Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

DI PUSKESMAS PASEAN PAMEKASAN

Mujib Hannan, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,


e-mail;hannan.mujib@yahoo.com
Syaifurrahman Hidayat, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,
e-mail; sr.hidayat@yahoo.com
Cory Nelia Damayanti, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,
e-mail; cimaque@yahoo.com

ABSTRACT

Pragnancy anemia is iron subsantce deficiency, it was national problems reflect social and
economic society welfare of the community, and had a big influence on human resources.
Cause of directly death can't be fully understood without considering the background, which are
medical and non medical, non medical factor in the circumstances reffered to family economic
well-being, education, tertiary mother's knowledge, environment, behavior, and family support.
That's because they anemia requires serious attention and all those involved in healtcare in
the future. The objective of this research is aimed to determine the influence of anemia
occurance on pregnant woman in health centers Pasean Pamekasan.
The research is a non experimental using cross sectional presented analytically. Accidental
sampling using the number through inclusion criteria approach by 53 respondents. Data
Analysis using chai square test and logistic regression to determine the factors that influence
the anemia occurance on pregnant woman in health centers Pasean Pamekasan.
There were significant influence between knowledge level factors on the occcurance of
anemia in pregnant woman at health centers with significant degree 0, 006 (<0,05), between
mother attitude factors to anemia occurance with significant degree 0,016 (<0,05), and no
significant effect between family support factor to anemia occurance on pregnant women with
significant degree 0,547 (>0,05). Knowledge level is dominan factors which was influence
anemia occurance on pregnant woman by P value as much as p=0,045<0,05.

Keyword: anemia occurance, pregnant woman

PENDAHULUAN terhadap beberapa makanan yang


Latar Belakang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh wanita
Salah satu masalah yang paling sering hamil tentunya akan berdampak negatif bagi
dijumpai dalam kehamilan dan merupakan kesehatan ibu hamil. Selain itu faktor
masalah umum dalam kesehatan adalah pendidikan ibu juga mempengaruhi keadaan
anemia. Anemia pada kehamilan merupakan kesehatan ibu hamil itu sendiri.
masalah nasional, karena mencerminkan nilai Tingkat pendidikan ibu hamil yang
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan rendah dapat menyebabkan kurangnya
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas pengetahuan ibu tentang kehamilan dan
sumber daya manusia (Prawiroharjo, 2002). bahaya-bahaya dari kehamilan tersebut.
Tingkat kematian pada ibu di Indonesia Frekuensi ibu hamil dengan anemia di
dengan anemia kira-kira 7 per 1000 Indonesia relatif Baik yaitu 63,5%. Penyebab
persalinan, sedangkan pada ibu yang tidak langsung kematian ibu adalah perdarahan,
menderita anemia 1,9 per 1000 persalinan. infeksi, dan keracunan kehamilan.
Menurut WHO prevalensi anemia kurang besi Berdasarkan studi pendahuluan pada
pada wanita hamil justru meningkat sampai bulan Februari 2012 dengan observasi dan
55% yang menyengsarakan sekitar 44% wawancara pada petugas di Puskesmas
wanita di seluruh negara sedang berkembang Pasean Pamekasan. hasil wawancara
(kisaran angka 18,4-87,5%). Sebagian ibu di terhadap beberapa ibu hamil yang
pedesaan menderita anemia karena adanya memeriksakan kesehatannya di Puskesmas
kepercayaan-kepercayaan dan pantangan- Pasean Pamekasan dari 10 ibu hamil yang
pantangan terhadap makanan. Sementara dilakukan wawancara 7 orang ibu hamil
kegiatan mereka sehari-hari tidak berkurang, mengatakan belum mengetahui tentang
ditambah lagi dengan pantangan-pantangan bahaya kehamilan, bahaya anemia dan hal-

