Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
atau ukuran, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) dan ukuran
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh
1) Faktor genetik
9
10
2) Faktor lingkungan
Dalam hal ini lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak
(Kania, 2006).
tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir. Antara lain
gizi ibu pada waktu hamil, mekanis, toksik atau zat kimia, endokrin,
2000).
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem
1. Lingkungan biologis.
2. Lingkungan fisik
3. Faktor psikososial
perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap
seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak
tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang
selanjutnya.
mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah
kepandaiannya.
proksimodistal).
tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu
1. Pertumbuhan Anak
selalu bersamaan dengan kematangan fungsi. Sebuah organ yang tumbuh atau
hiperplasia dan hipertrofi. Pada awalnya organ ini masih sederhana dan
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi seorang anak untuk
Bila anak gagal melalui periode kritis ini maka anak tersebut sudah terjebak
dihubungkan pada saat sekarang atau saat pengukuran (Supariasa dkk, 2002).
14
a. Pertumbuhan linier
badan, lingkar dada dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya
yang diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan
adalah tinggi atau panjang badan (Supariasa dkk, 2002; Yayuk H dan
Tryanti, 2008).
ukuran massa tubuh adalah berat badan, lingkar lengan atas (LLA), dan
tebal lemak bawah kulit, apabila ukuran ini rendah atau kecil, menunjukkan
keadaan gizi kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita
2) Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik.
2. Perkembangan Anak
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
terjadinya perubahan pada manusia baik secara fisik maupun secara mental
pertumbuhan fisik dan biologis, misalnya seorang anak yang beranjak menjadi
kelanjutan dari masa bayi (lahir – usia 4 th) yang ditandai dengan terjadinya
perkembangan fisik, motorik dan kognitif (perubahan dalam sikap, nilai, dan
(Administrator, 2010).
perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi
spontan).
lingkungannya).
1) Perkembangan Fisik
Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya.
ukuran sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya
(Administrator, 2010).
masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai
(Administrator, 2010).
• merangkak
• mengambil benda kecil dengan ibu
• berdiri dan berjalan beberapa
jari atau telunjuk
langkah
• membuka 2-3 halaman buku secara
• berjalan cepat
bersamaan
• cepat-cepat duduk agar tidak
• menyusun menara dari balok
jatuh
• memindahkan air dari gelas ke gelas
• merangkak di tangga
lain
• berdiri di kursi tanpa pegangan
• belajar memakai kaus kaki sendiri
• menarik dan mendorong benda-
• menyalakan TV dan bermain remote
benda berat
• belajar mengupas pisang
• melempar bola
• melompat-lompat
• mencoret-coret dengan 1 tangan
• berjalan mundur dan jinjit
• menggambar garis tak beraturan
• menendang bola
• memegang pensil
• memanjat meja atau tempat tidur
• belajar menggunting
• naik tangga dan lompat di anak
• mengancingkan baju
tangga terakhir
• memakai baju sendiri
• berdiri dengan 1 kaki
19
(Narendra, 2006) :
21
2 tahun.
4 minggu-3,5/6 tahun.
Perkembangan Motori :
3) Perkembangan Kognitif
daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada
periode ini daya pikir anak sudah berkembang ke arah yang lebih
2010).
diamati.
2) Dalam priode tertentu ada masa percepatan dan ada masa perlambatan.
kecepatannya berbeda.
3. Status Gizi
dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, gizi kurang
dan gizi lebih (Supariasa dkk, 2002). Dr. Minarto mengatakan bahwa, selain
gizi kurang dan gizi buruk, masih banyak masalah yang terkait dengan gizi
status gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak langsung.
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu :
a. Pengukuran Anthropometri
Brozek pada tahun 1966 yang telah didefinisikan oleh Jelliffe (1966)
tubuh manusia pada tingkat usia dan derajad nutrisi yang berbeda
(Narendra, 2010).
1) Jenis parameter
dari tubuh manusia, antara lain : umur, berat badan dan tinggi badan.
a) Umur
umur yang tepat. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh,
b) Berat Badan
2010).
c) Tinggi Badan
yang dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi
badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama
yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang
beberapa kali secara berkala misalnya berat badan anak diukur tanpa
anak usia 0-18 tahun yang dibedakan menurut jender laki-laki dan
wanita.
c) Tebal kulit di ukur dengan alat Skinfold caliper pada kulit lengan,
terlebih penting.
d) Body Mass Index (BMI) adalah Quetelet’s index, yang telah dipakai
secara luas, yaitu berat badan(kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m2).
3) Indeks Antropometri
maka untuk berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) digunakan baku
badan dan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U),
saja yang relatif murah, mudah dan tidak memerlukan banyak waktu
terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama
(Supariasa, 2002).
b. Klinis
(Supariasa, 2002).
surveys) tkita-tkita klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat
c. Biokimia
d. Biofisik
penilaian yaitu : survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.
