STATUS PASIEN
1
2.2 Riwayat Medis Umum
Anamnesis
Autoanamnesis dan alloanamnesis (dengan suami pasien yang tinggal
satu rumah dengan pasien).
Keluhan Utama
Sesak nafas sejak 1 hari SMRS.
2
Riwayat stroke (+) ± 3 tahun yang lalu dengan sekuele kelemahan
pada sisi tubuh sebelah kiri.
Riwayat maag (+), penyakit TB paru (-), penyakit hati (-), asma (-),
tipes (-).
Riwayat Pembedahan
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat pembedahan
Riwayat Imunisasi
Tidak ada
Riwayat Alergi
Tidak ada alergi obat atau makanan.
Riwayat Obat-obatan
Pasien mengonsumsi PTU sejak 2 tahun lalu.
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak kedua dari 7 bersaudara. Pasien menikah satu
kali, mempunyai 5 orang anak serta 14 orang cucu. Pasien tinggal bersama
suami dan anak kelima serta keluarganya. Semua anak pasien sudah menikah,
ada beberapa yang tinggal di rumah sendiri dan hanya satu anak beserta
3
keluarganya yang ikut tinggal bersama dengan pasien. Hubungan dengan
keluarga baik. Pelaku rawat di rumah sakit adalah suami dan anaknya.
4
a. Benjolan di leher -
b. Gemeteran -
c. Lebih suka udara dingin -
d. Banyak keringat +
e. Lekas Lelah/lemas +
f. Berat badan menurun +
g. Operasi gondok -
h. Rasa haus bertambah +
i. Mudah mengantuk -
j. Tidak tahan dingin +
k. Sering lupa, sulit konsentrasi, lambat berpikir -
l. Mudah tersinggung -
Saraf
a. Pusing/sakit kepala -
b. Kesulitan mengingat sesuatu/konsentrasi +
c. Pingsan sesaat -
d. Gangguan penglihatan +
e. Gangguan pendengaran -
f. Rasa baal/kesemutan anggota badan -
g. Kesulitan tidur -
h. Kelemahan anggota badan +
i. Lumpuh +
j. Kejang-kejang -
Jiwa
a. Sering lupa -
b. Kelakuan aneh -
c. Mengembara -
d. Murung -
e. Sering menangis -
5
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk YA TIDAK v
akan terjadi pada anda?
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian YA v TIDAK
besar hidup anda
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? YA v TIDAK
9. Apakah anda lebih senang tinggal di rumah YA TIDAK v
daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu
hal yang baru?
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak YA TIDAK v
masalah dengan daya ingat anda dibandingkan
kebanyakan orang?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang YA v TIDAK
ini menyenangkan?
12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti YA TIDAK v
perasaan anda saat ini?
13. Apakah anda merasa penuh semangat? YA v TIDAK
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak YA v TIDAK
ada harapan?
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik YA TIDAK v
keadaannya dari anda?
Hasil 4
Keterangan:
- Setiap jawaban yang bercetak tebal mempunyai nilai 1.
- Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi.
- Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi.
Interpretasi:
- Skor Geriatric Depression Scale (GDS): 4
- Saat ini pasien tidak depresi.
6
2.5 Pengkajian Status Mental Mini
7
Mengendalikan rangsang 2 2 2
pembuangan tinja
Mengendalikan rangsang berkemih 2 1 0
Membersihkan diri 1 1 0
Menggunakan jamban 2 0 0
Makan 2 1 1
Berubah sikap dari bebaring ke duduk 2 1 1
Berpindah/berjalan 2 0 0
Memakai baju 2 1 1
Naik turun tangga 1 0 0
Mandi 1 0 0
Total 17 7 5
Rekapitulasi Skor Instrumental Activities of Daily Living Lawton (L-IADL)
Fungsi Skor
Kemampuan menggunakan telepon 0
Berbelanja 0
Menyiapkan makanan 1
Urusan rumah tangga 0
Mencuci pakaian 0
Penggunaan Transportasi 1
Tanggung jawab terhadap obat sendiri 1
Mampu mengatur keuangan 0
Total Skor 3
Interpretasi status fungsional pasien:
Sebelum sakit pasien memiliki status fungsional yang mandiri. Saat masuk rumah
sakit pasien dan selama perawatan pasien mengalami ketergantungan berat.
