Anda di halaman 1dari 18

UTILITAS

FORCED CIRCULATION BOILER

Disusun oleh :

Muslimatul Mufidati (5213415005)

Anik Jarmiyanti (5213415026)

Erika Wijayanti (5213415044)

Faisal Farabi (5213415042)

Andrew Herstyawan (5213415050)

Reki Wicaksono (5213415056)

Tiara Vanda (52134140xx)

PROGAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2018

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1


1.2 Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II FORCED CIRCULATION BOILERS

2.1 Definisi Forced Circulation Boilers ............................................................. 2


2.2 Jenis ................................................................................................................2
2.3 Gambar dan Fungsi .........................................................................................2
2.4 Keuntungan dan Kerugian ............................................................................11
2.5 Kegunaan .....................................................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ......................................................................................................14


3.2 Saran ............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Boiler mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan
kinerja dari sebuah pabrik. Fungsi dari boiler adalah menghasilkan uap yang
digunakan untuk kebutuhan proses pabrik, dan membangkitkan listrik untuk
kebutuhan pabrik maupun perumahan karyawan di sekitar pabrik. Boiler berasal
dari kata boil yang berarti mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler dapat
diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu mengkonversi energi kimia
dari bahan bakar padat (padat cair dan gas) yang menjadi energi panas. Uap yang
dihasilkan dari ketel uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan
menjadi uap atau gas melalui cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi
dalam pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan
moleku-molekul menjadi cepat, sehingga melepas diri dari lingkungannya dan
berubah menjadi uap. Air yang berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki
temperature yang lebih tinggi (berat jenis yang lebih rendah) dibandingkan dengan
air yang bertemperatur rendah, sehingga air yang bertemperatur tinggi akan naik
kepermukaan dan air yang bertemperatur rendah akan turun. Peristiwa ini akan
terjadi secara terus menerus (sirkulasi) hingga berbentuk uap. Uap yang dihasikan
oleh ketel uap dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain : Utilitas
suatu daya pembangkit tenaga listrik, sebagai penyedia steam pada industri, sebagai
penggerak turbine pada PLTG dan lain sebagainya.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi boiler forced circulation
2. Mengetahui dan memahami jenis boiler forced circulation
3. Memahami gambar dan fungsi boiler forced circulation
4. Mengetahui keuntungan dan kerugian boiler forced circulation
5. Mengetahui kegunaan boiler

1
BAB II
FORCED CIRCULATION BOILERS

2.1 Pengertian Forced Circulation Boilers

Ketel dengan sirkulasi paksa, menggunakan bantuan pompa tambahan untuk


membantu terjadinya sirkulasi air di dalam ketel. Ketel tipe ini tidak perlu menunggu
diferensiasi fase air untuk dapat mensirkulasi air di dalamnya. Dengan adanya bantuan
energi luar untuk proses sirkulasi air tersebut, maka proses mengenerasi uap air tidak
akan dibatasi oleh ukuran dari ketel. Jika disandingkan, ketel dengan sirkulasi paksa
mampu menghasilkan uap air dua puluh kali lebih banyak daripada ketel sirkulasi
natural yang memiliki ukuran volume sama.

2.2 Jenis Forced Circulation Boilers

1. Once through boiler


Air yang dipompakan mengalir lewat pipa-pipa didih dipanasi sampai
keseluruhnya berubah menjadi uap. Berarti kapasitas air yang dialirkan lewat
pipa-pipa didih sama dengan kapasitas uap hasil ketel uap. Ketel uap tipe ini
tidak memerlukan tangki ketel, yang pada tipe lain berfungsi untuk tempat
berpisahnya uap dengan air.
Contoh dari once through boilers adalah : ketel uap Sulzer dan ketel uap
Benson.
2. Recirculation boiler
Hanya sebagian air yang dialirkan lewat pipa-pipa didih yang berubah
menjadi uap. Keluar dari pipa-pipa didih uap masih bercampur air, maka ketel
type ini memerlukan tangki ketel tempat memisahkan uap dan air. Setelah
uapnya terpisah, air turut disirkulasikan kembali.
Contoh dari Forced Water recirculation adalah ketel La Mont.

