RS CITRA SARI HUSADA Jl. Raya Kosambi – Telagasari Km. 3 1/2 Telp. (0267) 437507, Fax. (0267) 438681 KARAWANG Ditetapkan oleh, Tanggal Terbit Direktur RS Citra Sari Husada STANDAR PROSEDUR OPRASIONAL
20 November 2016 dr. Tresna Karmila, Sp. PK
PENGERTIAN Informed Consent Tindakan Medis adalah suatu penjelasan
kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter. Informed Consent Tindakan Medis disampaikan oleh dokter yang apabila berhalangan maka wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada perawat atau bidan yang selanjutnya disebut petugas penerima pelimpahan wewenang.
TUJUAN Sebagai acuan dalam langkah – langkah memberikan informasi
dan penjelasan kepada pasien sebagai bukti kekuatan hukum.
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur Nomor: 118/SK-
DIR/RSCSH/XI/2016 tentang Kebijakan dan Pedoman Pelayanan Bedah. 2. Peraturan Direktur Nomor : 115/SK- DIR/RSCSH/XI/2016 tentang Kebijakan Persetujuan Tindakan Kedokteran.
PROSEDUR 1. Priksa status kesehatan pasien, dan berikan informasi
kepada pasien / keluarga tentang status kesehatan pasin. 2. Berikan penjelasan kepada pasien mengenai: a. Temuan klinis dari hasil pemeriksaan medis; b. Diagnosis penyakit, atau dalam hal belum dapat ditegakkan, maka sekurang-kurangnya diagnosis kerja dan diagnosis banding; c. Tindakan kedokteran d. Indikasi atau keadaan klinis pasien yang membutuhkan dilakukannya tindakan kedokteran; e. Jenis anastesi yang digunakan f. Tujuan tindakan kedokteran, Risiko dan Komplikasi dari tindakan yang dilakukan. g. Prognosis apabila dilakukan tindakan dan apabila tidak dilakukan tindakan; h. Alternatif tindakan lain berikut kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan tindakan yang direncanakan. i. Perkiraan Biaya j. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi pada masing-masing alternatif tindakan;
INFORMED CONSENT
RS CITRA SARI HUSADA No Dokumen : Revisi : Halaman :
Jl. Raya Kosambi – Telagasari Km. 3 Telp. (0267) 437507, Fax. (0267) 438681 2/2 KARAWANG PROSEDUR k. Perluasan tindakan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi keadaan darurat akibat risiko dan komplikasi tersebut atau keadaan tak terduga lainnya; l. Perluasan tindakan kedokteran yang tidak terdapat indikasi sebelumnya, hanya dapat dilakukan untuk menyelamatkan pasien. 3. Pelaksanaan Informed Consent tersebut dianggap benar bila persetujuan atau penolakan tindakan medis : a. Diberikan tanpa paksaan. b. Diberikan setelah mendapat informasi dan penjelasan yang diperlukan. c. Dilakukan oleh pasien dewasa yang sehat mental (lebih dari 21 tahun). d. Pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua/wali atau orang tua/wali berhalangan hadir, maka persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat atau induk semang dengan menandatangani format yang disediakan.