Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wahdan Eka Pambudi

NIM : 121150079

PENGOLAHAN OLI BEKAS

Sering dengan berkembangya teknologi di era globalisasi ini setiap orang atau
kelompok berlomba-lomba untuk menemukan sesuatu yang baru ataupun memperbaiki
benda yang sudah ada untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari benda tersebut
demi terpenuhinya kebutuhan manusia dan terciptanya kenyamanan hidup.
Namun secanggih apapun benda tersebut pasti menimbulkan limbah dalam
proses pembuatanya maupun proses penggunaanya. Limbah merupakan suatu barang
atau benda sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak bermanfaat atau bernilai lagi.
Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beranekaragam,ada limbah yang berasal dari
rumah tangga dan limbah produksi pabrik. Di dunia yang semakin maju dan modern,
peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat. Peningkatan limbah ini juga
dipengaruhi oleh semakin banyaknya populasi manusia. Manusia selalu berusaha untuk
memenuhi kebutuhan mereka, dan kebutuhan mereka dapat disediakan oleh para
produsen. Dalam proses penggunaan barang atau jasa yang telah diproduksi oleh
produsen dihasilkan sebuah limbah yang sudah tidak dapat di gunakan. Begitu pula
dengan proses produksi suatu barang atau jasa yang menghasilkan limbah sebgai
produk samping.
Sebagai salah satu contoh dalam dunia transportasi, kendaraan dapat
memudahkan orang atau barang unuk sampai ke tempat tujuan dengan tepat waktu. Alat
transportasi yang umum digunakan oleh masyarakat adalah sepeda motor, karena
mudah didapat dan lebih fleksibel untuk orang yang mempunyai mobilitas tinggi,
sehingga sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan manusia di era globalisasi ini.
Seiring dengan meningkatnya Pembelian sepeda motor di berbagai daerah khususnya
kota besar, jumlah tempat perawatan sepeda motor juga meningkat, dibuktikan dengan
semakin banyaknya bengkel sepeda motor di berbagai daerah, bahkan di pedesaan
sedah banyak berdiri bengkel sepeda motor. Dalam kegiatan perawatan sepeda motor
dihsilkan limbah, seperti oli bekas, accu bekas, dan lain-lain. Limbah seperti ini sangat
berbahaya bagi kelangsungan makhluk hidup bila langsung dibuang ke lingkungan.
Limbah yang paling banyak ditemui di setiap bengkel sepeda motor adalah oli
bekas. Oli bekas termasuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
yang mudah terbakar dan meledak apabila tidak ditangani pengelolaan dan
pembuanganya maka akan membahayakan manusia dan lingkungan (P3KNLH,2008a).
Menurut Watts (1997) limbah B3 didefinisikan sebagai limbah padat atau
kombinasi dari limbah padat yang karena jumlah, konsentrasinya, sifat fisik, kimia
maupun yang bersifat infeksi yang dapat menyebabkan kematian dan penyakit yang
tidak dapat pulih, yang substansinya dapat membahayakan bagi kesehatan manusia atau
lingkungan dikarenakan pengelolaan yang tidak tepat, baik itu penyimpanan, tansport,
ataupun dalam pembuangannya.
Oli bekas mengandung beberapa logam berat salah satunya yaitu Pb (timbal).
Kontaminasi logam berat terutama Pb menjadi permasalahan lingkungan saat ini. Hal
ini terjadi karena keberadaan di alam, akumulasi dari Pb yang sampai pada rantai
makanan, serta pencemaran pada tanah, air, dan udara (P3KNLH,2008b).Selain bersifat
mudah terbakar dan meledak, limbah B3 juga memiliki beberapa karakteristik lain,
yaitu reaktif, beracun, dan korosif. Dari karakteristik yang dimiliki oleh oli bekas
membuktikan bahwa sangat berbahayanya oli bekas yang dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan. Bayangkan ketika oli bekas mencemari air yang digunakan
sebagai sumber kehidupan. Aktifitas kita akan terhambat akibat masalah air, mulai dari
