Laporan Triwulan 1 Tim NS
Laporan Triwulan 1 Tim NS
as
LAPORAN TRIWULAN I
NUSANTARA SEHAT BATCH 5
TAHUN 2017
1
LAPORAN TRIWULAN I
TIM NUSANTARA SEHAT 2017
BATCH 5
PUSKESMAS RANTEBUA KABUPATEN TORAJA UTARA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TIM :
1. EKA HAERANI H.HAJIR, S.Kep. Ns
2. ERNA PRASETIA, Amd.Keb
3. FATIMAH, SKM
4. IRDIANSYAH NASUTION, S.Farm. Apt
5. SITI NURHALIZA, Amd.Gizi
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
limpahan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Triwulan yang pertama tim
nusantara sehat batch 5 di tahun 2017. Laporan triwulan ini dibuat sebagai salah satu
pelaporan hasil kerja kami di Puskesmas Rantebua, Kecamatan Rantebua, Kabupaten Toraja
Utara, Provensi Sulawesi Selatan selama 3 (tiga) bulan terakhir.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pendamping dari
Kemenkes Bapak Agus Dwi Harso, pendamping provinsi Ibu Anny D, AMAK, pendamping
Kabupaten Ibu Ika Wahyuni, SKM yang selalu memberikan bimbingan, dukungan serta saran
kepada kami.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada Bapak Yan
Palindang selaku kepala puskesmas Rantebua beserta staf yang telah mendukung dan
membantu kami dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Kami
menyadari sepenuhnya akan kekurangan baik dari isi, bahasa maupun tulisan pada laporan
ini, saran dari pembaca sangat kami butuhkan demi pembuatan laporan yang lebih baik lagi.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................................vi
1. PUSKESMAS.......................................................................................................36
2. KECAMATAN......................................................................................................36
3. DINKES KABUPATEN........................................................................................36
4. PEMERINTAH DAERAH....................................................................................36
Lampiran 1.............................................................................................................................41
Lampiran 2.............................................................................................................................47
Lampiran 3.............................................................................................................................48
4
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Angka Kunjungan Pasien Poli Umum Berdasarkan Jenis Kelamin Puskesmas
Rantebua..................................................................................................................24
5
BAB 1 LAPORAN KONDISI TIM
1
2
BAB 2 KEGIATAN DAN HASIL KEGIATAN
a. Latar Belakang
Program Indonesia sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sasaran dari
program indonesia sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang di dukung
dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi
serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemuan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
a. Tujuan
Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
3
c. Sasaran
Seluruh Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas Rantebua.
d. Rincian Kegiatan
Petugas mendatangi setiap rumah dengan mewawancarai Kepala Keluarga atau
yang mewakilinya, melakukan observasi sesuai dengan blangko laporan yang sudah
disiapkan oleh petugas.
e. Metode Pelaksanaan
Wawancara dan observasi
g. Dokumentasi
1) Inspeksi Sanitasi dan Pembinaan Sekolah (jamban, SAB, SAM, Sampah, SPAL)
a. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau
murid di bawah pengawasan guru. Anak adalah aset bangsa masa depan, baik
buruknya suatu bangsa tergantung pada kualitas anak yang akan meneruskan
kehidupan berbangsa kita. Kondisi Sekolah dan lingkungan yang tidak memenuhi
syarat kesehatan merupakan faktor resiko penularan berbagai penyakit, khususnya
penyakit berbasis lingkungan pada anak (siswa) dan atau guru yang ada dilingkungan
sekolah. Maka dari itu, perlunya pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan
ekonomi yang dapat mempengaruhi kesehatan dilingkungan sekolah, yang berguna
ditingkatkan dan diperbanyak serta yang merugikan diperbaiki dan dihilangkan.
4
Lingkungan sekolah salah satu kesatuan lingkungan fisik, mental dan sosial
dari sekolah yang memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat mendukung proses
belajar mengajar dengan baik dan menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan
murid secara optimal. Faktor lingkungan sekolah dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar, juga kesehatan warga sekolah. Kondisi dari komponen lingkungan sekolah
tertentu dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan. Faktor resiko lingkungan
sekolah tersebut antara lain yaitu kondisi atap, dinding, lantai, dan aspek lainnya
sebagai berikut :
Atap dan talang yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi tempat
perindukan nyamuk dan tikus. Kondisi ini mendukung terjadinya penyebaran dan
penularan penyakit DBD dan Leptosperosis.
2. Kondisi dinding
Dinding yang tidak bersih dan berdebu selain mengurangi estetika juga
berpotensi merangsang timbulnya gangguan pernafasan seperti asma, atau penyakut
saluran pernafasan.
3. Kondisi Lantai
Lantai yang tidak rata, licin, dapat menyebabkan terjadi kecelakaan, sedangkan
lantai yang kotor dapat mengurangi kenyaman dan estetika.lantai yang tidak kedap air
dapat menyebabkan kelembaban. Kondisi ini mengakibatkan dapat
berkembangbiaknya bakteri dan jamur yang dapat meningkatkan resiko penularan
penyakit seperti TBC, Ispa, dan lainnya.
4. Kondisi Pencahayaan
5
menyebabkan ruang menjadi gelap, sehingga disenangi oleh nyamuk untuk beristirahat
(rasting habit)
5. Kondisi Ventilasi
6. Kepadatan kelas
Perbandingan jumlah peserta didik dengan luas ruang kelas yang tidak
memenuhi syarat kesehatan menyebabkan menurunnya persentase ketersediaan
oksigen yang dibutuhkan oleh peserta didik. Hal ini akan menimbulkan rasa kantuk,
dan resiko penularan penyakit. Perbandingan ideal adalah 1 orang menepati luas
ruangan 1,75 m2.
