Anda di halaman 1dari 19

"MAKALAH AUDIT SIKLUS

PENDANAAN"
disusun untuk memenuhi mata kuliah Pengauditan II

Oleh :

Syarifah Mellyannur (C1C112434)

Ratna Ferdiyanti Sari (C1C112413)

Dosen Pengajar :

Bapak Drs. Sarwani,M.Si,Ak,CA

PROGRAM STUDI NON REGULER (EKSTENSI)


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
NOVEMBER 2014
1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “MAKALAH AUDIT
SIKLUS PENDANAAN”.

Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat serta memberikan sumbangan pengetahuan
bagi semua pihak yang tertarik dan ingin mengetahui tentang bagaimana proses audit pada siklus
pendanaan, terutama bagi mahasiswa yang mempelajari mata kuliah Pengauditan II.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, November 2014

PENULIS

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Audit laporan laba rugi biasanya berfokus pada bagaimana pekerjaan auditor atas
pengendalian internal melalui memberikan bukti pada akun-akun laporan laba rugi dan
bagaimana akun-akun laporan laba rugi tersebut di audit pada saat dilakukannya audit pada
akun-akun neraca terkait. Tujuan menyeluruh dari audit atas laporan keuangan adalah
menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan klien menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material sesuai dengan GAAP (prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum).
Untuk itu seorang auditor harus memperoleh bahan bukti yang cukup dan kompeten sebagai
dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Disamping itu pilihan akan audit dipengaruhi
oleh :
1. Pemahaman auditor atas bisnis dan industri klien
2. Perbandingan antara harapan auditor atas laporan keuangan dengan buku dan catatan klien
3. Keputusan tentang asersi yang material bagi laporan keuangan
4. Keputusan tentang risiko bawaan dan risiko pengendalian.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini akan diuraikan perumusan masalah yakni :
1. Bagaimana konsep dasar siklus pendanaan
2. Bagaimana audit terhadap utang jangka panjang
3. Apa saja tujuan dalam pelaksanaan audit siklus pendanaan
4. Bagaimana penyusunan program audit siklus pendanaan dan penerapan prosedur auditnya.
5. Bagaimana pengujian substantif atas saldo hutang jangka panjang dalam prosedur audit
siklus pendanaan, serta
6. Bagaimana pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham dalam prosedur audit
siklus pendanaan.

C. TUJUAN
3
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memaparkan dan menjelaskan secara terperinci mengenai materi Audit Siklus Pendanaan
2. Pemenuhan tugas mata kuliah Pengauditan II.

D. MANFAAT

1. Dapat menjadi bahan pengetahuan bagi mahasiswa yang mempelajari mata kuliah
Pengauditan II tentang pemahaman mengenai materi audit siklus pendanaan.

BAB II
PEMBAHASAN
4
Konsep Dasar Siklus Pendanaan

Aktivitas pendanaan mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau
dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiayaan dengan hutang) atau pemilik (pembiayaan
dengan ekuitas). Siklus pendanaan ini berkaitan dengan transaksi mengenai penghimpunan dana
dari pihak lain, lease modal, menerbitkan obligasi atau menerbitkan saham preferen maupun
saham biasa yang dimaksudkan sebagai setoran modal melalui penjualan saham maupun sebagai
utang jangka panjang. Aktivitas pendanaan juga mencakup pembayaran kembali utang jangka
panjang yang telah jatuh tempo, mengakuisisi kembali saham (treasury stock) serta pembayaran
bunga dan dividen.

Siklus ini meliputi dua kelompok transaksi yaitu :

 Transaksi utang jangka panjang yang meliputi utang obligasi, hipotik, wesel, dan pinjaman
beserta pembayaran pokok dan bunganya.

 Transaksi ekuitas pemegang saham (modal) yang meliputi penerbitan dan penebusan kembali
saham preferen dan saham biasa serta transaksi pembelian kembali saham dan pembayaran
dividen.

Siklus pendanaan bersinggungan dengan siklus pengeluaran kas dimana hal ini memiliki
alasan yaitu karena pembayaran bunga obligasi dan dividen oleh perusahaan biasanya
dilaksanakan dalam bentuk uang ataupun sejenisnya.