8
Skor penapisan : 4 (Skor ≤ 11, kemungkinan malnutrisi)
Skor pengkajian : 12
Penilaian Total : 16 (malnutrisi)
9
3. Alat bantu untuk berpindah Perabotan = 30 0
Walker = 15
Tidak ada, bed, kursi roda,
perawat = 0
4. Penggunaan obat IV atau heparin Menggunakan = 20 0
Tidak menggunakan = 0
5. Cara berjalan atau berpindah Tidak mampu = 20 10
Lemah = 10
Normal, bed rest,
immobilisasi = 0
6. Status Mental Mudah lupa = 15 0
Orientasi baik = 0
Jumlah 25
Interpretasi: skor 25 menunjukkan pasien berisiko sedang cedera/jatuh.
10
Mobilitas Saya tidak mempunyai masalah untuk berjalan
Saya ada masalah untuk berjalan
Saya hanya mampu berbaring
Perawatan diri sendiri Saya tidak punya kesulitan dalam perawatan
diri sendiri
Saya mempunyai kesulitan untuk membasuh
badan, mandi, atau berpakaian
Saya tidak mampu membasuh badan, mandi,
atau berpakaian sendiri
Aktivitas sehari-hari Saya tidak punya kesulitan dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari
Saya mempunyai keterbatasan dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari
Saya tak mampu melaksanakan kegiatan sehari-
hari
Rasa nyeri/tidak nyaman Saya tidak mempunyai keluhan rasa nyeri
atau rasa tidak nyaman
Saya suka merasakan agak nyeri/agak kurang
nyaman
Saya menderita karena keluhan rasa nyeri atau
tidak nyaman
Rasa cemas/depresi Saya tidak merasa cemas/gelisah atau
depresi (jiwa tertekan)
Saya suka merasa agak cemas atau depresi
Saya merasa sangat cemas atau sangat depresi
Bagian kedua dari EQ 5D (VAS)
Saat diminta untuk menggambarkan kondisi kesehatannya pada skala 0–100,
pasien menandai angka 100 (paling sehat).
11
b. Tekanan darah Berbaring : 90/60 mmHg
Duduk : 90/60 mmHg
Berdiri :-
c. Nadi Berbaring : 91 x/menit
Duduk : 91 x/menit
Berdiri :-
d. Laju pernapasan 30 x/menit
e. Suhu tubuh 36,3oC
f. Berat badan 35 kg
g. Tinggi badan 146 cm
h. IMT 16,42 kg/m2
i. LLA 21 cm
Kulit
a. Kekeringan Normal
b. Bercak kemerahan Tidak
c. Curiga keganasan Tidak
d. Dekubitus Tidak
e. Rambut Beruban, tidak mudah dicabut
Pendengaran Kanan dan kiri: bentuk normal, tidak ada sekret
(Telinga)
a. Dengar suara Ya
normal
b. Dengar garpu tala Ya
1024 Hz
c. Alat bantu dengar Tidak pakai
d. Serumen impaksi Tidak
Hidung bentuk normal, deviasi septum (-), krusta (-)
Penglihatan (Mata) Kongjungtiva anemik (+), sklera ikterik (-), pupil
kanan dan kiri bulat, diameter ± 3 mm, refleks cahaya
+/+, shadow test +/+
12
a. Membaca huruf Tidak
koran dengan
kacamata
b. Tajam penglihatan Tidak diperiksa
c. Terdapat katarak Tidak
d. Temuan Tidak diperiksa
funduskopi
Mulut
a. Kebersihan mulut Baik
b. Gigi palsu Tidak ada
c. Gigi geligi Tidak lengkap
Leher
a. Derajat tegak Normal
b. Kelenjar gondok Normal, tidak teraba
c. Bekas luka operasi Tidak ada
dileher
d. Massa lain Tidak ada
e. Kelenjar getah Tidak ada
