Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1
BAB I ......................................................................................................................................... 2
IDENTITAS BUKU .................................................................................................................. 2
A. BUKU UTAMA .......................................................................................................... 2
B. BUKU PEMBANDING .............................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
RINGKASAN BUKU ................................................................................................................ 3
A. BUKU UTAMA .......................................................................................................... 3
B. BUKU PEMBANDING .............................................................................................. 4
ANALISIS BUKU ..................................................................................................................... 9
A. KELEBIHAN BUKU .................................................................................................. 9
B. KELEMAHAN BUKU ............................................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP................................................................................................................................ 10
A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

1
BAB I

IDENTITAS BUKU

A. BUKU UTAMA
1. JUDUL BUKU : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
2. PENULIS : Drs. Sanggup Barus, M,Pd. dkk
3. TAHUN TERBIT : 2014
4. PENERBIT : Unimed Press
5. KOTA TERBIT : MEDAN
6. TEBAL BUKU : 144 Halaman

B. BUKU PEMBANDING
1. JUDUL BUKU : Bahas Indonesia (mata kuliah pengembang kepribadian
perguruan tinggi
2. PENULIS : HS, Widjono
3. TAHUN TERBIT : 2005
4. PENERBIT : Gramedia
5. KOTA TERBIT : JAKARTA
6. TEBAL BUKU : 154 Halaman

2
BAB II

RINGKASAN BUKU

A. BUKU UTAMA

Harimurti Kridalaksana mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa


bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Selanjutnya wojowarsito (2011:1) berpengertian
bahwa bahasa adalah alat manusia mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman yang
terdiri dari lambang-lambang bahasa.

Dalam personality development through psitive thinking, 2004, Amit Abraham


mendefenisikan kepribadian adalah pola-pola pemikiran, perasaan, dan perilaku yang
tertanam dalam-dalam dan relatif permanen. Kepribadian menyiratkan prediktabilitas tentang
bagaimana seseorang akan beraksi dalam keadaan yang berbeda-beda.

Sumpah pemuda 28 Oktober 1982 menyatakan “ Kami Putera dan Puteri


Indonesia mengaku bertanah air satu – tanah air Indonesia. Kami Putera dan Puteri Indonesia
berbangsa satu – bangsa Indonesia. Kami Putera dan Puteri Indonesia menjunjung tinggi
bahasa persatuan, bahasa Indonesia ”. Sumpah ini membuktikan bahwa pengakuan bertanah
air satu, berbangsa satu Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia,
memiliki fungsi yang luar biasa dalam mengembangkan kepribadian bangsa. Fungsi tersebut
menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia senantiasa berkepribadian, perilaku, dan
berbudi bahasa khas Indonesia

Pengalaman berbahasa dalam mengembangkan kepribadian bangsa Indonesia ini


kemudian dikukuhkan kedudukannya dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan
bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Penegasan ini menunjukkan kedudukan dan
fungsi yang bersifat formal dalam kegiatan kenegaraan. Selain itu bahasa Indonesia juga
digunakan sebagai bahasa nasional dalam berbagai komunikasi yang bersifat nasional,
kedinasan, dan kegiatan nasional dalam lembaga pemerintahan maupun nonpemerintah.

3
Berdasarkan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai pembangunan kepribadian,
mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kecerdasan, karakter, dan kepribadian.
Mahasiswa yang berkompetensi berbahasa Indonesia secara aktif dan pasif akan mampu
mengekspresikan pemahaman dan kemampuan dirinya secara runtut, logis, dan lugas. Hal ini
menandakan kemampuan mengorganisasi karakter dirinya terkait dengan potensi daya pikir,
emosi, dan harapannya. Kemudian diekspresikan dalam berbagai bentuk karya ilmiah, seperti
artikel ilmiah, makalah ilmiah, proposal, penulisan skripsi dan laporan ilmiah

Fungsi bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pengembang kepribadian diarahkan


kepada kompetensi berbahasa baku dengan baik dan benar secara lisan dan tulisan. Fungsi ini
mencakup berbagai aspek sebagai berikut :

a. Mengembangkan kemampuan/kompetensi berkomunikasi ilmiah.


b. Mengembangkan kemampuan akademis.
c. Mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah, sikap paradigmatis
dalam mengembangkan pola-pola berpikir sikap terpelajar.
d. Mengembangkan kecerdasan berbahasa.
e. Mengembangkan kepribadian terutama dalam menciptakan kreativitas baru
yang terkait dengan pengalaman, pengetahuan, dan situasi baru yang dihadapi
serta kemampuan mengekspresikannya.
f. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi antar pribadi sehingga
memantapkan perkembangan pribadi.
g. Mengembangkan kemampuan sebagai lambang bangsa dan negara.

