Anda di halaman 1dari 17

KELAS VIII SEMESTER I (SMP/MTS)

KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin ,tanggung jawab,


peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,dalam berinteraksi secara efektif,
denganlingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata

KD : 3.10 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan
kemasan) dan zat adiktif psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan.

Konsep-konsep materi yang harus dikuasai siswa :

1. Pengertian zat aditif

2. Pengelompokan zat aditif berdasarkan fungsi

3. Dampak pemakaian zat aditif bagi kesehatan

4. Pengertian zat adiktif

5. Macam-macam zat adiktif

6. Dampak yang ditimbulkan penggunaan zat adiktif

7. Pengertian psikotropika

8. Macam-macam psikotropika

9. Dampak negatif penggunaan psikotropika

10. Upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika


Uraian essay terhadap materi :
ZAT ADITIF (alami dan buatan) PADA BAHAN MAKANAN DAN MINUMAN (segar
dan dalam kemasan)

ZAT ADITIF
a. Penertian Zat Aditif
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan
atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan
pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai
gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

b. Pengelompokan Zat Aditif Berdasarkan Fungsinya


Berdasarkan fungsinya bahan atau zat aditif dikelompokkan menjadi zat pewarna, zat
pengawet, zat pemanis, dan zat penyedap. Berikut akan dijelaskan satu per satu tentang zat aditif
makanan berdasarkan fungsinya.
1. Zat Pewarna
Zat aditif yang berfungsi untuk memperbaiki tampilan makanan atau minuman sehingga
terlihat lebih menarik disebut zat pewarna. Zat pewarna makanan dapat dibedakan atas zat
pewarna alami dan sintetik.
a. Bahan Pewarna alami
Bahan pewarna alami yang sering digunakan antara lain:
1) Kunyit, untuk memberikan warna kuning.
2) Daun pandan, memberikan warna hijau.
3) Wortel, untuk memberikan warna orange.
4) Stroberi, untuk memberikan warna merah.
5) Gula merah, untuk memberikan warna kecoklatan.
6) Ubi ungu, untuk memberikan warna ungu.

b. Bahan Pewarna Buatan


Beberapa bahan pewarna buatan diantaranya:
1) Tartrazine dan Quineline yellow, untuk memberikan warna kuning.
2) Fast green FCF, untuk memberikan warna hijau.
3) Sunset Yellow, untuk memberikan warna orange.
4) Carmoisine, Amaranth, Erytrosine, Annatto, dan Allura Red untuk memberikan warna merah.
5) Indigicarmine dan Brillan Blue FCF, untuk memberikan warna biru.
6) Violet GB, untuk memberikan warna ungu. Beberapa dari zat pewarna sintetik disinyalir
dapat menimbulkan kanker.

2. Zat Pengawet
Zat aditif yang berfungsi untuk mengawetkan makanan atau minuman sehingga makanan dan
minuman dapat bertahan lebih lama disebut zat pengawet. Adanya penambahan bahan
pengawet pada makanan membuat bahan makanan tidak mudak busuk atau basi. Seperti
halnya zat pewarna, zat pengawet juga dibedakan atas zat pengawet alami dan sintetik
a. Bahan pengawet alami
Bahan pengawet alami berasal dari alam, contohnnya garam untuk mengawetkan ikan dan
sayuran yang sudah dimasak, gula untuk mengawetkan buah-buahan, dan cuka untuk
mengawetkan beberapa jenis sayuran yang sudah dimasak seperti acar.
b. Bahan pengawet buatan (sintetik)
Bahan pengawet alami hanya dapat mengawetkan makanan dalam beberapa hari saja. Untuk
itu, orang menambahkan bahan pengawet sintetik agar makanan dapat bertahan lebih lama.
Umumnya makanan dan minuman di toko-toko menggunakan bahan pengawet ini.

