Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“SEDIAAN LIPSTICK”
Laporan ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kosmetologi
JAKARTA, 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lipstik adalah kosmetik yang diterapkan pada bibir untuk
menentukan bentuk dan memberi warna serta perlindungan terhadap
lingkungan sekitar (Engasser, 2000). Produk bibir telah digunakan sejak jaman
kuno, meliputi lipstik, lipgloss, lip liners (Riley, 2000). Lipstik digunakan
secara luas oleh kalangan wanita dan lipstik menjadi sangat populer di akhir
dekade ini, popularitasnya dapat diukur dari fakta pasar yang telah dibanjiri
produk lipstik dengan ratusan nuansa (Mithal dan Shaha, 2000). Komponen
utama dari formulasi lipstik adalah bahan pewarna dan basis lipstik (Mitsui,
2007). Bahan pewarna yang umumnya digunakan adalah pewarna sintetis
seperti bromoacid, eosin, pigmen titanium dioksid, bismut oksiklorid serta
bahan pewarna lain yang di izinkan oleh Food and Drug Administration
(FDA).
Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena penggunaan langsung
pada bibir akan terjilat atau ikut dengan makanan atau minuman yang dimakan
sehingga dalam formula lipstik bahan-bahan yang digunakan harus dipastikan
aman (Riley, 2000; Draelos, 2011). Dewasa ini banyak beredar lipstik
dengan pewarna yang mengandung logam-logam berbahaya seperti timbal dan
merkuri, bahan timbal dapat terkandung dalam zat pewarna Pb karbonat dan
Pb sulfat, logam berat tersebut tidak mempunyai fungsi di dalam tubuh
melainkan akan menimbulkan keracunan jika dalam tubuh terdapat jumlah
logam berat yang cukup besar (Yatimah, 2014). Seiring perkembangan jaman,
masyarakat mulai beralih pada produk bahan alam mulai dari obat-obatan,
kosmerik dan lain sebagainya.
Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai zat warna
untuk kosmetik adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) buah ini
berasal dari Amerika Latin dan termasuk keluarga Cactaceae (Stintzing,
Schiber, and Carle, 2002). Buah naga memiliki beberapa jenis yaitu buah naga
2
kulit berwarna merah daging berwarna putih (Hylocereus Undatus), buah naga
kulit berwarna kuning daging buah berwarna putih (Hylocereus triangularis),
buah naga kulit berwarna merah daging buah berwarna merah (Hylocereus
polyrhizus), serta buah naga kulit berwarna kuning dan daging berwarna
merah (Hylocereus ocamponis). Buah naga berdaging merah biasanya
digunakan dalam bahan pewarna makanan (Gunasena, Pushpakumara, and
Kariyawasam, 2007).
1.2 Tujuan
Setelah selsai mengikuti praktikum modul sediaan lipstick, mahasiswa
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan formulasi sediaan lipstick
2. Menjelaskan cara pembuatan sediaan lipstick
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Struktur Kulit (Bibir)
Kulit adalah lapisan atau jaringanyang menutup seluruh
tubuh danmelindungi dari bahay yang datang dari liar. Bagi wanita, kulit
merupakan bagiantubuh yang perlu mendapat perhatian khusus
untuk meperindah kecantikan.Lapisan kulit pada dasarnya sama di
semua bagian tubuh, kecuali di telapaktangan, telapak kaki, dan bibir.
Tebalnya bervariasi dari 0.5 mm dikelopak matasampai 4 mm ditelapak
kaki.Bibir setiap orang warna kulitnya berarna merah. Warna
merah itudisebabkan oleh warna darah yang mengalir di dalam pembuluh
di lapisan warnakulit bibir. Dibagian ini warna itu terlihat lebih jelas
karena pada bibir tidakditemukan satu lapisan kulit paling luar, yaitu
lapisan corneum (lapisan tanduk).Jadi kulit bibir lebih tipis dari kulit
wajah. Karena itu, bibir juga lebih mudah lukadan mengalami
pendarahan.Disamping itu, karena kulitnya yang tipis, saraf yang
mengurus sensasipada bibir mendaji lebih sensitif. Luka yang sedikit pada
bibir dapat menimbulkanrasa sakit yang lebih hebat.
2.2 Lipstick
Lipstik adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai
bibirdengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam
tata riaswajah yang dikemas dalam bentuk batang padat. Hakikat
fungsinya adalah untukmemberikan warna bibir menjadi merah,
yang dianggap akan memberikanekspresi wajah sehat dan menarik
(Ditjen POM, 1985).Lipstik adalah pewarna bibir yang dikemas dalam
bentuk batang padat(roll up) yang dibentuk dari minyak, lilin dan lemak.
Bila pengemasan dilakukandalam bentuk batang lepas disebut lip crayon
yang memerlukan bantuan pensilwarna untuk memperjelas hasil usapan
pada bibir.