32
menyatakan bahwa metode ini terdiri dari tiga komponen yaitu (Rahma,2010):
daftar (check list) yang sudah disiapkan untuk mengecek kebenaran dari
malnutrisi. Asupan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi kemudian akan
anak yang dapat dilihat dari status gizinya (Moore, 1997; Supariasa dkk, 2002).
33
dimana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi
pangan (food safety) yaitu bagiman makanan bebas dari berbagai racun; fisik,
Makanan harus mengandung energi dan semua zat gizi (karbohidrat, protein,
Pemberian makanan pen damping harus bertahap dan bervariasi dari mulai
bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat,
makanan lembek dan akhirnya makanan padat. Pada usia 1-2 tahun perlu
(Kania, 2010).
anak. Ketika memasuki usia 2 tahun anak harus sudah mulai diperkenalkan
gram dan jika anak memperoleh makan 3 kali sehari beararti tiap porsi
makanan anak harus mengandung kalori sekitar 350 kalori dan 7,5 gram
protein (Moehji,2003).
Tabel 2.1
Jadwal pemberian makanan baduta
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004) adalah sebagai berikut:
35
Tabel 2.2
Kebutuhan Zat Gizi Balita Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG)
rata-rata perhari
a. Karbohidrat
jumlah energi yang tersedia bagi tubuh setiap hari (Moehji, 2002 ).
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, ubi kayu dan lain-
lain.
4) Penghemat protein
energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan kurang dari energi
Akibatnya, berat badan kurang dari berat badan seharusnya (ideal). Bila
terjadi pada bayi dan anak-anak akan menghambat pertumbuhan dan pada
(Almatsier, 2003).
besar terdapat pada bayi yang dengan asupan energi <50% yaitu 60,3%.
Dengan hasil analisis statistik dengan uji kai kuadrat menunjukkan ada
b. Protein
senyawa organik yang tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen.
Protein terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran, serta tersusun atas
berbagai macam asam amino yang menyatu dalam berbagai proprsi dan
otot, tulang darah, kulit dan limfe (Williams Lippincott and Wilkins,
2007).
baik berasal dari hewani maupun nabati, Seperti (Depertemen Gizi dan
Kesmas, 2009):
38
dan pertahanan hidup manusia dapat terjadi bila konsumsi protein cukup
terdapat di kulit, sisanya terdapat dalam jaringan lain dan cairan tubuh
(Rahmah, 2010).
(Moehji, 2002).
Kebutuhan energi dan protein bayi dan balita relatif besar jika
antara anak perempuan dan laki-laki dalam hal kebutuhan energi dan
asupan < dari AKG yaitu sebesar 85,0%. Yang dari hasil uji kai kuadrat
(RR=4,6).
motorik kasar adalah : Status GIzi dala indeks TB/U (p = 0,0001); Tingkat
c. Lemak
unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Lemak bersifat
larut dalam pelarut lemak. Lemak yang memiliki titik lebur tinggi
berbenuk padat pada suhu kamar disebut lemak, sedang yang mempunyai
40
titik lebur rendah berbentuk cair disebut minyak (Depertemen Gizi dan
Kesmas, 2009).
kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa. Mereka butuh lebih
Wilkins, 2007):
d. Besi (Fe)
tubuh manusia dewasa. Zat besi merupakan zat yang sangat dibutuhkan
zat besi besi dalam tubuh dapat dilihat dari keberadaan hemoglobin (Hb),
(Almatsier, 2003):
dalam sel mukosa usus halus yang membantu penyerapan besi, yautu
terdapat dalm hemoglobin dan mioglobin makanan hewani, dan besi non-
dan elektron yang berasal dari zat gizi penghasil energi ke oksigen,
sehat. Beberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi yang tinggi
transferin. Kadar besi otak yang kurang pada masa pertumbuhan tidak
Disamping itu sel darah putih yang menghancurka bakteri tidak dapat
zat besi dari lahir mengakibatkan gangguan pada emosional dan koknitif
Tanda dan gejala kekurangan zat besi adalah kuku yang rapuh,
e. Zinc (Zn)
seratus tahun yang lalu. Tubuh mengandung 2 – 2,5 seng yang tersebar
44
dalam di ran dalam hampir semua sel. Sebagian besar seng berada dalam
Sebagian besar dari enzim atau sebagai kofaktor kegiatan pada lebih dari
Seng berperan dalam sel kekebalan tubuh. Yaitu dalam fungsi sel
2003).
penting bagi sintesis RNA dan DNA. Zinc juga berlimpah diotak.
berkonstribusi pada struktur dan fungsi otak. Oleh karena itu zinc esensial
Penelitian yang dilakukan oleh, Lind, et al, (2004), pada bayi usia
sensasi pembau dan perasa, nafsu makan yang buruk, penyembuhan luka
f. Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang tidak dapat dibuat oleh tubuh
berperan sebagai zat pengatur dan pembangun bersama zat gizi yang lain
tentang riwayat gizi. Salah satunya dengan metode recall 24 jam dimana
jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi 24 jam yang lalu (Supariasa dkk,
2002).
