Generator

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

GENERATOR

Mengenai induksi elektromaknitik sebagaifenomena dasaryang diterapkan pada


Generator. Michael Faraday menyebutkan jika terjadi perubahan Garis Gaya Magnit
pada sebuah kumparan kawat maka maka timbul gaya gerak listrik pada kawat tsb jika
kumparan kawat dihubungkan dengan rangkaian listrik tertutup, maka akan timbul pula
arus listrik yang mengalir pada rangkaian.

Tangan kanan yang diperknalkan pada Flaming kaida tangan kanan adalahsebuah
metode mneomerik menentukan ara vector dari ketiga kumparan hokum farady, yakni
arah garis gaya kumparan kamparan kawat,Arah medan magnit serta arah arus listrik
jika anda menirukan posisi.Jari tangan kana sbb:ada pada gambar diatasi: ibu jari
menunjukkan ara Gaya, jari petunjuk Arah medan magnit, Jari tunjuk tengah Ara arus
listrik.

Bagian Generator AC
INTI STATOR:
Inti Stator terbuat dari lempeng-lempeng besi elektrik yang terlaminasi satu dengan
yang lain. Lempeng - lempeng ini diikat menjadi satu membentuk Stator.Laminasi
disini digunakan agar rugi arus Eddy kecil. Inti Stator mempunyai Alur-alur (Slots)
dimana Kumparan Stator diletakkan. Beberapa bentuk Alur diberikan.

Jenis Alur

ROTOR :

 Rotor dengan Kutub menonjol (sal ient pole) digunakan pada generator dengan
putaran rendah atau menengah, Kutub atau Rotor terbuat dari Besi berlaminasi
untuk mengurangi Arus Eddy.Untuk mesin yang besar kumparan Rotor sering
kali dibuat darikawat persegi.

 Rotor dengan kutub Silindris ( bulat ) halus yaitu digunakan untuk Generator
yang digerakkan Turbine Uap( kecepatan tinggi) biasanya Roror bulat ini kecil
diameternya dan panjang.Kumparan Rotor diatur sedemikian sehingga terdapat
Flukes Max pada suatu posisi tertentu. Rotor dengan bentuk ini biasanya lebih
balance dan juga bekerja dengan kebisingan ( Noise ) yang rendah
Untuk Generator AC 50 HZ. putaran dapat dari mesin ditentukan dari hubungan:

f : p.n
60
P : Jumlah Kutub
f : Freqwensi ( HZ )
n : Kecepatan ( rpm )

n : 60 x 50 = 3000 putaran / menit


p

1 2 3 4 5 6
n 3000 1500 1000 750 600 500
SYARAT PARALEL GENERATOR

 Tegangan harus sama


 Frequensi harus sama
 Sudut phasa harus sama

Bila Tegangan Tidak Sama E2 < E1


Bila tidak begitu besar parallel dapat dilakukan akibat perbedaan ini, sesaat setelah
Generator Sinkronesasi ( Ic), Ic mengalir dari Generator dan mendahului ± 900 .

Bila Frequensi tidak sama akan mengakibatkan satu Sinus Gelombang Resultan.
Paralel Tengangan kurang akan mengakibatkan Generator akan menyerap Var
(leading) maka Generator akan Panas.
Bila Phasa tidak sama akan mengakibatkan kerusakan pada kumparan Generator,
kumparan Trafomaupun PMT.

MVAR Positif ( Lagging ) Generator mengirim daya Reaktif kesistim Jaringan atau
Generator memikul beban Induktib.

