Anda di halaman 1dari 1

Emisi gas rumah kaca yang mempengaruhi pemanasan global tak hanya berasal dari

pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan, tapi juga sendawa hewan ternak.
Gas metana yang dikeluarkan ternak, terutama sapi, mencapai 14,5 persen dari total emisi
gas rumah kaca di dunia.

Metana dikeluarkan lewat mulut ternak ke atmosfer. Dalam riset D.P. Morgavi (2008),
ditunjukkan sapi potong dapat mengemisi metana 60-70 kilogram per tahun, sapi perah
110-145 kg per tahun, dan domba 8 kg per tahun. Live Science melaporkan per tahun
seokor sapi menghasilkan gas metana 120 kg, domba 8 kg, babi 1,5 kg, dan manusia
hanya 0,12 kg.

https://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/03/206724647/sapi-sumbang-pemanasan-global-
berapa-banyak-angkanya

Lebih dari sepertiga emisi metana, sekitar 900 miliar ton setiap tahun, diproduksi oleh bakteri metanogen
yang hidup dalam sistem pencernaan hewan ruminansia, seperti sapi, kambing, dan domba. Berdasarkan
volumenya, metana 20 persen jauh lebih kuat menangkap energi matahari dibandingkan dengan karbon
dioksida. Itu membuat metana sebagai salah satu gas rumah kaca utama.

 Para peneliti iklim di Jerman mencari solusi agar sapi dapat memproduksi
lebih sedikit gas rumah kaca, mengingat seekor sapi menghasilkan 300
hingga 500 liter gas methana setiap hari.
 Seekor sapi perah, sepanjang hari hewan ini cuma makan, mengunyah dan
mencerna. Selama itu pula ia memproduksi susu - dan dengan bersendawa atau
kentut, juga memproduksi gas methan yang berbahaya buat iklim.

Anda mungkin juga menyukai