Jarak papan tulis dengan murid terdepan ± 2,5 m akan mengakibatkan debu
kapur atau spidol berterbangan dan terhirup ketika menghapus papan tulis, sehingga
untuk jangka waktu lama akan berpengaruh terhadap fungsi paru-paru. Bila jarak
papan tulis terhadap murid yang paling belakang > 9 m akan menyebabkan gangguan
konsentrasi belajar.
6
9. Kebisingan
Kebisingan merupakan suara yang tidak disukai, bias berasal dari diluar
sekolah maupun dari dalam lingkungan sekolah itu sendiri, suara bising dapat
menimbulkan ganggua komunikasi sehingga mengurangi konsentrasi belajar dan dapat
menimbulkan stress.
7
Sarana pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat ataupu tidak
dipelihara akan menimbulkan bau, mengganggu estetika dan menjadi tempat
perindukan dan bersarangnya tikus. Kondisi ini berpotensi menyebabkan dan
menularkan penyakit seperti leptopirosis dan Filariasis.
h. Tujuan
8
i. Pihak yang dilibatkan dan peranannya
Kepala Sekolah dan Guru : memberikan izin, mendukung dan ikut serta dalam
pengawasan/inspeksi sanitasi, berperan aktif dalam merencanakan program untuk
meningkatkan dan atau memperbaiki sanitasi di sekolah. Siswa : ikut menjaga dan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dilingkungan sekolah.
j. Sasaran
Seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Rantebua.
k. Rincian Kegiatan
Petugas mendatangi sekolah mewawancarai petugas/guru, melakukan
observasi dan check list pada Form Inspeksi yang sudah disiapkan oleh petugas.
l. Metode Pelaksanaan
Wawancara, observasi dan checklist.
n. Dokumentasi
9
2) Penjaringan Anak Sekolah
a. Latar Belakang
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program
kesehatan, selain jumlahnya yang besar (25%) di antara jumlah penduduk , mereka
juga merupakan sasaran yang mudah di jangkau karena terorganisir denganbaik.
Berdasarkan SUSENAS tahun 2014, terdapat 532.130 anak penyandang disabilitas
dari keluarga miskin. Melihat permasalahan yang ada, pelayanan kesehatan di sekolah
melalui usaha kesehatan ( UKS ) diutamakan pada upaya peningkatan kesehatan
dalam bentuk promotif dan preventif. Upaya preventif antara lain kegiatan
penjaringan kesehatan (skrining kesehatan) peserta didik. Penjaringan kesehatan
merupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan yang di lakukan untuk memilah
atau (skrining) anak yang sehat dan tidak sehat, serta dapat di manfaatkan untuk
pemetaan kesehatan peserta didik.
10
o. Tujuan
Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik, sehingga bila
terdapat masalah dapat segera ditindak lanjuti.
q. Sasaran
Seluruh peserta didik SD/SDLB/ MI, SMP/ SMPLB/MTS dan SMA/SMK/SMALB/
MA.
r. Rincian Kegiatan
Kesiapan puskesmas, jumlah sekolah dan jumlah peserta didik di tiap wilayah
kerja puskesmas. Tim puskesmas yang terdiri dari bidan, perawat dan tenaga gizi
turun langsung kesekolah untuk mengadakan penjaringan dan pemeriksaan berkala.
s. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan bertatap langsung pada peserta didik.
u. Dokumentasi
11
Pengukuran Tekanan Darah Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
3) Pendistribusian Vitamin A
a. Latar Belakang
Bulan februari dan agustus dikenal sebagai bulan Vitamin A, dimana seluruh
anak yang berusia 6 bulan sampai 59 bulan akan mendapatkan vitamin A gratis di
posyandu atau puskesmas. Vitamin A atau retinol adalah salah satu vitamin larut
dalam lemak, didalam tubuh disimpan di hati. Vitamin A berfungsi dalam proses
pembentukan dan pertumbuhan sel bagi kesehatan mata dan kulit, menjaga kesehatan
mukosa saluran pernafasan, berperan dalam proses perkembangan embrio dan
reproduksi serta vitamin A juga merupakan antioksidan kuat yang dapat menangkal
radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.
12
v. Tujuan
Tujuan pendistribusian vitamin A yakni agar anak balita tidak mengalami
kebutan dan menjaga untuk menjaga kesehatan anak balita.
x. Sasaran
Anak usia 6-59 bulan
y. Rincian Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari Tahun 2017. Pendistribusian
Vitamin A dilakukan di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Rantebua.
z. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di bulan februari dan agustus. Vitamin A diberikan
secara langsung ke anak yang berusia 6 bulan sampai 5 tahun. Vitamin berwarna biru
(100.000 IU) diberikan pada anak usia 6-11 bulan dan yang berwarna merah (200.000
IU) diberikan pada anak usia 1-5 tahun.
bb. Dokumentasi
a. Latar Belakang
Garam beryodium adalah garam yang telah di perkaya atau telah mengalami
fortifikasi dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30-80 ppm. Gangguan akibat
13
kekurangan yodium (GAKY) merupakan masalah yang serius, seperti gondok, kretin
atau kerdil. Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari dapat pula
menurunkan tingkat kecerdasan seseorang. Akibat jangka panjang jika kekurangan
yodium mengakibatkan rendahnya kemampuan berpikir anak, selain itu rendahnya
konsumsi yodium berdampak langsung terhadap menurunnya kualitas kesehatan
masyarakat yaitu menyebabkan kelahiran mati atau cacat bawaan pada bayi, anak
dengan IQ rendah, serta mempercepat penurunan fungsi tubuh seperti cepat pikun, tuli
atau buta sebelum usia tua.
cc. Tujuan
Tujuan dari pemantauan garam beryodium ini agar masyarakat lebih teliti
dalam membeli garam yang beredar di pasaran dan agar terhindar dari GAKY.
ee. Sasaran
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rantebua
ii. Dokumentasi
14
5) Penyuluhan Gizi tentang Sarapan Pagi
a. Latar Belakang
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih dan mempertahankan berat badan normal (4 pilar gizi seimbang) untuk
mencegah masalah gizi. Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang
cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein
sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun
pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30 %
kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif dan produktif.
