Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN

Bahasa adalah sarana komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai alat komunikasi, bahasa
digunakan dalam berbagai tingkatan dan kepentingan yang beraneka ragam. Oleh karena itu, muncullah
berbagai ragam Bahasa, yang salah satunya yaitu ragam bahasa ilmiah.

Ragam bahasa ilmiah, atau biasa juga disebut ragam bahasa baku, adalah ragam bahasa yang digunakan
untuk mengungkapkan gagasan ilmiah melalui tulisan sehingga ide yang disampaikan dapat diterima
dengan mudah oleh pembaca. Ragam bahasa ilmiah biasanya digunakan untuk penulisan karya ilmiah,
contohnya: laporan makalah, laporan hasil penelitian, laporan resmi, skripsi, tesis, disertasi, laporan
pekerjaan, laporan pertanggungjawaban, laporan keuangan, dan lain sebagainya.

Salah satu pakar bahasa Indonesia ilmiah, Suparno dkk. menjelaskan bahwa bahasa indonesia ilmiah
merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menyampaikan buah pikiran yang
bersifat ilmiah, bersituasi resmi dengan unsur-unsur kebahasaan yang bersifat baku. Senada dengan
pendapat tersebut, Yonohudiyono dkk. menyatakan bahwa Bahasa Indonesia Ilmiah adalah salah satu
ragam bahasa yang tidak termasuk ke dalam ragam dialek, dipakai dalam suasana resmi oleh para
cendikiawan untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan secara tulis maupun lisan.

Suparno dkk. menjelaskan bahwa karakteristik bahasa Indonesia ilmiah itu (1) lugas dan jelas, (2)
objektif, (3) cendekia, (4) ringkas dan padat, (5) konsisten dan (6) gagasan sebagai pangkal tolak (7)
penggunaan istilah teknis

1. Lugas dan Jelas

Lugas diartikan mengandung makna apa adanya, gagasannya jelas, tidak berbelit-belit, mudah dipahami,
tidak dingkapkan dalam bentuk kiasan, dan tidak bermakna ganda. Sedangkan jelas yakni berarti
gamblang, tegas, dan tidak meragukan. Bahasa Indonesia ilmiah berfungsi sebagai alat pengungkap
gagasan ilmiah secara jelas. Agar gagasan yang diungkapkan jelas, bahasa yang digunakan juga harus
jelas. Hal ini dapat membantu penulis untuk mengungkapkan gagasannya dan membantu pembaca untuk
memahami karya ilmiah tersebut.

2. Objektif

Objektif diartikan sebagai apabila mengungkapkan sesuatu dalam keadaan sebenarnya, maka tidak boleh
dipengaruhi oleh emosi pribadi pemakainya. Gagasan ilmiah tidak boleh bersifat subjektif, yakni
mengemukakan suatu pandangan dari sudut pribadi saja, tanpa memperhatikan sudut pandang orang lain
secara umum.

3. Cendekia

Bahasa yang cendekia ialah bahasa yang mampu digunakan untuk mengungkapkan hasil berpikir logis
secara tepat. Penyusunan kalimat cendekia dilakukan dengan runtut dan sistematis sehingga kelogisan
karya ilmiah mampu diikuti oleh pembaca. Jika sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua
buah gagasan, dan tiap-tiap gagasan itu memiliki hubungan kausalitas, maka dua gagasan tersebut harus
tampil secara jelas dalam kalimat.

4. Ringkas dan Padat

Bahasa keilmuan berciri ringkas dan padat, artinya pemakaian unsur bahasa di dalamnya harus hemat.
Unsur-unsur yang tidak diperlukan karena tidak fungsional dalam mengungkapkan gagasan harus
dibuang.

5. Konsisten

Bahasa keilmuan berciri konsisten, artinya harus bersifat konsisten, selaras dan tidak berubah-ubah.
Unsur-unsur bahasa berupa pembentukan kata dan tata tulis (termasuk penggunaan ejaan dan tanda-
tanda baca) harus menggunakan kaidah yang berlaku dan konsisten.

6. Gagasan sebagai Pangkal Tolak

Gagasan sebagai pangkal tolak berarti bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah harus berdasarkan
pada gagasan atau ide dasar bukan pada penulis. Hal ini terkait dengan objektivitas penulis, bagaimana
penulis dapat menyampaikan idenya dengan bertolak murni dari gagasan itu sendiri, bukan berdasarkan
keinginan penulis secara pribadi.

7. Penggunaan istilah teknis

Istilah-istilah teknis yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus sesuai dengan bidang keilmuan
yang berhubungan dengan topik karya ilmiah tersebut, serta dilengkapi dengan peristilahan teknis yang
meliputi penulisan angka, lambang, dan istilah sesuai dengan bidang ilmu tertentu.
KESIMPULAN

Bahasa merupakan alat komunikasi antarmanusia untuk melahirkan pikiran dan perasaannya. Bahasa
Indonesia yang digunakan untuk kepentingan komunikasi ilmiah disebut bahasa Indonesia ilmiah, yang
berkarakteristik (1) lugas dan jelas, (2) objektif, (3) cendekia, (4) ringkas dan padat, (5) konsisten dan
(6) gagasan sebagai pangkal tolak (7) penggunaan istilah teknis.

Anda mungkin juga menyukai