MVAR Negatif( Leading ) Generator menyerap Daya Reaktif dari sistim Jaringan atau
Generator memikul beban Kapasitif.
FUNGSI AVR PADA GENERATOR
1. Untuk mengontrol Tegangan Generator tetap constant dengan lain Generator
tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada
perubahan beban yang selalu ber ubah-ubah dikarenakan beban sangat
mempengaruhi tegangan out put generator.
2. Prinsip kerja AVR mengatur arus penguatan Excitasi pada Exciter.
3. BilaTeg Output Gen dibawah tegangan Nominal, maka AVR akanmemperbesar
Arus penguatan (excitasi) pada Exciter. Begitu juga sebaliknya bila Teg Output
melebihi Nominal maka AVR akan mengurangi Arus penguatan (excitasi) pada
Exciter, dg demikian apabila terjadi perubahan Out put Generator akan dapat
distabilkan secara Auto krn mempunyai alat pembatasan minimum atau max
4. Dapat pasokan dari Permanen Magnit Generator(PMG)degan Teg 110 V, 20 A,
400 Hz mendapat sensor dari PT (potensial transformer) dan Carrent
Transformer ( CT ).
5. Mengatur pembagian daya Reaktif
6. Agar Generator tetap beroperasi dalam batas stabilitasnya khusus Generator
beroperasi daerah leading.
7. Untuk memperkuat bagian Excitasi pada saat terjadi gangguan pada system
agar Generator beroperasi tetap dalam batas Stabilitasnya.
 Fiel Breaker( 41 )
 Manual Voltage Adjuster ( 70 E )
 Balance Meter ( BM )
BM harus menunjuk anggka Nol sebelum pengaturan dipindah Manual ke
posisi Automatis.
 Pengatur tegangan dalam posisi Auto ( 90 R ) perangkat untuk
memberikan signal “ Set Point “ bagi teganganketika pengaturan dalam
posisi Auto ( AVR ).

FUNGSI IPB ( INSULATION PUSH BUS)


Didalam IPB terdapat Bus Bar tanpa Gas SF6 yaitu berisikan udara biasa untuk
menjaga kelembaban terdapat Silika Gel.
Terdapat Fan yang berfungsi untuk pendingin Flexibel Generator.
SCS ( Short Circuit Switch )didalam dilengkapi PT dan Capasitor. Yang berfungsi untuk
pengaman waktu pemeliharaan dengan men Short pada konduktor R S T .
PROSEDUR OPERASI GENERATOR PLTGU GRESIK

 EXITATION SYSTEM
Sistem excitasi adalah system mengalirnya pasokan listrik DC Sebagai penguat
pada Generator Listrik, sehingga menghasilkan tenaga Listrik dan besar
tegangan Output bergantung pada besarnya Arus Excitasi.
Sistem Excitasi pada Generator Listrik terdiri dari 2 Macam:
1) Sistem Excitasi dengan menggunakan sikat (Brush Excitasi)
2) Sistem Excitasitanpa sikat( Brushless Excitation )

1) Sistem Excitasi dengan menggunakan sikat (Brush Excitasi)


Sumber tenaga Listrik berasal dari sumber listrik yang berasal dari
Generator Arus Seara (DC) atau Generator Arus Bolak-Balik (AC) yang
disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan Rectifier. Jika
menggunakan sumber listrik dari Generator AC atau menggunakan
permanen magnit Generator (PMG)medan magnitnya adalah magnet
Permanen. Dalam lemari penyearah , tegangan listrik arus bolak balik
diubah jadi searah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk
mengontrol kumparan medan exciter utama (main Exiter) generator
menggunakan Slip Ring. Untuk mengalirkan arus excitasi dari mesin
Exciter ke rotor generator menggunakan Slip Ring dan Sikat Arang,
demikian juga penyaluran arus yang berasal dari Pilot exciter ke main
exciter.

2) Sistem Excitasi tanpa sikat ( Brushless Excitation )