Sarapan membekali tubuh dengan zat gizi yang diperlukan untuk berpikir,
bekerja, dan melakukan aktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Bagi
anak sekolah sarapan dapat meningkatkan konsentrasi dan semangat belajar.
Membiasakan sarapan berarti membiasakan bangun pagi dan beraktifitas pagi dan
tercegah dari makan berlebihan saat makan siang. Dampak tidak sarapan pagi
dapat menurunkan aktivitas fisik, menyebabkan kegemukan pada remaja dan
orang dewasa, dan meningkatkan risiko jajan yang tidak sehat.
jj. Tujuan
Memberikan edukasi dan pengetahuan kepada siswa/i sekolah dasar tentang
pentingnya mengkonsumsi gizi seimbang dan manfaat sarapan pagi untuk anak
sekolah.
15
kk. Pihak yang dilibatkan dan peranannya
Guru dan Siswa
ll. Sasaran
Siswa Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas Rantebua
oo. Dokumentasi
16
6) Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun
a. Latar Belakang
Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan
seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau
mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat
untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Tangan merupakan
bagian tubuh yang lembab yang paling sering berkontak dengan kuman yang
menyebabkan penyakit dan menyebarnya. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah
dengan membiasakan mencuci tangan dengan memakai sabun.
Mencuci tangan merupakan proses pembuangan kotoran dan debu secara
mekanis dari kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan
adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit
dan mengurangi jumlah mikroorganisme Mencuci tangan merupakan teknik dasar
yang paling pentingdalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Diare biasanya
kuman ditransmisikan dari tangan yang tidak bersih ke makanan. Kuman-kuman
kemudian memapar ke person yang makanan tersebut. Hal ini bisa diegah dengan
selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum menyiapkan makanan.
Mencuci tangan juga dapat menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi
penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti
diare dan saluran nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya
mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk
melakukan dengan benar pada saat yang penting. Sebagian masyarakat mengetahui
akan pentingya mencuci tangan, namun dalam kenyataanya masih sangat sedikit
( hanya 5% yang tahubagaimana cara melakukanya dengan benar. Hal ini sangat
penting untuk di ajarkan pada masyarakat agar bias mencegah terjadinya penyakit.
Mencuci tangan memakai sabun sangat penting sebagai salah satu mencegah
terjadinya diare, kebiasaan mencuci tangan diterapkan setelah buang air besar, setelah
menceboki bayi dan balita, sebelum makan serta sebelum menyiapkan makanan.
17
Masyarakat akan mampu meningkatkan pengetahuan hidup sehat dimanapun mereka
berada jika mereka sadar, termotivasi dan di dukungan dengan adanya informasi serta
sarana dan prasarana kesehatan. Masyarakat hanya mengetahui penyakit menular pada
penyakit tertentu saja sedangkan untuk penyakit dalam atau penyakit infeksilainya
masih kurang sehingga kesadaran untuk masyarakat dalam menjaga hidup sehat, dan
menjaga dirinya dari bahaya penyakit menular terbatas pada apa yang mereka ketahui
saja. Mencuci tangan merupakan metode tertua, sederhana dan paling konsisten untuk
pencegahan dan pengontrolan penularan infeksi.
pp. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada siswa mengenai
kebersihan diri dan 7 langkah dalam mencuci tangan menggunakan sabun.
rr. Sasaran
Semua siswa SD di Lembang Rantebua
18
Tahun Laki-laki Perempuan
1 SD Negeri 04 14 25 39
2 SD Negeri 06 10 10 20
Februari
3 2017 SD Negeri 10 45 28 73
SD Negeri 07
4 18 16 34
Sumber : Data Terolah Tahun 2017
Rencana tindak lanjut dilakukan kunjungan per enam bulan tujuannya untuk
evaluasi.
vv. Dokumentasi
7) Posyandu
a. Latar Belakang
Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat badang
yang paling pesat dibandingkan dengan kelompok umur lain. Masa ini, tidak akan
terulang lagi maka dari itu untuk mengetahui apakah balita tumbuh dan kembang
secara normal atau tidak, maka dari itu penilaian tumbuh kembang balita dapat
diamati dengan cara melihat pola tumbuh kembang fisik. Salah satunya dengan
mengukur berat badan dan tinggi badan balita yang bertujuan untuk mengetahui
apakah setiap bulannya perkembangan balita itu baik atau buruk dan menilai status
gizi balita itu dengan cara melihat KMS nya.
19
ww. Tujuan
Untuk mengetahui apakah setiap bulannya perkembangan balita itu baik atau
buruk dan meilai status gizi balita itu dengan cara melihat KMS nya.
yy. Sasaran
Balita 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Rantebua
20
Grafik SKDN
400
350
300
Januari
250 Februari
200 Maret
150
100
50
0
S K D N
21
ccc. Evaluasi dan Rekomendasi
Evaluasi Rekomendasi
Penimbangan balita di Posyandu dan pemeriksaan fisik balita bawah garis merah
22
Pencatatan Imunisasi Pelayanan Imunisasi
8) Posyandu Lansia
a. Latar Belakang
Kegiatan posyandu lansia adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang
berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Khususnya bagi warga yang sudah berusia dari 45 tahun hingga 60 tahun keatas.
