Fisiologi Mandiri
Fisiologi Mandiri
NIM : 11.14076.18.004
1. Pengertian Difusi
Difusi merupakan kejadian atau peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan dinamakan gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga semua partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan
teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek
yang berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler.
Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang
diam dari solid atau fluida.
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya
A. Proses Difusi
Proses difusi terjadi ketika adanya pergerakan atau perpindahan partikel suatu zat
baik itu zat padat, cair maupun gas dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke
yang berkonsentrasi rendah yang mana pastinya melewati suatu membra. Proses itu
sendiri bisa disebut sebagai proses transportasi yang tentunya tidak akan memerlukan
energi sama sekali maka dari itu disebut juga transportasi pasif. Mengapa bisa
demikian? Tentu saja hal tersebut disebabkan oleh kekuatan dorong yang berasal dari
energi yang bersumber dari gerak acak partikel yang berdifusi. Adapun syarat suatu
partikel bisa melewati membrane yakni dengan partikel tersebut merupakan partikel
dengan bentuk yang kecil, sederhana serta bisa larut didalam air ataupun lemak.
B. Contoh Difusi
Proses difusi itu sendiri jika diteliti melalui teori mungkin akan jauh lebih
membinggungkan namun untuk contoh difusi Anda bisa langsung liat ketika
memberikan gula pada cairan teh, dimana lambat laun cairan teh akan menjadi manis
akibat gula yang melebur menjadi 1 dengan air teh itu sendiri.
2. Pengertian Osmosis
Osmosis itu sendiri tentu saja diartikan sebagai proses berpindahnya pelarut dari
sebuah larutan yang mana mempunyai daya konsentrasi yang rendah ataupun pelarut
yang murni dengan melewati membran semppermeabel ke larutan yang mempunyai
daya konsentrasi yang lebih tinggi sehingga pada akhirnya tercapai keseimbangan
untuk laju pelarutnya. Proses ini tentu akan membuat molekul-molekul yang ada pada
pelarut akan berpindah dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih kental
ataupun pekat. Osmosis juga bisa diartikan sebagai suatu fenomena yang terjadi alami
namun bisa bisa dihambat secara buatan tentunya dengan meningkatkan tekanana
dibagian konsentrasi yang lebih tinggi ataupun pekat sehingga nantinya akan melebih
bagian konsentrasi yang lebih encer yang dilambangkan dengan π.
A. Proses Osmosis
Anda bisa melihat proses Osmosis itu sendiri melalui suatu bejana yang dipisahkan
oleh selaput semipermiable yang mana ditempatkan 2 larutan glukosa yang terdiri dari
air yang berfungsi sebagai pelarut dan juga glukosa sebagai zat yang akan terlarut
tentunya dengan konsentrasi yang berbeda satu sama lain. Air tersebut akan bergerak
mulai dari larutan konsentrasi yang rendah bergerak menuju ke glukosa yang memiliki
konsentrasi yang lebih tinggi melewati selaput permeable. Di proses ini, pergerakan air
itu sendiri mulai berjalan dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke konsentrasinya yang
rendah. Larutan dengan konsentrasi zat larut lebih tinggi disini disebut juga dengan
larutan hipertonis sedangkan untuk larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah
disebut juga dengan isotonis. Sedangkan untuk larutan yang berada diluar sel dan
konsentrasinya lebih rendah didalam sel disebut juga dengan larutan hipotonis.
B. Contoh Osmosis
Contoh nya bisa Anda coba merendam sebuah wortel kedalam larutan garam 10%,
nantinya sel-selnya pada wortel akan hilang rigiditas (kekakuannya). Tentu saja hal
tersebut bisa terjadi karena potensiaol air dalam sel wortel jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan potensial air pada garam yang mana membuat air dalam sel akan
keluar ke larutan garam tersebut. Jika Anda mengamatinya dengan menggunakan
mikroskop maka vakuola sel-sel wortel akan tidak tampak dan sitoplasma akan terlihat
mengkertu dan juga membrane sel akan terkelupas keluar dari dindingnya.
3. Pengertian Filtrasi
Filtrasi adalah metode pemisahan fisik, yang digunakan untuk memisahkan antara
cairan (larutan) dan padatan. Cairan yang telah melalui proses filtrasi/penyaringan
disebut filtrat, sedangkan padatan yang tertumpuk di penyaring disebut residu.
Walaupun ada kalanya residu adalah produk yang diinginkan.
A. Prinsip Filtrasi
Karena prinsip dasar dari filtrasi ini sangat sederhana yaitu menyaring molekul-
molekul padatan yang tercampur dalam larutan, maka tingkat kemurnian filtrat yang
diperoleh dari filtrasi ini bergantung pada kualitas serta ukuran pori dari filter (penyaring)
yang digunakan.
Untuk metode filtrasi, dimana yang diinginkan ialah residu-nya (ampas) biasanya
diperlukan langkah pengertingan agar seluruh cairan yang masih tersisa dalam padatan
menguap.
B. Metode Filtrasi
Metode filtrasi panas digunakan untuk memisahkan antara cairan dan padatan,
dimana dalam prosesnya diharapkan tidak menghasilkan kristal di bagian funnel
penyaring dan peralatan lainnya. Pada metode ini, peralatan gelas yang akan terkena
larutan secara langsung dipanaskan terlebih dahulu.
Sebaliknya dari metode filtrasi panas, metode filtrasi dingin digunakan untuk
memisahkan antara cairan dan padatan, dimana setelah penyaringan diharapkan terjadi
pembentukan kristal. Metode ini menggunakan es untuk mendinginkan aparatus yang
digunakan, sehingga temperatur dalam sistem akan turun secara drastis dan memicu
tumbuhnya kristal. Metode ini umumnya kalian gunakan dalam proses rekristalisasi.
Metode filtrasi vakum digunakan untuk mendapatkan hasil padatan yang kering
dengan cepat. Untuk melakukan filtrasi vakum, alat yang dibutuhkan ialah Funnel
Buchner.