfer. Ini menyebabkan uap menjadi kering. Dengan pengukuran
temperatur dan tekanan akhir uap, maka tingkat kekeringan uap dapat dihitung. Karena
jenis kalorimeter tersebut mempunyai keterbatasan, maka digunakan kombinasi
pemisah dan throttling kalorimeter.
a. Dryness fraction (kualitas uap)
Dryness fraction dari uap didefinisikan sebagai jumlah uap kering yang terdapat
didalam campuran uap basah.
jumlah uap ker ing
Dryness Fraction =
Jumlah uap ker ing air
b. Sparating Kalorimeter
Disini terjadi proses mekanika dimana pemasukan uap kalorimeter dibuat mengalir
secara seri terhadap sudut tumpul sehingga momen inersia dari air menyebabkan
mereka terpisah dari alirannya.
Wt
Xs =
Wt Ws
Dimana :
Wt = Berat dari uap kering yang diisikan ke dalam kalorimeter
Ws = Berat air yang dipisahkan didalam kalorimeter dalam waktu
yang sama
Xs = Dryness fraction yang diukur melalui kalorimeter sparasi.
METODOLOGI PRAKTIKUM
4. Thermometer
6. Tabel uap
B. Prosedur Kerja
3. Membuka katup uap dan mengalirkan uap melalui kalorimeter untuk pemanasan sistem.
4. Memeriksa permukaan kondensat sparasi naik sampai cairan itu dapat dilihat dalam pipa
kondensat kalorimeter.
6. Mengukur dan mencatat permukaan awal cairan dalam sparating kalorimeter, harga awal dari
permukaan kondensat dalam penampung kondensat, tekanan uap suply, tekanan uap keluar,
tekanan atmosfer, suhu uap suply dan suhu uap dalam trottling kalorimeter.
7. Mengukur hal tersebut sebanyak lima kali dalam interval waktu yang sama.
1. Meter Tekanan
3. Pengindera Temperatur
4. Pipa Kaca
5. Meter Temperatur
6. Throttling
7. Meter Tekanan
8. Pengindera Lampu
9. Pendinginan
DAFTAR PUSTAKA
G.Cusson Ltd. “Kalorimeter Instructioanal Manual Hand Book” England 1 December 1986, 2
march 1987.