Rekening yang terkait dalam siklus pendanaan yaitu :

Transaksi Utang Jangka Transaksi ekuitas pemegang

5
Panjang saham

Obligasi, hipotik, wesel dan Saham preferen


pinjaman jangka panjang

Premi obligasi Saham biasa

Utang bunga Saham dibeli kembali

Biaya bunga Paid-in capital

Laba (rugi) dalam Laba ditahan


penghentian obligasi

Dividen

Utang dividen

Audit Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang bisa memiliki sejumlah fitur yang dapat mempengaruhi prosedur
audit yang digunakan misalnya, utang bisa dikonversi menjadi saham atau utang tersebut bisa
digabungkan dengan surat hak beli atau warrant, opsi maupun hak yang dapat ditukar dengan
saham. Akan tetapi pertimbangan auditor atas utang jangka panjang tidak berbeda dengan akun-
akun laporan keuangan lainnya sehingga auditor harus memastikan bahwa jumlah yang tertera
pada neraca untuk berbagai jenis utang jangka panjang tidak disalahsajikan secara material.

Tujuan Audit Siklus Pendanaan

Tujuan audit siklus pendanan adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi
signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pendanan. Tujuan audit ditentukan
berdasarkan atas beberapa pengendalian umum yang harus ada untuk kepentingan asersi atas

6
utang jangka panjang yang disampaikan dalam laporan keuangan yang dinyatakan oleh
manajemen. Tujuan audit siklus pendanaan yaitu sebagai berikut :

Kategori asersi Tujuan audit atas kelompok Tujuan audit saldo akun
transaksi

Keberadaan atau Beban bunga yg dicatat & Saldo hutang jangka panjang yg
keterjadian transaksi laporan laba rugi dicatat merupakan hutang yg
lainnya menyajikan pengaruh ada pada tanggal neraca.
hutang jangka panjang dan
Saldo ekuitas pemegang saham
peristiwa yang terjadi selama
merupakan hak pemilik yg ada
periode berjalan
pada tanggal neraca.
Kelengkapan Semua transaksi beban bunga dan Saldo hutang jangka panjang
pendapatan lainnya yang merupakan semua hutang
berkaitan dengan hutang jangka kepada kreditor jangka panjang
panjang yg terjadi selama periode pada tanggal neraca.
berjalan telah dicatat.
Saldo ekuitas pemegang saham
merupakan klaim pemilik atas
aktiva entitas yg melaporkan.
Hak dan kewajiban Semua saldo hutang jangka
panjang yg tercatat merupakan
kewajiban entitas yg
melaporkan

Saldo ekuitas pemegang saham


merupakan klaim pemilik atas
aktiva entitas yg melaporkan.
Penilaian atau alokasi Transaksi beban bunga dan Saldo hutang jangka panjang
pendapatan lainnya berkaitan dan ekuitas pemegang saham
dengan hutang jangka panjang telah dinilai dengan tepat sesuai
telah dinilai dengan tepat sesuai dengan GAAP.

7
GAAP.
Penyajian dan Transaksi hutang jangka panjang Saldo hutang jangka panjang
pengungkapan dan ekuitas pemegang saham dan ekuitas pemegang saham
telah diidentifikasi serta telah diidentifikasi dan
diklasifikasi dengan tepat dalam diklasifikasikan dengan tepat
laporan keuangan dalam laporan keuangan.

Semua syarat, ketentuan,


komitmen, dan provisi terkait
yang bersangkutan dengan
hutang jangka panjang telah
diungkap secara memadai.

Semua fakta berkenaan dengan


penerbitan saham seperti nilai
pari atau nilai ditetapkan saham,
saham yg di otorisasi dan
diterbitkan serta jumlah saham
yg ditahan sebagai treasury
stock atau terikat opsi telah
diungkapkan.