2
2.3 Gambar dan Bagiannya
a. Forced Water recirculation boiler
Keterangan:
1. Pompa air isian
merangkap pompa
sirkulasi
2. ekonimizer
3. saluran air dari
economizer ke pipa
didih
4. header
5. pipa-pipa didih
6. uap jenuh
7. super heater
8. uap panas lanjut
9. Burner

Gambar 1. Once Through Boiler

Gambar 2. Benson Boiler

3
Keterangan :
1. air dari pompa isap,
2. Economizer
3. saluran air tangki
ketel
4. tangki ketel
5. pipa turun
6. pompa sirkulasi
7. piap-pipa didih
8. saluran uap jenuh
9. Superheater
10. saluran uap panas
lanjut
Gambar 3. La Mont Boiler

b. Forced steam recirculation boiler

Gambar 4. Loeffler Boiler

Bagian-Bagian Boiler
Pada garis besarnya water tube boiler terdiri dari:

a. Ruang Bakar (Furnace)

4
Terdiri dari 2 ruangan, yaitu:
1. Ruang pertama, berfungsi sebagai ruang pembakaran, dimana panas yang
dihasilkan diterima langsung oleh pipa-pipa air yang berada di dalam ruang
dapur tersebut, yang terdiri dari pipa-pipa air dari drum ke header samping
kanan kiri.
2. Ruang kedua, merupakan ruang gas panas yang diterima dari hasil
pembakaran dalam ruang pertama. Dalam ruang ini sebagian besar panas dari
gas diterima oleh pipa-pipa air drum atas ke drum bawah.

b. Forced Draft Fan (Fd Fan)


Dalam ruang pembakaran pertama, udara pembakaran ditiupkan oleh blower
penghebus udara (forced draft fan) melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (fire
grates/under roaster).

Gambar 5. Fd Fan
c. Drum Atas (Steam Drum)
Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap

5
Gambar 6. Steam Drum

d. Pipa Uap Pemanas Lanjut (Superheater Pipe)


Uap hasil penguapan di dalam drum atas untuk sebagian turbin belum dapat
dipergunakan, untuk itu harus dilakukan pemanasan uap lebih lanjut melalui
pipa superheater sehingga uap benar-benar kering dengan suhu 260-280 0C .
Superheater pipe ini dipasang di dalam ruang bakar kedua.

e. Drum Bawah (Mud Drum)


Drum bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air yang didalamnya
dipasang plat-plat pengumpul endapan untuk memudahkan pembuangan keluar
(blow down).

6
Gambar 7. Mud Drum

f. Pipa-Pipa Air (Header)


Pipa-pipa air ini berfungsi sebagai tempat pemanasan air yang dibuat sebanyak
mungkin, sehingga penyerapan panas lebih merata dengan efisiensi tinggi. Pipa-pipa
air ini terbagi dalam:
1. pipa air yang menghubungkan drum atas dengan header muka/belakang.
2. Pipa air yang menghubungkan drum dengan header samping kanan/samping kiri
3. Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan drum bawah
4. Ppipa air yang menghubungkan drum bawah dengan header belakang

g. Pembuangan Abu (Ash Hopper)


Abu yang terbawa gas panas dari ruang pembakaran pertama, terbuang/jatuh
didalam pembuangan abu yang berbentuk kerucut.

7
Gambar 8. Ash Hopper

h. Pembuangan Gas Bekas


Gas bekas setelah ruang pembakaran kedua dihisap oleh blower isap (induced
draft fan) melalui saringan abu (dust collector) kemudian dibuang ke udara
bebas melalui corong asap (chimney). Pengaturan tekanan didalam dapur
dilakukan pada corong keluar blower (exhaust) dengan klep yang diatur secara
otomatis oleh alat hydrolis (furnace draft controller).

Gambar 9. Chimney

i. Pressure Furnace Draft Controller

8
Pressure Furnace Draft Controller berfungsi untuk pengatur tekanan
permukaan.

Gambar 10. Pressure Furnace Draft Controller

j. Induced Draft Fan


Induced Draft Fan berfungsi sebagai penghisap abu dari gas bekas.

