Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN

PERGERAKAN(ACTUATING)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK

DIMAS JOKO S.

TAUFIKUR RAHMAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI
TAHUN AKADEMIK 2016
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

tentang Konsep Pemasaran dan Perilaku Konsumen untuk memenuhi Pokok Bahasan.

Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Siti Khotimah, SE., MM selaku Dosen mata

kuliah Pengantar manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengantar Bisnis dalam Pokok Bahasan.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan

dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan

usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan

saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

2
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang .............................................................................4

B. Rumusan Masalah ........................................................................5

C. Tujuan ........................................................................................6

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian pergerakan(actuating) ................................................7

B. Fungsi pergerakan (actuating)........................................................9

C. Tujuan pergerakan (actuating).......................................................11

D. Prinsip pergerakan (actuating).......................................................12

E. Macam-macam pergerakan (actuating)..........................................15

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................19

B. Saran .............................................................................................20

Daftar Pustaka .......................................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam

rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya

kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat

menggerakan perusahaan dengan baik dan benar.

Pengelolaan sumber daya manusia penting, dikarenakan sumber daya

manusia yang merupakan aset yang harus dilatih dan dikembangkan

kemampuannya dan dikelola dengan baik guna mencapai efektivitas dan

efisiensi organisasi. Maka dari itu, perlunya manajemen manusia agar

sumber daya manusia yang ada bisa dikelola dengan baik.

Seiring dengan meningkatkan intensitas persaingan, perusahaan

membutuhkan sumber daya yang bisa membedakan dirinya dengan

perusahaan lain. Salah satu faktor yang menentukan kesuksesan perusahaan

terletak pada Sumber Daya Manusia perusahaan. Menurut Connoly, Mardis

& Down (1997) dalam Harjanti, 2004 sumber daya manusia memiliki

kemampuan untuk menjadi faktor pembeda (distinction) perusahaan dalam

persaingan melalui kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan

dalam pekerjaan mereka. Dasar yang nyata dari keberhasilan suatu

perusahaan tidak lagi ditentukan oleh proses produksi yang besar atau jenis

4
produk yang beraneka ragam, melainkan pada kualitas orang-orang yang

berada di belakang layar perusahaan tersebut.

Fungsi actuating merupakan fungsi yang terpenting dalam manajemen SDM,

karena pada fungsi ini sebuah organisasi melaksanakan secara fisik kegiatan

dari aktivitasnya, maka pimpinan mengambil tindakan-tindakannya kearah

itu,agar organisasi bisa berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misi dari

organisasi. Oleh karena itu, dalam menghadapi situasi-situasi yang ada di

perusahaan, perusahaan membutuhkan beberapa fungsi, salah satunya adalah

fungsi Aktuating. Sehingga diharapkan dengan berjalannya fungsi actuating ini,

kelancaran dalam operasional manajemen dapat berlangsung dengan baik.

B. Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud Pergerakan (actuating)?

 Apa tujuan dari pergerakan (actuating)?

 Apa prinsip dari pergerakan (actuating)?

 Apa fungsi dari penggerakan (actuating)?

 Apa saja macam –macam dari pergerakan (actuating)?

5
C. Tujuan

 Untuk mengetahui pengertian pergerakan

 Untuk mengetahui tujuan dari pergerakan

 Untuk mengetahui prinsip dari pergerakan

 Untuk mengetahui fungsi dari pergerakan

 Untuk mengetahui macam-macam pergerakan

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pergerakan (Actuating)

Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok

berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan

usaha-usaha organisasi. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk

melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka pimpinan mengambil

tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership(pimpinan), perintah,

komunikasi dan conseling (nasehat). Actuating disebut juga“ gerakan aksi mencakup

kegiatan yang dilakukan seorang pimpinan untuk mengawali dan melanjutkan

kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar

tujuan-tujuan dapat tercapai. Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan

(actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. (Rahman,2011).