bening membesar
Dada
a. Massa teraba Tidak ada
Paru-paru
a. Inspeksi Statis: simetris kiri dan kanan
Dinamis: simetris kiri dan kanan
b. Palpasi Stem fremitus kanan > kiri
c. Perkusi Sonor pada lapangan paru kanan, redup pada
lapangan paru kiri
d. Auskultasi Vesikuler kanan (+) normal, vesikuler kiri (+)
menurun, ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung dan Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
pembuluh darah Palpasi: iktus kordis tidak teraba
13
Perkusi:
Batas jantung kanan: ICS IV linea sternalis dekstra
Batas jantung kiri: ICS V linea midklavikularis
sinistra
Batas atas: ICS II linea midklavikularis sinistra
Auskultasi: bunyi jantung I/II (+) normal, reguler,
murmur (-), gallop (-)
a. Irama Reguler
b. Bising Tidak ada
c. Gallop Tidak ada
d. Bising A. karotis Tidak ada
e. Bising A. Tidak ada
femoralis
f. Denyut nadi Ada
perifer A. Dorsalis
pedis
g. Denyut nadi Ada
perifer A. Tibialis
posterior
h. Edema pedis Tidak ada
i. Edema tibia Tidak ada
j. Edema sakrum Tidak ada
Abdomen Inspeksi: datar, venektasi (-), spider nevi (-)
Palpasi: lemas, hepar dan lien tidak teraba,
ballotement ginjal (-)
Perkusi: timpani, shifting dullness (-), nyeri ketok (-)
Auskultasi: bising usus (+) normal
Punggung Nyeri tekan dan ketok costovertebral angle tidak ada
Tidak ada ulkus dekubitus
14
Otot dan kerangka TB Bah Sik Tanga Pangg Lutu Kak
u u n ul t i
a. Deformitas - - - - - - -
b. Gerak terbatas - + - - - - -
c. Nyeri - - - - - - -
d. Benjolan/radang - - - - - - -
Saraf
a. Penghidu Normal
b. Ketajaman Tidak diperiksa
penglihatan
c. Lapangan Normal
penglihatan
d. Fundus Normal
e. Pupil Normal
f. Ptosis Normal
g. Nistagmus Normal
h. Gerakan bola mata Normal
i. Sensai kulit bola Normal
mata
j. Sensasi kulit rahang Normal
atas
k. Sensasi kulit rahang Normal
bawah
l. Otot kunyah Normal
m. Refleks kornea Normal
n. Refleks mandibula Normal
o. Raut muka simetris Normal
p. Kekuatan otot wajah Normal
q. Pendengaran Normal
r. Uvula Normal
s. Refleks telan Normal
15
t. Otot trapezius Normal
u. Otot Normal
sternokleidomastoid
eus
v. Lidah Normal
Sensorik Anggota tubuh atas Anggota tubuh bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri
a. Tajam + + + +
b. Raba + + + +
c. Getar + + + +
d. Suhu + + + +
Motorik Kekuatan
Kana Kir Tonus Refleks Hasil
n i
Anggota tubuh atas
a. Bahu 5 3 Normal Biceps +
b. Siku 5 3 Normal Triseps +
c. Pergelangan tangan 5 3 Normal
d. Jari tangan 5 4 Normal
16
2.12 Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
26 Maret 2018 (di IGD)
Jenis Pemeriksaan Hasil pada Pasien Rujukan
Hematologi
Hemoglobin (Hb) 8.0 g/dL 11.7-16.1 g/dL
Eritrosit (RBC) 4.05 x106/mm3 4.00-5.70 x106/mm3
Leukosit (WBC) 19.3 x 103/mm3 4.73-10.89 x 103/mm3
Hematokrit 27% 35-45 %
Trombosit (PLT) 891 x 103/µL 189–436 x 103/µL