47
48 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

hal yang harus diperhatikan saat hamil. Hasil exsperimental dengan menggunakan
observasi catatan klien di Puskesmas Pasean pendekatan cross sectional yang disajikan
Pamekasan menunjukkan kejadian anemia secara analitik (Nursalam, 2003). Lokasi
ibu hamil cukup banyak. Hal ini diakibatkan penelitian dilakukan di poli KIA/KB
karena kurangnya tingkat pengetahuan ibu Puskesmas Pasean Pamekasan yang
hamil tentang kejadian anemia, kepercayaan dilaksanakan pada Juli-Agustus 2012 di
tradisi yang mengharuskan ibu hamil tidak wilayah Puskesmas Pasean Pamekasan.
terlalu banyak mengkonsumsi makanan Baik Populasi dalam penelitian ini adalah semua
besi serta faktor kesulitan ekonomi. Beberapa ibu hamil yang datang memeriksakan
upaya telah dilakukan petugas Puskesmas kehamilannya di poli KIA/KB Puskesmas
dalam kegiatan promosi kesehatan Pasean Pamekasan saat penelitian ini
menyatakan telah melakukan berbagai usaha berlangsung. Tehnik sampling yang diambil
untuk menurunkan angka kejadian anemia dalam penelitian ini menggunakan tehnik
diantaranya dengan melakukan kegiatan yang Accidental Sampling yaitu pengambilan
meliputi penyuluhan dan konseling tentang seadanya sesuai dengan criteria inklusi yang
pentingnya gizi bagi ibu hamil, pencegahan ditetapkan oleh peneliti. Digunakan batasan
anemia, melakukan deteksi dini ibu waktu pelaksanaan penelitian yaitu bulan Juli
hamil/nifas penderita anemia dengan dan bulan agustus tahun 2012 dengan
pemeriksaan Hb, dan pemberian tablet besaran sampel sebanyak 53 responden
multivitamin zat besi. (Setiadi, 2007), dengan menggunakan kriteria
Mengingat bahwa anemia merupakan yang telah ditetapkan. Kriteria inklusi adalah
penyakit yang mempunyai akibat yang serius sebagai berikut:
dalam kehamilan serta masih Baiknya anemia a. Ibu hamil yang memeriksakan
pada wanita hamil, dan petugas puskesmas kehamilannya di Poli KIA/KB Puskesmas
telah melakukan berbagai usaha dalam Pasean Pamekasan
mencegah terjadinya anemia, maka b. Umur ibu antara 18 sampai 45 tahun
permasalahan anemia akan teratasi dengan c. Ibu hamil pada trimester I, II dan III
efektif (Brunner & Suddart, 2002). Dari data d. Bisa menulis dan membaca
tersebut diatas peneliti tertarik untuk Pengolahan data pada penelitian ini
melakukan penelitian tentang “Faktor-fakator menggunakan tehnik analisa data dengan
yang mempengaruhi kejadian anemia pada sistem komputerisasi dengan menggunakan
ibu hamil di Puskesmas Pasean Pamekasan”. uji Chai-Square dan Regresi Logistik.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk HASIL PENELITIAN
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Responden dalam penelitian ini sebayak
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas 53 sampel pada ibu hamil yang datang
Pasean Pamekasan. memeriksakan kehamilannya di poli KIA/KB
Puskesmas Pasean Pamekasan.
METODE Berdasarkan data yang diperoleh peneliti
Jenis penelitian ini adalah penelitian didapat data karakteristik responden yang
kuantitatif menggunakan rancangan non akan disajikan sebagai berikut;
1. Kejadian Anemia Pada Responden
Tabel 1: Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Kejadian Anemia Pada
Responden di poli KIA/KB Puskesmas Pasean Pamekasan Juli-Agustus 2012
No Kejadian Anemia Jumlah Prosentase
1 Anemia 26 49,1%
2 Tidak Anemia 27 50,9%
Total 53 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 1. menunjukkan (50,8%) dan sebagian responden yang
bahwa sebagian besar responden tidak mengalami anemia sebanyak 26 orang
mengalami anemia sebanyak 27 orang (49,1%).
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 49

2. Tingkat Pengetahuan Responden


Tabel 2: Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Responden di poli KIA/KB Puskesmas Pasean Pamekasan Juli-Agustus 2012
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Prosentase
1 Kurang 3 5,7%
2 Cukup 34 64,2%
3 Baik 16 30,2%
Total 53 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 2. menunjukkan kecil tingkat pengetahuan responden
bahwa sebagian besar responden tingkat dengan kategori kurang sebanyak 3 orang
pengetahuan dengan kategori cukup (5,7%).
sebanyak 34 orang (64,2%) dan sebagian
3. Sikap Responden
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Sikap Responden di
poli KIA/KB Puskesmas Pasean Pamekasan Juli-Agustus 2012
No Sikap Responden Jumlah Prosentase
1 Kurang 1 1,9%
2 Cukup 42 79,2%
3 Baik 10 18,9%
Total 53 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 3. menunjukkan sebanyak 42 orang (79,2%) dan sebagian
bahwa sebagian besar responden kecil sikap responden dengan kategori
mempunyai sikap dengan kategori cukup kurang sebanyak 1 orang (1,9%).
4. Dukungan Keluarga
Table 4: Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga di
poli KIA/KB Puskesmas Pasean Pamekasan Juli-Agustus 2012
No Dukungan Keluarga Jumlah Prosentase
1 Kurang 9 17,0%
2 Cukup 39 73,6%
3 Baik 5 9,4%
Total 53 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4. menunjukkan kecil dukungan keluarga pada responden
bahwa sebagian besar dukungan keluarga dengan kategori baik sebanyak 5 orang
pada responden dengan kategori cukup (9,4%).
sebanyak 39 orang (73,6%) dan sebagian
5. Pengaruh Antara Faktor Tingkat Pengetahuan Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Pasean Pamekasan
Table 5: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengaruh antara faktor tingkat
pengetahuan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pasean
Pamekasan Juli-Agustus 2012
Tingkat Pengetahuan
No Kejadian Anemia Kurang Cukup Baik Total
 %  %  %  %
1 Anemia 3 5,7% 20 37,7% 3 5,7% 26 49,1%
2 Tidak Anemia 0 0% 14 26,4% 13 24,5% 27 50,9%
Total 3 5,7% 34 64,2% 16 30,2% 53 100%
x² hitung = 10.294a; df = 2 ;p = 0,006 ≤ 0,05
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 5. menunjukkan 50,9%, dan sebagian kecil responden
bahwa sebagian besar responden dengan dengan tingkat pengetahuan pada kategori
tingkat pengetahuan pada kategori cukup kurang sebanyak 5,7% dan responden
sebanyak 64,2% yaitu dengan kejadian yang mengalami anemia sebanyak 49,1%.
pada kategori tidak anemia sebanyak Sedangkan Bedasarkan hasil korelasi
50 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

