Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH NIKAH

Muqaadimah (bhs arab)


Hadirin wal hadirat rahimakumullah
Allah SWT berfirman dalam QS. Yaasiin : 36

“ Maha suci Allah, yang telah menciptakan pasangan-pasangan


semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui ”

Maha Suci Allah, yang menciptakan matahari dan rembulan


Maha Suci Allah, yang menciptakan siang dan malam
Maha Suci Allah, yang menciptakan manusia laki-laki dan
perempuan
Sungguh Maha Suci Allah, yang mengetahui semua gerak gerik hat
setap insan yang berjenis kelamin berlainan.
Oleh karenanya, agar kesucian orang-orang yang beriman tetap
terjaga, dengan sifat Maha Kasih dan Sayang-Nya, Allah turunkan
syariat pernikahan.
Nikah dalam bahasa Al-Qur’an disebut mitsaqan ghalidza. Yakni,
suatu perjanjian yang kokoh, ikatan yang kuat, sumpah, ikrar janji
seta, atau komitmen yang dipegang secara teguh.
Maka menjadi suatu keniscayaan bagi orang-orang beriman, untuk
bisa memegang teguh, ikrar sumpah janji seta komitmen
pernikahan.
Ananda mempelai yang berbahagia….
Membangun keluarga bahagia tdaklah mudah
Membina keluarga yang damai tentram tdaklah gampang
Mendirikan keluarga yang sakinah tdaklah bagaikan membalikkan
telapak tangan.
Kalian akan banyak menemukan onak dan duri dalam berkeluarga.
Kalian akan banyak berhadapan dengan riak dan gelombang dalam
berumah tangga
Oleh karena itu, agar pondasi rumah tangga yang akan kalian
bangun kokoh dan kuat, maka niatkan pernikahan ini hanya karena
Allah
Ucapkanlah basmallah ……
Ucapkan dalam hat kalian, “ Bismillahirrahmanirrahim. Dengan
menyebut asma Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang.
Aku menikah hanya karena Allah. Lahaula wala quwata illa billahil
‘aliyyil ‘adhiim “
Dengan demikian, mudah-mudahan bangunan rumah tangga kalian
benar-benar kokoh lagi kuat menuju “ baiti jannati - rumahku
syurgaku “.
Hadirin rahimakumullah……
Ananda berdua yang berbahagia….
Setelah akad nikah dilakukan, dan para saksi menyatakan syah,
maka sejak saat itu pula kalian menjadi sepasang suami istri..
Ketauhilah ananda, masing-masing kalian mempunyai hak dan
kewajiban, baik sebagai suami maupun isteri. Kewajiban suami
menjadi hak isteri. Sebaliknya, kewajiban isteri menjadi hak suami.
Aku meminta kepada kalian, janganlah kalian memperrebutkan
hak-hak kalian terpenuhi semua. Tetapi, lakukan kewajiban-
kewajiban kalian dengan baik. Maka hak-hak kalian past akan
terpenuhi.
Selaian itu, aku mengingatkan kepada kalian
Jagalah komunikasi kalian dengan baik.
Saling tolong menolonglah kalian
Saling bantu membantulah kalian
Saling memberi motvasilah kalian
Begitu pula, kalian harus saling menutupi aib dan kekurangan
pasangan kalian
Ananda……(sebut nama mempelai pria)
Ketahuilah, calon istrimu, …..(sebut nama mempelai wanita),
bukanlah bidadari.
Begitu pula ananda …..(sebut nama mempelai wanita)
Ketahuilah, calon suamimu, …..(sebut nama mempelai pria),
bukanlah malaikat.
Ia manusia biasa, yang sudah barang tentu banyak salah dan
kekurangannya. Maka mudahkanlah memberi maaf manakala
pasangan kalian berbuat salah atau keliru, selama tdak
menyimpang dari syariat islam dan aturan pemerintahan.
Terakhir aku berpesan kepada kalian
Selalu jalin komunikasi dengan orang tua kalian
Selalu jalin silaturrahim dengan ayah dan ibu kalian, dimanapun
kalian berada, saat jabatan apapun yang yang bisa kalian raih
Sebab…
Kalian tdak secara tba-tba sebesar hari ini
Kalian tdak secara tba-tba sedewasa hari ini