4
Sebenarnya lipstik adalah jugalip crayon yang diberi pengungkit
roll up untuk memudahkan pemakaian dan hanya sedikit lebih lembut dan
mudah dipakai. Lip crayon biasanya menggunakanlebih banyak lilin dan
terasa lebih padat dan kompak.Lipstik terdiri dari zat warna yang
terdispersi dalam pembawa yang terbuatdari campuran lilin dan minyak,
dalam komposisi yang sedemikian rupa sehinggadapat memberikan suhu
lebur dan viskositas yang dikehendaki. Suhu lebur lipstikyang ideal
yang sesungguhnya diatur suhunya hingga mendekati suhu
bibir,bervariasi antara 36-38ºC. Tetapi karena harus memperhatikan faktor
ketahananterhadap suhu cuaca disekelilingnya, terutama suhu daerah
tropik, maka suhulebur lipstik dibuat lebih tinggi yang dianggap lebih
sesuai dan diatur pada suhulebih kurang 62ºC, atau bisanya berkisar antara
55º-75ºC.
5
2.2.2 Komponen sediaan lipstik
Komponen utama dalam sediaan lipstikAdapun komponen utama
dalam sediaan lipstik terdiri dari minyak, lilin ,lemak dan zat warna.
1. Minyak
2. Lilin
3. Lemak
6
mengurangi efek berkeringat dan pecahpada lipstik. Fungsinya yang lain
dalam proses pembuatan lipstik adalah sebagaipengikat dalam basis
antara fase minyak dan fase lilin dan sebagai bahanpendispersi
untuk pigmen. Lemak padat yang biasa digunakan dalam basis
lipstikadalah lemak coklat, lanolin, lesitin, minyak nabati terhidrogenasi
dan lain-lain
4. Zat warna
Zat warna dalam lipstik dibedakan atas dua jenis yaitu staining dye
danpigmen. Staining dye merupakan zat warna yang larut atau terdispersi
dalambasisnya, sedangkan pigmen merupakan zat warna yang
tidak larut tetapitersuspensi dalam basisnya. Kedua macam zat warna ini
masing- masing memilikiarti tersendiri, tetapi dalam lipstik
keduanya dicampur dengan komposisisedemikian rupa untuk
memperoleh warna yang diinginkan.
7
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Ordo: Caryophyllales
Genus: Hylocereus
8
costaricensis), dengan warna merah yang sangat pekat, menunjukkan buah
tersebut mengandung pigmen warna, yang dapat digunakan sebagai bahan
pewarna alami pengganti bahan pewarna sintetik. Pada penelitian ekstrak
buah naga super merah dengan metanol mengandung senyawa fenol dan
betasianin (Umayah., et, al, 2007)
Formulasi lipstick
9
Kelarutan Larut dalam 2,5 bagian etanol (90%) P; mudah larut dalam etanol
mutlak P dan dalam asetat glacial P. practically insoluble in water;
practically insoluble in mineral oil unless mixed with
another vegetable oil
Titik leleh -120C
Titik didih 3130C
OTT incompatible with strong oxidizing agents.
Stabilitas Castor oil is stable and does not turn rancid unless subjected to
excessive heat. On heating at 3008C for several hours, castor oil
polymerizes and becomes soluble in mineral oil. When cooled to
08C, it becomes more viscous.
Kegunaan Emollient; oleaginous vehicle; solvent.
Penyimpanan Castor oil should be stored at a temperature not exceeding
258C in well-filled airtight containers protected from light.
Cera Alba
Cera Alba
Sinonim Malam putih
Pemerian Zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan dan bau khas
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air
Agak sukar larut dalam etanol (95%) P dingin
Larut dalam kloroform P, dalam eter P hangat, dalam minyak
lemak dan minyak atsiri
Suhu lebur 62o-64o C
Bil.asam 18-24
Bil.ester 70-80
Bil.penyabunan 88-104
Kegunaan Controlled-release vehicle; stiffening agent.
penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
Adeps lanae
Adeps lanae
Keterangan Lanolin adalah zat serupa lemak yang dimurnikan diperoleh dari
lemak bulu domba yang dibersihkan dan dihilangkan warna dan
baunya. Mengandung air tidak lebih dari 0,25%. Boleh
mengandung antioksidan yang sesuai tidak lebih dari 0,02%.
10
Penambahan air dapat dicampurkan ke dalam dengan pengadukan.
Pemerian Massa seperti lemak, lengket, warna kuning bau khas
Kelarutan Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang 2
kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut
dalam etanol panas, mudah larut dalam eter dalam kloroform
Jarak lebur Antara 380 dan 440
Inkopamtibilas lanolin mungkin mengandung prooxidant yang bisa mempengaruhi
zat aktif tertentu
Wadah dan Dalam wadah yang baik, sebaiknya pada suhu kamar yang
penyimpanan terkendali.