Beberapa bahan pengawet sintetik diantaranya adalah:


1) Sulfur dioksida, ntuk mengawetkan buah-buahan kering.
2) Asam benzoat dan natrium benzoat, untuk mengawetkan jus buah dan berbagai jenis buah
segar lainnya.
3) Sodium nitrit, untuk mengawetkan daging. Pengawet buatan banyak digunakan dalam usaha
industri. Hal ini dikarenakan keunggulan pengawet buatan yang dapat membuat makanan
bertahan lebih lama dibanding pengawet alami.

Ada beberapa teknik pengawetan lainnya yang tidak menggunakan bahan pengawet seperti:
1) Pengeringan Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur atau memanaskan. Pemanasan
akan menimbulkan penguapan dan menghilangkan air pada bahan yang akan diawetkan.
Tanpa air yang cukup, mikroorganisme tidak dapat bertahan hidup.
2) Pembekuan/Pendinginan Melalui pembekuan, air akan berubah wujud dari cair menjadi padat.
Mikroorganisme tidak mampu untuk hidup dan berkembang pada air yang membeku. Contoh
bahan makanan yang diberi pengawet ini. Selain itu, pendinginan juga dapat memperlambat
metabolisme mikroorganisme pembusuk.
3) Pengalengan Pengemasan bahan makanan ke dalam kaleng dimaksudkan untuk meletakkan
bahan makanan tersebut ke dalam tempat yang steril bebas mikroorganisme. Pengalengan
tidak memungkinkan mikroorganisme untuk masuk dan berkembang.
4) Iradiasi/penyinaran Sinar gamma atau sinar ultraviolet (dari zat radioaktif tertentu) dapat
mematikan mikroorganisme dalam bahan makanan. Kita harus berhati-hati dalam
menggunakan atau mengkonsumsi makanan yang terindikasi mengandung bahan pengawet
sintetik. Beberapa makanan ada yang mengandung bahan pengawet yang dilarang
penggunaannya untuk makanan, seperti formalin dan boraks. Formalin dan boraks sangat
berbahaya bagi kesehatan karena bisa menimbulkan gangguan fungsi organ pencernaan
seperti muntah-muntah, diare, bahkan kematian. Selain itu, penggunaan zat pengawet sintetik
dalam jumlah yang berlebihan dapat bersifat racun bagi tubuh.

3. Zat Pemanis
Bahan pemanis berguna untuk menambah rasa manis pada makanan atau minuman.
Bahan pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Bahan pemanis alami
Bahan pemanis alami diantaranya adalah kelapa, tebu, aren, buah-buahan, dan madu. Zat
pemanis alami berfungsi sebagai sumber energi karena kaya akan karbohidrat. Kebanyakan
mengkonsumsi bahan pemanis ini akan menimbulkan kegemukan hingga obesitas. Penderita
diabetes tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi pemanis buatan ini.

b. Bahan pemanis buatan


Bahan pemanis alami memiliki beberapa kelemahan diantaranya tingkat kemanisan yang
terlalu tinggi, jumlahnya terbatas, dan kandungan kalorinya relatif tinggi. Kelemahan-
kelemahan tersebut diatasi dengan membuat bahan pemanis buatan. Bahan pemanis buatan
memiliki tingkat kemanisannya tinggi, dapat diproduksi dalam jumlah besar, dan kandungan
kalorinya rendah. Pemanis yang digolongkan ke dalam pemanis buatan adalah adalah
aspartam, siklamat, sakarin, neotam, dan gliserol. Penderita diabetes dianjurkan untuk
mengkonsumsi pemanis sintetik karena kandungan kalori pada pemanis sintetik lebih rendah
dibandingkan pemanis alami. Namun, beberapa diantara pemanis buatan di atas ada yang
tidak baik bagi kesehatan tubuh. Sakarin dan siklamat merupakan pemanis buatan yang dapat
menimbulkan kanker. Oleh sebab itu, penggunaan pemanis ini dilarang di beberapa negara.
Sebaiknya, bahan pemanis sintetik ini digunakan secukupnya saja, sebab bila berlebihan
sangat berbahaya bagi kesehatan.