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0% 0-1 %
Eosinofil 0% 1-6 %
Netrofil 89 % 50-70 %
Limfosit 6% 20-40 %
Monosit 5% 2-8 %
Kimia Klinik
Hati
AST/SGOT 20 U/L 0-32 U/L
ALT/SGPT 10 U/L 0-31 U/L
Metabolisme karbohidrat
Glukosa sewaktu 194 mg/dL <200 mg/dL
Glukosa 2 jam PP 148
Hb-A1c 5.9 4.0-6.5%
Ginjal
Ureum 15 mg/dL 16.6-48.5 mg/dL
Kreatinin 0.50 mg/dL 0.5-0.90 mg/dL
Elektrolit
Kalsium (Ca) 8.0 8.4-9.7 mmol/L
Natrium (Na) 136 135-155 mEq/L
Kalium (K) 3.8 3.5-5.5 mEq/L
17
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0% 0-2 %
Eosinofil 0% 1-6 %
Netrofil 74 % 50-70 %
Limfosit 17 % 20-40 %
Monosit 9% 2-8 %
Faal Hemostasis
Waktu Protombin
Kontrol 13.70 detik
Pasien 13.5 detik 12–18 detik
INR 1.00
APTT
Kontrol 32.1 detik
Pasien 27.3 detik 27–42 detik
Fibrinogen
Kontrol 265.0 mg/dL
Pasien 738.0 mg/dL 200–400 mg/dL
D-dimer 2.38 µg/mL < 0.5 µg/mL
Kimia Klinik
Besi (Fe/iron) 11 µg/dL 61-157 µg/dL
TIBC 138 µg/dL 112-346 µg/dL
Metabolisme karbohidrat
Glukosa puasa 94 mg/dL 70-120 mg/dL
Glukosa 2 jam PP 148
Hb-A1c 6.0% 4.0-6.5%
Imunoserologi
Ferritin 2349.25 ng/mL 13-400 ng/mL
18
Darah Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen 1 EU/dL 0.1–1.8 EU/dL
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit Esterase Negatif Negatif
Sedimen urin
Epitel Negatif /LPB Negatif /LPB
Leukosit 1–2 /LPB 0–5 /LPB
Eritrosit 0–1 /LPB 0–1 / LPB
Silinder Negatif /LPB Negatif /LPB
Kristal Negatif /LPB Negatif /LPB
Bakteri Positif ++ Negatif
Negatif Negatif
Mukus
Positif Negatif
Jamur
Tinja
Makroskopik:
Warna Kuning Kecoklatan
Konsistensi Lembek
Mikroskopik:
Amoeba Negatif Negatif
Eritrosit 0-1/LP Negatif
Leukosit 0-1/LP Negatif
Bakteri Positif Negatif
Jamur (TL) Negatif Negatif
Telur Cacing Negatif Negatif
Sisa Makanan:
Negatif Negatif
Lemak
Darah Samar Negatif Negatif
19
Netrofil 76 % 50-70 %
Limfosit 15 % 20-40 %
Monosit 8% 2-8 %
Kimia Klinik
Hati
Albumin 2.5 g/dL
Elektrolit
Kalsium (Ca) 8.0 mmol/L 8.4-9.7 mmol/L
20
Elektrokardiografi (26 Maret 2018)
Kesimpulan
Laboratorium: Hb: 8.0 g/dL, RBC: 4.05 x 106/mm3, WBC: 19.3 x 103/mm3,
Ht: 27%, Plt: 891 x 103/µL, Neutrofil: 89%, Limfosit: 6%, Kalsium (Ca): 8.0
mmol/L.
EKG: irama sinus normal, HR: 106 x/menit, axis normal, gelombang P
normal, interval PR 0,12 detik, kompleks QRS 0,006 detik, R/S pada V1 <1,
S pada V1 + R pada V5 <35, ST – T change (-). Kesan: sinus takikardi.
Rontgen setelah pasien masuk bangsal: hillus kanan menebal, tampak
infiltrat di lapangan bawah paru kanan, lapangan tengah bawah paru kiri,
perihiler kanan kiri, diafragma kanan terdorong ke atas, kiri sulit dinilai, sudut
costophrenicus lancip. Kesan: bronkopneumonia.
Urinalisis: urin agak keruh, bakteri positif (++), jamur positif.
Pemeriksaan tinja: eritrosit 0-1/LP, leukosit 0-1/LP, bakteri positif.