Posyandu lansia menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Dilakukan posyandu lansia ini untuk
meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tuanya yang bahagia dan
berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, meningkatkan jangkauan
pelayanan kesehatan lansia. Dengan adanya program ini para lansia sangat terbantu
sehingga tidak perlu ke puskesmas untuk sekedar memeriksa kesehatannya serta
pelayanan kesehatan akan lebih mudah dijangkau oleh para lansia.
eee. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan kualitas hidup lansia, tujuan
khususnya yaitu menjaga agar lansia selalu sehat
23
fff. Pihak yang dilibatkan dan Peranannya
Tenaga kesehatan yang terlibat dalam posyandu lansia ini adalah Bidan,
perawat ,tenaga kefarmasian dan ahli gizi, serta tenaga promosi kesehatan. Masing-
masing tenaga kesehatan bekerja sesuai profesi dimana Bidan memeriksa ibu hamil
,perawat melakukan pengukuran tekanan darah dan tinggi badan, kemudian
pemeriksaan medis, Setelah itu farmasis memberikan obat , yang disertai dengan
pemberian informasi obat(PIO) kepada pasien. Apabila ada pasien lansia dengan
tekanan darah tinggi akan diberikan konsultasi gizi oleh tenaga gizi. Tenaga promosi
kesehatan akan melakukan penyuluhan atau sosialisasi mengenai penyakit tidak
menular.
ggg. Sasaran
Lansia dengan umur 45 tahun hingga 60 ke atas
24
jjj. Capaian Indikator Keberhasilan dan rencana tindak lanjut
Pencapaian kegiatan sekitar 90%. Hal ini dikarenakan di beberapa desa
masyarakat sedang melakukan aktifitas di sawah.
lll. Dokumentasi
25
B. Upaya Kesehatan Perorangan
a. Latar Belakang
Poli umum dan IGD membantu untuk memberikan pelayanan kesehatan
masyarakat secara personal antara pasien dengan perawat dan membantu untuk
mengenali masalah kesehatan yang dialami oleh pasien dengan berkomunikasi secara
dengan dokter dan memberikan perwatan kepada pasien.
mmm. Tujuan
Memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai yang dibutuhkannya
serta meningkatkan derajat kesehatan mereka.
nnn. Sasaran
Pasien yang datang ke puskesmas
26
rrr. Capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut pasien IGD
Tabel 2. Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Jenis Kelamin
Puskesmas Rantebua
No Tahun Bulan Perempuan Laki-laki Jumlah
1 Januari 2 3 5
2 2017 Februari 8 6 14
3 Maret 0 3 3
Total 10 12 22
Sumber : Laporan bulanan Tahun 2017
sss.Dokumentasi
a. Latar Belakang
Resep adalah permintaan tertulis dokter kepada apoteker atau tenaga
kefarmasian untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada pasien. Salah satu
faktor penting dalam upaya kuratif adalah ketersediaan obat untuk pengobatan
penyakit yang dialami pasien. Pelayanan resep yang disertai dengan pemberian
informasi dan edukasi obat dilakukan untuk melayani kebutuhan pasien mengenai
obat yang akan mereka konsumsi dan untuk membantu meningkatkan kesehatan
masyarakat pada umumnya yang berkaitan dengan cara pengkonsumsian obat yang
benar. Di Puskesmas Rantebua tidak terdapat dokter jadi yang meresepkan obat
perawat atau bidan yang bertugas berjaga di poli umum.
27
ttt. Tujuan
Memberikan obat sesuai dengan resep yang diberikan dan disertai dengan
pemberian informasi obat yang perlu diketahui oleh pasien.
vvv. Sasaran
Pasien yang telah melakukan pemeriksaan di poli umum.
28
dan prasarana seperti rak obat yang terbatas
jumlahnya serta pustaka sebagai bahan masih kurang
pemberian informasi obat masih sangat terbatas
bbbb. Dokumentasi
a. Latar Belakang
Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan penentu diagnosa dokter yang
dianjurkan kepada pasien. Pemeriksaan laboratorium dilakukan jika ada keluhan
pasien yang mendasar pada penyakit yang diderita pasien. Di Puskesmas Rantebua
pemeriksaan laboratorium yang dilakukan seperti pemeriksaan Hb, golongan darah,
kolesterol, gula darah, asam urat, pemeriksaan urin, TB dan pemeriksaan HIV.
cccc. Tujuan
Memberikan obat sesuai dengan resep yang diberikan oleh perawat/bidan yang
berjaga di poli umum disertai dengan pemberian informasi obat yang perlu diketahui
oleh pasien.
29
eeee. Sasaran
Pasien yang telah melakukan pemeriksaan di poli umum memerlukan
pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosa penyakit.
Evaluasi Rekomendasi
Sarana dan prasarana yang Pengadaan alat laboratorium seperti alat
kurang lengkap untuk mengukur, HB Elektrik serta
hematokrit dan LED( Laju Endap Darah)
sehingga pasien yang membutuhkan
30
pemeriksaaan tersebut tidak perlu lagi
dirujuk ke FKTP lain.
jjjj. Dokumentasi
a. Latar Belakang
Konseling adalah suatu bentuk pendekatan yang digunakan dalam asuhan gizi
untuk menolong individu dan keluarga memperoleh pengertian yang lebih baik
tentang dirinya serta permasalahan yang dihadapi. Konseling gizi dilakukan pada ibu
hamil yang KEK, pasien diabetes mellitus dan hipertensi, dimana pada pasien tersebut
perlu pengaturan menu makanan. Pada proses konseling diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada pasien agar pasien lebih mampu mengenali
permasalahan kesehatan kesehatan dan gizi yang dihadapi dan membantu proses
penyembuhan penyakit melalui perbaikan gizi pasien.
