Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KD : 3.10 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan
kemasan) dan zat adiktif psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan.
7. Pengertian psikotropika
8. Macam-macam psikotropika
ZAT ADITIF
a. Penertian Zat Aditif
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan
atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan
pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai
gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
2. Zat Pengawet
Zat aditif yang berfungsi untuk mengawetkan makanan atau minuman sehingga makanan dan
minuman dapat bertahan lebih lama disebut zat pengawet. Adanya penambahan bahan
pengawet pada makanan membuat bahan makanan tidak mudak busuk atau basi. Seperti
halnya zat pewarna, zat pengawet juga dibedakan atas zat pengawet alami dan sintetik
a. Bahan pengawet alami
Bahan pengawet alami berasal dari alam, contohnnya garam untuk mengawetkan ikan dan
sayuran yang sudah dimasak, gula untuk mengawetkan buah-buahan, dan cuka untuk
mengawetkan beberapa jenis sayuran yang sudah dimasak seperti acar.
b. Bahan pengawet buatan (sintetik)
Bahan pengawet alami hanya dapat mengawetkan makanan dalam beberapa hari saja. Untuk
itu, orang menambahkan bahan pengawet sintetik agar makanan dapat bertahan lebih lama.
Umumnya makanan dan minuman di toko-toko menggunakan bahan pengawet ini.
Ada beberapa teknik pengawetan lainnya yang tidak menggunakan bahan pengawet seperti:
1) Pengeringan Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur atau memanaskan. Pemanasan
akan menimbulkan penguapan dan menghilangkan air pada bahan yang akan diawetkan.
Tanpa air yang cukup, mikroorganisme tidak dapat bertahan hidup.
2) Pembekuan/Pendinginan Melalui pembekuan, air akan berubah wujud dari cair menjadi padat.
Mikroorganisme tidak mampu untuk hidup dan berkembang pada air yang membeku. Contoh
bahan makanan yang diberi pengawet ini. Selain itu, pendinginan juga dapat memperlambat
metabolisme mikroorganisme pembusuk.
3) Pengalengan Pengemasan bahan makanan ke dalam kaleng dimaksudkan untuk meletakkan
bahan makanan tersebut ke dalam tempat yang steril bebas mikroorganisme. Pengalengan
tidak memungkinkan mikroorganisme untuk masuk dan berkembang.
4) Iradiasi/penyinaran Sinar gamma atau sinar ultraviolet (dari zat radioaktif tertentu) dapat
mematikan mikroorganisme dalam bahan makanan. Kita harus berhati-hati dalam
menggunakan atau mengkonsumsi makanan yang terindikasi mengandung bahan pengawet
sintetik. Beberapa makanan ada yang mengandung bahan pengawet yang dilarang
penggunaannya untuk makanan, seperti formalin dan boraks. Formalin dan boraks sangat
berbahaya bagi kesehatan karena bisa menimbulkan gangguan fungsi organ pencernaan
seperti muntah-muntah, diare, bahkan kematian. Selain itu, penggunaan zat pengawet sintetik
dalam jumlah yang berlebihan dapat bersifat racun bagi tubuh.
3. Zat Pemanis
Bahan pemanis berguna untuk menambah rasa manis pada makanan atau minuman.
Bahan pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Bahan pemanis alami
Bahan pemanis alami diantaranya adalah kelapa, tebu, aren, buah-buahan, dan madu. Zat
pemanis alami berfungsi sebagai sumber energi karena kaya akan karbohidrat. Kebanyakan
mengkonsumsi bahan pemanis ini akan menimbulkan kegemukan hingga obesitas. Penderita
diabetes tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi pemanis buatan ini.
4. Zat Penyedap
Bahan penyedap digunakan untuk memberi cita rasa yang tinggi pada makanan. Selain itu,
bahan penyedap juga memberikan aroma yang khas. Bahan penyedap dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu bahan penyedap alami dan bahan penyedap buatan (sintetik).
a. Bahan penyedap alami
Bahan penyedap alami contohnya bauh pala, kelapa, merica, jahe, ketumbar, lengkuas, dan
lain-lain. Semua jenis rempah-rempah umumnya dapat digolongkan ke dalam bahan
penyedap alami.
a) Formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara terus-menerus
dapat mengganggu fungsi organ pencernaan, kanker paru – paru, penyakit jantung dan merusak
sistem saraf.
b) Boraks yang digunakan juga sebagai pengawet makanan bila dikonsumsi secara teur –
menerus dapat mengakibatkan mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal,serta
gangguan pada otak dan hati.
c) Natamysin yang digunakan sebagai zat pengawet mengakibatkan mual, muntah, tidak nafsu
makan, diare dan perlukaan kulit.
d) Kalium Asetat yang digunakan sebagai zat pengawet dapat menyebabkan kerusakan fungsi
ginjal.
e) Nitrit dan Nitrat yang digunakan sebagai zat pengawet dapat mengkibatkan keracunan,
mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit
bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
f) Kalsium Benzoate yang digunakan sebagai zat pengawet dapat memicu terjadinya serangan
asma.
g) Sulfur Dioksida yang digunakan sebagai zat pengawet dapat mengakibatkan perlukaan
lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
h) Kalsium dan Natrium propionate adalah zat pengawet yang apabila digunakan melebihi angka
batas maksimum dapat menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
i) Natrium metasulfat zat pengawet yang dapat mengakibatkan alergi pada kulit.
j) CFC dan Tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati, ginjal dan
meningkatkan kemungkinan hiperaktif pada masa kanak-kanak.
