Anda di halaman 1dari 2

6

Cross Match (Uji silang) adalah pengujian yang dilakukan terhadap darah donor dan
darah pasien untuk melihat keserasian/kecocokan keduanya sebelum darah donor
ditransfusikan agar darah yang ditransfusikan kepada pasien hanyalah darah yang
kompatibel dan tidak menimbulkan reaksi berbahaya. Uji crossmatch penting bukan
hanya pada transfusi tetapi juga ibu hamil yang kemungkinan terkena penyakit hemolitik
pada bayi baru lahir (Yuan, 2011).

Tahapan yang dilakukan pada uji crossmatch antara lain identifikasi contoh darah pasien
yang benar, mengecek riwayat pasien sebelumnya, memeriksa golongan darah pasien,
darah donor yang sesuai golongan darah pasien, pemeriksaan crossmatch, pelabelan yang
benar sebelum darah dikeluarkan (Setyati , 2010).

Fungsi crossmatch adalah :


1. Mendeteksi kesalahan administrasi dalam identifikasi pasien dan pencatatan hasil.
2. Mengetahui ada tidaknya reaksi antara darah donor dan pasien sehingga menjamin
kecocokan darah yang akan ditranfusikan bagi pasien.
3. Menghindari reaksi transfusi hemolitik.
4. Mendeteksi antibodi yang tidak diharapkan dalam serum pasien yang dapat
mengurangi umur eritrosit donor/ menghancurkan eritrosit donor.
5. Cek akhir setelah uji kecocokan golongan darah ABO (Yuan, 2011).
6. Memastikan efektivitas transfusi
7

Macam dari reaksi silang :


1. Reaksi silang mayor : eritrosit donor + serum resipien
Memeriksa ada tidaknya aglutinin resipien yang mungkin dapat
merusak eritrosit donor yang masuk pada saat pelaksanaan transfusi .

2. Reaksi silang minor : serum donor + eritrosit resipien


Memeriksa ada tidaknya aglutinin donor yang mungkin dapat merusak
eritrosit resipien. Reaksi ini dianggap kurang penting dibanding reaksi silang
mayor, karena agglutinin donor akan sangat diencerkan oleh plasma di dalam
sirkulasi darah resipien.

Tahapan Reaksi Silang :

1. Reaksi silang salin


Tes ini untuk menilai kecocokan antibody alami dengan antigen eritrosit
antara donor dan resipien, sehingga reaksi transfusi hemolitik yang fatal bisa
dihindari. Tes ini juga dapat menilai golongan darah.

2. Reaksi silang albumin


Tes ini untuk mendeteksi antibody anti-Rh dan meningkatkan sensitivitas tes
antiglobulin dengan menggunakan media albumin bovine.

3. Reaksi silang antiglobulin


Untuk mendeteksi IgG yang dapatmenimbulkan masalah dalam transfusi
yang tidak dapat terdeteksi pada kedua tes sebelumnya. Terutama dikerjakan
pada resipien yang pernah menerima transfusi darah atau wanita yang pernah
hamil.

Anda mungkin juga menyukai