2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tempatnya.Misalnya suatu kota yang memiliki banyak bangunan bersejarah.Pada
pokoknya pasar di kelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:
a) Pasar konsumen : sekelompok pembeli yang membeli barang untuk
dikonsumsi dan barang yang dibeli adalah barang konsumsi.
b) Pasar industri : pasar yang terdiri atas individu dan lembaga yang membeli
barang-barang untuk dipakai lagi baik secara langsung maupun tidak
langsung dan barang yang dibeli adalah barang industri.
c) Pasar penjual : suatu pasar yang terdiri atas individu dan organisasi yang
membeli barang dengan maksud dijual atau disewakan lagi agar mendapat
laba.
d) Pasar pemerintah : pasar dimana terdapat lembaga – lembaga
pemerintahan, seperti : departemen-departemen, direktorat, kantor dinas, dll.
3) Produk
Produk yang dimaksud disini adalah semua barang dan jasa yang dihasilkan
atau diproduksi oleh suatu perusahaan dan kemudian memasarkannya.
4) Saluran Distribusi
Saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari
produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
5) Penentuan harga
Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual yaitu : pendekatan
biaya dan pendekatan pasar atau persaingan.
6) Promosi dan periklanan
4
3) Nilai Pelanggan dan Kepuasan (Customer Value and Satisfaction)
Nilai pelanggan dilihat sebagai kombinasi antara mutu, jasa, dan harga
(quality, service, price) yang mencerminkan manfaat dan biaya berwujud dan tak
berwujud bagi konsumen. Kepuasan merupakan penilaian seseorang dari kinerja
yang dirasakan dari produk dalam hubungan dengan harapannya.
4) Pertukaran dan Hubungan (Exchanges and Relationships)
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh sebuah objek yang
diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
Pemasaran terdiri dari tindakan yang diambil untuk membangun dan memelihara
hubungan melalui transaksi dengan target pembeli, pemasok, dan penyalur yang
melibatkan produk, pelayanan, ide, atau benda lainnya.
5) Pasar (Markets)
Pasar merupakan kumpulan semua pembeli sebenarnya dan potensial yang
memiliki kebutuhan atau keinginan akan produk atau jasa tertentu yang sama,
yang bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan itu. Kotler dan Keller, mengemukakan inti dari
pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sasaran dari
bisnis adalah mengantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba. Untuk
penciptaan dan menghantarkan nilai dapat meliputi fase memilih nilai, fase
menyediakan nilai, fase mengkomunikasikan nilai.
Menurut Kotler dan Keller urutan penciptaan dan menghantarkan nilai melalui
tiga fase yaitu:
1) Fase memilih nilai, mempresentasikan “pekerjaan rumah“ pemasaran yang
harus dilakukan sebelum produk dibuat.staf pemasaran harus mensegmentasikan
pasar, memilih sasaran pasar yang tepat dan mengembangkan penawaran
positioning nilai (STP).
2) Fase menyediakan nilai, pemasar harus menentukan fitur produk tertentu, harga
dan distribusi.
3) Fase mengomunikasikan nilai, dengan mendayagunakan tenaga penjualan,
promosi penjualan, iklan dan sarana komunikasi lain untuk mengumumkan dan
mempromosikan produk.
Jadi pemasaran adalah bagaimana memuaskan kebutuhan pelanggan. Jika pemasar
memahami kebutuhan pelanggan dengan baik, mengembangkan produk yang
mempunyai nilai superior dan menetapkan harga, mendistribusikan dan
mempromosikan produknya dengan efektif, produk-produk tersebut akan terjual dengan
mudah.
5
menerima pesanan, kemampuan untuk membandingkan catatan tentang produk
dan jasa serta suara yang lebih kuat untuk memengaruhi teman sepergaulan dan
pendapat umum.