Penyusunan Program Audit Siklus Pendanaan serta Penerapan Prosedur Audit

Penerbitan obligasi dan saham biasa biasanya merupakan sumber dana modal yang utama.
Siklus pendanaan berkaitan dengan siklus pengeluaran ketika kas dikeluarkan untuk membayar
bunga obligasi, penarikan obligasi, dividen tunai dan pembelian saham treasuri.

Beberapa pertimbangan perencanaan audit meliputi :

1. Materialitas

8
Arti penting dari utang jangka panjang dalam posisi keuangan berbagai perusahan dapat
saja berbeda-beda. Pada umumnya di perusahaan, perbandingan utang jangka panjang
terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham tidak material, tetapi pada perusahaan-
perusahaan seperti PLN, perusahaan gas dan air minum utang jangka panjang bisa
mencerminkan lebih dari 50% klaim atas total aktiva.

2. Risiko bawaan

Risiko salah saji dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi-transaksi siklus keuangan
biasanya rendah, dimana dalam kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi siklus ini jarang
terjadi kecuali untuk pembayaran bunga dan dividen, yang kadang-kadang ditangani oleh
pihak luar. Disamping itu juga, transaksi-transaksi semacam ini kebanyakan membutuhkan
otorisasi dari dewan komisaris dan pejabat perusahaan terlibat dalam pelaksanaannya.

3. Risiko prosedur analitis

Merupakan elemen risiko deteksi yang berupa kegagalan prosedur analitis dalam
mendeteksi kekeliruan material. Apabila auditor memahami aktifitas-aktifitas investasi dan
sifat bisnis klien, maka aktifitas-aktifitas pendanaan klien bisa diperkirakan.

4. Risiko pengendalian

Yaitu penerapan komponen-komponen pengendalian internal atas transaksi-transaksi dan


saldo-saldo pada siklus pendapatan dalam banyak hal serupa dengan apa yang diterapkan
untuk siklus investasi. Seperti dalam lingkungan pengendalian, tanggung jawab atas transaksi
biasanya dibebankan pada kepala departemen yang harus memiliki integritas dan
kompetensi untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Sebagian besar transaksi memerlukan
otorisasi dari dewan komisaris dan dewan komitmen audit harus memonitor dengan ketat
aktivitas dan pengendalian dalam siklus ini.

5. Dokumen dan catatan

Sejumlah dokumen yang ada pada siklus pendanaan yaitu seperti sertifikat saham dan
sertifikat obligasi yang sudut pandangnya dilihat dari sudut pandang penerbit (issuer). Selain
itu, transaksi-transaksi pada siklus pendanaan menyangkut ayat-ayat dalam jurnal umum,

9
jurnal penerimaan & pengeluaran kas untuk aktifitas penerbitan dan penghentian utang,
sekuritas saham, pembayaran utang, pembayaran bunga serta pengumuman dan pembayaran
dividen.

6. Fungsi dan pengendalian yang berkaitan

Fungsi-fungsi siklus pendanaan dan aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan siklus
pendanaan yaitu :

 Pemberian otorisasi atas obligasi dan modal saham oleh dewan komisaris berdasarkan
perencanaan strategic dan aktivitas investasi perusahaan.

 Penerbitan obligasi dan modal saham yang dilakukan sesuai otorisasi oleh dewan
komisaris dan peraturan hukum yang berlaku, yang hasil penerbitannya segera disetorkan
ke bank secara utuh serta sertifikat obligasi dan saham tersebut harus di amankan secara
fisik.

 Pembayaran bunga obligasi dan dividen tunai sesuai dengan otorisasi dewan komisaris
dan manajemen.

 Pelunasan dan pembelian kembali obligasi dan modal saham yang dilakukan sesuai
dengan otorisasi dewan komisaris serta saham yang dibeli kembali harus diamankan
secara fisik.

 Pencatatan atas transaksi pembelanjaan secara baik dan benar mengenai jumlahnya,
penggolongannya dan periode akuntansinya yang sesuai dengan otorisasi dan dokumen
pendukung .

Prosedur Analitis yang digunakan untuk mengaudit siklus pendanaan yaitu :

1. Rasio arus kas bebas

Arus kas bebas yang negative menunjukkan kebutuhan akan dan mendekati jumlah dari
pembiayaan yang diharapkan guna mencegah kekeringan kas atau investasi.