kkkk. Tujuan
Konseling gizi bertujuan untuk membantu pasien dalam upaya mengubah
perilaku yang berkaitan dengan gizi sehingga meningkatkan kualitas gizi dan
kesehatan pasien.
llll. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien
31
nnnn. Metode Pelaksanaan
Bertatap muka langsung dan melakukan wawancara kepada pasien.
oooo. Dokumentasi
a. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik,
mental maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat yang optimal
dilakukan berbagai upaya kesehatan yang menyeluruh, terarah dan
berkesinambungan. Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi
pertama : kematian ibu dan bayi yang masih tinggi akibat berbagai faktor termasuk
pelayanan kesehatan yang relatif kurang baik. Kedua : timbulnya penyakit
degenerative yaitu menopause dan kanker.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting
dan strategis terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan
kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan,
promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-
sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa melayani siapa saja yang
membutuhkannya kapan dan dimanapun dia berada, memberikan pelayanan yang
32
berkualitas dan berkesinambungan guna mencegah komplikasi-komplikasi yang
terjadi pada masa nifas baik itu di ibu/bayi.
Puskesmas Rantebua mempunyai 3 desa dan masing-masing setiap desa
mempunyai bidan PTT, semua ibu-ibu selama tahun 2016 bersalin di fasilitas
kesehatan/klinik bersalin, kecuali pasien patologis akan dirujuk ke RSUD.
pppp. Tujuan
Tujuan kegiatan ini yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada ibu hamil
untuk melakukan persalinan di fasilitas kesehatan dengan mengutamakan keamanan
baik bagi ibu dan bayi yang baru lahir.
rrrr. Sasaran
Semua ibu hamil yang berada di wilayah kerja puskesmas Rantebua
vvvv. Dokumentasi
33
13) Pemeriksaaan Ibu Hamil Di Puskesmas Dan Pustu
a. Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju
kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan
oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter
kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan yaitu
pada usia kehamilan trimester I, trimester II dan duu kali pada kehamilan trimester III,
itupun jika kehamilan normal. Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan
sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7-8 bulan dan seminggu
sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.
wwww. Tujuan
Pemeriksaan kehamilan begitu penting karena dalam pemeriksaan tersebut
dilakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin
yang sedang dikandungnya. Dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat mengetahui
perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan
penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan penanganan
secara dini
yyyy. Sasaran
Seluruh ibu-ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rantebua untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan secara lengkap dan pemeriksaan laboratorium.
34
zzzz. Rincian Kegiatan
Pemeriksaan kehamilan dilakukan di poli KIA dan saat posyandu oleh petugas
KIA setiap hari kerja dan 1 kali sebulan di posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Rantebua.
ccccc. Dokumentasi
a. Latar Belakang
Keluarga Berencana merupakan program yang dicanangkan pemerintah
Republik Indonesia untuk menekan angka populasi jumlah penduduk indonesia yang
semakin hari semakin banyak. Program ini memiliki slogan “Dua Anak Cukup” .
Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan pelayanan dan konseling KB dimana
program ini mengunakan kontrasepsi yang mungkin sebagian masyarakat belum tahu
35
manfaat dan penggunaan kontrasepsi yang ada serta memilih kontrasepsi mana yang
cocok buat mereka.
ddddd. Tujuan
1. Tujuan kegiatan pelayanan kb ini untuk meningkatkan jumlah peserta kb atas ,
membina peserta kb aktif, mencapai sasaran penurunan tingkat kelahiran.
2. Tujuan konseling kb yaitu untuk membantu pasien dalam hal menyampaikan
informasi dari pilihan pola reproduksi, menggunakan metode kb yang dipilih
secara aman dan efektif, memulai dan melanjutkan kb.
fffff. Sasaran
Sasaran kegiatan ini yaitu seluruh PUS yang ada diwilayah kerja puskesmas
Rantebua.
36
Pil Implant Suntik Kondom
1 Januari 0 0 3 0 3
2 Februari 3 0 25 0 28
3 Maret 0 0 0 0 0
Sumber : Laporan bulanan Tahun 2017
jjjjj. Dokumentasi
Pelayanan pasien KB
37
BAB 3 DUKUNGAN PEMANGKU KEPENTINGAN PUSKESMAS,
KECAMATAN, DINKES KABUPATEN DAN PEMDA
1. PUSKESMAS
1) Sejak awal Sudah baik
2) sejak awal sulit bekerjasama tetapi seiring berjalannya waktu menjadi lebih
baik
3) Sebagian besar puskesmas telah melibatkan tim NS dalam pertemuan tingkat
Dinas.
4. KECAMATAN
Sangat baik ,selalu dilibatkan dalam kegiatan di kecamatan , ada yang belum kerja
sama
5. DINKES KABUPATEN
1) Sebagian besar telah memberikan sarana dan prasarana
2) Sebagian besar pemda menyiapkan sarana dan prasarana berupa tempat
tinggal,terutama kendaraan roda dua
3) Ketersedian air bersih merupakan masalah di daerah terpencil dan perbatasan
yang tidak bisa di selesaikan dalam waktu singkat.
4) Sebagian besar dinkes kabupaten telah melibatkan Tim NS dalam pertemuan
tingkat dinas.