Gambar 11. Induced Draft Fan

k. Dust Collector
Dust Collector berfungsi sebagai penyaring abu gas bekas.

9
Gambar 12. Dust Collector

l. Economizer
Ekonomizer berfungsi sebagai untuk memanaskan air pengisi Boiler dengan
memanfaatkan panas dari gas sisa pembakaran di dalam Boiler. Dengan
meningkatnya temperatur air pengisi Boiler maka Efisiensi Boiler juga akan
meningkat.

Gambar 13. Economizer elements

10
2.4 Keuntungan dan Kerugian

Type Reboiler Kelebihan Kekurangan Keterangan


Forced 1. Cocok untuk 1. Biaya tinggi Tipe ini dianjurkan
circulation larutan pekat, high untuk jika reboiler tipe
fouling, dan cairan pomps,pemipaan Kettle atau tipe
berkandungan dan instrumen horisontal
padatan. kontrol. thermosyphon tidak
2. Pengontrolan 2. Bisa terjadi dapat
sirkulasi sangat kebocoran di bekerja pada suatu
baik bagian seal pompa. sistem.
3. Untuk kecapatan 3. Penambahan area
sirkulasi untuk instalasi
tinggi pompa.
4. Untuk 4. Biaya operasinya
kebutuhansurface tinggi.
area yang sangat
luas.
5. Fase pemisahan
dapat dihindari.
6. Pemanasan lanjut
kemungkinan
terjadi.

2.5 Kegunaan

1. Aplikasi Boiler pada Imdustri Pembangkit Listrik

Setelah kita mengetahui jenis dan tipe boiler serta fungsi boiler dan komponennya
dari uraian di atas, maka akan menjadi lebih jelas lagi bagaimana cara kerja boiler
dalam suatu sistem pembangkit listrik. Dalam makalah ini sistem yang kita ambil
sebagai aplikasi contoh adalah sistem pada PLTU Paiton khususnya pada PT. YTL
Jawa Timur.

11
2. Proses Dasar Produksi Listrik

Di dalam PLTU batubara atau coal fired power plant , energi panas batubara
dikonversikan ke dalam energi listrik dengan bantuan boiler , turbin dan generator.
Batubara dari tempat penyimpanannya di bawa ke tempat penampungan batubara di
area boiler setelah terlebih dahulu dihancurkan di ruangan penghancur batubara.
Batubara tersebut kemudian disalurkan ke pengumpan batubara ( coal feeder ) yang
dilengkapi alat pengatur aliran untuk dihaluskan pada mesin penghalus ( pulveriser atau
coal mill ) sehingga dihasilkan tepung batubara yang halus. Batubara halus di dorong
dengan udara panas yang dihasilkan dariPrimary Air Fan dan dibawa ke pembakar
batubara dengan cara di injeksikan ke ruang bakar boiler ( furnace ). Di sini tepung
batubara yang keluar dari corner (sudut – sudut boiler) dibakar bersama- sama dengan
udara panas dan api yang di injeksikan ke ruang bakar secara bersamaan. Udara panas
yang masuk kefurnace dihasilkan dari fan yang disebut Forced Draft Fan, sedangkan
api di hasilkan dari pemantik api atau ignitor.

Panas yang di hasilkan dari proses pembakaran ini melalui proses perpindahan
panas secara konveksi akan mengubah air yang mengalir dalam pipa – pipa yang ada
di dalam boiler menjadi uap jenuh (saturated steam) . Uap panas ini kemudian di
panaskan lebih lanjut oleh super heater sampai menjadi uap panas kering (dry super
heated steam) sehingga efisiensi boiler makin tinggi. Uap panas kering kemudian
disalurkan ke turbin bertekanan tinggi dengan bantuan pipa – pipa tebal bertekanan
tinggi dimana steam itu dikeluarkan lewat nozzle – nozzle mengenai baling –baling
turbin. Saat mengenai baling – baling, energi kalor yang dimiliki steam akan berubah
menjadi energi kinetik dan menggerakkan baling – baling turbin dan shaft turbin yang
disambungkan dengan generator ikut berputar.