menggunakan rumus uji chi-square dengan sig 0, 006 (≤ 0,05), hal ini menyatakan ada
sistem komputerisasi, dimana untuk pengaruh signifikan antara faktor tingkat
menghitung besarnya korelasi, peneliti pengetahuan terhadap kejadian anemia
menggunakan koefisien korelasi bivariat, pada ibu hamil di Puskesmas Pasean
dengan taraf signifikan (p)= 0,05, dan N= Pamekasan.
a
53 Hasil x² hitung = 10.294 dengan taraf
6. Pengaruh Antara Faktor Sikap Ibu Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Pasean Pamekasan
Table 6: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengaruh antara faktor sikap ibu
terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pasean Pamekasan Juli-
Agustus 2012
Sikap Ibu
Kejadian
No Kurang Cukup Baik Total
Anemia
 %  %  %  %
1 Anemia 1 1,9% 24 45,3% 1 1,9% 26 49,1%
2 Tidak Anemia 0 0% 18 34,4% 9 17,0 27 50,9%
Total 1 1,9% 42 79,2% 10 18,9% 53 100%
a
x² hitung = 8.241 ; df = 2 ;p = 0,016 ≤ 0,05
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 6. menunjukkan menggunakan rumus uji chi-square dengan
bahwa sebagian besar responden dengan sistem komputerisasi, dimana untuk
mempunyai sikap pada kategori cukup menghitung besarnya korelasi, peneliti
sebanyak 79,2% yaitu dengan kejadian menggunakan koefisien korelasi bivariat,
pada kategori tidak anemia sebanyak dengan taraf signifikan (p)= 0,05, dan N=
50,9%, dan sebagian kecil responden 53 Hasil x² hitung = 8.241a dengan taraf sig
dengan mempunyai sikap pada kategori 0, 016 (≤0,05), hal ini menyatakan ada
kurang sebanyak 1,9% dan responden pengaruh signifikan antara faktor sikap ibu
yang mengalami anemia sebanyak 49,1%. terhadap kejadian anemia pada ibu hamil
Sedangkan Bedasarkan hasil korelasi di Puskesmas Pasean Pamekasan.
7. Pengaruh Antara Faktor Dukungan Keluarga Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu hamil di
Puskesmas Pasean Pamekasan
Tabel 7: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengaruh antara faktor dukungan
keluarga terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pasean
Pamekasan Juli-Agustus 2012
Dukungan Keluarga
Kejadian
No Kurang Cukup Baik Total
Anemia
 %  %  %  %
1 Anemia 3 5,7% 20 37,7% 3 5,7% 26 49,1%
2 Tidak Anemia 6 11,3% 19 35,8% 2 3,8% 27 50,9%
Total 9 17,0% 39 73,6% 5 9,4% 53 100%
a
x² hitung = 1.207 ; df = 2 ;p = 0,547 ≥ 0,05
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 7. menunjukkan dengan taraf signifikan (p)= 0,05, dan N=
bahwa sebagian besar responden dengan 53 Hasil x² hitung = 1.207a dengan taraf sig
dukungan keluarga pada kategori cukup 0,547 (≥0,05), hal ini menyatakan tidak ada
sebanyak 73,6% yaitu dengan kejadian pengaruh signifikan antara faktor dukungan
pada kategori tidak anemia sebanyak keluarga terhadap kejadian anemia pada
50,9%, dan sebagian kecil responden ibu hamil di Puskesmas Pasean
dengan dukungan keluarga pada kategori Pamekasan.
baik sebanyak 9,4% dan responden yang 8. Analisis Multivariat
mengalami anemia sebanyak 49,1%. Analisis multivariat dilakukan untuk
Sedangkan Bedasarkan hasil korelasi mengetahui faktor yang paling dominan
menggunakan rumus uji chi-square dengan yang mempengaruhi kejadian anemia pada
sistem komputerisasi, dimana untuk ibu hamil di Puskesmas Pasean
menghitung besarnya korelasi, peneliti Pamekasan dengan menggunakan regresi
menggunakan koefisien korelasi bivariat, logistik.
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 51

Tabel 8: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan faktor yang paling dominan yang
mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pasean
Pamekasan Juli-Agustus 2012
No Veriabel B SE df Sig.
1 Tingkat Pengetahuan 1,470 0,732 1 0,045
2 Sikap Ibu 1,783 1,155 1 0,122
3 Dukungan Keluarga -0,687 0,723 1 0,342