6. PEMERINTAH DAERAH
1) Aparat Desa secara umum sudah baik ( koordinasi,desa binaan ,undangan
rapat,informasi kegiatan,pembentukan pos UKK)
2) Aparat keamanan polisi setempat bekerja sama dengan baik,terutama dari segi
keamanan
3) Kader umumnya sudah menjadi mitra kerja sangat baik dengan kami
38
BAB 4 RENCANA KEGIATAN SELANJUTNYA DAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN BESERTA GAN CHART (TIME
SCHEDULE)
Jadwal (Bulan)
39
Kunjungan rumah dalam rangka pendampingan (PMT)
x x x x x x x x x x x x
bumil KEK
Orientasi P4K x x x x x x x x x x x x
40
Surveilans dan pelacakan kasus gizi buruk dan gizi kurang x x x x x x x x x
BIAS DT dan TD x x
41
Sweeping BIAS x
Posyandu x x x x x x x x x x x x
Aktifitas CTLS/Pemicuan x x x x x x x x
42
Identifikasi masalah dan Analisis situasi (IMAS) x x x x x x x
Orientasi SMD x
Refresing Kader x x x
43
dan Pengendalian Pengiriman Spesimen TB ke PKM PRM x x x x x x x x x x x x
Penyakit Menular
Langsung
Pelcakan kasus kontak x x x x x x x x x
44
Pemantauan Garam Beryodium x x x x
45
Lampiran 1
Integrasi RUKNS dan RUK Puskesmas
Upaya
No Kegiatan Sasaran Target Lokasi Tenaga Pelaksana Biaya
Kesehatan
1 Upaya Ibu hamil, bayi, 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tetik, Tasik, NS, BOK
Kesehatan Ibu Pendataan Sasaran (Terpadu) balita, PUS, WUS, Sanggalangi dkk
Usila
Pendamping Program Perencanaan Ibu hamil 55 ibu Desa Rantebua, Sumalu, Tetik, Tasik, NS, BOK
Pencegahan Persalinan dan Komplikasi hamil Sanggalangi dkk
(P4K)
Pemantauan/Sweeping ibu hamil resiko Bumil resiko tinggi 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tetik, Tasik, NS, BOK
tinggi Sanggalangi dkk
Ibu hamil 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tetik, Tasik, NS, BOK
Pendampingan kelas ibu hamil
Sanggalangi dkk
Ibu, bayi 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tetik, Tasik, NS, BOK
Pendampingan kelas ibu balita
Sanggalangi dkk
Bumil KEK 8 bumil Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, Siti NS BOK
Pemberian PMT bumil KEK
KEK Sanggalangi
Kunjungan rumah dalam rangka Bumil KEK 8 bumil Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, Siti NS BOK
pendampingan (PMT) bumil KEK KEK Sanggalangi
Neonatus 50 Neo Desa Rantebua, Sumalu, Tetik, Tasik, NS, BOK
Kunjungan neonatus termasuk neonatus resti
Sanggalangi dkk
Kemitraan bidan dan dukun dalam Dukun 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Dukun BOK
mengantar inpartu ke tenaga kesehatan Sanggalangi
Ibu Nifas 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tetik, Tasik, NS, BOK
Pelayanan Nifas dan KB pasca salin
Sanggalangi dkk
Kunjungan rumah PUS yang tidak ber KB PUS 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tetik, Tasik, NS, BOK
atau drop out Sanggalangi dkk
Kader, Bides, Toma, 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tetik, Tasik, NS, BOK
Orientasi P4K
Toga Sanggalangi dkk
2 Upaya Bayi, Balita 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, Siti NS BOK
Sweeping Vitamin A
Kesehatan Sanggalangi
PMT penyuluhan untuk bayi, anak balita dan Bayi, anak balita, 9 Rante, Loko, Mongsia, Tim Posyandu BOK
46
bumil Posyandu Lumika, Tanete, Buntusia, PKM dan Tim NS
bumil
Rantebua, Garuang, Rondo
Pemberian PMT pemulihan anak balita Gizi Balita 15 Balita Selfi, Siti NS BOK
Kurang
Kunjungan rumah dalam rangka Bayi/balita 15 Balita Selfi, Siti NS BOK
pendampingan (PMT) Balita Gizi Kurang
Surveilans dan pelacakan kasus gizi buruk Bayi/Balita 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, Siti NS BOK
Bayi, Anak Sanggalangi
dan gizi kurang
Balita, dan Pra
Bayi/balita 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tetik, Tasik, NS, BOK
Sekolah Pelacakan kematian ibu dan Neonatal
Sanggalangi dkk
Pemantauan pertumbuhan dan Bayi/balita 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, Siti NS BOK
perkembangan balita yang tidak datang ke Sanggalangi
posyandu
3 Upaya Anak Sekolah 5 SD, SDN 4,5,6,7,9, 10 Tim PKM dan BOK
Pembinaan UKS
Kesehatan 2 SMP SMPN 2 & 5 Tim NS
Anak Usia Siswa kelas 1,7 5 SD, SDN 4,5,6,7,9, 10 Tasik, Erna NS, BOK
Penjaringan peserta didik baru
Sekolah Siswa kelas 10 2 SMP SMPN 2 & 5 dkk
Siswa kelas 1,7 5 SD, SDN 4,5,6,7,9, 10 Tasik, Erna NS, BOK
Pemeriksaan berkala peserta didik
Siswa kelas 10 2 SMP SMPN 2 & 5 dkk
Pemberian obat cacing pada anak usia Siswa 5 SD SDN 4,5,6,7,9, 10 Tim PKM dan BOK
prasekolah dan sekolah Tim NS
Sweeping pemberian obat cacing pada balita Siswa 17 Dusun Desa Rantebua, Sumalu, Tim PKM dan BOK