B. BUKU PEMBANDING
Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 menyatakan “Kami putra dan putri Indonesia
mengaku bertanah air satu – tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia berbangsa
satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.”
Sumpah ini membuktikan bahwa pengakuan bertanah air satu, berbangsa satu
Indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, memiliki fungsi yang
luarbiasa dalam mengembangkan kepribadian bangsa. Fungsi tersebut menegaskan bahwa
setiap warga negara Indonesia senantiasa berkepribadian, berperilaku, dan berbudi bahasa

4
khas Indonesia. Pengalaman berbahasa yang amat berharga dalam pengembangan
kepribadian ini kemudian dikukuhkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan
bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia.
Penegasan ini menunjukkan kedudukan dan fungsi yang bersifat formal. Sebagai
bahasa negara, bahasa ini harus digunakan dalam berbagai komunikasi resmi baik dalam
lembaga pemerintah maupun nonpemerintah,termasuk diberbagai tingkat lembaga pendidikan
di negara Republik Indonesia. Sejak 2002 Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai mata kuliah
wajib bagi setiap mahasiswa di perguruan tinggi dalam kelompok mata kuliah pengembangan
kepribadian. Hal ini, selain untuk mengembangkan kepribadian, juga untuk menjadikan bahsa
Indonesia sebagai sarana komunikasi ilmiah bagi mahasiswa dan ilmuwan lulusan perguruan
tinggi. Pengalaman membuktikan bahwa jumlah penulisan buku ilmiah di Indonesia relatif
kecil.
Di sisi lain, hampir setiap mahasiswa mengeluh jika ditugasi oleh dosen untuk
menulis makalah, kertas kerja (paper), skripsi, atau karangan ilmiah lainnya. Sekalipun
mengeluh tugas tersebut memang dibuat oleh mahasiswa, namun bahasa yang digunakan
belum memenuhi harapan. Sebagai matakuliah pengembang kepribadian, pengajaran bahasa
Indonesia bertujunan agar mahasiswa memahami konsep penulisan ilmiah dan
menerapkannya dalam penulisan karya ilmiahnya. Untuk itu, mahasiswa dibekali bekali
berbagai keterampilan kognitif, psikomotorik, dan afektif yang terkait dengan penggunaan
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang sekaligus dapat mengembangkan kecerdasan,
karakter, dan kepribadiannya.
Melalui pembelajaran, penguasaan bahasa Indonesia dapat mengembangkan berbagai
kecerdasan, karakter dan kpribadian. Orang yang menguasai bahasa Indonesia secara aktif
dan pasif akan dapat mengekspresikan pemahaman dan kemampuan dirinya secara
sistematis, logis dan lugas. Hal ini dapat menandai kemampuan mengorganisasi karakter
dirinya yang terkait dengan potensi daya pikir, emosi, keinginan, dan harapannya. Yang
kemudian diekspresikannya dalam berbagai bentuk artikel, proposal proyek, penulisan
laporan, dan lamaran pekerjaan.

Disisi lain, orang yang menguasai bahasa Indonesia dengan baik akan mampu pula
memahami konsep-konsep, pemikiran, dan pendapat orang lain. Kemampuan ini akan dapat
mengembangkan karakter dan kepribadiannya melalui proses berpikir sinergis, yaitu
kemampuan mengahasilkan konsep baru berdasarkan pengalaman yang sudah dimilikinya
bersamaan dengan pengalaman yang baru diperolehnya. Dampaknya, oarang yang
5
berkarakter demikian akan menjadi lebih cerdas dan kreatif dalam memanfaatkan situasi,
stimulus, dan pengalaman baru yang diperolehnya.
Kecerdasan yang didukung oleh kpribadian dan moral yang tinggi memungkinkan
setiap orang senantiasa menggali potensi yang ada disekitarnya dan mengembangkannya
menjadi kreatifitas baru. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang memiliki kepekaan yang
tinggi untuk memanfaatkan kekayaan budaya, seni,iptek, dan kekayaan alam menjadi sumber
kreatifitas baru yang tidak akan pernah habis. Misalnya : merekayasa cerita klasik Baratayuda
kedalam kreatifitas baru untuk konsumsi masyarakat modern dan mengolahnya kedalam
situasi, gaya dan versi baru sehingga memenuhi tuntutan masyarakat modern.
Tokoh Gatot Kaca misalnya dapat dijadikan cerita yang menarik tentang
kepahlawanannya dalam peperangan di ruang angkasa lengkap dengan pakaian astronotnya
yang dibumbui dengan romantismenya bersama Pergiwa (istrinya) dalam paduan neoklasik
disertai sentuhan teknologi modern. Dampaknya, mahasiswa cerdas, berkepribadian, dan
mampu menjadikan bangsa ini berkualitas tanpa kehilangan akar budayanya.
Untuk mewujudkan kecerdasan dan kepribadian tersebut mahasiswa dibekali
keterampilan berbahasa yang secara alami diawali denagn pemahaman fungsi bahasa sebagai
sarana komunikasi dalam berbagai ragam kebahasaan. Selanjutnya, mahasiswa dibekali
keterampilan bagaimana mendapatkan ide ilmiahmengorganisasikannya dengan kerangka
karangan sebagai kerangka berfikir, dan mengekspresikannya dengan ejaan yang benar,
mengahadapi tantangan dari berbagai bahasa dunia terutama bahasa internasional
yang digunakan oleh berbagai bangsa. Tantangan ini harus dihadapai dengan membenahi
sistem pengajaran bahasa Indonesia, baik tingkat kedalaman maupun keluasannya. Untuk itu,
fungsi mata kuliah bahasa Indonesia kini dapat masa depan, bagi mahasiswa, menjadi lebih
penting, bukan saja sebagai perekat dan pemersatu bangsa, tetapi juga sebagai sarana
komunikasi ilmiah. Fungsi bahasa Indonesia sebagai matakuliah pengembang kepribadian
diarahkan pada kemampuan berbahasa yang baik ( dapat diterima oleh orang lain) dan benar
(sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia).
Fungsi tersebut mencakup berbagai aspek :