21
2.13 Resume
Pasien perempuan, usia 65 tahun, dengan keluhan penurunan kesadaran sejak
± 3 jam SMRS, kadar gula darah sewaktu 37 mg/dL, BAK dirasakan terkadang
menetes sendiri ± 1 minggu SMRS, riwayat diabetes mellitus (+) ± 3 tahun, riwayat
stroke (+) ± 3 tahun yang lalu dengan sekuele kelemahan pada sisi tubuh kiri. GDS
4, MMSE 11, ADL Barthel 7 (ketergantungan berat), MNA 16 (malnutrisi),
berisiko sedang cedera/jatuh. Dari pemeriksaan penunjang EKG: irama sinus
normal, HR: 106 x/menit, axis normal, gelombang P normal, interval PR 0,12 detik,
kompleks QRS 0,006 detik, R/S di V1 < 1, S pada V1 + R pada V5 < 35, ST – T
change (-). Kesan: sinus takikardi. Dari pemeriksaan rontgen setelah pasien
dipindahkan ke bangsal didapatkan: infiltrat di lapangan bawah paru kanan,
lapangan tengah bawah paru kiri, perihiler kanan kiri, kesan: bronkopneumonia.
Pasien mengeluh demam serta batuk dengan dahak yang tidak dapat dikeluarkan.
Pada pemeriksaan fisik toraks didapatkan stem fremitus kanan > kiri, perkusi redup
pada lapangan paru kiri serta suara vesikuler (+) menurun pada lapangan paru kiri.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan: Hb: 8.0 g/dL, RBC: 4.05 x 106/mm3,
WBC: 19.3 x 103/mm3, Ht: 27%, Plt: 891 x 103/µL, Neutrofil: 89%, Limfosit: 6%,
Kalsium (Ca): 8.0 mmol/L. Dari urinalisis didapatkan: urin agak keruh, bakteri
positif (++), jamur positif pada sedimen urin. Dari pemeriksaan tinja didapatkan:
eritrosit 0-1/LP, leukosit 0-1/LP, bakteri positif.
2.14 Masalah
1. Penurunan Kesadaran ec Hipoglikemia (Koma Hipoglikemik)
2. Hospital Acquired Pneumonia
3. Infeksi Saluran Kemih
4. Trombositosis Sekunder
5. Anemia Hipokrom Mikrositer ec Penyakit Kronik
6. DM Tipe 2 Terkontrol Underweight
7. Sindrom I (incontinence, intellectual impairment, infection, inanition)
2.15 Pengkajian
1. Penurunan Kesadaran ec Hipoglikemia (Koma Hipoglikemik)
22
Atas dasar: terdapatnya gejala klinis berupa penurunan kesadaran ± 3 jam
SMRS, dan ketika diperiksa kadar gula darah sewaktu pasien didapatkan
hasil 37 mg/dL. Pada saat dilakukan pemeriksaan, pasien telah dirawat
inap selama beberapa hari, sehingga telah menunjukkan perbaikan
berdasarkan anamnesis keluhan yang dirasa berkurang. Hasil
pemeriksaan gula darah sewaktu pada tanggal 03 April 2018 sore hari
didapatkan hasil 125 mg/dL.
Rencana diagnostik: pemeriksaan kurva gula darah sewaktu, pemeriksaan
kadar HbA1c.
Rencana terapi: infus Dextrose 40% apabila gula darah pasien <70 mg/dL.
Rencana edukasi: edukasi pasien dan keluarga mengenai diet yang cocok
untuk penderita diabetes mellitus, pola makan yang baik dan benar, serta
cara pemakaian obat penurun gula darah.
Target: mencegah penurunan kesadaran terjadi kembali.
23
Rencana edukasi: edukasi pasien mengenai cara batuk yang efektif,
breathing exercise.
Target: perbaikan klinis (batuk berkurang, demam turun, pemeriksaan
fisik toraks kembali normal), perbaikan gambaran rontgen toraks.
4. Trombositosis Sekunder
Atas dasar: pada pemeriksaan laboratorium darah 04 April 2018
didapatkan trombosit 908 x 103/µL (trombositosis). Hal ini dikarenakan
trombosit merupakan reaktan fase akut, sehingga trombosit akan
meningkat dalam keadaan inflamasi (sekunder). Trombositosis jarang
menimbulkan gejala klinis dan biasanya tidak sengaja ditemui saat
pemeriksaan laboratorium darah.
Rencana terapi: pemberian hidroksiurea 1x500 mg tablet per oral selama
seminggu, clopidogrel 1x75 mg tablet per oral sebagai antiplatelet untuk
mencegah risiko trombosis.
Target: penurunan jumlah trombosit dalam pemeriksaan laboratorium
darah.
24
5. Anemia Hipokrom Mikrositer ec Penyakit Kronik
Atas dasar: terdapatnya gejala klinis berupa badan mudah lelah apabila
beraktivitas. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik, ditemukan
konjungtiva palpebra anemik (+). Hasil pemeriksaan laboratorium darah
pada tanggal 26 Maret didapatkan Hb 8.0 g/dL, hematokrit 27%, MCV
pada tanggal 29 Maret 2018 kadar Hb menurun menjadi 7,2 g/dL dan
hematokrit 23%. Setelah dilakukan tranfusi PRC 400 cc, kadar Hb
meningkat menjadi 9.5 gr/dL dan hematokrit 32%. Dari penghitungan
manual MCV, MCH, dan MCHC, didapatkan kesan anemia hipokrom
mikrositer, serta pada pemeriksaan laboratorium darah pada tanggal 29
Maret 2018 didapatkan status besi darah TIBC normal dan ferritin
meningkat (menyingkirkan diagnosis anemia defisiensi besi). Oleh
karena itu, anemia pada pasien diduga disebabkan akibat penyakit kronik
akibat penyakit diabetes mellitus yang dideritanya.
Rencana diagnostik: pemeriksaan gambaran apusan darah tepi
Rencana terapi: pemberian transfusi darah packed red cell 400 cc
Rencana edukasi: edukasi tentang diet, menyarankan pasien untuk makan
makanan yang cukup dan bergizi (seperti misalnya hati, daging, sayur
berdaun hijau)
Target: perbaikan klinis dan peningkatan kadar hemoglobin dalam darah
25
Rencana edukasi: edukasi mengenai diabetes mellitus tipe 2 dan
komplikasinya, pentingnya mengontrol gula darah, serta modifikasi gaya
hidup.
Target: gula darah terkontrol.
26
memiliki risiko sedang cedera/jatuh. Edukasi untuk menyelesaikan
pengobatan yang diberikan termasuk mengonsumsi antibiotik hingga
tuntas. Pastikan juga pasien selalu mengonsumsi makan makananan yang
cukup dan bergizi agar tidak terjadi malnutrisi serta menghindari
terjadinya koma hipoglikemik kembali.
Target: mengurangi gejala dari sindrom geriatrik dan meningkatkan
kualitas hidup pasien.
DM Tipe 2, hanya
makan 3 sendok Anemia
Malnutrisi Penyakit
Kronik
Koma
sHipoglikemik Sistem imun turun
ISK
Dirawat di
Rumah Sakit
Kencing menetes
HAP
Inkontinensia urin
Batuk
(Stress incontinence)
Sindrom I
(incontinence, intellectual
impairment, infection,
inanition)
2.17 Simpulan
Pasien perempuan, 65 tahun, dengan sindrom I (incontinence, intellectual
impairment, infection, inanition), koma hipoglikemik, hospital acquired
pneumonia (HAP), infeksi saluran kemih, trombositosis sekunder, anemia
mikrositik hipositer e.c penyakit kronik, dan DM tipe 2 terkontrol underweight.
27
2.18 Prognosis
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad bonam
Quo ad sanationam: dubia ad bonam
28
Edukasi pasien dan keluarga untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat
seperti melakukan aktivitas fisik sesuai toleransi dan makan makanan yang
sehat sesuai dengan kebutuhan tubuh dan penyakit yang diderita,
Segera menghubungi dokter jika terdapat keluhan atau perubahan dari
perilaku harian pasien.
29
30