10
2. Rasio utang berbunga terhadap total asset

Memberikan kelayakan atas proporsi ekuitas entitas yang dapat dibandingkan dengan
pengalaman tahun sebelumnya atau data industry.

3. Rasio ekuitas pemegang saham terhadap total asset

Memberikan kelayakan atas proporsi ekuitas entitas yang dapat dibandingkan dengan
pengalaman tahun sebelumnya atau data industry.

4. Rasio membandingkan pengembalian atas asset dengan biaya incremental utang

Jika sebuah perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
atas asset dibanding biaya incremental utangnya, maka ini merupakan tanda bahwa entitas
dapat menggunakan pembiayaan dengan utang untuk memperluas asset dan laba entitas
tersebut.

5. Rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa

Memberikan pengujian kelayakan atau ekuitas pemegang saham dengan adanya struktur
laba dan pembiayaan perusahaan.

6. Rasio arus kas dari operasi terhadap dividen dan utang lancer

suatu pengujian atas kemampuan entitas untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang
apabila rasio kurang dari 1,0 menunjukkan adanya masalah likuiditas yang potensial.

7. Rasio beberapa kali bunga dihasilkan

Pengujian atas kemampuan entitas untuk menghasilkan laba untuk menutup biaya
pelunasan utang yang apabila rasio kurang dari 1,0 menunjukkan bahwa laba entitas tidak
mencukupi untuk menutupi biaya pendanaan.

8. Rasio beban bunga terhadap utang bunga

11
Suatu pengujian kelayakan atas beban bunga yang dicatat yang harus mendekati biaya
modal utang rata-rata entitas.

Pengujian Substantif atas Saldo Hutang Jangka Panjang

Pada umumnya perusahaan hanya memiliki sedikit transaksi berkaitan dengan utang jangka
panjang, tetapi jumlah per transaksi seringkali sangat signifikan. Transaksi utang jangka panjang
jarang memiliki masalah dengan pisah batas akhir tahun. Oleh karena itu, pengujian substantif
atas saldo utang jangka panjang bisa dilakukan sebelum ataupun sesudah tanggal neraca.
Pengujian atas biaya yang berkaitan biasanya dilakukan bersamaan dengan pengujian atas saldo
utang.

Penentuan Risiko Deteksi

Risiko deteksi untuk semua asersi yang berkaitan dengan saldo rekening biasanya
ditetapkan rendah karena sifat dan volume transaksi utang jangka panjang relatif jarang, kecuali
untuk asersi kelengkapan dan penilaian atas pengalokasian. Namun auditor harus tetap skeptis
terhadap kemungkinan terjadinya utang yang tidak dicatat, karena setiap penilaian risiko
pengendalian yang relevan, tingkat risiko deteksi yang tepat dapat ditentukan untuk setiap asersi
signifikan yang berkaitan dengan saldo hutang jangka panjang.

Berikut tabel pengujian substantif atas saldo hutang jangka panjang :

Kategori Pengujian Substantif


Prosedur-prosedur 1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien untuk
awal menentukan :
a. Signifikansi berbagai sumber pembelanjaan (utang dan ekuitas)
bagi perusahaan klien
b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh terhadap
kebutuhan perusahaan akan pendanaan dan kemampuan untuk
melunasi kewajiban utang maupun ekuitas
c. Standar industri mengenai seberapa jauh industri menggunakan

12
pembelanjaan utang dan ekuitas serta dampak utang terjadap laba
bersih.