Dari tabel tersebut di atas diketahui pada kategori cukup sebanyak 64,2% yaitu
bahwa tidak semua variabel bebas yang dengan kejadian pada kategori tidak
dianalisis menunjukkan mempunyai anemia sebanyak 50,9%, hal ini di
pengaruh terhadap kejadian anemia pada mungkinkan karena responden pernah
ibu hamil di Puskesmas Pasean mengalami kehamilan dan belajar dari
Pamekasan dengan menggunakan, yang pengalaman dengan melalukan upaya
ditunjukkan dengan signifikansi (p). preventif seperti mengkonsumsi makanan
Variabel bebas yang mempengaruhi bergisi dan mengkonsumsi meminum zat
kejadian anemia pada ibu hamil adalah besi.
variabel tingkat pengetahuan yang Penyebab tersering anemia selama
ditunjukkan dengan signifikansi (sig). kehamilan yaitu defisiensi besi dan
Adapun variabel bebas yang tidak kehilangan darah akut. Tidak jarang
mempunyai pengaruh yaitu: sikap ibu dan keduanya saling berkaitan erat, karena
dukungan keluarga. pengeluaran darah yang berlebihan disertai
Hasil analisis regresi logistik hilangnya besi hemoglobin dan terkurasnya
menunjukkan bahwa faktor tingkat simpanan besi pada suatu kehamilan dapat
pengetahuan memiliki pengaruh yang menjadi penyebab penting anemia
signifikan terhadap kejadian anemia karena defisiensi besi pada kehamilan berikutnya.
nilai p yang diperoleh sebesar p = 0,045 ≤ Status gizi yang kurang sering berkaitan
0,05. Hal tersebut berarti tingkat dengan anemia defisiensi besi (Scholl,
pengetahuan merupakan faktor dominan 1998). Pada gestasi biasa dengan satu
yang mempengaruhi kejadian anemia pada janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu
ibu hamil. oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800
mg; sekitar 500 mg; bila tersedia untuk
PEMBAHASAN ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar
1. Pengaruh Antara Faktor Tingkat 200 mg atau lebih keluar melalui usus, urin
Pengetahuan Terhadap Kejadian Anemia dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas
Pada Ibu Hamil di Puskesmas Pasean melebihi cadangan besi pada sebagian
Pamekasan besar wanita. Kecuali apabila perbedaan
Dari hasil analisis data mengunakan antara jumlah cadangan besi ibu dan
uji chi-square, terdapat pengaruh yang kebutuhan besi selama kehamilan normal
bermakna secara statistik yaitu dengan yang disebutkan diatas dikompensasi oleh
taraf signifikan (p)= 0,05, dan N= 53 Hasil penyerapan besi dari saluran cerna, akan
x² hitung = 10.294a dengan taraf sig 0, 006 terjadi anemia defisiensi besi (Arisman,
(≤0,05), dimana hipotesis yang diajukan 2007).
yaitu ada pengaruh signifikan antara faktor Upaya Preventif dalam menangani
tingkat pengetahuan terhadap kejadian kejadia anemia pada ibu hamil yaitu
anemia pada ibu hamil di Puskesmas perlunya ibu hamil untuk menjaga dan
Pasean Pamekasan, dapat diterima dan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
terbukti kebenarannya, seperti yang telah banyak mengandung zat besi sehingga
di ungkapkan oleh Notoatmojo (2000) perlunya pengetahuan ibu dalam menjaga
bahwa Pengetahuan akan berpengaruh kesehatan ibu dan janin, dimana menurut
pada perilaku seseorang, dimana perilaku Nursalam (2003), salah satu faktor masih
meliputi pengetahuan, persepsi, sikap serta tingginya angka kejadian anemia adalah
unsur-unsur yang terdapat didalamnya. kurangnya pengetahuan tentang anemia,
Berdasarkan hasil penelitian kurangnya pengetahuan tentang
diketahui bahwa sebagian besar ketidaktahuan tanda-tanda dan gejala dan
responden memiliki tingkat pengetahuan dampak yang menyebabkan anemia,
52 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