Dalam metode ini, responden, ibu, pengasuh (bila anak masih kecil)
diminum selama 24 jam yang lalu (kemarin). Biasnya dimulai dari ia bangun
pagi kemarin sampai dia tidur malam harinya, atau dapat juga dimulai dari
(Supariasa dkk, 2002). Untuk perhitungan ASI dimana anak yang sehat
Hal penting yang perlu dikethui adalah bahwa dengan recall 24 jam
data yang diperoleh cenderung lebih bersifat kualitatif. Oleh karena itu, untuk
piring, dll) atau ukuran lain yang dipergunakan sehari-hari oleh rumah tangga
Anak
adalah bentuk penyediaan zat-zat gizi mikro bagi populasi yang beresiko.
memperkaya makanan semi padat (MP-ASI) dengan tambahan zat gizi mikro
tanpa mengubah warna, tekstur dan rasa makanan serta biaya produksi relatif
kandungan ferrous fumarat (FF) mikroenkapsul dengan zat gizi mikro lain
yang dibutuhkan bagi populasi berisiko seperti zinc, vitamin A, C dan D atau
a. Diare
Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta
kematian di per tahun pada balita disebabkan oleh diare. Setiap anak
memiliki episode serangan diare rata-rata 3,3 kali setiap tahun. Lebih
kurang 80% kematian terjadi pada anak berusia kurang dari dua tahun
(Schwartz, 2005).
49
adalah disentri, kurang gizi, dan infeksi. Golongan umur yang paling
d) Tidak memberikan ASI ( Air Susi Ibu ) secara penuh 4-6 bulan
pada pertama kehidupan pada bayi yang tidak diberi ASI risiko
untuk menderita diare lebih besar dari pada bayi yang diberi Asi
manusia.
c) Campak diare dan desentri sering terjadi dan berakibat berat pada
penderita.
d) Imunodefesiensi /Imunosupresi.
( 55 % ).
terhadap penyakit seperti flu, diare atau penyakit infeksi lainnya. Jika
diare pada periode yang sama (Soekirman, 1990 dalam Rahma, 2010).
52
b. ISPA
(Rasmaliah, 2004).
1) Pencegahan
b) Imunisasi.
53
Jaringan tubuh pada bayi dan balita belum sempurna dalam upaya
defisiensi energi, protein dan zat gizi lainnya karena menurunnya nafsu
pada saat infeksi bisa mencapai dua kali dari kebutuhan normal karena
kasar pada 26 anak usia dibawah dua tahun dan dari uji bivariatnya
57 anak mengalami sakit diare dan ISPA, dan semua balita (33 anak) yang
kohort ini menunjukkan bahwa ada kaitan yang sangat signifikan antara status
54
gizi dengan penyakit infeksi dan tidak ada kaitan yang signifikan antara status
gizi dengan penyakit campak, ada kaitan antara lamanya penyakit infeksi
1. Pengertian pengasuhan
Pola asuh anak berupa sikap dan prilaku ibu atau pengasuhan lain
dengan keadaan ibu tentang kesehatan (fisik dan mental), status gizi,
anak yang baik, peran dalam keluarga atau masyarakat dan sebagainya dari si
yaitu : (1) perhatian / dukungan ibu terhadap anak, (2) pemberian ASI atau
(4) persiapan dan penyimpanan makanan, (5) praktek kebersihan atau higiene
55
dan sanitasi lingkungan dan (6) perawatan balita dalam keadaan sakit seperti
terlebih apabila anak masih dalam usia balita dan dianggap masih belum
kebutuhan dan menjaga dirinya dari penyakit. Dalam konteks ini akan
terasa aneh jika seorang anak balita yang seharusnya masih sangat
kuat dan mandiri serta semakin jauh dari masalah gizi dan kesehatan pada
anak diukur berdasarkan motorik kasar nampak terlihat pada kisaran 7,5%
ditandai p=0,960 dimana p>0,005 maka dikatakan tidak ada hubungan antara
semakin baik pola asuh maka semakin baik status gizi anak.
Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetapi
Kesehatan anak harus mendapat perhatian dari para orang tua yaitu
Masa bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit seperti flu,
diare atau penyakit infeksi lainnya. Jika anak sering menderita sakit dapat
(Soetjiningsih, 2000):
1) Apabila kecukupan gizi terganggu karena anak sulit makan dan nafsu
kembang bayi dan anak secara teratur sesuai dengan tahapan usianya
dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua
seksama (Kania,2006).
tentang anaknya. Ahli kesehatan berperan sebagai orang tua dalam proses
oleh orang tua agar setiap masalah yang mungkin ada dapat ditentukan
tidak diketahui dan dirawat secara dini, dapat mengakibatkan masalah lain
tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang
58
tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita.