Anda di halaman 1dari 6

ANGKOR WAT TEMPLE

A. SEJARAH
Angkor Wat adalah kuil yang spektakuler di
Kamboja tengah, dibangun oleh kekaisaran
Khmer yang hilang. Itu dibangun pada masa
pemerintahan Raja Suryawarman II, yang
memerintah dari 1113 sampai 1145.
Dipersembahkan untuk memuliakan Wisnu,
candi ini dibangun sebagai candi agung negara
milik raja sekaligus sebagai ibu kota. Karena
prasasti yang menyebutkan pembangunannya
belum ditemukan, maka nama asli candi ini tidak
diketahui. Pada akhir abad ke-13, Angkor Wat
perlahan-lahan dialihfungsikan dari candi Hindu
menjadi candi Buddha Theravada, hal ini
berlangsung hingga kini. Angkor Wat agak tidak
biasa dibandingkan candi-candi lainnya di
Angkor, meskipun ditelantarkan setelah abad ke-
16, Angkor Wat tidak pernah benar-benar
ditinggalkan. Angkor tetap bertahan antara lain
salah satunya karena parit yang mengelilinginya
melindungi bangunan candi dari rongrongan
pohon besar hutan rimba.

B. PRINSIP PENATAAN RUANG


Angkor Wat menghadap ke barat ketimbang timur yang pada awalnya diperuntukan untuk makam sang raja. Desain dasar
sebuah menara tunggal di atas sebuah platform melangkah diperluas menjadi desain lima menara, di mana menara sentral
besar yang melambangkan Gunung Meru dikelilingi oleh empat yang lebih kecil di setiap sudut dan tangga di empat arah
utama di rencana salib. pintu masuk menghadap ke barat yang terkait dengan Wisnu. Seseorang memasuki kuil pertama
mendekati jalan masuk yang membawanya melintasi parit lebar 200 meter. Di seberangnya ada paviliun pintu masuk
berukuran 230 meter utara-selatan. Bagian tengahnya mencakup tiga bagian yang dapat ditampung gajah untuk prosesi
kerajaan. Melewati gerbang masuk adalah jalan lintas panjang yang membentang lebih dari 300 meter, dihiasi dengan
binatang mirip ular mitos yang disebut naga. Di kedua sisi adalah bangunan terisolasi yang disebut "perpustakaan"
meskipun fungsi sebenarnya tidak diketahui. Di dekat candi terdapat dua kolam kecil yang mungkin dibangun pada abad
ke-16.
D. KONSEP
Angkor Wat adalah contoh utama gaya klasik arsitektur Khmer, gaya Angkor Wat yang berasal dari nama candi tersebut.
Konsep penataan Angkor Wat ini menggunakan diagaram mandala yang dimana sebuah ruang mengasosiasikan
menggunakan bagian tubuh manusia. Beberapa unsur konsep Angkor Wat meliputi:
1. Ogival, menara dengan bentuk bergelombang seperti kuncup teratai,
2. Galeri yang berisi sebuah gambaran dewata (atau bidadari), relief dasar, dan pedimen karangan bunga yang luas dan
gambaran naratif,
3. Sebuah fasad Angkor Wat yang cenderung menghadap ke sebelah barat untuk memuja dewa wisnu.

C. TRANSFORMASI
Transformasi bentuk angkor wat berpacu pada garis axis arah mata angin yang dimana arah tersebut memiliki makna dan
simbolis terhadap pemujaan dewa. Garis axis tersebut telah diperhitungkan untuk bertujuan terintegrasi secara visual
dengan matahari. Seolah matahari berada di puncak candi angkor wat agar memiliki simbolis berorientasi bukan
astronomis yang bertujuan menggambarkan mahkota emas di titik tertinggi dari bait suci.
SUMBER:
https://id.wikipedia.org/wiki/Angkor_Wat

https://ashleycowie.com/new-blog/the-hyper-sacred-geography-of-angkor-wat

http://www.orientalarchitecture.com/sid/17/cambodia/angkor/angkor-wat-temple

http://api.ning.com/files/skDlgebPcJYiXd0K7oKYSSw3BhZ81W-
RUiml3GKiYZ7*mJXhDitlJfU2*o4xkR*4/ANGKORWAT3.jpg

https://5members.wordpress.com/2017/02/26/wat-arun-bangkok/

http://yell-art.blogspot.co.id/2012/07/wat-arun-thailand.html

http://www.stonesofhistory.com/tag/wat-arun/
WAT ARUN

A. SEJARAH
Wat Arun, yang berarti “Kuil Fajar” adalah sebuah kuil
Buddha di Thonburi, tepi barat Sungai Chao Phraya,
Bangkok. Nama kuil berasal dari dewa Hindu Aruna,
sering dipersonifikasikan sebagai radiasi dari matahari
terbit. Sebuah candi Buddha sejak ada pada zaman
kerajaan Ayutthaya. Dikenal sebagai Wat Makok, karena
terletak di desa Bang Makok (kedondong). Menurut
sejarawan Pangeran Damrong Rajanubhab, candi ini
terlihat pada peta Perancis pada masa pemerintahan
Raja Narai (1656-1688). Candi ini berganti nama Wat
Chaeng oleh Raja Taksin ketika ia mendirikan ibukota
baru dari Thonburi dekat candi, setelah jatuhnya
Ayutthaya. Orang meyakini bahwa Taksin bersumpah
untuk mengembalikan kuil setelah melewati kuil itu saat
fajar. Candi ini mengabadikan gambar Emerald Buddha
sebelum dipindahkan ke Wat Phra Kaew di tepi timur
sungai (di Grand Palace) di tahun 1785. Candi ini
terletak di dasar istana kerajaan selama pemerintahan
Taksin, sebelum penggantinya, Rama I, memindahkan
istana ke sisi lain sungai (Grand Palace). Wat Arun ini
ditinggalkan, untuk jangka waktu yang panjang, sampai
Rama II, yang mengembalikan candi dan
memperpanjang pagoda hingga menjadi 70m.

B. PRINSIP PENATAAN RUANG

PRANG UTAMA 1. Prang Utama


Prang Utama terdapat 3 tingkatan:

 Trayastrimsa : Berada di puncak (paling


MONDOP
atas) melambangkan kehidupan dewa-
dewa.
 Caturmaharajikakayika : Berada pada
bagian tengah, terdapat 4 penjaga yaitu
kumbhandas (org kerdil), gandharvas
(peri), Nagas (naga), yaksas (jin)
 Asuras : Area paling bawah,
N melambangkan lautan luas
PRANG THIT
2. Candi­candi kecil yang mengelili candi utama disebut Prang Thit , terdapat relief marn bak, krabi bak 
dan relief­relief lainnya seperti:
a. Patung Dewa angin Phra Pai dengan kuda sebagai kendaraannya. 
b. Patung Dewa dan Narasingha. Setengah singa dan setengah manusia yang dianggap sebagai 
reinkarnasi dewa wisnu.
3. Di antara Prang Thit terdapat Mondop , yaitu bangunan untuk menggambarkan kisah perjalanan Budha

C. KONSEP
Konsep yang diambil pada candi ini hampir sama dengan candi­candi lainnya yaitu Thridhatu. Prang pusat 
merupakan Prang terbesar yang menyerupai sekaligus melambangkan gunung Meru (sebagai pusat alam 
semesta yang di dasarnya terdapat samudra luas, dengan matahari dan bulan yang mengelilinginya). Gunung 
Meru sangat sering disebutkan dalam dongeng dan legenda Hindu.
PERKEMBANGA
N
ARSI-2
DEFIAN RIZKIADI
21316778

Anda mungkin juga menyukai