4. Zat Penyedap
Bahan penyedap digunakan untuk memberi cita rasa yang tinggi pada makanan. Selain itu,
bahan penyedap juga memberikan aroma yang khas. Bahan penyedap dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu bahan penyedap alami dan bahan penyedap buatan (sintetik).
a. Bahan penyedap alami
Bahan penyedap alami contohnya bauh pala, kelapa, merica, jahe, ketumbar, lengkuas, dan
lain-lain. Semua jenis rempah-rempah umumnya dapat digolongkan ke dalam bahan
penyedap alami.

b. Bahan penyedap buatan (sintetik)


Selain penyedap di atas juga terdapat penyedap sintetik yang sering digunakan sehari-hari,
yaitu Monosodiun Glutamat (MSG). Jenis bahan penyedap buatan (sintetik) yang sering
digunakan diantaranya adalah:
1) Oktil asetat, memberikan rasa dan aroma khas buah jeruk.
2) Etil butarat, memberikan rasa dan aroma khas buah nanas.
3) Amil asetat, memberikan rasa dan aroma khas pisang.
4) Amil valerat, memberikan rasa dan aroma khas buah apel.

c. Dampak Pemakaian Zat Aditif


Zat aditif yang ada pada makanan tidak selalu secara sengaja ditambahkan untuk tujuan tertentu.
Namun, ada juga zat aditif yang diperoleh secara tidak sengaja muncul pada makanan. Zat aditif
tersebut biasanya muncul pada proses pengolahan makanan. Secara keseluruhan, penggunaan zat -
zat aditif untuk campuran makanan dapat berdampak positif dan negatif.

1. Dampak Positif Penggunaan Zat Aditif


Berbagai macam penyakit dapat muncul dari kebiasaan manusia mengkonsumsi makanan yang
kurang memperhatikan keseimbangan gizi. Misalnya, penyakit gondok yang berupa
pembengkakan kelenjar pada leher. Penyakit gondok disebabkan karena tubuh kurang
mendapatkan zat iodin. Penyakit gondok dapat dicegah dengan mengkonsumsi bahan makanan
yang mengandung zat iodin. Zat iodin dapat kita peroleh dari garam dapur yang biasa
digunakan untukmemberikan rasa asin pada makanan. Selain penyakit gondok, kekurangan
iodin dapat pula menyebabkan penyakit kretinisme (kekerdilan). Orang yang memiliki
penyakit diabetes mellitus (kencing manis) perlu menjaga kestabilan kadar gula dalam
darahnya. Penyakit ini dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Untuk menjaga
kestabilan kadar gula dalam darah, bagi penderita diabetes melitus disarankan untuk
mengkonsumsi sakarin (pemanis buatan) sebagai pengganti gula. Kekurangan konsumsi
makanan yang mengandung vitamin dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia,
misalnya penyakit Xerophtalmia. Penyakit Xerophtalmia merupakan penyakit yang menyerang
mata, yaitu terjadinyakerusakan pada kornea mata. Penyakit ini jika tidak diatasi,maka dapat
menimbulkan kebutaan. Untuk menghindaripenyakit Xerophtalmia, perlu mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung vitamin A.

2. Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif


Kemajuan teknologi di bidang pangan dapat memacu manusia untuk menciptakan bahan
makanan dengan kualitas yang makin baik. Kualitas makanan yang baik tidak dapat dilihat dari
bentuk tampilan luarnya saja, akan tetapi yang paling penting adalah kandungan gizi dalam
makanan tersebut. Saat ini telah banyak ditemukan makanan yang unggul karena telah melalui
berbagai proses produksi sehingga memiliki ketahanan yang lebih lama jika dibandingkan
dengan kondisi normalnya. Misalnya, ikan sarden dalamkemasan kaleng dapat bertahan
berbulan - bulan, bahkan hingga satu tahun lamanya tanpa mengalami pembusukan. Ikan
sarden tersebut dapat bertahan lama setelah ditambahkan zat pengawet pada proses produksi
makanan tersebut. Namun, bahan makanan yang menggunakan zat pengawet tidak dapat
dikonsumsi setelah melewati masa kadaluarsa. Beberapa bahan makanan yang berdampak
negatif terhadap orang yang mengkonsumsinya adalah sebagai berikut.