2. Lakukan prosedur-prosedur awal ats saldo-saldo dan catatan utang


jangka panjang yang akan di uji pada tahap berikutnya
a. Telusuri saldo awal utang jangka panjang ke kertas kerja tahun
lalu
b. Review aktifitas dalam semua rekening utang jangka panjang dan
rekening laba-rugi yang bersangkutan dan selidiki ayat-ayat jurnal
yang nampak tidak biasa jumlah maupun sumbernya
c. Dapatkan daftar utang jangka panjang dari klien dan pastikan
bahwa data dalam daftar sesuai dengan catatan akuntansinya
dengan cara :
 Periksa kebenaran penjumlahan menurun dan mendatar dalm
daftar dan rekonsiliasi jumlah-jumlah tersebut dengan buku
besar pembantu utang jangka panjang dan saldo direkening
control
 Periksa kesesuaian unsur-unsur dalam daftar dengan ayat jurnal
di buku pembantu dan rekening control di buku besar.
Prosedur Analitis 3. Lakukan prosedur analitis
a. Hitung rasio-rasio ; ROA, aliran kas bebas, utang berbunga
terhadap total aktiva dsb.
b. Analisis rasio-rasio dan hubungannya dengan prakiraan
berdasarkan pengalaman masa lalu, anggaran, industry, atau data
lainnya

Pengujian detil 4. Lakukan pencocokan ayat jurnal dalam rekening utang jangka panjang
transaksi dan rekening laba-rugi yang bersangkutan.
Pengujian detil saldo 5. Review otorisasi dan perjanjian utang jangka panjang
6. Konfirmasi utang jangka panjang dengan kreditur atau wali amanat
(bond trustees)
7. Lakukan perhitungan kembali biaya bunga.
13
Penyajian dan 8. Bandingkan penyajian di laporan dengan PABU
pengungkapan a. Tentukan bahwa saldo-saldo utang jangka panjang telah di
identifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam laporan
keuangan
b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang berkaitan dengan semua
persyaratan, perjanjian, komitmen dan ketentuan penghentian
yang berkaitan dengan utang jangka panjang.

Membandingkan Penyajian dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum

Agar laporan keuangan menjadi lebih informatif maka perubahan pada setiap rekening
ekuitas pemegang saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut dapat dilakukan pada
batang tubuh laporan utama dengan memberikan catatan di dalamnya atau disajikan ke dalam
laporan terpisah. Pengungkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas ini meliputi ketentuan
opsi saham, dividen yang tertunggak, nilai pari saham atau nilai yang ditetapkan, preferensi
dalam pembagian dividen dan likuiditas.

Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujian-
pengujian diatas dan dari review atas notulen rapat dan pencocokan ke rekening-rekening ekuitas
pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan apakah ada
saham yang telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa, komitmen penerbitan
saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger dengan perusahaan lain,
pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum modal kerja. Bukti yang relevan bisa
juga diperoleh melalui diskusi dan komunikasi dengan penasehat hukum klien.

Pengujian Substantif Atas Ekuitas Pemegang Saham (Modal)

Pengujian saldo ekuitas pemegang saham dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal
neraca. Dalam pengauditan saldo-saldo ini, untuk asersi-asersi penilaian atau pengalokasian san
penyajian serta pengungkapan perlu dipisahkan antara modal saham disetor dengan laba ditahan.

14
Penentuan Risiko Deteksi

Risiko deteksi pada ekuitas terkadang ditetapkan rendah karena transaksi pada ekuitas
terjaid tidak rutin pada perusahaan klien, maka risiko deteksi dapat ditetapkan moderat atau
tinggi jika hanya ada transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi,
sekuritas konvertibel atau opsi saham.

Berikut tabel pengujian substantif atas ekuitas pemegang saham :

Kategori Pengujian Substantif


Prosedur-prosedur awal 1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha dan
tentukanlah :
a. Signifikansi berbagai sumber pendanaan (utang dan ekuitas)
b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh atas
kebutuhan perusahaan akan pendanaan serta kemampuan untuk
mendapatkan ekuitas modal dan pembayaran dividen.
c. Standar industry yang menunjukkan seberapa besar industri
menggunakan pembelanjaan modal.