Shaft yang disambungkan dengan generator berupa silinder elektromagnetik


besar sehingga ketika turbin berputar generator ikut berputar ,yaitu bagian rotor.Rotor
generator tergabung dengan stator.Stator adalah bagian generator yang tidak ikut
berputar , berupa gulungan yang menggunakan batang tembaga sebagai pendingin
internal.Listrik dihasilkan dalam batang – batang tembaga stator dengan elektostatik di
dalam rotor melalui putaran magnet. Listrik yang dihasilkan bertegangan 21 kV dan

12
dengan trafo step up dinaikkan menjadi 500 kV , sesuai tegangan yang diminta PLN .
Lihat gambar sistem pada lampiran.

3. Boiler Master System

Coal fired power plant atau pembangkit listrik tenaga uap merupakan pembangkit
listrik dengan menggunakan uap sebagaitenaga pembangkitnya.Untuk fungsi ini
powerplant ini dapat dibagi menjadi dua bagian penting yaitu boiler master dan turbine
master .Uap yang digunakan untuk pembangkit listrik ini dihasilkan dari proses
perubahan wujud dari air ke uap yang dilakukan oleh boiler yang merupakan bagian
dari boiler master .Sehingga boiler merupakan suatu komponen dalam power plant
yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap melalui serangkaian proses yang
kompleks dimana didalamnya terjadi perpindahan panas dan konversi energi dari kimia
ke panas.

Jenis boiler yang digunakan pada unit 5 dan 6 adalah tipe menggantung dengan
pengontrol sirkulasi (controlled circulation)yaitu sirkulasi air dan uap pada boiler tidak
terjadi secara naturaltapi dipaksa dengan pompa BWCP ( Boiler water Circulating
Pump) , hal ini memudahkan dalam pengoperasian boiler untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan air dan uap agar sesuai dengan beban yang diinginkan.Boiler ini didesain
dengan satu kali proses pemanasan kembali (reheat) Boiler merupakan .suatu
komponen besar yang terdiri dari komponen-komponen utama dan komponen
pembantu agar dalam proses kerjanya mencapai efisiensi optimum.

13
BAB III
PENUTUP

1. Simpulan

Forced circulation boiler bekerja menggunakan bantuan pompa


tambahan untuk membantu terjadinya sirkulasi air di dalam boiler. Boiler tipe
ini tidak perlu menunggu diferensiasi fase air untuk dapat mensirkulasi air di
dalamnya dan proses mengenerasi uap air tidak akan dibatasi oleh ukuran dari
boiler. Contoh dari forced circulation boiler antara lain adalah boiler Benson,
boiler La Mont, boiler Velox, dan lain sebagainya.

2. Saran

Karena boiler mendidihkan air sampai menjadi steam da nada


penambahan pompa untuk sirkulasi, maka volumenya akan meningkat sekitar
1600 kali hingga tekanan tertingginya ada yang bisa sampai 221 bar,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,
sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga
dengan sangat baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dwinanto R, Ibnu. Tanpa Tahun. Mengoptimalisasikan Perancangan Reboiler.

Milada Pezo, Vladimir D. Stevanovi, dkk. 2006. Simulations of the Kettle Reboiler
Shell Side Thermal-Hydraulics with Different Two-Phase Flow Models.

Boilers Operators Handbook Second Edition Graham and Totman.

Ganapathy, Viswanathan. 2013. Understanding Boiler Circulation. Www.Che.Com.


Chemical Engineering.

Springer Handbook of Mechanical Engineering 10 Volume Karl-Heinrich Grote, Erik


K. Antonsson Part C 16.24.

Hunt, Everett C. 1999. Modern Marine Engineer's Manual, Vol. 1. Cornell Maritime
Pr.

Sebastian, Tier. 2002. Steam and Water Circulation Design. Energy Engineering and
Environmental Protection Publicati

15
16

Anda mungkin juga menyukai