a) Formalin yang digunakan sebagai pengawet makanan jika dikonsumsi secara terus-menerus
dapat mengganggu fungsi organ pencernaan, kanker paru – paru, penyakit jantung dan merusak
sistem saraf.
b) Boraks yang digunakan juga sebagai pengawet makanan bila dikonsumsi secara teur –
menerus dapat mengakibatkan mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal,serta
gangguan pada otak dan hati.
c) Natamysin yang digunakan sebagai zat pengawet mengakibatkan mual, muntah, tidak nafsu
makan, diare dan perlukaan kulit.
d) Kalium Asetat yang digunakan sebagai zat pengawet dapat menyebabkan kerusakan fungsi
ginjal.
e) Nitrit dan Nitrat yang digunakan sebagai zat pengawet dapat mengkibatkan keracunan,
mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit
bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
f) Kalsium Benzoate yang digunakan sebagai zat pengawet dapat memicu terjadinya serangan
asma.
g) Sulfur Dioksida yang digunakan sebagai zat pengawet dapat mengakibatkan perlukaan
lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
h) Kalsium dan Natrium propionate adalah zat pengawet yang apabila digunakan melebihi angka
batas maksimum dapat menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
i) Natrium metasulfat zat pengawet yang dapat mengakibatkan alergi pada kulit.
j) CFC dan Tetrazine yang digunakan sebagai zat pewarna dapat merusak organ hati, ginjal dan
meningkatkan kemungkinan hiperaktif pada masa kanak-kanak.
k) Rhodamin B adalah zat pewarna tekstil yang apabila digunakan sebagai pewarna makanan
dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung,
dan usus.
l) Sunset Yellow yang dipergunakan sebagai zat pewarna dapat menyebabkan kerusakan
kromosom
m) Ponceau 4R yang apabila dipergunakan untuk pewarna makanan dapat mengakibatkan anemia
dan kepekatan pada hemoglobin.
n) Carmoisine (merah) adalah zat pewarna yang dapat menyebabkan kanker hati dan
menimbulkan alergi.
o) Quinoline Yellow adalah zat pewarna makanan yang dapat mengakibatkan hypertrophy,
hyperplasian dan carcinomas kelenjar tiroid.
p) Siklamat yang digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan penyakit kanker (
karsinogenik ).
q) Sakarin yang juga digunakan sebagai zat pemanis dapat menyebabkan infeksi dan kanker
kandung kemih
r) Aspartan yang juga digunakan sebagai pemanis buatan dapat menyebabkan gangguan saraf dan
tumor otak.
s) Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan
kerusakan pada jaringan saraf, kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi,
mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidak mampuan
belajar, dan depresi.
Upaya Mengurangi Dampak Negatif Penggunaan Zat Aditif
Penggunaaan zat aditif pada makanan sering kali menimbulkan berbagai dampak negatif.
Dampak yang paling sering muncul adalah dari penggunaan bahan aditif sintetik karena
menggunakan bahan kimia hasil olahan industri. Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan
dari penggunaan bahan aditif, kita perlu berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat aditif. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif
dari penggunaan zat aditif makanan adalah sebagai berikut.

a) Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif tidak berlebihan.