k) Rhodamin B adalah zat pewarna tekstil yang apabila digunakan sebagai pewarna makanan
dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung,
dan usus.
l) Sunset Yellow yang dipergunakan sebagai zat pewarna dapat menyebabkan kerusakan
kromosom
m) Ponceau 4R yang apabila dipergunakan untuk pewarna makanan dapat mengakibatkan anemia
dan kepekatan pada hemoglobin.
n) Carmoisine (merah) adalah zat pewarna yang dapat menyebabkan kanker hati dan
menimbulkan alergi.
o) Quinoline Yellow adalah zat pewarna makanan yang dapat mengakibatkan hypertrophy,
hyperplasian dan carcinomas kelenjar tiroid.
p) Siklamat yang digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan penyakit kanker (
karsinogenik ).
q) Sakarin yang juga digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan infeksi dan kanker
kandung kemih
r) Aspartan yang juga digunakan sebagai pemanis buatan dapat menyebabkan gangguan saraf dan
tumor otak.
s) Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan
kerusakan pada jaringan saraf, kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi,
mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidak mampuan
belajar, dan depresi.
Upaya Mengurangi Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif
Penggunaaan zat aditif pada makanan sering kali menimbulkan berbagai dampak negatif.
Dampak yang paling sering muncul adalah dari penggunaan bahan aditif sintetik karena
menggunakan bahan kimia hasil olahan industri. Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan
dari penggunaan bahan aditif, kita perlu berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat aditif. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif
dari penggunaan zat aditif makanan adalah sebagai berikut.
a. Ganja
Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat
dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering.
Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah,
banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur,
dan mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya dan badan kurus karena susah makan. Tanda-
tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-
tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak
teratur, dan mendapat gangguan jiwa.
b. Opium
Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu,
morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum.
Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri
pada penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih dapat mengakibatkan kecanduan yang
akhirnya menyebabkan kematian.
Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering mengantuk, perasaan
gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan kerusuhan,
merasakan nafas berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar, dan
sulit berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal berikut: sering menguap,
kepala terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan menggigil,
dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal
berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek tersenggal-senggal, dan dapat
mengakibatkan kematian.
c. Kokain
Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi
daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan
memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan
pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung
bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian
kokain dengan dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian.
d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)
Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan sebagai
zat penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat
menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.
Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya
pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus
pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat,
denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-kejang.
Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara,
tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dan jika
pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.
e. Nikotin
Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya
mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika
mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya
denyut jantung dan tekanan darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko
terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema),
risiko terkena penyakit jantung koroner, kemandulan, dan gangguan kehamilan.
f. Alkohol
Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan,
singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu
penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.
Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka
kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan
maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika
overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan
banyak bicara sendiri.
LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai
sesuatu benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi
orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara
membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan
oleh orang-orang yang menderita frustasi dan ketegangan jiwa.
b. Amfetamin
c. Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada
para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi,keluarga,
dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak
sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah.
Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi
pemakai atau pengedar narkoba.
d. Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap
penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan
sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari
kesalahan yang sama.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin ,tanggung jawab,
peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,dalam berinteraksi secara efektif,
denganlingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KD4.8: Menyajikan data, informasi dan mengusulkan ide pemecahan masalah untuk menghindari
terjadinya penyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-
psikotropika
Tujuan: Mendeskripsikan bahan makanan dan minuman yang mengandung zat aditif dan
mengetahui dampak pengaruh dari zat adiktif-psikotropika
2. Salah satu contoh zat yang dapat dipakai untuk menguningkan warna makanan adalah ....
a. Wortel
b. Klorofil
c. Kunyit
d. Karamel
3. Untuk menambah kualitas penampilan suatu makanan kita dapat menambahkan zat aditif yang
termasuk kelompok ....
a. Pewarna
b. Penyedap
c. Pemutih
d. Pengawet
8. Ikan adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan protein tinggi. Akan tetapi, ikan
mudah sekali busuk jika tidak segera diolah. Berikut ini cara pengawetan ikan yang tepat adalah
....
a. pendinginan, pengasapan dan penambahan enzim
b. pengeringan, pembekuan dan penambahan gula
c. pendinginan, pengalengan dan penambahan garam
d. pengalengan, pengeringan dan penambahan enzim
10. Hal yang harus dilakukan oleh seseorang yang sudah terlanjur kecanduan psikotropika adalah....
a. mengatasinya dengan menahan diri dari menggunakan bahan tersebut meskipun ada rasa sakit
yang berlebihan
b. datang ke rumah sakit tertentu untuk mendapat terapi penghentian penggunaan psikotropika
c. menggunakan bahan lain identik narkoba tapi tidak berbahaya, sehingga rasa sakit akibat
kecanduan akan hilang
d. mengurangi dosis penggunaan psikotropika sesuai keinginan dirinya sendiri
Suatu uji bahan pewarna makanan dilakukan pada produk makanan yangdijual di pinggir jalan.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, ternyata beberapa jenis produk mengandung pewarna yang
tidak diijinkan yaitu pewarna tekstil.Menurut pendapat kamu:
1. Bagaimana kelayakan produk tersebut sebagai bahan makanan?
2. Bagaimanakah solusi yang dapat ditempuh oleh siswa, badan POM, dankepolisian agar tidak
terjadi penyalahagunaan bahan seperti ini?
Berdasarkan hasil Lembar Kerja Siswa diatas, peserta didik diharapkan mampu memenuhi
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.