kebutuhan untuk konsumsi seperti memasak dan minum hingga kebutuhan sandang
seperti kegiatan mencuci. Fasilitas umum seperti pembangkit listrik juga akan
terganggu, karena air yang digunakan sebagai penggerak generator telah tercemar oli
bekas sehingga viskositas air akan lebih besar dan pergerakan air untuk menggerakan
generator menjadi lebih lambat dan dampak akhir dari fenomena ini yaitu produksi
listrik yang tidak maksimal untuk menerangi rumah warga dan menggerakan roda
perekonomian nasional. Untuk mencegah dampak yang lebih luas dari pencemaran oli
bekas pada lingkungan dan kehidupan manusia, maka diciptakan beberapa cara
mengolah limbah oli bekas.
Salah satu cara mengolah limbah oli bekas yaitu menggunakan metode distilasi
Thin Film Evaporation dan Hydrofinishing. Metode ini diakui secara global karena
telah teruji sebagai proses pemurnian yang terbaik, karena mampu memisahkan secara
total kandungan bahan pelumas dari residunya. Sehingga oli yang dihasilkan dari proses
pengolahan tersebut diakui lebih baik kualitasnya dibanding oli yang dihasilkan
langsung dari minyak bumi. Proses pemurnian dengan metoda ini dalakukan dalam
lima tahap.
Tahap pertama, oli bekas direaksikan dengan asam kuat dan lempung. Asam
kuat yang biasanya digunakan dalam metode ini yaitu asam sulfat (H2SO4). Tujuannya
untuk memisahkan kandungan air dalam oli bekas, dan untuk menjamin kelancaran
proses pemurnian, menghindari terjadinya penyumbatan dan karat.
Tahap kedua, oli bekas yang sudah bebas dari kandungan air disuling dalam
kondisi vakum. Proses ini untuk memisahkan bahan bakar yang terbawa seperti diesel
atau solar.
Tahap ketiga , oli bekas yang sudah terbebas dari kandungan air dan bahan
bakar, dipisahkan dari residu yang terbawa dengan alat Thin Film Evaporator. Alat
yang didatangkan dari Jerman ini mampu bekerja dalam kondisi vakum tinggi. Tahap
ketiga ini menghasilkan minyak hasil destilasi yang telah terbebas dari air, bahan bakar
dan residu.
Oli bekas hasil pengolahan hingga tahap ketiga masih mengandung belerang,
klor, dan pada tingkat molekuler terbentuk ikatan tak jenuh antar atom karbon. Pada
tahap keempat, oli bekas hasil pengolahan tahap sebelumnya direaksikan dengan gas
hidrogen melalui proses Catalitic Hydrofinishing. Proses ini bertujuan agar ikatan antar
atom karbon kembali jenuh dan terbebas dari kandungan belerang dan klor. Proses ini
menghasilkan oli yang jernih dan stabil terhadap reaksi oksidasi.
Pada tahap terakhir, dilakukan fraksinasi terhadap oli hasil pengolahan pada
tahap sebelumnya. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan oli yang kental dan ringan.
Oli hasil pengolahan pada tahap terakhir merupakan produk akhir dalam metode
distilasi Thin Film Evaporation dan Hydrofinishing. Selanjutnya produk ini bisa
digunakan kembali sebagai pelumas kendaraan bermotor.
Metode distilasi Thin Film Evaporation dan Hydrofinishing hanya sebagai salah
satu contoh dari banyak metode pengolahan oli bekas yang memanfaatkan barang
dengan nilai jual rendah dan berbahaya bagi lingkungan untuk diolah menjadi barang
dengan nilai jual yang lebih tinggi melalui proses daur ulang.
Banyak Inovasi muncul sebagai jawaban dari permasalahan yang ada di bumi
ini atas dasar pemikiran para ahli dan ilmuwan. Para ahli dan ilmuwan berusaha untuk
menemukan metode yang tepat untuk menangani segala persoalan yang mengancam
kenyamanan dan kelangsungan makhluk hidup dengan melakukan penelitian, uji coba,
dan pengembangan teknologi. Sikap ini didasarkan pada rasa kepedulian yang tinggi
dari seorang ahli dan ilmuwan akan kondisi kehidupan dan lingkungan di bumi ini.
Kita sebagai manusia yang beadab harus memiliki sikap peduli terhadap
