TINJAUAN TEORITIS
A. Tentang Kemitraan
1. Pengertian Kemitraan
kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dan usaha menengah
tanggung jawab untuk mencapai hasil yang lebih baik dari pada dikerjakan
2
secara individu.
atau lebih yang bertujuan untuk mencari keuntungan dimana suatu pihak
berada dalam kondisi yang lebih rendah dari yang lainnya namun
1
Jeane neltje saly, usaha kecil, penanaman modal asing dalam peresfektif pandangan
internasional, (Jakarta: badan pembinaan hukum nasional, 2001) hal. 35
2
Tugimin, kewarga negaraan, (Surakarta: cv. Grahadi, 2004) hal. 7
3
Jeane neltje saly, Op.cit., h.35
20
21
4
mencapai suatutugas atau tujuan tertentu.
bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu
5
membutuhkan dan saling membesarkan.
6
pelanggan berniaga satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama.
7
bersama.
4
Notoatmodjo, Soekidjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), h.30
5
Mohammad jafar hafsah, kemitraan usaha, (Jakarta: sinar harapan, 2000), hal. 10
6
Linton, L., Parthnership Modal Ventura,( Jakarta: PT. IBEC, 1995) h. 8
7
Louis E. boone, David L. kurta;ahli bahasa, fadrinsyah anwar, harjono honggomiseno,
pengantar bisnis, (Jakarta: elrlangga, 2002),hal.21 s
22
8
usaha kecil.
2. Unsur-unsur Kemitraan
a. Unsur kerjasama antara usaha kecil disitu pihak dan usaha menengah
9
menguntungkan.
3. Tujuan Kemitraan
10
dari sifat ketergantungan.
8
James dan akrasana, Aspek-Aspek Financial Usaha Kecil dan Menengah,(Jakarta:
LP3ES,1993), hal 20
9
Subanar, Manajemen Usaha Kecil, (Yogyakarta, BPFE,1997) hal. 14
10
M. tohar, Membuka Usaha Kecil, (Yogyakarta : kanisius, 2000) hal. 109
11
Op,Cit, muhammad jafar hafsah hal. 63
23
kecil
4. Hubungan Kemitraan
lebih orang atau lembaga untuk berbagi biaya, resiko, dan manfaat dengan
12
cara menggabungkan kompetensinya masing-masing.
perusahaan.
sangat kuat. Oleh karna itu, tidak ada satu pihak pun yang boleh
merasa berada di atas pihak lain dan semua harus merasa dan
diperlakukan sejajar.
tidak hanya pada kejujuran dan itikad baik masing-masing, tetapi juga
yang cukup luas pula, data dari kedua belah pihak dapat dilihat oleh
sejenisnya tentu saja kedua belah pihak terikat secara legal maupun
keterbukaan.
25
akan bekerjasama dalam waktu yang panjang, tidak hanya 5 tahun atau
meningkatkan mutu barang atau jasa serta efisiensi atau biaya atau
5. Jenis-jenis Kemitraan
melalui pola-pola kemitraan yang sesuai sifat atau kondisi dan tujuan
usaha yang dimitrakan. Beberapa jenis pola kemitraan yang telah banyak
14
dilaksanakan, dapat di jelaskan sebagai berikut:
14
Op.cit, Muhammad Jafar Hafsah, hal. 67-71
26
bermitra. Salah satu kemitraan ini adalah pola perusahaan inti rakyat
disepakati.
15
Beberapa keunggulan kemitraan pola plasma antara lain:
15
Ibid, hal.69
27
sosial.
16
kewajibandari persahaan inti, yaitu:
16
Ibid, 71
28
memasarkan hasil.
hasil produksi.
17
Inti menyediakan sebagai berikut:
1) Pengadaan DOC
2) Obat-obatan
3) Pakan
1) penyediaan kandang
2) melakukan pemelihkaraan
b. Pola Subkontrak
yang tinggi dan harga produk yang rendah, kontrak kualitas produk
19
Ibid, hal. 121
30
yang ketat, dan sistem pembayaran yang sering terlambat serta sering
20
produksi.
d. Pola Keagenan
barang dan jasa dari usaha menengah atas usaha besar sebagai
mitranya.
20
Ibid, hal.75
31
atau menengah. Kelebihan dari pola keagenan ini anatara lain bahwa
e. Warlaba
21
Ibid, hal.77-78
32
22
Ada enam dasar etika bisnis tersebut adalah:
disini adalah ketulusan hati dan merupakan sikap dasar yang harfiah
b. Kepercayaan.
direncanakan oleh dua pihak atau lebih dimulai atas dasar sikap saling
dimulai dari sikap yang saling mencurigai dan akhirnya saling tidak
percaya.
d. Adil
22
Ibid, hal. 47-51
33
pelaku yang bermitra sehingga nilai tambah yang diterima akan lebih
besar.
Dengan kata lain bagi pihak-pihak yang bermitra harus ada kegiatan
Kemitraan mempunyai:
perusahaan tunggal
23
bisnis yang memungkinkan aplikasi baru dengan berbagai tujuan.
a. Lahan
jumlah ayam yang akan dipelihara dalam kandang tersebut. Dari hasil
perbedaan yang nyata. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk dataran
rendah dataran pantai, kepadatan yang lebih baik adalah 8-9 ekor
atau
ayam/ Sedangkan untuk dataran tinggi atau pegunungan
.