b) Teliti memilih makanan yang mengandung zat aditif dengan memeriksa kemasan, karat atau
cacat lainnya.
c) Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya.
Biasanya makanan yang mencolok warnanya mengandung pewarna tekstil.
d) Cicipi rasa makanan tersebut. Lidah juga cukup jeli membedakan mana makanan yang aman
dan mana yang tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misalnya sangat gurih
dan membuat lidah bergetar. Biasanya makanan-makanan seperti itu mengandung penyedap
rasa dan penambah aroma berlebih.
e) Memilih sendiri zat aditif yang akan digunakan sebagai bahan makanan.
f) Menggunakan zat aditif yang berasal dari alam.
g) Perhatikan kualitas makanan dan tanggal produksi dan serta kadaluarsa yang terdapat pada
kemasan makanan yang akan dikonsumsi.
h) Baui juga aromanya. Bau apek atau tengik menandakan bahwa makanan tersebut sudah rusak
atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.
f) Amati komposisi serta bahan - bahan kimia yang terkandung dalam makanan dengan cara
membaca komposisi bahan pada kemasan.
g) Memeriksa apakah makanan yang akan dikonsumsi telah terdaftar di Departemen Kesehatan
atau belum.
ZAT ADIKTIF
1. Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan
fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat
adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik
sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

2. Macam – macam Zat Adiktif

a. Ganja

Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat
dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering.
Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah,
banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur,
dan mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya dan badan kurus karena susah makan. Tanda-
tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-
tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak
teratur, dan mendapat gangguan jiwa.

b. Opium
Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu,
morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum.
Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri
pada penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih dapat mengakibatkan kecanduan yang
akhirnya menyebabkan kematian.
Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering mengantuk, perasaan
gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan kerusuhan,
merasakan nafas berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar, dan
sulit berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal berikut: sering menguap,
kepala terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan menggigil,
dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal
berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek tersenggal-senggal, dan dapat
mengakibatkan kematian.

c. Kokain

Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi
daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan
memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan
pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung
bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian
kokain dengan dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian.
d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)

Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan sebagai
zat penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat
menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.
Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya
pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus
pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat,
denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-kejang.
Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara,
tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dan jika
pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.

e. Nikotin

Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya
mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika
mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya
denyut jantung dan tekanan darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko
terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema),
risiko terkena penyakit jantung koroner, kemandulan, dan gangguan kehamilan.
f. Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan,
singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu
penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.
Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka
kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan
maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika
overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan
banyak bicara sendiri.

3. Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif


a. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman AlkoholAlkohol dalam minuman keras dapat
menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis
menjadi cacat, impoten serta gangguanseks lainnya.
b. Efek/Dampak Penyalahgunaan GanjaZat kandungan dalam ganja yang berbahaya dapat
menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah sehingga mudah terserang penyakit dan
infeksi sertamemperburuk aliran darah koroner.
c. Efek/Dampak Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh manusia dapat
mengakibatkan pendarahan otak.
d. Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang
dapat menyebabkan kekurangansel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus
kering. Selain itukokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.
e. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang masuk ke dalam
badan manusia dapat mengganggumenstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi dan
konstipasi khronuk pada pria /laki-laki.
f. Efek/Dampak Penyalahgunaan InhalasiaInhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita
seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.
g. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non ObatDalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-
benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat
mengakibatkan gangguankesehatan. Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti
bensin, thiner, racun serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada
tubuh manusiaadalah dapat menimbulkan infeksi emboli.
PSIKOTROPIKA
1. Pengertian Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi tiga yaitu obat stimulan, obat
depresan, dan obat halusinogen:
o Obat stimulan ( obat perangsang ) adalah obat yang merangsang system saraf sehingga orang yang
merasakan lebih pwecaya diri dan selalu waspada contoh obat ini adalah, kafein nikotin dan
kokain
o Obat depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat menekan system saraf sehingga
pemakaiannya merasa ngantuk dan tingkat kesadarannyaturun. Contoh obat jenis ini adalah
alcohol dan barbiturate
 Obat halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan pikiran pemakaiannya

2. Macam – Macam Psikotropika
Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika
menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan psikotropika yang tidak
membuat kecanduan, yaitu LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dan amfetamin. Penyalahgunaan
kedua golongan psikotropika ini sudah meluas di dunia.

