Anda di halaman 1dari 3

1.

perkembangan bahasa lambat


Ketidakmampuan berbahasa dengan baik dan benar,di karena
kan Ketidaksempurnaan organ wicara menghambat kemampuan
seseorang memproduksi ucapan (perkataan) yang sejatinya
terpadu dari pita suara, lidah, otot-otot yang membentuk rongga
mulut serta kerongkongan, dan paru-paru. Hal ini disebut
gangguan mekanisme berbicara. Menurut Chaer (2002)
berdasarkan mekanismenya, gangguan berbicara dapat terjadi
akibat kelainan pada paru-paru (pulmonal), pada pita suara
(laringal), pada lidah (lingual), serta pada rongga mulut dan
kerongkongan (resonental).
2.Anak tampak seperti tuli,sulit berbicara
Anak autis tidak bisa melakukan pengucapan dengan baik, sehingga
tidak mampu menunjukkan keterampilan mengucapkan suara dalam
suatu kata.
3.Mengoceh tanpa arti berulang-ulang, dengan bahasa yang tak
dapat dimengerti orang lain.anak autis biasa nya mengeluarkan kata-
kata atau berbicara yang tidak jelas yang sulit untuk di mengerti oleh
orang yang berada di sekitar nya.

 Kemampuan berbahasa mengalami keterlambatan atau


sama sekali tidak dapat berbicara. Menggunakan kata kata
tanpa menghubungkannya dengan arti yang lazim digunakan.
 Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dan
hanya dapat berkomunikasi dalam waktu singkat.
 Kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang lain (“bahasa
planet”)
 Tidak mengerti atau tidak menggunakan kata-kata dalam
konteks yang sesuai.
 Ekolalia (meniru atau membeo), menirukan kata, kalimat
atau lagu tanpa tahu artinya.
Cara Perawatan Anak Penyandang Autis

Anak autis atau autism bukanlah penyakit. Autis atau autisme hanyalah
gangguan perkembangan pada anak. Autis sebenarnya sangat perlu menjadi
perhatian khusus, ada dua hal yang harus diperhatikan pertama bahwa
masyarakat umum yang menganggap kalau autis sebagai penyakit itu salah
besar, dan kedua penyandang autis yang sekarang peningkatanya sangat banyak.
Jadi autis itu perkembangan pada anak yangterjadi dan Nampak gejalanya
dalam usia 3tahun.

Secara sederhana autis ini disebabkan adanya kelemahaan genetic. Kelemahaan


genetic ini menyebabkan gangguan saraf yang mempengaruhi fungsi otak
normal. Jadi karena itu autis bisa menimpa siapa un tanpa pandang bulu. Autis
membuat seorang kesulitan berkomunikasi baikverbal maupun non verbal.

Sifat autis ini beraneka ragam yaitu masing-masing penyandang autis memiliki
serangkaian perilaku yang beda-beda tingkah lakuknya. Karena autis itu
gangguan perkembangan pada otak normal, jadi bagaimana oarng lingkunganya
mengupayakan untuk anak diterima secara normal. Norm1ulLal yang dimaksud
sianak besa berinterasi secara kontak dan bersosial dan mampu berkomunikasi
secara yambung dengan tatapan mata yang tidak kosong. Dan dia bisa menjaga
atau mengurus dirinya sendiri.

Anak autis bisa akan suka menyakitkan dirinya karena dia sulit menyapaikan
maksud dan keinginanya, jadi disini peranan orangtua sangat membantu
perkembangan anak dalam menganalisa tingkah laku buah hatinya, kalau ada
perbedaan lain pada diri anaknya dengan anak yang lain tidak salah orangtua
mengkonsultasikan hal tersebut pada dokter, jangan malu agar bisa ketahuan
dan cepat teratasi. Sehingga anak bisa mudah berinterasi dan bersosial kepada
lingkungan sekitarnya. Sebagai orangtua harus juga belajar untuk mengetahui
atau bagaimana mengatasi masalah kalau anaknya memang mengalami autis.
17

Pilihlah sekolah yang baik dan yang ada terapi buat autisnya, tetapi jangan
pernah tergantung pada sekolah tersebut itu secara menyeluruh. Karena anak
autis itu penengannya harus penuh kasih sayang dan penuh kesabaran. Anak
autis itu tidak bisa diajarkan dengan kekerasan. Dan buatlah anak autis
berlakukan secara normal tapi lakukan dengan cara yang lebih berbeda karena
anak autis agak lemah jadi perlu kesabaran dan kasih sayang.

1. Cara Penanggulangan Autis pada Anak

Untuk menentukan apakah seorang anak menderita autisme atau tidak,


sangatlah sulit. Orang tua terkadang merupakan orang pertama yang mengetahui
apabila terjadi masalah pada anak, misalnya anak belum juga berbicara pada
seusianya, tidak terlalu tertarik terhadap orang lain, atau bertingkah laku yang
tak biasanya. Tetapi gejala tersebut tidak bisa langsung dihubungkan dengan
autisme, karena misalnya anak yang lambat berbicara bisa jadi karena
mempunyai masalah pendengaran.

Seringkali para spesialis harus bekerjasama dalam sebuah tim untuk dapat
mencari tahu apa penyebabnya. Para spesialis tersebut bisa termasuk, dokter
anak, dokter syaraf anak, psikiater, tenaga psikolog anak, tenaga terapi wicara
anak, fisioterapis, dll. Tim tersebut akan mempelajari saat anak bermain,
belajar, berkomunikasi dan bertingkah laku. Para tim juga akan memperhatikan
catatan dari orang tua. Berdasarkan informasi-informasi tersebut, dokter akan
dapat memutuskan apakah seorang anak menderita autisme atau masalah lain.

18

Anda mungkin juga menyukai