sehingga pengetahuan ibu hamil tentang diperkuat dengan zat besi (Indoglobal,
kesehatan khususnya anemia, akan 2007).
berpengaruh terhadap sikap ibu hamil Menurut azwar (2003) salah satu
tentang pelaksanaan program pencegahan aspek yang sangat penting guna
anemia. Sikap tersebut dapat berupa memahami sikap dan perilaku manusia
tanggapan setuju atau tidak setuju adalah pengungkapan atau pengukuran
terhadap penerimaan mengkonsumsi zat sikap. Beberapa metode pengukuran sikap
besi, berhubungan pula terhadap tindakan antara lain dengan observasi prilaku
ibu dalam upaya pencegahan anemia. pernyataan langsung, pengungkapan
2. Pengaruh Antara Faktor Sikap Ibu langsung dan skala sikap. Dari beberapa
Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil metode tersebut pengungkapan sikap
di Puskesmas Pasean Pamekasan dalam bentik self report merupakan metode
Berdasarkan hasil analisis data yang dianggap paling baik. Hal ini
mengunakan uji chi-square, terdapat dilakukan dengan menggunakan daftar
pengaruh yang bermakna secara statistik pernyataan yang harus dijawab individu
yaitu dengan taraf signifikan (p)= 0,05, dan disebut sebagai skala sikap, dimana
N= 53 Hasil x² hitung = 8.241a dengan taraf beberapa factor yang dapat mempengaruhi
sig 0, 016 (≤0,05), dimana hipotesis yang sikap ibu diantaranya pengalaman pribadi,
diajukan yaitu ada pengaruh signifikan pengaruh orang lain yang dianggap
antara faktor sikap ibu terhadap kejadian penting, pengaruh kebudayaan, media
anemia pada ibu hamil di Puskesmas massa, lembaga pendidikan dan agama
Pasean Pamekasan, dapat diterima dan serta faktor emosional.
terbukti kebenarannya, dimana sikap Sikap individu selalu diarahkan
merupakan reaksi atau respon yang masih kepada suatu hal atau objek tertentu dan
tertutup terhadap stimulasi atau objek. sifatnya masih tertutup. Manifestasi sikap
Menurut Newcomb seorang ahli psikologis tidak langsung dapat dilihat tetapi hanya
sosial menyatakan bahwa sikap itu dapat ditafsirkan dari perilaku yang tertutup
merupakan pelaksanaan motif tertentu dan tersebut. Sikap masih merupakan kesiapan
merupakan kesiapan untuk bereaksi atau kesadaran untuk bertindak, tetapi
terhadap objek , sehingga anemia dapat merupakan suatu kecenderungan untuk
dicegah dengan mengatur jarak kehamilan bertindak terhadap suatu objek, semakin
atau kelahiran bayi. Makin sering seorang baik tingkat sikap ibu, semakin baik pula
wanita mengalami kehamilan dan kondisi ibu hamil yaitu dalam hal ini dalam
melahirkan, akan makin banyak kehilangan mengatasi kejadian anemia pada ibu hamil
zat besi dan menjadi makin anemis (Roesli, 2005).
(Notoatmodjo, 2003). 3. Pengaruh Antara Faktor Dukungan
Sebagian besar responden memiliki Keluarga Terhadap Kejadian Anemia Pada
sikap pada kategori cukup sebanyak 79,2% Ibu hamil di Puskesmas Pasean
yaitu dengan kejadian pada kategori tidak Pamekasan
anemia sebanyak 50,9%, hasil ini didukung Berdasarkan hasil analisis data
dengan upaya yang dilakukan petugas mengunakan uji chi-square, dengan taraf
kesehatan Puskesmas Pasean Pamekasan signifikan (p)= 0,05, dan N= 53 Hasil x²
terhadap ibu hamil saat memeriksakan hitung = 1.207a dengan taraf sig 0,547
dirinya untuk selalu diupayakan berperilaku (≥0,05), hal ini menyatakan tidak ada
yang baik dalam hal mengkonsumsi pengaruh signifikan antara faktor dukungan
makanan yang bergizi bagi dirinya, dimana keluarga terhadap kejadian anemia pada
zat besi dapat diperoleh dengan cara ibu hamil di Puskesmas Pasean
mengonsumsi daging (terutama daging Pamekasan, dimana Menurut Friedman
merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat (1998), dukungan keluarga adalah sikap,
ditemukan pada sayuran berwarna hijau tindakan dan penerimaan keluarga
gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, terhadap penderita yang sakit, anggota
kacang polong, serta kacang-kacangan. keluarga memandang bahwa orang yang
Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang bersifat mendukung selalu siap
terdapat pada daging lebih mudah diserap memberikan pertolongan dan bantuan jika
tubuh daripada zat besi pada sayuran atau diperlukan. Sehingga pada keluarga ibu
pada makanan olahan seperti sereal yang hamil menganggap keadaan lemas dan
lesu merupakan hal yang biasa yang terjadi
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 53