1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi ilmiah dalam berbagai media lisan


maupun tulisan.
2. Mengembangkan kemampuan akademis.

6
3. Mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah, sikap paradigmatis dalam
mengembangakan pola-pola berfikir, dan sikap terpelajar dalam mengaktualisasi hasil
belajarnya.
4. Mengembangakan kecerdasan berbahasa.
5. Mengembangkan kepribadian terutama menciptakan kreativitas baru terkait dengan
pengalaman, pengetahuan, potensi, dan situasi baru yang dihadapinya, serta
kemampuan mengekpresikannya.
6. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi antarpribadi sehingga memantapkan
perkembangan pribadinya.
7. Mengembangkan kemampuan sebagai lambang bangsa dan negara.

Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini
sendiri.Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh
sebelum Indonesia merdeka. Saat itu Bahsa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan
dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa. Dalam perdagangan dan
penyebaran agamapun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting.
Bahasa Indonesia memiliki dua fungsi utama, yakni sebagai Bahasa Nasional dan
sebagai Bahasa Negara.
1. Sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut:
a) Bahasa Indonesia sebaga Identitas Nasional.
b) Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Bangsa.
c) Bahasa Indonesia sebagai Alat Komunikasi.
d) Bahasa Indonesia sebagai Aalat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, Ras, Adat
istiadat dan Budaya.
2. Sebagai bahasa Negara Bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
b. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
c. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
d. Bahasa Indonesia sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan
Teknologi.
Sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, bahasa Indonesia wajib digunakan
sebagai bahasa pengantar di seluruh lembaga pendidikan. Dan untuk itu beberapa payung
7
hukumnya sudah jelas, mulai dari UUD 1945, UU No 20 Tahun 2003 tentak Sisdiknas,
Permen No 22 tentang Standar Isi sampai dengan SK Dirjen Dikti No 43 Tahun 2006 tentang
Mata kuliah pengembangan Kepribadian

8
ANALISIS BUKU

A. KELEBIHAN BUKU
buku sanggup barus, penjelasannya ringan dan kalimatnya mudah dimengerti.
Disampaikan beberapa ahli yang menjelaskan materi tersebut.
Sedangkan pada buku HS, materi yang dijelaskan lebih beragam, lebih rinci.
Tulisannya juga mudah dimengerti. Setiap bahasa asing dan hal-hal asing diberikan tanda
tertentu

B. KELEMAHAN BUKU

Pada buku sanggup, penjelasan yang diuraikan lebih ringkas, tidak begitu lengkap.
Dalam buku ini hanya memaparkan beberpa kesimpulannya saja mengenai materi tersebut.
Ada beberapa tata letak tanda baca yang salah. Terdepat beberapa kesalahan dalam
penulisan kata.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
a. Bahasa merupakan alat komunikasi utama, dan dengan bahasa manusia
mengungkapkan pikiran dan perasaannya kepada orang lain.
b. Bahasa Indonesia adalah bahasa perhubungan yang berabad-abad tumbuh
berlahan-lahan di kalangan penduduk Asia Selatan dan yang setelah
bangkitnya pergerakan pembangunan rakyat Indonesia pada permulaan abad
ke-20 dengan insyaf diangkat dan dijunjung sebagai bahasa persatuan.
c. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai: (a) bahasa resmi kenegaraan, (b) bahasa
pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, (c) bahasa resmi didalam
perhubungan dalam tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, (d) bahasa resmi dalam
pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
teknologi modern.
d. Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya
konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku. Perkembangan kepribadian
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik heriditas ( pembawaan) maupun
lingkungan (seperti fisik, psikis, kebudayaan, spiritual, dan lain-lain).

10
DAFTAR PUSTAKA

Barus Sanggup,dkk. 2011. Bahasa Indonesia. Medan : UNIMED


Widjono, Hs. 2005. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Perguruan
Tinggi). Gramedia. Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai