Lalu dilakukan Fiksasi dengan mercaptoethanol-formaldehyde.
Metodenya yaitu dengan
difusi dengan tisu serta mengamati perubahan warnanya dan di ukur perjam nya dengan interval 1mm dan lensa. Perubahan warna ini juga tergantung dengan liver tikus itu. Tisu yang digunakan adalah tisu yang bisa menyusut. Lalu di ukur dengan viskometer (alat pengukur viskositas) untuk mengetahui viskositas dalam sampel. Pertama yang dilakukan persiapkan formaldehi (F1,F2,F3,F4,F5,F6,F7,F8) mercaptoethanol-formaldehyde (MF1, MF2, MF3, MF4, MF4a, MF4b, MF5, MF5a, MF5b, MF6, MF6a, MF6b, MF7, MF8) dan mercaptoethanol (0.1%, 0.2%, 0.4%). Dan disuling 0.2 M fosfat buffer ke 15%. Jika sudah siap masukan satu milimeter ke gelas viskometer tanpa gelembung menggunakan pipet pasteur. Lalu disetting measurasi yang pertama sekitar 2 menit. Lalu di jalankan viskometer selama kurang lebih 1 jam dan di measurasi selama 10 menit sekali. Karena tidak ada perbedaan yang sangat besar antar sampel jadi tidak perlu dilakukan tes tabung. Selanjutnya Gel Elektroposis Polyacrylamide sangat konstan senilai 60 mA sampai perwarna biru Bromophenol bereaksi ke dasar gel. Lalu gelnya ditambah dengan Coomassie Brilliant Blue. Selanjutnya ketika di uji dengan spektofotometer dengan hasil formaldrhid (F6, F8); mercaptoethanol-formaldehid (MF6, MF6a, MF6b, MF8) dan 0.1% mercaptoethanol. Blank volumnya sama dengan protein dan air yang di destilasi. Spektra dibawa diantara 200 nm dan 700 nm di 4 nm s-1 setelah reaksi dilakukan selama 4 jam, semalaman.
Hasilnya bisa dilihat ketika menggunakan dengan mikroskop. Menggunakan tisu
imersi MF6 dengan pH 7.2 hasilnya lebih baik formaldehid-fixed pelawanya. Permukaan selnya begitu jelas dan nuclear kromatin terlihat begitu kontras. Pigmen formalin tidak ada. Perut dan oesopagus memperlihatkan masih sangat bagus epitel sel sekelilingnya, nuclei nya juga, lymphoid lymphoid tisu, capillaries and mesenchymal.