pada ibu hamil yang nantinya akan kembali pengetahuan atau dasar pendidikan orang
seperti semula, dimana pada responden tersebut. Untuk memperoleh pengetahuan
yang memeriksakan dirinya ke Puskesmas dapat melalui bangku sekolah, pengalaman
pasien sebagian besar atas inisiatif sendiri maupun lingkungan pergaulan
tanpa anjuran atau dukungan dari (Notoatmodjo, 2000).
keluarga. Tingkat pengetahuan yang tinggi
Dukungan keluarga pada responden semakin tepat dalam pengambil keputusan
dengan kategori cukup sebanyak 73,6% dan semakin baik pula penerima informasi
dan pada kategori kurang sebanyak 17,0%, tentang pentingnya menjaga kehamilan
hal ini di mungkinkan bahwa kehamilan sejak dini, sehingga ibu hamil dapat
pada ibu hamil merupakan kehamilan memahami/mengerti cara menjaga
kedua atau selanjutnya, sehingga bagi kesehatan kehamilannya, dimana Anemia
keluaga ibu hamil menganggap responden yang terjadi selama kehamilan memberikan
telah mengerti cara menjaga dirinya dan akibat pada ibu dan janinnya. Bagi ibu,
merawat kehamilannya sendiri yaitu keadaan anemia akan menurunkan daya
dengan melalukan pencegahan- tahan tubuh ibu, sehingga rentan terhadap
pencegahan dengan mengkonsumsi zat infeksi. Selain itu akibat yang terjadi pada
besi yang cukup dengan belajar dari persalinan antara lain adalah lemahnya
pengalaman kehamilan pertama. Anemia kontraksi rahim, tenaga mengejan yang
dapat dicegah dengan mengonsumsi lemah. Perdarahan post partum akibat
makanan bergizi seimbang dengan asupan otonia uteri, dan tubuh tidak mentoleransi
zat besi yang cukup untuk memenuhi terjadinya kehilangan darah seperti wanita
kebutuhan tubuh, dimana Anemia pada yang sehat. Kehilangan darah hingga satu
kehamilan merupakan anemia karena liter selama persalinan tidak akan
kekurangan zat besi yang merupakan membunuh seorang wanita yang sehat,
masalah nasional mencerminkan nilai tetapi pada wanita yang jelas anemia
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, kehilangan sekitar 150 ml saja dapat
dan pengaruhnya sangat besar terhadap berakibat fatal (Royston, & Amstrong,
sumber daya manusia. Anemia hamil 2000).
disebut “potensial danger to mother and
child’anemia” (potensial membahayakan KESIMPULAN
ibu dan anak). Kerena itulah anemia Hasil penelitian pada pada ibu hamil
memerlukan perhatian serius dan semua yang datang memeriksakan kehamilannya di
pihak yang terkait dalam pelayanan poli KIA/KB Puskesmas Pasean Pamekasan
kesehatan pada masa yang akan datang dapat disimpulkan sebagai berikut :
(Manuaba, 2003). 1. Faktor faktor yang mempengaruhi kejadian
4. Analisis Multivariat anemia pada ibu hamil diantaranya:
Berdasarkan analisis multivariat a. Terdapat pengaruh signifikan antara
menunjukkan bahwa beberapa faktor yang faktor tingkat pengetahuan terhadap
mempengaruhi kejadian anemia pada ibu kejadian anemia pada ibu hamil di
hamil diataranya, tingkat pengetahuan, Puskesmas Pasean Pamekasan dengan
sikap ibu dan dukungan keluarga, dimana taraf sig 0, 006 (≤0,05)
pada faktor tingkat pengetahuan memiliki b. Terdapat pengaruh signifikan antara
pengaruh yang signifikan terhadap faktor sikap ibu terhadap kejadian
kejadian anemia pada ibu hamil, dimana anemia pada ibu hamil di Puskesmas
hasil analisis regresi logistik menunjukkan Pasean Pamekasan dengan sig 0, 016
nilai p yang diperoleh sebesar p = 0,045 ≤ (≤0,05)
0,05. Hal tersebut berarti tingkat c. Tidak ada pengaruh signifikan antara
pengetahuan merupakan faktor dominan faktor dukungan keluarga terhadap
yang mempengaruhi kejadian anemia pada kejadian anemia pada ibu hamil di
ibu hamil, dimana Pengetahuan Puskesmas Pasean Pamekasan dengan
merupakan bagian dari factor predisposisi taraf sig 0,547 (≥0,05),
terhadap kejadian anemia pada ibu hamil 2. Tingkat pengetahuan merupakan faktor
sehingga Ilmu pengetahuan merupakan dominan yang mempengaruhi kejadian
suatu wahana untuk mendasari seseorang anemia pada ibu hamil dengan nilai p yang
berprilaku secara alamiah sedangkan diperoleh sebesar p = 0,045 ≤ 0,05
tingkatnya tergantung dari ilmu
54 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