Menurut George R. Terry (1986),dalam Dimas 2010, mengemukakan bahwa

actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian

rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan

7
dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut, oleh karena para anggota itu juga

ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Pandangan lain tentang pergerakan (Actuating) adalah fungsi yang teramat penting

dalam manajemen. Seringkali diketahui perencanaan dan pengorganisasiannya bagus,

namun dikarenakan kurangnya kemampuan pelaksanaan, hasil kegiatan suatu

pekerjaan belum seperti diharapkan (Wijono, 1997). Istilah lain juga yang

berhubungan dengan pengarahan atau pelaksanaan adalah Actuating atau disebut juga

“gerakan aksi” mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manajer dalam mengawali

dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan

pengorganisasian, agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Actuating mencakup penetapan

dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi

penghargaan, memimpin, mengembangkan dan memberi kompensasi kepada mereka

(Terry, 2006 dalam Herman 2009)Jadi, dapat disimpulkan bahwa

actuating/pergerakan artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan

sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang

dikehendaki secara efektif sesuai dengan perencanaan yang ada.

8
B. Fungsi pergerakan (Actuating)

Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung

dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik

kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya

manusia dan non-manusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang

ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.

Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi, peran, keahlian, dan

kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja

organisasi yang telah ditetapkan.

Fungsi dari Pergerakan (actuating) adalah sebagai berikut: (James Stoner, 1993)

1) Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian

motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam

pencapaian tujuan

2) Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan

3) Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

9
4) Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam

organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan

tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Fungsi aktuasi haruslah dimulai pada diri manajer selaku pimpinan organisasi.

Manajer yang ingin berhasil menggerakkan karyawannya agar bekerja lebih

produktif, harus memahami dan menerapkan ilmu psikologi, ilmu komunikasi,

kepemimpinan dan sosiologi.

Seorang manajer harus mampu bersikap yaitu objektif dalam menghadapi berbagai

persoalan organisasi melalui pengamatan, objektif dalam menghadapi perbedaan dan

persamaan karakter stafnya baik sebagai individu maupun kelompok manusia.

Manajer mempunyai tekad untuk mencapai kemajuan, peka terhadap lingkungan dan

adanya kemampuan bekerja sama dengan orang lain secara harmonis.(Herujito, 2003)

Dengan kata lain, manajer harus peka dengan kodrat manusia yaitu mempunyai

kekuatan dan kelemahan, tidak mungkin akan mampu bekerja sendiri dan pasti akan

memerlukan bantuan orang lain, manusia mempunyai kebutuhan yang bersifat pribadi

dan sosial, dan pada diri manusia kadang-kadang muncul juga sifat-sifat emosional.

(Herujito, 2003)

10
C. Tujuan pergerakan (actuating)

Tujuan fungsi actuating, adalah:

1) Menciptakan kerja sama yang lebih efisien

2) Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf

3) Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan

4) Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan

prestasi kerja staf

5) Membuat organisasi berkembang secara dinamis

Jadi, yang berperan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah pimpinan,karena

dalam hal ini pimpinan yang selalu mengusahakan suasana kerja yang meningkat,

dengan diberikan motivasi dan prestasi supaya bawahannya lebih semangat dalam

bekerja.

11
D. Prinsip pergerakan (actuating)

Pelaksanaan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang

mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja

efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.

Fungsi pengarahan/pelaksanaan ini bersifat sangat kompleks karena disamping

menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia

itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki

pandangan serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang

dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:

a. Prinsip mengarah pada tujuan

Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin

efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap

usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam

melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-

faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup,

12
pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta

kemampuan bawahan.

b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan

Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak

mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan

harapan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat

dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.

Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang baik

akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang

wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik,

dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan

organisasi.

c. Prinsip kesatuan komando

Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan

tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur

didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan

saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin

besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.

13
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:

a. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya

b. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia

c. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi

d. Menghargai hasil yang baik dan sempurna

e. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih

f. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup

Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

14
E. Macam-Macam Penggerakan

Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan

maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan

tindak menyimpang dari prinsip-prinsip dimuka.

Adapun macam-macam pergerakan yang dilakukan dapat berupa :

 Orientasi

Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu

agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Pada umumnya, orientasi ini

diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan

memberikan pengertian tentang berbagai masalah yang dihadapinya. Pegawai

lama yang pernah menjalani orientasi tidak selalu ingat atau paham tentang

masalah-masalah yang pernah dihadapinya. Dengan demikian, orientasi ini perlu

juga diberikan kepada pegawai-pegawai lama agar mereka tetap memahami akan

peranannya.