Kalian tdak secara tba-tba sepintar hari ini
Kalian tdak secara tba-tba setampan dan secantk hari ini
Bahkan kalian tdak secara tba-tba sebahagia hari ini yang bisa
bedampingan dengan kekasih pujaan hat
Semua itu…..Tidak terlepas dari perjuangan orang tua kalian
Semua ini…..Tidak terlepas dari jerih payah, kerja keras dan
lantunan doa disetap harinya, -bahkan setap saat-, yang disertai
dengan cucuran keringat, bahkan dengan cucuran airmata, dari
ayah dan ibu kalian.
Ketahuilah ananda….
Disaat kalian masih kecil, ditmang dan digendong bergantan oleh
ayah dan ibu kalian
Kalian disuapi dengan penuh kasih sayang
Kalian didekap penuh dengan kehangatan
Kalian dimandikan dan diberi pakaian
Kalian diantarkan ke sekolah
Kalian diantarkan ke TPA/TPQ untuk mengaji, belajar ilmu agama
dan tentu tak ketnggalan belajar akhlak yang mulia
Begitu juga, ketka kalian tdak bisa tdur, orang tua kalianpun
terjaga semalaman suntuk
Bahkan saat kalian merengek, menangis tada hent karena sakit,
maka orang tua kalian membawa ke bidan atau dokter. Tidak peduli
diteriknya siang mentari, maupun di kegelapan malam yang disertai
hujan dengan lebatnya .
Itu semua dilakukan, itu semua dikerjakan orang tua kalian, hanya
dengan satu harapan,….. agar senyum tetap merekah dibibir kalian.
Agar kebahagiaan selalu terpancar dari wajah kalian.
Karena itu, janganlah bersedih dan merasa susah di depan orang
tua kalian.
Janganlah menangis di muka orang tua kalian.
Sebab, ketka kalian sedih…orang tua kalian ikut sedih
Ketka kalian susah…orang tua kalian ikut susah
Dan ketka kalian menangis…orang tua kalianpun ikut menangis…..
Janganlah membuat ayah dan ibu bersedih dan menangis, walau
kalian belum bisa membuatnya bahagia.
Ketahuilah, kasih sayang orang tua sepanjang masa
Kasih sayang ayah dan ibu sepanjang jalan dan zaman….
Ananda berdua yang berbahagia
Hari ini, saat ini, adalah hari bahagia bagi orang tua kalian
Kebahagian yang membuncah, karena masih diberi kesempatan
oleh Allah, melihat kalian bahagia bersanding dengan orang yang
kalian cinta dan damba. Namun, hari ini, juga menjadi hari yang
penuh haru. Sebab, sejak saat ini beliau tdak bisa melakukan apa
yang pernah dilakukan sebagaimana kalian masih berada dalam
tanggung jawabnya. Biar demikian, beliau akan selalu teringat dan
tdak mungkin bisa untuk dilupakan.
Maka berbahagialah kalian, disaat yang penuh kebahagiaan ini,
kalian diantar dan didampingi orang tua kalian. Mudah-mudahan
ini pertanda ridla Allah bergelayut berkelindan menaungi kalian.
‘’ Ridlolloh bi ridlo walidain – wa syukhtulloh di syukhtil walidaian ‘’
“Ridlonya Allah, tergantung kepada ridlo orang tua kalian,
sebaliknya murkanya Allah juga tergantung kepada murka orang
tua kalian “.
Ananda yang berbahagia
Semenjak ijab Kabul terlaksana, orang tua kalian bukan hanya ayah
dan ibu kandung kalian. Tetapi, mertua kalian –juga orang tua
kalian. Maka, berbuat baik dan berbaktlah kepada mereka. Dengan
demikian, mudah-mudahan rumah tangga yang kalian cita
dambakan segera terwujud. Kalian juga termasuk orang-orang
yang berbakt kepada orang tua. Dan mudah-mudahan pula, putra-
putri yang akan kalian lahirkan, menjadi anak-anak yang shalih
shalihah. Yang taat kepada Allah, mengikut sunnah rasulullah, dan
patuh kepada orang tuanya. Amin-amin ya rabbal alamin.
Aqulu qouli hadza, fa astaghfirullohal adhim, lii walakum wa li
syaairil muslimiina wal muslimat. Fastaghfiruh innahu huwal
ghofurur rohim..
Astaghfirullohal adhim… dst..

Anda mungkin juga menyukai