SARAN 10) Notoatmojo, S 2003. Pendidikan dan


1. Bagi Poli KIA/KB Puskesmas Pasean Perilaku Kesehatan, Jakarta Penerbit
Pamekasan Rineka Cipta
Sebagai bahan masukan dan sumbangan 11) Prawiroharjo. S. Winksnsastro. H. 2002.
informasi bagi tenaga kesehatan Ilmu Kebidanan. Jakarta. YPBSSP
khususnya perawat atai bidan di poli
KIA/KB Puskesmas Pasean Pamekasan
dalam memberikan penyuluhan kesehatan
tentang anemia dan cara pencegahannya
kepada ibu hamil yang memeriksakan
dirinya di poli KIA/KB Puskesmas Pasean
Pamekasan
2. Bagi Responden
Sebagai tambahan informasi dan promosi
kesehatan mengenai pentingnya upaya
preventif yaitu dengan mengkonsumsi
makanan yang bergizi dan yang
mengandung zat besi dalam mencegah
kejadian anemia pada ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA
1) Azwar. A & Prihartono. J. 2002.
Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat. Bina Rupa
Aksara. Batam
2) Arisman. P, 2007. Awas Dampak
Penyakit Anemia Bagi Ibu Hamil. Diakses
pada tanggal 28 September 2011. Dari
http://bloggerceria.blogdetik.com
3) Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3, Edisi
8, Penerbit RGC, Jakarta
4) Friedman. M. 2002. Keperawatan
Keluarga. EGC. Jakarta
5) Indoglobal, 2007. Anemia Akibat Kurang
Zat Besi, Manalah dan Program
Penanggulangannya. Majalah Medika
6) Manuaba, Ida. B.G, 2003. Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. EGC, Jakarta
7) Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Salemba Medika, Jakarta
8) Notoatmojo. S. 2002. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta
9) Notoatmodjo, S, 2002. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka
Cipta, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai