Modul 3 (Pengeringan Bahan Pangan)
Modul 3 (Pengeringan Bahan Pangan)
Modul 3
PJ : Nabila (081290366221)
Co-PJ : Nurohman
3.1 Tujuan
1) Mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap mutu bahan pangan
2) Mengetahui pengaruh bentuk bahan terhadap laju pengeringan dan mutu bahan
pangan yang dikeringkan
Pengeringan dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang berasal dari bahan pangan itu sendiri yang meliputi. Faktor-
faktor tersebut adalah luas permukaan, kadar air awal, komposisi kimia, ukuran bahan
pangan, dan tekanan parsial dalam bahan pangan. Faktor eksternal merupakan faktor yang
berasal dari lingkungan atau alat yang digunakan yang meliputi: suhu, tekanan, kelembaban
udara, dan kecepatan volumetrik aliran udara pengering.
Laju pengeringan sangat bergantung pada perbedaan antara kadar air bahan dengan
kadar air keseimbangan. Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan
bahan pangan semakin cepat pindah panas ke bahan pangan dan semakin cepat pula
penguapan air dari bahan pangan. Pada proses pengeringan, air dikeluarkan dari bahan
pangan dapat berupa uap air. Uap air tersebut harus segera dikeluarkan dari atmosfer di
sekitar bahan pangan yang dikeringkan. Jika tidak segera keluar, udara di sekitar bahan
pangan akan menjadi jenuh oleh uap air sehingga memperlambat penguapan air dari bahan
pangan yang memperlambat proses pengeringan.
Pengeringan bahan pangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu penjemuran,
pengeringan buatan menggunakan alat pengering, dan pengeringan secara pembekuan
1) Penjemuran
Penjemuran adalah pengeringan dengan menggunakan sinar matahari secara langsung
sebagai energi panas. Penjemuran memerlukan tempat pengeringan yang luas, waktu
pengeringan yang lama dan waktu pengeringan bahan yang dikeringkan tergantung cuaca.
1
Yanti.doc/Modul3
Laboratorium Pasca Panen 1: Eksperimental
Keuntungan penjemuran adalah: energi panas murah dan berlimpah, tidak memerlukan
peralatan yang mahal, tenaga kerja tidak perlu mempunyai keahlian tertentu. Sedangkan
kelemahannya adalah: tergantung pada cuaca, jumlah panas matahari tidak tetap,
kenaikan suhu tidak dapat diatur, sehingga waktu penjemuran tidak dapat ditentukan
dengan tepat, dan kebersihan sukar untuk diawasi.
2) Pengeringan buatan
Pengeringan buatan adalah pengeringan menggunakan alat pengering. Suhu, kelembaban
udara, kecepatan aliran udara, dan waktu pengeringan dapat diatur dan diawasi.
Keuntungan menggunakan pengering buatan adalah: waktu pengeringan dapat ditentukan
dengan tepat dan kebersihan bahan pangan yang dikeringkan dapat diawasi. Sedangkan
kerugiannya adalah memerlukan energy berupa listrik atau bahan bakar lainnya sehingga
biaya pengeringan menjadi mahal, memerlukan peralatan yang relatif mahal harganya,
dan memerlukan tenaga kerja dengan keahlian tertentu.
3) Pengeringan dengan pembekuan (freeze drying)
Pengeringan ini menerapkan prinsip tekanan dan suhu. Metode ini membutuhkan tekanan
dan suhu yang sangat rendah. Untuk menurunkan tekanan maka bahan dimasukkan
kedalam ruang vakum sebelum dimasukkan ke dalam freezer untuk menurunkan suhu.
Produk yang dihasilkan akan menjadi lebih stabil kualitasnya (tidak terjadi perubahan
aroma, warna, dan unsur organoleptik lainnya), struktur bahan di dalam produk tetap
stabil (tidak terjadi pengkerutan atau perubahan bentuk pada struktur bahan), dan daya
rehidrasi produk meningkat (dengan hasil pengeringan yang sangat berongga dan lyophile
sehingga daya rehidrasi sangat tinggi dan dapat kembali ke sifat fisiologis, organoleptik
dan bentuk fisik yang hampir sama dengan sebelum pengeringan).
Kelompok Komoditas
1 Pisang ambon matang
2 Cabe merah
3 Kentang
4 Ubi Jalar
5 Ubi Kayu
6 Pisang nangka mentah
2
Yanti.doc/Modul3
Laboratorium Pasca Panen 1: Eksperimental
3
Yanti.doc/Modul3
Laboratorium Pasca Panen 1: Eksperimental
4. kemudian dilakukan blansing selama 3 menit pada air panas yang mengandung
natrium bisulfit 2g/L, tiriskan sampai air tidak menetes. Setiap bahan dihamparkan di
atas tampah dan loyang dengan ketebalan maksimal 1 cm. Beri label untuk masing-
masing perlakuan.
5. Keringkan bahan yang disimpan diatas tampah dengan cara dijemur selama 4 hari (4
x 24 jam) dan yang di dalam loyang pada oven yang suhunya sudah diatur 60oC
selama 2x24 jam.
6. Lakukan pengukuran kadar air awal dengan metode oven, lakukan pengukuran
bobot bahan setiap 24 jam dan perubahan secara visual dari bahan yang
dikeringkan (kenampakan dan warna). Pada akhir pengeringan, dilakukan
pengukuran terhadap kadar air bahan dan rendemen hasil pengeringan.
4
Yanti.doc/Modul3
Laboratorium Pasca Panen 1: Eksperimental
3.6 Perhitungan
5
Yanti.doc/Modul3
Laboratorium Pasca Panen 1: Eksperimental
Catatan:
1) Setiap kelompok hanya melakukan percobaan satu bahan saja ( penulisan cara kerja
cukup ditulis sesuai dengan bahan yang diuji)
2) Dilakukan juga pengujian terhadap kontrol, yaitu bahan contoh yang dikeringkan baik
menggunakan metode penjemuran maupun oven TANPA diberikan perlakuan apapun
kecuali bentuk potongan
3) Penjemuran dilakukan di dalam screen house.
4) Dilakukan pengukuran terhadap suhu dan kelembaban di tempat penjemuran.
6
Yanti.doc/Modul3