 Perintah

Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada

dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada

keadaan tertentu. Jadi, perintah itu berasal dari atasan, dan ditunjukan kepada

para bawahan; atau dapat dikatakan bahwa aus perintah ini mengalir dari atas

kebawah. Perintah tidak dapat diberikan kepada orang lain yang memiliki

kedudukan sejajar atau orang lain yang berada dibagian lain.

15
 Delegasi Wewenang

Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan

pemberian perintah. Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan

sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan.

Kaitannya dengan macam-macam penggerakan yang merupakan proses

penggerakan adala memberikan perintah, petunjuk, pedoman dan nasehat serta

keterampilan dalam berkomunikasi. Penggerakan merupakan inti daripada

manajemen yaitu menggerakan untuk mencapai hasil, sedang inti dari

penggerakan adalah leading, harus menentukan prinsip-prinsip efisiensi,

komunikasi yang baik dan prinsip menjawab pertanyaan :

 Who (siapa)

 Why (mengapa)

 How (bagaimana)

 What (apa)

 When (kapan)

 Where (dimana) Pertanyaan-pertanyaan itulah yang menjadi motivator

pendorong untuk bergerak dan mampu menggerakan suatu organisasi.

Elemen dari pelaksanaan (actuating)

Berikut ini adalah beberapa elemen penggerakan atau actuating dalam manajemen

16
a. Coordinating adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar

terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan

perbedaan kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai . (George. R.

Terry, 1986 dalam Simanjutak 2010)

b. Motivating merupakan salah satu elemen penting dalam manajemen

perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup maka

kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan optimal. (George. R. Terry,

1986 dalam Simanjutak 2010)

c. Communication, komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat

diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang

baik maka akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan

akan menumbuhkan teamwork atau kerjasama yang baik dalam berbagai kegiatan

perusahaan. (George. R. Terry, 1986 dalam Simanjutak 2010)

d. Commanding, dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa

seenaknya, tetapi harus memperhitungkan langkah – langkah dan resiko dari

setiap langkah yang para atasan itu ambil karena setiap keputusan dan langkah

akan memberi pengaruh bagi perusahaan. Dengan pengarahan yang baik dari para

atasan dengan visi dan misi yang jelas dari suatu manajer perusahaan dapat

menimbulkan efek yang positif untuk perusahaan itu sendiri, antara lain teamwork

yang baik dan dapat memunculkan decision maker yang bagus. (Prajudi

Atmosudirdjo, 1982 dalam Simanjutak 2010) Karena decision maker dan

teamwork dalam suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan suatu perusahaan

17
untuk mencapai goal atau tujuan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.

Bilamana diambil secara singkat dan

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Actuating penting dalam manajemen dan berbeda dengan ketiga fungsi lainnya

karena dalam actuating berisi tentang hal-hal yang menyangkut dengan proses

dari sebuah manajemen, juga mengatur tentang hubungan kerja antar orang.

Actuating adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara

bersama-sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-

masing dengan cara yang terbaik dan benar. Fungsi dan peranan actuating yakni

pertama, melakukan pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan

komunikasi (communication). Kedua, upaya untuk menjadikan perencanaan

menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian.

Pengaplikasian actuating dalam perusahaan adalah pengarahan dan pemotivasian

seluruh personil pada setiap kegiatan perusahaan untuk selalu dapat meningkatkan

kualitas kinerjanya.

Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung

dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang

baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber

daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas.

B. Saran

19
Sebaiknya perusahaan dapat menjalankan fungsi actuating dengan baik supaya

dapat tercapai visi dan misi dari perusahaan tersebut. Selain dengan fungsi

perencanaan, organizing dan controlling.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://www.rumahbelajar.web.id/actuating-penggerakan-dalam-pendidikan/,

dikases pada tanggal 30 Maret 2017

https://www.scribd.com/search?

page=1&content_type=documents&query=makalah%20penggerakan diakses pada

tanggal 30 maret 2017

https://www.academia.edu/25464325/MAKALAH_FUNGSI_PELAKSANAAN_

ACTUATING_DALAM_MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MANUSIA

diakses pada tanggal 30 maret 2017

21

Anda mungkin juga menyukai