3) Kemampuan Baru Perusahaan diantaranya pemasar dapat menggunakan
internet sebagai saluran informasi, peneliti dapat mengumpulkan informasi lebih
lengkap, komunkiasi internal lebih cepat melalui internet, komukasi eksternal
dengan pelanggan bisa lebih cepat, pemasaran target dan komunikasi dua arah
menjadi lebih mudah, pemasar bisa mengirimkan iklan langsung, mobile
marketing dan perusahaan dapat memproduksi barang yang didefernsiasikan,
manajer dapat memperbaiki sistem pembelian, perekrutan, pelatihan dan
komunikasi, pembeli korporat bisa melakukan penghematan dan perekrutan bisa
dilakukan secara online.
6
relationship marketing, integrated marketing, internal marketing dan social
responsibility marketing.
a) Relationship Marketing, mempunyai tujuan membangun hubungan jangka
panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki
kepentingan utama (pelanggan, pemasok dan distributor) dalam rangka
mendapatkan serta mempertahankan prefensi dan kelangsungan bisnis
jangka panjang.
b) Internal Marketing, tugas pemasaran internal ialah merekrut, melatih dan
memotivasi karyawan yang mampu untuk melayani pelanggan dengan baik.
Pemasaran internal berlangsung pada dua tingkatan, yang pertama berfungsi
sebagai pemasaran sales force, advertising, layanan pelanggan manajemen
produk, riset pemasaran. Yang kedua pemasaran berlangsung oleh
departemen lain, departemen tersebut memerlukan pemikiran pemasaran
yang berfikir pelanggan, dimana dapat menembus keseluruhan perusahaan.
c) Social Responsibility Marketing, konsep pemasaran masyarakat yang
menuntut para pemasar untuk memasukkan pertimbangan sosial dan etis ke
praktik pemasaran mereka. Para pemasar harus menyeimbangkan dan
mengatur-atur kriteria yang sering bertentangan dengan laba perusahaan,
pemuasan keinginan konsumen dan kepentingan publik.
d) Integrated Marketing, lebih merencanakan kegiatan pemasaran dan
merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk menciptakan,
mengkomunikasikan dan memberikan nilai bagi konsumen. Dengan kata
lain, rancangan dan penerapan dari suatu aktivitas pemasaran adalah dengan
melakukan bisnis secara menyeluruh dalam manajemen permintaan,
manajemen sumber daya dan manajemen jaringan.
Lima pendekatan bisnis untuk melaksanakan kegiatan pemasaran dapat dilihat
pada gambar di bawah ini,
7
2) Menangkap Pemahaman (Gagasan Pemasaran),
diperlukan sebuah sistem informasi pemasaran yang terpercaya untuk
memantau lingkungan pemasarannya secara erat. Diperlukan sistem riset
pemasaran untuk mengubah pemasaran menjadi program pemasaran.
3) Berhubungan Dengan Pelanggan,
mempertimbangkan syarat terbaik untuk menciptakan nilai untuk pasar
sasaran yang dipilihnya dan mengembangkan hubungan jangka panjang yang
kuat dan menguntungkan dengan pelanggan maka perlu dipahami pasar
konsumen.
4) Membangun Merek Yang Kuat,
harus dipahami kekuatan dan kelemahan dari merek lain dari sudut
pandang pelanggan dan juga harus memperhatikan pesaing, mengantisipasi
langkah pesaing dan mengetahui bagaimana bereaksi secara cepat dan pasti.
5) Membentuk Penawaran Pasar,
untuk memperoleh keunggulan kompetitif bisa memberikan pengiriman,
perbaikan dan pelatihan sebagai bagian dari penawaran produk.
6) Mengantarkan Nilai,
harus menentukan bagaimana menghantarkan kepada pasar sasaranya
nilai yang terkandung dalam produk dan layanannya. Harus mengidentifikasi,
merekrut dan mengaitkan berbagai fasilitator pemasaran.
7) Mengomunikasikan Nilai,
harus melakukan komunikasi yang tepat sasaran kepada pasar sasaran
nilai yang terkandung dalam produk dan layanannya, perlu menyusun
program komunikasi masa seperti iklan promosi penjualan, merencanakan
lebih bannya komunasi personal seperti wira niaga.