yang tidak datang ke posyandu Sanggalangi Tim NS
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS Siswa 5 SD SDN 4,5,6,7,9, 10 Korim, dkk BOK
campak)
BIAS DT dan TD Siswa 5 SD SDN 4,5,6,7,9, 10 Korim, dkk BOK
Sweeping BIAS Siswa 5 SD SDN 4,5,6,7,9, 10 Korim, dkk BOK
4 Imunisasi Distribusi sarana dan prasarana pelayanan Vaksin Posyandu Gudang Vaksin Korim, Martha L BOK
rutin,VAR,
Imunisasi (Pengambilan Vaksin) BIAS
Bayi dan Balita 9 Rante, Loko, Mongsia, Tim PKM dan BOK
Posyandu Posyandu Lumika, Tanete, Buntusia, Tim NS dan
Rantebua, Garuang, Rondo Kader
Upaya PUS 17 Dusun Rante, Loko, Mongsia, Tim PKM dan BOK
Penyuluhan kesehatan Resproduksi
5 Kesehatan Lumika, Tanete, Buntusia, Tim NS
termasuk KIA dan KB, IVA, Gizi Rantebua, Garuang, Rondo
Reproduksi
47
6 Upaya Pelayanan lansia di Posbindu dan Posyandu Pralansia dan Lansia 9 Rante, Loko, Mongsia, Tim PKM dan BOK
Kesehatan Posyandu Lumika, Tanete, Buntusia, Tim NS dan
Lansia
lanjut usia Rantebua, Garuang, Rondo Kader
Lansia Resti 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tim PKM dan BOK
Pemantauan lansia resiko tinggi Sanggalangi Tim NS dan
Kader
7 Upaya Inspeksi kesehatan lingkungan untuk Tempat TTU 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Martha, Fatimah BOK
Kesehatan Umun (TTU) Sanggalangi NS, dkk
Lingkungan Masyarakat 2 Desa Desa Rantebua, Sumalu Martha, Fatimah BOK
Surveilans kualitas air
NS, dkk
Kabupaten Dinas Kesehatan Martha, Fatimah BOK
Pengantaran sampel air ke Kabupaten
NS, dkk
Masyarakat 2 Desa Desa Rantebua, Sumalu Martha, Fatimah BOK
Aktifitas CTLS/Pemicuan
NS, dkk
Identifikasi masalah dan Analisis situasi Masyarakat 2 Desa Desa Rantebua, Sumalu Martha, Fatimah BOK
(IMAS) NS, dkk
Masyarakat 2 Desa Desa Rantebua, Sumalu Martha, Fatimah BOK
Monitoring pasca pemicuan
NS, dkk
Verifikasi Stop Buang Air Besar Masyarakat 2 Desa Desa Rantebua, Sumalu Martha, Fatimah BOK
Sembarangan (SBS) NS, dkk
Pembuatan dan Update peta sanitasi dan Masyarakat 2 Desa Desa Rantebua, Sumalu Martha, Fatimah BOK
buku kader NS, dkk
8 Upaya Promosi Penyuluhan tentang Program Kesehatan Masyarakat 17 Dusun Desa Rantebua, Sumalu, Tim PKM dan BOK
Kesehatan (PTM, Penyakit Menular Langsung, dan Sanggalangi Tim NS
Tular Vektor)
Petugas, Kades, 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tim PKM dan BOK
Orientasi SMD
Kadus, Toma, Kader Sanggalangi Tim NS
Masyarakat 17 Dusun Desa Rantebua, Sumalu, Tim PKM dan BOK
Survei Mawas Diri
Sanggalangi Tim NS
Camat, Desa, Toma, 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tim PKM dan BOK
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Toga, Dusun, PKK Sanggalangi Tim NS
Camat, Desa, Toma, 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tim PKM dan BOK
Refresing Kader
Toga, PKK, Kader Sanggalangi Tim NS
Pembentukan dan Pembinaan Desa Siaga Camat, Kepala Desa 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Tim PKM dan BOK
Aktif Sanggalangi Tim NS
9 Upaya Pengambilan spesimen / Suspek TB Suspek 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Irawati BOK
Sanggalangi
48
Pencegahan Spesimen 30 PKM PRM (T.Kalua’) Irawati BOK
Pengiriman Spesimen TB ke PKM PRM
dan Spesimen
Pengendalian Masyarakat 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Irawati BOK
Pelcakan kasus kontak
Penyakit Sanggalangi
Penderita 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Irawati BOK
Menular Pendampingan untuk tatalaksana kasus Sanggalangi
Langsung
10 Upaya Penderita 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, dkk BOK
Pendampingan penderita gangguan jiwa
Pencegahan Sanggalangi
dan Penderita 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, dkk BOK
pengendalian Penemuan kasus penderita gangguang jiwa Sanggalangi
masalah Keswa dalam rangka bebas pasung
dan Napza
11 Upaya Pekerja 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, dkk BOK
Sosialisasi dan Orientasi kesehatan kerja
Kesehatan Sanggalangi
Lainnya Pembinaan dan pemantauan kesehatan Pekerja 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, dkk BOK
pekerja Sanggalangi
Pekerja 3 Desa Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, dkk BOK
Orientasi kesehatan olahraga
Sanggalangi
Pemeriksaan kebugaran staf Puskesmas Staf PKM PKM Staf Puskesmas Selfi, dkk BOK
Masyarakat 17 Dusun Desa Rantebua, Sumalu, Selfi, dkk BOK
Pelayanan kesehatan tradisional
Sanggalangi
Masyarakat 17 Dusun Desa Rantebua, Sumalu, Yan Palindang BOK
Survey keluarga sehat
Sanggalangi dkk