Fungsi ointment base
Vaselin album
Vaselin album
Konsentrasi : 10-30%
Kelarutan tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin, atau panas
dan dalam etanol mutlak dingin, mudah larut dalam benzene,
11
karbon disulfit, dalam kloroform, larut dalam heksan dalam
sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Penyimpanan jika teroksidasi dapat menimbulkan warna dan bau yang tidak
dikehendaki. Untuk mencegah ditambahkan antioksidan, Wadah
dan penyimpanan : di tempat tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk dan kering
12
BAB III
METODOLOGI KERJA
Hot plate
Beaker glass
Batang pengaduk
Cawan penguap
Cetakan lipstick
Thermometer
Cera alba
Vaselin album
Adeps lanae
Oleum ricini
Oleum arachis,
Pewarna (ekstrak buah naga
merah)
Gliserin
13
3.2 Prosedur Kerja
1. Dileburkan semua bahan lilin dan setengah padat (cera alba, vaselin album,
adeps lanae) diatas penangas air hingga suhu 75C.
2. Ditambahkan kedalam campuran, oleum ricini, oleum arachis, dan pewarna.
Dilebur pada suhu 75C kedalam campuran lilin, dan diaduk hingga rata.
3. Dituangkan kedalam cetakan lipstick yang sudah diolesi gliserin, dibiarkan
mengeras, kemudian dikeluarkan dari cetakan.
14
BAB IV
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pembuatan
sediaan lipstik. Lipstik adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk
mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan
nilai estetika dalam tata rias wajah. Lipstik adalah produk yang umum
yang sering digunakan oleh para wanita, karena bibir dianggap sebagian
besar penting dalam penampilan seseorang (Wasitaatmadja, 1997). Dalam
pembuatan sediaan lipstik ini, ekstrak yang digunakan yaitu ekstrak buah
Naga Merah (Hylocereus costaricensis).
15
pigmen antosianin yang berfungsi sebagai penghasil pigmen warna
merah. Buah naga merah (Hylocereus costaricensis) diesktraksi
menggunakan metode ekstraksi tanpa pemanasan dengan hasil berupa
ekstrak kental. Buah naga diolah dengan dihaluskan lalu dipisahkan
dengan ampasnya dan diambil ekstrak kentalnya. Cara ini dilakukan
karena kestabilan antosianin dipengaruhi oleh oksigen, pH, temperatur,
cahaya, ion logam, enzim dan asam askorbat. (Iversen, 1999).
Fase lilin terdiri atas Cera Alba, Vaselin Album dan Adeps
Lanae. Fase lilin memiliki fungsi dalam sediaan lipstik untuk membentuk
lapisan berkilat, agar tetap lembap dan warna lipstik lebih menempel lama
pada bibir, serta untuk mengeraskan lipstik. Setelah semua fase meleleh
dan mencapai suhu 70˚C. Cera Alba juga berfungsi sebagai pengatur titik
lebur pada sediaan. Adeps Lanae 1% berfungsi sebagai pengikat fase
minyak dan lilin dan meratakan warna serta Vaseline Album dipilih
sebagai pemberi kilau pada sediaan.
16
gliserin dengan tujuan agar sediaan tidak menempel pada cetakan dan
bentuk lipstik yang dihasilkan bagus. Setelah proses pencetakan, sediaan
lipstik dimasukan ke dalam wadah lipstik dengan ukuran sesuai dengan
diameter lipstik lalu dikemas lagi pada kemasan sekunder.
17
Hasil menunjukkan bahwa lipstik sari buah naga merah telah homogen
yang ditandai dengan tidak adanya butir-butir kasar saat lipstik dioleskan
pada object glass. Hasil dari pengujian uji daya tempel ini menunjukkan
bahwa formula lipstik belum memiliki daya oles yang baik karena ketika
dioleskan warna kurang intensif. Hal ini dapat disebabkan salah satunya
karena konsentrasi dari pewarna dan sari buah naga merah kurang tinggi,
sehingga warna kurang intensif walaupun ketika dioleskan sudah
homogen. Nilai pH 6 menunjukkan bahwa lipstik sari buah naga merah
tidak akan mengiritiasi bibir karena masih berada pada kisaran pH bibir
yaitu 4,5 – 7. (Wasitaadmadja, 1997).
18
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Mulangsari, Dewi Andini Kunti, dkk. 2017. Karakteristik Fisik Lipstik Sari
Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis) Dengan Variasi
Perbandingan Konsentrasi Carnauba Wax dan Beeswax. Semarang :
Universitas Wahid Hasyim. Inovasi Teknik Kimia, Vol. 2, No. 2, Oktober
2017, Hal. 19-24
Rahmawati, Zulia Erni, dkk. 2017. Stabilitas Pigmen Pewarna Alami dari
Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis) dan Bunga Rosella
(Hibiscus Sabdariffa) pada sediaan lipstik semi solid. Bandung : Universitas
Islam Bandung. Prosiding Farmasi, Vol. 3, No. 2, 2017.
20