2.Lakukan prosedur awal atas saldo ekuitas pemegang saham serta


catatan- catatan yang akan di uji lebih lanjut.
a. Telusuri saldo awal rekening-rekening ekuitas pemegang saham
ke kertas kerja tahun lalu.
b. Review aktifitas dalam rekening-rekening ekuitas pemegang
saham dan selidiki ayat-ayat jurnal yang nampak tidak biasa,
baik dalam jumlah maupun sumbernya.
c. Dapatkan daftar-daftar perubahan dalam saldo-saldo ekuitas
pemegang saham yang dibuat klien dan pastikan bahwa daftar-
daftar tersebut akurat dan sesuai dengan catatan akuntansi yang
menjadi dasar pembuatannya dengan cara : lakukan
penjumlahan menurun dan mendatar atas daftar-daftar
rekonsiliasi jumlah-jumlah tersebut dengan saldo-saldo di buku

15
pembantu dan di buku besar, kemudian ujilah kecocokan antara
unsur-unsur dalam daftar dengan pendebetan / pengkreditan di
buku besar pembantu dan di rekening buku besar.

Prosedur Analitis 3. Lakukan prosedur analitis yaitu :


a. Hitunglah rasio-rasio ROE, dividend payout ratio, EPS dsb.
b. Bandingkan rasio-rasio tersebut dengan prakiraan auditor
berdasarkan pengalaman masa lalu, anggaran, industry dan data
lainnya.

Pengujian detil 4. Cocokkan semua pendebetan dan pengkreditan ke rekening modal


transaksi saham disetor dengan dokumen pendukungnya.
5. Cocokkan semua pendebetan dan pengkreditan ke rekening laba
ditahan dengan dokumen pendukungnya.

Pengujian detil saldo 6.Review pasal-pasal dalam anggaran dasar perusahaan


7.Review otorisasi dan termin-termin penerbitan saham.
8.Konfirmasi saham beredaran dengan registrar dan transfer agent
9.Inspeksi buku sertifikat saham
10.Inspeksi saham-saham yang dibeli kembali

Penyajian dan 11.Bandingkan penyajian di laporan dengan PABU.


pengungkapan a. Tentukan bahwa saldo rekening ekuitas pemegang saham telah
di identifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam laporan
keuangan
b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang menyangkut semua
perubahan dalam rekening-rekening ekuitas pemegang saham
selama periode yang diaudit, nilai nominal, preferensi dividen
dan likuidasi, ketentuan opsi saham, konversi, serta saham
treasury.

16
Membandingkan Penyajian di Laporan dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum

Agar laporan keuangan informatif, maka perubahan pada setiap rekening ekuitas pemegang
saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut bisa dilakukan pada batang tubuh laporan
utama dengan memberi catatan di dalamnya atau disajikan dalam laporan terpisah.

Pengungkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas ini meliputi ketentuan opsi saham,
utang dividen, nilai nominal saham, preferensi dalam pembagian dividen dan likuidasi. Auditor
mendapatkan bukti tentang asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujian-pengujian
diatas dan dari review atas notulen rapat dan pencocokan ke rekening-rekening ekuitas
pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan apakah ada
saham yang telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa serta bagaimana
komitmen penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger dengan
perusahaan lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum modal kerja. Bukti
yang relevan juga bisa diperoleh melalui diskusi dan komitmen dengan penasihat hukum klien.

17
BAB III
PENUTUP

Melalui audit terhadap siklus pendanaan, seorang auditor dapat mengevaluasi bagaimana
ekuitas pemegang saham di perusahaan klien dibandingkan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama. Auditor juga diharapkan dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah
memanfaatkan perolehan atas utang jangka panjangnya untuk menghasilkan penjualan, laba dan
arus kas serta mencapai tujuan entitas itu. Kemudian auditor juga dapat mengevaluasi bagaimana
ekuitas pemegang saham yang telah direncanakan di perusahaan klien agar benar-benar dapat
menjadi pendukung yang penting untuk mencapai sasaran perusahaan tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA

Jasa Audit & Asuransi ; Pendekatan Sistematis (Auditing & Assurance ; A Systematic Approach)
Buku 2 Edisi 4/William F. Messier, Jr. , Steven M. Glover, & Douglas F. Prawitt : Jakarta,
Salemba Empat, 2005.

www.slideshare.net

www.scribd.com

19

Anda mungkin juga menyukai