Pemantauan Garam Beryodium Siswa 5 Sekolah SDN 4,5,6,7,9, 10 Selfi, Siti NS BOK
49
Lampiran 2
Dokumentasi
50
Lampiran 3
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KESEHATAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI
PROGRAM NUSANTARA SEHAT
3. No.HP 085245156718
3. Tanda tangan :
51
II.1
2 RUK Tim Nusantara Sehat sudah 1. Ya
1
sesuai dengan permasalahan yang ada 2. Tidak
3 Puskesmas melakukan telaahan 1. Ya
terhadap RUK yang disusun oleh Tim 2. Tidak 1
Nusantara Sehat
4 RUK Tim Nusantara Sehat telah 1. Ya
diintegrasikan (sinkronisasi) dengan 2. Belum 1
PoA Puskesmas
5 PoA integrasi telah dijalankan1. Ya
1
2. Belum
II INOVASI TIM NUSANTARA SEHAT
1 Tim Nusantara Sehat mengembangkan 1. Ya
kegiatan inovasi di puskesmas 2. Belum LANJUT KE 2
ke P.II.3
2 Ceritakan bentuk dari inovasi tersebut :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3 Tim Nusantara Sehat telah melakukan 1. Ya
kerjasama dengan mitra (organisasi 2. Belum LANJUT KE
kemasyarakatan, dsb) 2
P.III.1
4 Sebutkan mitra yang bekerjasama dan bentuk kerjasama dimaksud
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
III PEMBINAAN TIM NUSANTARA SEHAT
1 Kepala puskesmas melakukan 1. Ya 1
pembinaan terhadap Tim Nusantara 2. Belum LANJUT KE
Sehat untuk menunjang pelaksanaan P.III.3
tugas sehari-hari
2 Ceritakan bentuk dari pembinaan Kepala Puskesmas tersebut :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3 Dinas Kesehatan melakukan pembinaan 1. Ya 2
terhadap Tim Nusantara Sehat untuk 2. Belum LANJUT KE
menunjang pelaksanaan tugas sehari- P.IV.1
hari
4 Frekuensi pembinaan tersebut : 1. Berkala
2. Insidentil
5 Ceritakan bentuk dari pembinaan Dinas Kesehatan tersebut :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
52
IV DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA
1 Tim NS telah menempati rumah tinggal 1. Ya 1
2. Tidak LANJUT KE
P.IV.3
2 Sumber biaya rumah tinggal :
a. Pemerintah Daerah/Dinas Kesehatan 1. Ya 1
2. Tidak
b. Puskesmas 1. Ya 1
2. Tidak
c. Pribadi/Kolektif Tim NS 1. Ya 2
2. Tidak
3 a. Puskesmas menyediakan alat 1. Ya 1
transportasi untuk menunjang 2. Tidak LANJUT KE
pelaksanaan kegiatan sehari-hari Tim P.IV.4
NS
b. Alat transportasi digunakan bersama- 1. Ya 1
sama dengan petugas puskesmas 2. Tidak
53
2 Tingkat kehadiran Tim NS 1. Bagus LANJUT 1
KE P.VI.4
2. Tidak bagus
3 Jelaskan mengapa tingkat kehadiran Tim NS tidak bagus :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4 Puskesmas melibatkan Tim NS dalam 1. Ya 1
semua kegiatan puskesmas 2. Tidak
5 Puskesmas melakukan telaahan terhadap 1. Ya, seluruh laporan 1
laporan Tim Ns 2. Ya, sebagian laporan
3. Tidak
6 Puskesmas membuat program kerja khusus 1. Ya 2
bagi Tim Nusantara Sehat 2. Tidak LANJUT
KE P.VI.8
7 Jelaskan program khusus dimaksud :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
8 Puskesmas mengenalkan tim NS ke 1. Ya
masyarakat, mitra, dan atau stakeholder 2. Tidak 1
54
………………………………………………………...................................
IX. DATA UMUM LOKASI
AIR BERSIH
1 Di kawasan WILAYAH KERJA sekitar 1. Ada 2
puskesmas terdapat sumber air bersih’ 2. Tidak ada
(Catatan : tadah hujan dianggap bukan sumber LANJUT KE
air bersih) P.IX.5
2 Jarak dari puskesmas ke lokasi sumber air bersih 1. 0 meter 5
(bila melalui pipa yang disalurkan langsung ke 2. 100 meter
puskesmas, maka jarak dianggap “0 meter”) 3. 100 meter – 1km
4. > 1 km – 5 km
5. > 5 km
3 Kecukupan air bersih 1. Tersedia cukup 2
sepanjang tahun
2. Tidak tersedia
cukup
4 Cara memenuhi kebutuhan air bersih 1. Beli 2
2. Mengambil
sendiri
3. Meminta/membay
ar orang
mengambilkan
LISTRIK
5 Tersedia listrik di puskesmas 1. Ada 1
2. Tidak ada
LANJUT KE
P.IX.9
6 Ketersediaan listrik di puskesmas 1. 18 jam – 24 jam 1
2. 6 – 11 jam
3. 12 – 17 jam
4. 0 – 5 jam
7 Sumber listrik puskesmas :
a. PLN 1. Ya 1
2. Tidak
b. Genset 1. Ya 2
2. Tidak
c. Swadaya masyarakat 1. Ya 2
2. Tidak
d. Tenaga surya 1. Ya 2
2. Tidak
e. Lain-lain 1. Ya 2
2. Tidak
SINYAL KOMUNIKASI
9 Di kawasan sekitar puskesmas terdapat sinyal hp 1. Ada 1
? 2. Tidak ada
10 Jarak dari puskesmas ke lokasi sinyal 1. 0 meter 1
2. 100 meter
3. 100 meter – 1 km
55
4. > 1 km – 5 km
5. > 5 km
11 Kualitas sinyal 1. Tersedia setiap 2
saat
2. Tidak tersedia
setiap saat
12 Cara berkomunikasi dengan daerah lain
a. Melalui telepon Hp 1. Ya 1
2. Tidak
b. Melalui telepon kabel 1. Ya 2
2. Tidak
c. Melalui surat 1. Ya 2
2. Tidak
d. Melalui radio komunikasi 1. Ya 2
2. Tidak
INTERNET
13 Di kawasan sekitar puskesmas terdapat sinyal 1. Ada 2
internet 2. Tidak ada
56