a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai
sesuatu benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi
orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara
membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan
oleh orang-orang yang menderita frustasi dan ketegangan jiwa.
b. Amfetamin

Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa mengenai penjualan barang-barang


terlarang, seperti ekstasi dan shabu. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang
disebut amfetamin. Jadi, zat psikotropika, seperti ekstasi dan shabu tidak diperoleh dari tanaman
melainkan hasil sintesis. Pemakaian zat-zat tersebut akan menimbulkan gejalagejala berikut:
siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah,
tidak nafsu makan, berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan napas cepat. Jika overdosis akan
menimbulkan gejala-gejala: jantung berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid (curiga
berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan pada
ujung-ujung saraf, dan dapat mengakibatkan kematian. Jika sudah kecanduan, kemudian
dihentikan akan menimbulkan gejala putus obat sebagai berikut: lesu, apatis, tidur berlebihan,
depresi, dan mudah tersinggung.

3. Dampak Negatif Zat Psikotropika


Orang yang menggunakan obat psikotropika ajkan mengalami gangguan system saraf.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
 Narkotika dapat menyebabkan rasa sakit dan membuat sensasi sehingga pemakaianya
merasa senang karena tidak terganggu masalah yang di hadapinya. Namun, penggunaan
yang berlebihan dapat menyebabkan kematian.
 Kokain dapat diggunakan untuk pembiusan local. Kokain bersifat stimulan terhadap sistem
saraf sehingga dapat meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan. Namun penggunan
kokain hanya sementara biasanya diikuti dengan perasan tertekan dan takut (depresi).
Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kematian jika
penggunaanya tiba-tiba dihentikan pecandu akan menderita penyakit dengan tanda-tanda
kejang-kejang, muntah, diare, berkeringat dan sukar tidur.
 Morfin dapatmenghilangkan rasa sakit. Namun, morfin menyebabkan rasa kantuk dan lesu,
kebingunan, perasaan kebahagian yang berlebihan ( euforioa ), dan gangguan system
pernapasan.
 Ekstasi dapat menimbulkan rasa segar dan penuh energi sehingga pemakaiannya merasa
mengantuk. Namun, pemakaiobat ini mengurangi keinginan untuk minum sehingga dapat
mengalami dehidrasi. Penggunaan dalam waktu lama menyebabkan kehilangan daya ingat
dan kemampuan menggerakan badan.
4. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran bersama antara
keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
a. Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang
terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan remaja ternyata merupakan
kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua
memiliki tanggung jawab membimbing anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa
kepada Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi
anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari
lingkungan di luar rumah.

b. Peran Anggota Masyarakat


Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota
masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota
masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar
narkoba di lingkungan tempat tinggal.

c. Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada
para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi,keluarga,
dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak
sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah.
Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi
pemakai atau pengedar narkoba.

d. Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap
penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan
sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari
kesalahan yang sama.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin ,tanggung jawab,
peduli(toleransi,gotong royong), santun, percaya diri,dalam berinteraksi secara efektif,
denganlingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata

KD4.8: Menyajikan data, informasi dan mengusulkan ide pemecahan masalah untuk menghindari
terjadinya penyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-
psikotropika

Tujuan: Mendeskripsikan bahan makanan dan minuman yang mengandung zat aditif dan
mengetahui dampak pengaruh dari zat adiktif-psikotropika

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !


1. Bahan tambahan pada makanan seperti wortel daun suji, kakao, beta karoten termasuk golongan
a. Adiktif
b. Aditif
c. Psikotropika
d. Narkotika

2. Salah satu contoh zat yang dapat dipakai untuk menguningkan warna makanan adalah ....
a. Wortel
b. Klorofil
c. Kunyit
d. Karamel

3. Untuk menambah kualitas penampilan suatu makanan kita dapat menambahkan zat aditif yang
termasuk kelompok ....
a. Pewarna
b. Penyedap
c. Pemutih
d. Pengawet

4. Berikut adalah bahan aditif :


1. Daun suji, 2. Apokaroten, 3. Beta karoten, 4. Karamel, 5. Metil yellow.
Yang termasuk bahan aditif alami adalah :
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5

5. Hijau FCF merupakan contoh bahan aditif pewarna


a. Netral
b. Tekstil
c. Alami
d. Buatan
6. Efek umum yang dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi teh adalah....
a. kepala pusing c. tangan dan kaki kesemutan
b. sering buang air kecil d. tekanan darah naik

7. Banyak orang menjadi kecanduan setelah meminum kopi, karena kopi....


a. mengadung bahan adiktif yang termasuk psikotropika
b. mengandung bahan yang bersifat menurunkan kerja sistem saraf pusat
c. mengandung bahan adiktif bukan narkotika dan psikotropika berupa kafein
d. sangat nikmat dikonsumsi karena rasanya yang manis

8. Ikan adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan protein tinggi. Akan tetapi, ikan
mudah sekali busuk jika tidak segera diolah. Berikut ini cara pengawetan ikan yang tepat adalah
....
a. pendinginan, pengasapan dan penambahan enzim
b. pengeringan, pembekuan dan penambahan gula
c. pendinginan, pengalengan dan penambahan garam
d. pengalengan, pengeringan dan penambahan enzim

9. Gejala psikis orang yang menggunakan opium adalah....


a. timbul masalah pada kulit hidung dan mulut
b. mual, muntah, dan konstipasi atau sembelit
c. mulut kering dan warna muka berubah
d. menimbulkan semangat

10. Hal yang harus dilakukan oleh seseorang yang sudah terlanjur kecanduan psikotropika adalah....
a. mengatasinya dengan menahan diri dari menggunakan bahan tersebut meskipun ada rasa sakit
yang berlebihan
b. datang ke rumah sakit tertentu untuk mendapat terapi penghentian penggunaan psikotropika
c. menggunakan bahan lain identik narkoba tapi tidak berbahaya, sehingga rasa sakit akibat
kecanduan akan hilang
d. mengurangi dosis penggunaan psikotropika sesuai keinginan dirinya sendiri

B. Jawablah soal berikut dengan benar!


1. Sebutkan 5 contoh bahan aditif yang biasa ditambahkan pada makanan!
2. Jelaskan apa dampak negatif dan positif konsumsi teh dan kopi!
3. Mengapa narkotika dan psikotropika dilarang peredarannya? Jelaskan jawab-an kamu!
4. Bagaimana upaya pemerintah dalam rangka mengurangi peredaran narkoba di Indonesia?
5. Menurut pendapatmu bagaimana caranya agar seseorang dapat berhenti dari menggunakan
narkoba, padahal gejala kecanduan narkoba sangat menyakitkan?
6. Seperti halnya bahaya narkoba, bahaya merokok pada kesehatan sangat banyak sekali, pada
bungkusnya saja sudah tertera dengan jelas berbagai penyakit berbahaya yang dapat disebabkan
oleh sebatang rokok. Uraikan dampak negatif rokok terhadap aspek kesehatan.
C. Kerjakan tugas berikut dengan benar!

Suatu uji bahan pewarna makanan dilakukan pada produk makanan yangdijual di pinggir jalan.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, ternyata beberapa jenis produk mengandung pewarna yang
tidak diijinkan yaitu pewarna tekstil.Menurut pendapat kamu:
1. Bagaimana kelayakan produk tersebut sebagai bahan makanan?
2. Bagaimanakah solusi yang dapat ditempuh oleh siswa, badan POM, dankepolisian agar tidak
terjadi penyalahagunaan bahan seperti ini?

Berdasarkan hasil Lembar Kerja Siswa diatas, peserta didik diharapkan mampu memenuhi
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.

Anda mungkin juga menyukai