8) Menciptakan Pertumbuhan Jangka Panjang,
memulai pengembangan, pengujian, dan peluncuran produk baru sebagai
bagian dari visi jangka panjangnya juga harus membentuk suatu organisasi
pemasaran yang mampu mengimplemmentasikan rencana pemasaran.
8
Pesaing yang cerdas harus merancang dan menyerahkan tawaran untuk pasar
sasaran yang ditetapkan dengan baik. Keyakinan ini ada pada inti proses bisnis,
yang menempatkan pemasaran pada awal perencanaan.
2) Rantai Nilai
Michael Porter dari Harvard mengusulkan rantai nilai sebagai alat untuk
mengidentifikasi cara menciptakan lebih banyak pelanggan. Rantai nilai
mengidentifikasi sembilan kegiatan strategis dan relevan yang menciptakan nilai
dan biaya di dalam bisnis tertentu. Kesembilan kegiatan itu terdiri dari lima
kegiatan utama dan empat kegiatan pendukung.
Kegiatan utama mencerminkan urutan dari membawa bahan mentah ke
perusahaan (inbound logistics), mengonversinya menjadi produk jadi (operations),
mengirim produk jadi (outbound logistics), memasarkannya (marketing and
sales), dan melayaninya (services). Kegiatan penunjang meliputi perolehan
sumber daya (bahan baku), pengembangan teknologi, manajemen sumber daya
manusia, dan prasarana perusahaan.
Keberhasilan prusahaan bukan hanya bergantung pada keberhasilan masing-
masing bagian dalam melakukan tugasnya, melainkan juga pada keberhasilan
dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan bagian tersebut untuk melakukan
proses bisnis inti. Proses bisnis inti mencakup:
a) Proses memahami pasar
b) Proses realisasi produk baru
c) Proses mendapatkan pelanggan
d) Proses manajemen realisasi pelanggan
e) Proses manajemen pemenuhan
Untuk berhasil, suatu perusahaan perlu mencari keunggulan kompetitif di luar
operasinya sendiri, ke dalam rantai nilai para pemasok, penyalur, dan
pelanggannya. Banyak perusahaan sekarang membentuk kemitraan dengan
pemasok dan penyalur tertentu untuk menciptakan jaringan penyerahan nilai yang
lebih baik.
3) Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Pelanggan
Orientasi pemasaran holistic dapat juga memberikan pengertian yang
mendalam tentang merebut nilai pelanggan. Menurut pendapat ini, pemasar
holistik berhasil dengan mengelola jaringan nilai unggul yang menyerahkan satu
level mutu yang tinggi, jasa, dan kecepatan produk. Pemasar holistic mencapai
pertumbuhan yang menghasilkan laba dengan memperluas pangsa pasar
pelanggan, membangun kesetiaan pelanggan, dan merebut nilai masa hidup
pelanggan. Kerangaka kerja pemasaran holistic dirancang untuk menjawab tiga
pertanyaan manajemen kunci berikut :
a) Eksplorasi nilai : bagaimana perusahaan dapat mengidentifikasi peluang
nilai bari?
b) Penciptaan nilai : bagaimana perusahaan secara efisien menciptakan
tawaran nilai baru yang lebih menjanjikan?
c) Penyerahan nilai : bagaimana perusahaan perusahaan menggunakan
kapabilitas dan infrastrukturnya untuk mencerahkan tawaran nilai secara
lebih efisien?
9
2.8 Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi
Organisasi mengembangkan pernyataan misi yang turut dimiliki oleh manajer,
karyawan dan (dalam banyak kasus) pelanggan. Pernyataan misi yang baik punya 5
karakteristik, pertama, memfokuskan diri pada jumlah tujuan yang terbatas. Kedua,
pernyataan misi menekankan kebijakan dan nilai utama perusahaan. Ketiga, pernyataan
misi mendefinisikan bidang kompetitif utama tempat perusahaan akan beroperasi.