Penggunaan sikat atau Slip Ring untuk menyalurkan Arus Excitasi ke
Rotor Generator mempunyai kelemahan karena besarnya Arus yang
mampu dialirkan pada sikat arang relative kecil. Untuk mengatasi
keterbatasan sikat arang, pada pembangkit menggunakan system excitasi
tanpa sikat arang (Brushless Exitation) Sebagai contoh PLTU
menggunakan Type NEC.3200
Keuntungan Sistem Excitasi tanpa menggunakan sikat ( Brusless
Excitation ) antara lain adalah :
1. Energi yang diperlukan untuk Exitasi diperoleh dari poros utama (
Main shaft )sehingga keandalannya tinggi.
2. Biaya perawatan berkurang karena pada system Excitasi tanpa sikat(
Brushless Excitation)tidak terdapat sikat Arang,Komutator dan Slip
ring.
3. Pada system tanpa sikat tidak terjadi kerusakan isolasi karena
melekatnya karbon pada farnish akibat sikat arang.
4. Mengurangi kerusakan ( troble )akibat udara buruk (bad Admotere)
sebab semua peralatan ditempatkan pada ruang tertutup.
5. Selama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga
meningkatkan keandalan operasi dapat berlangsung kontinyu pada
waktu yang lama.
6. Pemutus medan Generator ( Generator Field Breaker), field
Generator dan Bus Excitasi atau kabel tidak diperlukan lagi.
7. Biaya pondasi berkurang sebab Bus Exitasi ataukabel tidak
memerlukan pondasi.
Bagian-bagian dari system excitasi tanpa sikat adalah sebagai berikut :
a. Pilot Exciter.merupakan bagian Stator Excitasi merupakan belitan Jangkar.
Fungsinya sebagai bahan magnit karena adaarus yang mengalir pada
kumparan tersebut dengan menggunakan PMG(permanen magnit generator)
sebagai sumber tegangan utama.

b. Rotating Rectifier merupakan rangkaian penyeara gelombang penuh tiga fasa


mempunyai 2 Rectifier sebagaikeluarmasuknya arus, jadi total semua rectifier
untuk 3 fasa yang diperlukan adalah 18buah karena tiap phasa memiliki 6 buah
kirim dan masuk tegangan dari generator AC yg berfungsi sebagai exciter
disearahkan sebagai sumber excitasi generator utama Rectifier terletak pada
poros utama Rotating.

c. AC Rectifier
AC Rectifier adalah bagian Exciter yang berputar seporos dengan kumparan
jangkar generator. GeneratorAC yang berfungsi sebagai AC Exiter adalah
generator sikron.

d. Permanen Magned Generator (PMG)


Permanen magnet Generator (PMG) seporos dengan poros Generator utama
sehingga PMG dapat menghasilkan Daya apabila generator berputar
PMG memiliki dua bagian utama.
1) Magnit permanen
Merupakan bagian rotor dari PMG yg sejenis dengan generator Utama
Yang terbuat dari besi yang memikliki sifat kemagnitanyang kuat atau
sering disebut magnit permanen. Sifat kemagnitan ini akan
membangkitkan GGL ( Gaya gerakListrik )pada Jangkar akibat induksi
magnitdan daya yg dihasilkan sesuai dengan nilai kemagnitan yang
dimiliki.
2) Stator
Stator merupakan bagian dari PMG yang tidak bergerak dan berfungsi
membangkitkan tegangan AC dan tegangan tersebut dipakai untuk
beban.

e. Field Circuit Breaker


Breaker rangkaian medan ( 41E) dioperasikan oleh Motor listrik yang
dioperasikan secara manual Breaker rangkaian medan harus pada kondisi
tertutup (Close)ketika Generator mencapai kecepatan tinggi dengan nilai yang
telah diseting. Tentu penyetingan ini telah diatur oleh perusahaan. Kondisi
terbuka terjadi pada saat turbine akan berhenti atau mati (Tripping ), pada saat
ini turbine beroperasi pada kecepatan rendah kondisi rangkaian kondisi
breaker pada kondisi terbuka(open) karena generator utama tidak berbeban
dan tidak membutuhkan tegangan untuk menghasilkan Output.

f. Voltage Output
Merupakan pengatur tegangan ouput exitasi. Alat ini berfungsi untuk mengatur
atau menseting besarnya masukan pada AVR yang dipergunakan untuk
mengatur besarnya tegangan Generator AC. Alat inimempunyai Trafo Step
Down dalam fungsinya untukmenurunkan tegangan dari 110V menjadi
tegangan 6 V, 9 V,12 V, 15 V dan untuk nilai tegangan yang tegangan yang
lainnya. Besar nya tegangan output pada rangkaian ini identik dentik dengan
besar tegangan Output pada Generator sehingga yang dipilih tegangan 9Volt.

g. Voltage Adjuster (90 R)


Merupakan pengatur tegangan Excitation,Alat ini mengatur dan mengetahui
besarnya masukan pada AVR yang untuk menentukan besarnya tegangan
induksi generator.Alat ini seperti halnyatrafo Step down dikarenan
1. Pastikan Generator sudah mencapai putaran nominal ( 3000RPM )
2. Mengoperasikan AVR.
1) MCB QM 1, QM2, QM3, QM4 pada posisi On
2) Tekan tombol Switch On Demagnetizing ( warna hijau),Lampu
swich On Demagnetizing akan menyala ( warnah merah )
3) Tekan tombol Operation of Plaging : system Excitation
3. Atur tegangan excitasi, sampai tegangan output Generator mencapai
nilai nominal antara 6,1 s/d 6,3 KV

 PROSES SINKRONISASI
1. Putar Switch Sinkronisasi pada posisi On
2. Perhatikan arah putaran Synchronscope
Perhatikan Frequensi
Perhatikan Tegangan
Tegangan Generator diatur melalui Eksitasi Naik / Rise atau Turun/ Lower
Frequensi diatur melalui Govenor Naik / Rise atau Turun / Lower.
3. Pada Saat Tegangan dan Frequnsi sudah sama pastikan lampu lampu
indicator Synchonscope berputar perlahan searah jarum Jam dan pada
saat berada pada posisi puncak ( arah Jam 12) tekan tombol CB close
untukmemasukkan Circuit Breaker Generator( 52 G )
4. Bila lampu Indicator CB close sudah menyalah beban Generator
dinaikkan sampai 1,5 MW.
5. Putar Switch synckronisasipada posisi OFF
6. Naikkan beban Generator secara bertahap sambil disesuaikan dengan
kondisi Boiler.

 PENGOPERASIAN GENERATOR SETELAH SYNCRON


1. Untuk menaikkan beban putar Switch Gaverner kearah Kanan ( Rise )
Untuk menurunkan beban putar ke arah Kiri ( Lower ).
2. Menaikkan Beban atau Menurunkan beban harus ijin UPB
3. Untuk menaikkan Tegangan Generator tekan tombol Exitation Increase
dan untuk menurunkan Tegangan tombol Excitation Decrease.
 KONDISI PADA SAAT UNIT OPERASI
1. Tegangan Nominal Generator sebesar 6,3 KV, Apabila tegangan
dinaikkan maka power Factor ( Cos Q) akan turun dan apabila
tegangan di turunkan maka power Faktor ( Cos Q) akan naik.
2. Untuk keamanan Generator, pada saat pengoperasian Power Faktor
( Cos Q ) dipertahankan pada range 0,8 s/d 0,95.
3. Apabila Tegangan Generator sudah mencapai nominal dan Power
Faktor ( Cos Q) sudah mendekati1, koordinasi dengan UPB untuk
menurunkan Beban.
4. Frequensi system harus dipertahankanpada nilai 50 Hz, untuk
menaikkan Frequensi Putar Switch Gavernor kekanan ( Rise ). Untuk
menurunkan Frequensi putar swich ke Kiri ( Lower )
5. Dalam posisi Normal Frequensi akan berada pada Range 49,5 s/d
50,5 HZ.
6. Apabila Frequensi mencapai 52,5 Hz maka CB Generator akanTrip (
Over Frequensi) dan apabila Frequensi 48,5 Hz CB Generator akan
Trip ( Under Frequensi rat), Pada relay Protection Generator( ABB
670) akan muncul signal 0/u Trip.

 PROSEDUR LEPAS SINKRON


1. Turunkan beban secara perlahan sampai 0,3 MW
2. Pada saat beban sudah mencapai 0,3 MW tekan tombol CB open
(warna hijau) dan lampu indicator Open(warna hijau) akan menyala.
3. Turunkan tegangan Generator secara perlahan sampai 1300 V
4. Tekan tombol Demagnetizeng akan menyala (warna merah) di panel
AVR dan lampu Switch OFF Demagnetizing akan menyala( warna
hijau)
5. MCB QM1, QM2, QM3, QM4, kembali pada posisi OFF
Kumparan peredam( Damper windings)

Anda mungkin juga menyukai