23
Putria Fajri Ramadhani, Analisis Pendapatan Peternak Ayam Potong, (Universitas
Diponegoro,2014) pada tanggal 1 juli 2015
35
ekor ayam/ .
b. Modal
tanah tanah tidak dibuat oleh manusia tetapi diberikan atau disediakan
langsung oleh alam sedangkan faktor produksi yang lain dapat dibuat
24
oleh manusia.
25
kandang serta modal untuk keperluan operasional .
usaha peternakan ayam ras pedaging, dan di antara bibit ayam ras
pedaging pada saat masih bibit tidak selalu sama, ada bibit yang
2). Pakan ayam : Biaya pakan merupakan biaya variabel terbesar yaitu
3). Bahan bakar : Faktor usaha bahan bakar dalam usaha peternakan
mulai dari kompor, minyak, gas, lampu pijar atau air panas.Tujuan
c. Tenaga kerja
ilmu dan keterampilan manusia itu biasanya disebut tenaga kasar yang
terampil dalam bekerja. Tenaga kerja inilah yang disebut tenaga kerja
1. Pengertian Musyarakah
skim pembiayaan syarikah. Istilah ini berkonotasi lebih terbatas dari pada
28
istilah syirkah yang lebih umum digunakan dalam fiqih Islam ,
26
Muhammad Rasyaf, Manajemen Peternakan Ayam Broiler, (Jakarta: Penebar Swadaya,
2002),h. 21
27
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007) hal. 125
28
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah,( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2011),
cet. Ke-3, hal 49
38
29
mencampurkan modal mereka dengan cara mencari keuntungan. Para
mereka juga dapat meminta gaji/upah untuk tenaga dan keahlian yang
umum dari usaha bagi hasil dimana dua orang atau lebih menyumbangkan
dan manajemen pembiayaan usaha, dengan proporsi bisa sama atau tidak.
2. Dasar Hukum
29
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta: PT. Gema
Insani, 2001). Hal 81
30
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah,( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2007),
hlm 146
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar
syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-
bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-
ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula)
mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah
sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari
Tuhannya dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah
haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali
kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah,
Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Qs. Al-
31
maidah:2)
Maksud dari pada ayat ini adalah Allah telah berfirman agar
suatu tujuan yang baik, dengan kata lain musyarakah adalah sebuah
dalam akad ini tidak menjadi tujuan mutlak kerna sesuai dengan
31
Depertemen agama RI, Al-quran dan terjemahnya,(bandung:PT. Syaamsil cipta media,
2005), hal 106
Penggalan dari ayat Al-quran ini mendukung keberadaan
bisnisnya.
a. Rukun Musyarakah
33
akad musyarakah atau rukun musyarakah ada lima sebagai berikut:
2) Porsi kerjasama
32
http://m.kompasiana.com/nur-rahmawati/musyarakah-dalam-
ekonomi- islam559173ef7a9373ce0a8b4568. hari selasa 03-11-15
33
Sunarto zulkifli, panduan praktis transaksi perbankan syari’ah, (jakarta: zikrul hakim,
2004), cet. Ke-2 hal. 54
3) Proyek atau kerjasama
4) Ijab qobul
b. Syarat Musyarakah
34
Ketentuan syariah sebagai berikut:
2. Objek musyarakah
a) Modal
34
Sri nurhayati, akuntansi syariah di indonesia,(jakarta: salemba empat, 2012) hal. 147
6) Mitra tidak boleh meminjam uang atas nama usaha
b) Kerja
musyarakah
lebih besar
syariah.
6) Seorang mitra yang melaksanakan pekerjaannya diluar
c) Ijab kabul
modern.
d) Nisbah
dapat dihilangkan.
pihak.
keuntungnnya.
kemanusiaan.
karena warisan atau kondisi lainnya yang berakibat pemilikan satu aset
terjadi dengan kesepakataan dimana dua orang atau lebih setuju bahwa
36
berikut:
a. Syirkah abadan
35
Heri sudarsono, bank dan lembaga keuangan syariah, (yogyakarta: ekonisia, 2007), edisi
ke-2, cet, ke-4 hal. 67
36
Sri nurhayati, opcit hal. 145
kerjasama dengan akuntan, dokter, ahli hukum, tukang jahit, tukang
b. Syirkah wujud
Contohnya: dua orang atau lebih membeli suatu barang tanpa modal
atau dengan keredit, yang ada hanya nama baik mereka dan
agen bagi mitra yang lainny, dengan kata lain pembelian barang
c. Syarikah ‘inan
baik dalam hal modal maupun kekerjaan tanggung jawab para mitra
d. Syarikah mufawwadhah
b) Salah seorang mitra meninggal, atau hilang akal. Dalam hal ini mitra
yang meninggal atau hilang akal dapat digantikan oleh salah seorang
mitra mewakili mitra lainnya. Dengan salah seorang mitra tidak ada
37
Ibit, hal 149