1) Industri. Beberapa perusahaan hanya beroperasi dalam satu industri, beberapa
hanya dalam sekelompok industri yang berhubungan, beberapa hanya dalam
barang industri, barang konsumen atau jasa.
2) Produk dan aplikasi. Perusahaan mendefinisikan kiasan produk dan aplikasi
yang mereka sediakan
3) Kompetensi. Perusahaan mengidentifikasikan kisaran teknologi dan
kompetensi inti lain yang akan diangkat dan dikuasai perusahaan.
4) Segmen pasar. Jenis pasar atau pelanggan yag dilayani perusahaan tersebut
5) Vertikal. Jumlah tingkat saluran, dari bahan mentah sampai produk akhir dan
distribusi, dimana perusahaan akan berpartisipasi. Pada satu sisi ekstrem
terdapat perusahaan dengan jangkauan vertikan yang yang besar
6) Geografis. Kisaran wilayah, negara, atau kelompok negara di mana
perusahaan akan beroperasidi luar batas wilayah geografisnya. Beberapa
perusahaan beroperasi di kota atau negara bagian tertentu. Ada juga perusahaan
multinasional yang beroperasi hampir di semua negara di dunia
Karakteristik keempat dari pernyataan misi adalah bahwa pernyataan misi
mengambil pandangan jangka panjang. Harus dapat bertahan, manajemen hanya dapat
mengubah misi ketika misi sudah tidak relevan lagi. Terakhir, pernyataan misi yang baik
adalah pernyataan misi yang pendek, mudah di ingat, dan mempunyai arti.
1) Menentukan Unit Bisnis Strategi
Unit Bisnis Strategis atau Strategic Business Unit (SBU) adalah unit bisnis
independen di bawah perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi
sumber daya dan memaksimalkan nilai perusahaan. SBU menyediakan produk
dan pelayanan kepada pelanggan internal maupun pihak ketiga.
Perusahaan harus melihat bisnis mereka sebagai proses memuaskan pelanggan,
dan bukan menghasilkan barang. Sebab produk bersifat sementara, namun
kebutuhan dasar dan kelompok pelanggan senantiasa ada selamanya.
a) Menetukan Sumber Daya bagi Setiap Strategi Bisnis unit
Manajer harus dapat mengalokasikan sumber daya korporat pada
setiap SBU. Setiap SBU menurut perluasan keunggulannya dan daya
tarik industrinya. Manajer ingin tumbuh, dan mendapat uang dari, atau
mempertahankannya. Metode terbaru perusahaan untuk mengambil
keputusan investasi internalnya didasarkan pada analitis nilai pemegang
saham.
b) Menilai Peluang Pertumbuhan
Cara agar dapat mengisi kesenjangan perencanaan strategis. Pertama
adalah mengidentifikasi peluang meningkatkan peluang untuk mencapai
pertumbuhan lebih lanjut (peluang intensif). Kedua dengan
mengidentifikasi peluang untuk membangun bisnis yang berhubungan
dengan bisnis lama (peluang integratif). Ketiga dengan
10
mengidetifikasikan peluang menambah bisnis menarik yang tidak
berhubungan dengan bisnis lama (peluang diversifikasi)
2) Pertumbuhan Intensif
Meningkatkan bisnis yang sudah ada. Dilakukan dengan mengerahkan
berbagai usaha yang intensif dengan syarat perusahaan dapat memperbaiki posisi
kompetitif nya dengan produk yang ada saat ini.
Contoh:
Meningkatkan pangsa pasar dengan melakukan upaya pemasaran yg lbh
besar. Untuk mendukung strategi tersebut cocacola berusaha menciptakan suatu
trend an membuat iklan yg unik dan kreatif. Sebagai contoh nyatanya, coca cola
meluncurkan iklan “ Coca-Cola brrrrrrr…” dilihat dri iklan ini, coca cola ingin
menciptakan suatu image bahwa dgn minum coca cola bisa membuat konsumen
menjadi lebih bersemangat
a) Strategi pengembangan Pasar (Market Development Strategy)
Memperkenalkan produk yang ada saat ini pada pasar baru (new market).