lingkungan. Lingkungan adalah tempat dimana kita tinggal untuk tumbuh sejak kecil
hingga dewasa dan kemudian meninggal. Tanpa kita sadari telah banyak yang terjadi
pada lingkungan tempat tinggal kita. Ketika masih kecil, mungkin masih banyak
ditemukan pohon-pohon, sungai dengan air yang jernih dan udara bersih yang
meyejukkan. Namun sekarang kondisi seperti itu telah jarang ditemui, mungkin hanya
terdapat di daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh teknologi atau kota-kota
khusus yang telah diprogram untuk lebih pedul terhadap lingkungan dan kelangsungan
ekosistem. Mayoritas kondisi lingkungan yang kita kenali waktu kecil telah berubah
menjadi ekosistem industri dengan bangunan dan gedung-gedung bertingkat yang
menghalangi pancaran sinar matahari sebagai sumber energi kehidupan. Akibatnya
ekosistem yang berkembang saat ini adalah ekosistem industri bukan ekosistem
makhluk hidup.
Polusi sekarang telah merajalela di lngkungan kita sebagai dampak dari
industrilisasi yang semakin gencar dilakukan dengan target produksi tertentu tanpa
sikap peduli akan dampak dari limbah yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan dari
proses industri bisa menyebabkan polusi jika tidak dikelola dengan benar. Kebanyakan
pabrik membuang limbah secara langsung ke sungai tanpa mempertimbangkan
dampaknya. Pengelola pabrik hanya mementingkan keuntungan mereka semata,
karena proses mengolah limbah membutuhkan biaya yang besar, mungkin lebih besar
dari hasil penjualan produknya. Sehingga kebanyakan pengelola pabrik memilih untuk
membuang langsung limbah hasil produksi ke sungai atau tempat lain yang berdekatan
dan cocok sebagai tempat pembuangan.
Selain disebabkan oleh proses industrilisasi, polusi juga bisa disebabkan akibat
pemakain barang atau jasa. Sebagai contoh adalah kendaraan bermotor yang dalam
penggunaan dan perawatnya menghaslikan limbah. Dalam perawatanya kendaraan
bermotor menghasilkan limbah seperti oli bekas. Oli bekas merupakan salah satu jenis
limbah B3 yang berbahaya bagi kelangsungan makhluk hidup, karena dapat mudah
terbakar dan meledak, bersifat korosif,dan beracun. Oleh karena itu dalam mengelola
oli bekas dilakukan dengan cara yang tidak sembarangan, tidak diperbolehkan langsung
dibuang ke sungai karena dapat mengganggu ekosistem air.
Metode distilasi Thin Film Evaporation dan Hydrofinishing merupakan salah
satu cara mengolah oli bekas menjadi oli siap pakai dengan cara daur ulang. Cara ini
bisa dijadikan contoh betapa pentingnya sikap peduli terhadap lingkungan, karena tidak
ada yang bisa menjaga lingkungan kita tetap bersih dan tercemar selain kita sebagai
manusia yang beradab. Jadi marilah kita tingkatkan kepedulian kita terhadap
lingkungan agar bumi kita tetap ada sepanjang masa dan bebas dari orang- orang yang
tidak bertanggung jawab akan kelangsungan kehidupan di bumi ini.
Daftar Pustaka

P3KNLH (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementrian Negara Lingkungan Hidup).


2008a. Modul Diklat Pengolahan Limbah Berbahaya dan Beracun, Dampak
umum Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Terhadap Lingkungan dan
Kesehatan Manusia. Jakarta:Kementrian Lingkungan Hidup
P3KNLH (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementrian Negara Lingkungan Hidup).
2008b. Modul Diklat Pengolahan Limbah Berbahaya dan Beracun, Dampak
umum Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Terhadap Lingkungan dan
Kesehatan Manusia. Jakarta:Kementrian Lingkungan Hidup
Watts, R. J. 1997. Hazardous Waste Sources, Pathways, Receptor. New York : John
wiley & sons, inc
Proses Lima Tahap Teknologi Mohawk. 2012. http://www.ptwgi.com/our-
services/proses-lima-tahap-teknologi-mohawk (diakses 21 Mei 2016)

Anda mungkin juga menyukai