Strategi Pengembangan pasar ke New market ini dijalankan dengan
memperluas area geografi baru, menambah segmen baru, mengubah dari
bukan pemakai menjadi pemakai, menarik pelanggannya pesaing.
Contoh:
PT.Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel barunya di
berbagai kota besar di Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30
toko di Indonesia.
b) Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)
Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan
memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini.
- Menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang
bersaing
- Persaingan yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat
- Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan
Contoh :
PT Unilever Indonesia mengembangkan produk pepsodent dengan
beberapa varian.
3) Pertumbuhan Integratif
Integrasi berarti menyatukan beberapa rentang bisnis mulai dari hulu,
jaringan pemasok hingga hilir, jaringan distributor serta secara horizontal kearah
pesaing. Strategi integrasi ada 3 bentuk yaitu: strategi integrasi ke depan ;
strategi integrasi ke belakang; strategi integrasi horizontal. Seringkali secara
keseluruhan strategi ini disebut sebagai strategi integrasi vertical yang
dijalankan untuk memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan pesaing.
a) Integrasi Ke Depan (Forward Integration Strategy)
adalah strategi yang dijalankan dengan meraih kendali atas jalur
distribusi, mulai dari distributor hingga retailer. Wujud dari kendali atas jalur
distribusi adalah mendirikan sendiri jalur distribusi, memperoleh
kepemilikan atas jalur distribusi, atau memperoleh kendali. Semakin
meningkatnya jumlah manufaktur, atau dalam hal ini pemasok menyebabkan
semakin meningkatnya penggunaan strategi integrasi ke depan oleh
11
manufaktur. E-commerce, franchise, factory outlet adalah bentuk
pengembangan strategi integrasi ke depan yang sedang tren saat ini.
Beberapa pedoman yang mempengaruhi efektifitas strategi integrasi ke
depan antara lain:
- Distributor saat ini berbiaya mahal atau tidak andal
- Ketersediaan distributor yang berkualitas terbatas
- Perusahaan berada dalam industri yang tumbuh pesat
- Perusahaan memiliki modal dan sumber daya manusia yang mampu
mengelola usaha baru dibidang distribusi
- Distributor saat ini menikmati profit margin yang terlampau tinggi
Contoh :
Perusahaan PT. Kimia farma membangun jaringan apotiknya sendiri
yaitu Apotik Kimia farma, 2. PT .Astra internasional menguasau saluran
distribusi sampai hilirnya dengan mempunyai outlet shop and drive yg
memberikan pelayanan service dan menjual suku cadang.
b) Integrasi Ke Belakang (Backward Integration Strategy)
digunakan dengan memperoleh kepemilikan atau meningkatkan
kendali atas perusahaan pemasok. Baik manufaktur maupun retailer
membutuhkan bahan baku dari pemasok. Pedoman yang diikuti agar
strategi integrasi ke belakang efektif yakni, jika perusahaan perlu
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat.
Contoh
Kelompok Kompas Gramedia memiliki bnyak anak perusahaan media
termasuk penerbitan
c) Integrasi Horisontal (Horizontal Integration Strategy) Strategi mengarah
pada strategi yang memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali
atas perusahaan pesaing. Merupakan strategi yang paling tren digunakan
secara signifikan dalam strategi pertumbuhan.
Contoh
PT.indofood Sukses Makmur yg pertama kali popular dgn merek dagang
indomie membeli merk supermi
4) Pertumbuhan Diversifikatif
Sebenarnya ini adalah tipe strategi yang kurang begitu popular karena
sulitnya memanage aktivitas bisnis yang berbeda. Dijalankan dengan menambah
produk baru. Perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini
dan pelanggan saat ini sangat loyal dengan merk/brand perusahaan Pedoman
keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah: Bersaing dalam industri
yang tidak atau rendah pertumbuhannya. Adanya produk baru yang terkait
dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan penjualan produk yang ada.
Contoh
- Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda
motor
- PT. Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal Group Lippo memutuskan untuk
bergerak di sektor property seperti Lippo Karawaci, Lippo Cikarang.
12
- PT. Maspion Indonesia memiliki PT. Bank Maspion Indonesia, Maspion
Securities, dan Maspion Money Changer.
13
d) Tujuan harus konsisten
Trade off penting lainnya meliputi laba jangka pendek dibandingkan dengan
pertumbuhan jangka panjang, penetrasi mendalam dari pasar yang sudah ada
dibandingkan dengan pengembangan pasar baru, tujuan laba dibandingkan
dengan tujuan nirlaba, dan pertumbuhan tinggi versus risiko rendah.
4) Formulasi Strategi
Strategi adalah rencana permainan untuk sampai kesana. Setiap bisnis
harus merancang sebuah strategi untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari
strategi pemasaran serat strategi teknologi dan strategi pengadaan yang
kompatibel.
a) Strategi Generik Porter
(1) Kepemimpinan biaya secara keseluruhan
Perusahaan yang mengejar strategi ini bekerja keras untuk
mencapai biaya produksi dan distribusi terendah sehingga mereka
dapat menetapkan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing
mereka dan memenangkan pangsa pasar yang besar.
(2) Diferensiasi
Bisnis yang berkonsentrasi pada kinerja unggul yang dicapai
dengan cara unik dalam wilayah manfaat pelanggan penting
yang dihargai oleh sebagian besar pasar.
(3) Fokus
Bisnis berfokus pada satu atau lebih segmen pasar yang lebih
sempit. Menurut Porter, perusahaan yang mengejar strategi
yang sama dan diarahkan ke pasar sasaran yang sama
membentuk kelompok strategis.
b) Aliansi Strategis
Banyak aliansi strategis yang bernetuk aliansi pemasaran. Aliansi
strategis ini dibagi menjadi empat kategori utama,
(1) Aliansi produk atau jasa
Sebuah perusahaan melisensikan perusahaan lainnya untuk
memproduksi produknya, atau dua perusahaan bekerjasama
memasarkan produk pendamping atau produk baru.
(2) Aliansi Promosial
Sebuah perusahaan sepakat untuk menjalankan promosi bagi
produk atau jasa perusahaan lain.
(3) Aliansi Logistik
Sebuah perusahaan menawarkan layanan logistik untuk produk
perusahaan lain.
(4) Kolaborasi penetapan harga
Satu atau lebih perusahaan bergabung dalam kolaborasi
penetapan harga khusus.
Perusahaan harus memberikan pemikiran kreatif untuk menemukan
mitra yang dapat melengkapi kekuatan mereka dan menutup kelemahan
mereka.
(1) Formulasi Program dan Implementasi
14
Setelah strategi dikembangkan, maka harus didukung oleh
program-program. Dan setelah program-program dibuat, harus
diestimasi biayanya. Sehingga, pada saat perusahaan akan
mengimplementasi strategi, perusahaan harus memperhatikan
stakeholder dan kebutuhan mereka.
(2) Feedback dan Pengawasan
Dalam mengimplementasikan strateginya, perusahaan harus
menelusuri hasil dan memonitor pengembangan baru.
15
anggaran setiap bulan atau kuartal, jadi managemen dapat meninjau hasil
setiap periode dan mengambil tindakan korektif yang di perlukan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan semakin majunya teknologi, seharusnya bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan, sehingga pendistribusian barang terhadap konsumen bisa semakin banyak
dan luas, dan perusahaan-perusahaan harus bisa lebih kreatif dalam berproduksi dan
memasarkan barang sehingga produknya akan diminati oleh baik konsumen domestik,
dan dapat menembus pasar Internasional
17
Daftar Rujukan
Kotler, Philip, dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi 12.
Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, Philip, dan Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12, Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
18