Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PENGOLAHAN DAN PENJUALAN PRODUK


AWETAN BAHAN PANGAN HEWANI

“TELUR ASIN”

OLEH
KELOMPOK 5
SEMBARANG
 NUR ZAIDATUL FIZA
 NURUL SYAFIKA
 TIARA PUSPITA SARI
 YUYUN YUSTIANA
 RAIYAN ARJUN
 SYAMSIR
 AYU SAFIRA

SMA NEGERI 6 BONE


TAHUN AJARAN 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

PENGOLAHAN DAN PENJUALAN PRODUK AWETAN BAHAN

PENGAN HEWANI

“ TELUR ASIN”

Diajukanuntukmemenuhisyaratgunamendapatkannilaimatapelajaranprakarya

Oleh:

5emBARan6!

Palattae,……Januari2018

Mengetahui,

Guru matapelajaran penanggungjawab

(Miftahul haerati S.pd) (NurZaidatulFiza)


KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkankehadirat Allah SWT yang

telahmemberikanrahmat, karuniasertainayah-Nyakepada kami, sehingga

kamiberhasilmenyelesaikan proposal ini yang berjudul PENGOLAHAN DAN

PENJUALAN PRODUK AWETAN BAHAN PANGAN HEWANI ”TELUR ASIN”

Di dalam proposal ini kamisudahberusahamemaparkandalambentuk yang

sangatsederhana, ringkasdansistematissertamudahdipahami, namun

kamimenyadaribahwa proposal inimasihjauhdarisempurnakarenapengalaman yang

kamimilikisangatkurang, olehkarenaitukritikdan saran darisemuapihak yang

bersifatmembangunselalu kamiharapkan demi kesempurnaan proposal ini.

Akhir kata, kamisampaikanterimakasihkepadasemuapihak yang

telahberperansertadalampenyusunan proposal inidariawalsampaiakhir. Semoga Allah

SWT senantiasameridhaisegalausahakita.Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………….

DAFTAR ISI. ………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………

B. TUJUAN…………………………………………………………………………….

BAB II ISI…………………………………………………………………………………..

A. TELUR ASIN………………….……………………………………………………

B. PROSES PRODUKSI……………………………………………………………….

C. METODE PENGAWETAN PRODUK…………………………………………….

D. ALOKASI DANA….……………………………………………………………….

E. TARGET PEMASARAN ………………………………………………………….

F. PELAKU USAHA………………………………………………………………..…

BAB III HASIL……………………………………………………………………………..

A. BIAYA TETAP……………………………………………………………………..

B. BIAYA VARIABEL………………………………………………………………..

C. LABA BERSIH……………………………………………………………………..

D. FAKTOR PENGHAMBAT………………………………………………………...

E. FAKTOR PENDUKUNG USAHA…………………………………………………

LAMPIRAN.............……………………………………………………………………..…DA

FTAR PUSTAKA….………………………………………………………..….............
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Usaha adalahsesuatubentuk yang

dapatmenghasilkanuangdandapatmeningkatkantarafhidupseseoranguntuklebihbaik. S

uatubadanusaha yang kitajalankandapatmenghasilkanlaba, ataupendapatanyang

semaksimalmungkin, kitamenyelenggarakanusaha yang

bermanfaatdanmenguntungkandalamkesejahteraanhidup. Selainitu,

dalammenjalankanusahaharusmengikutihukum-hukumekonomi yang

rasionalsertanorma-

normakebiasaandalamduniausahasehinggadapatmembantupembangunan yang

sedangdilaksakanolehpemerintah.

Agar dapatmemenuhikebutuhanmasyarakat,

pemerintahtidakhanyabekerjasendiri. Tetapijugamembukaluasbagipihakswastauntukb

erpartisifasimemenuhipermintaanakankebutuhanpokokmasyarakat yang

makinmeningkat.

Aktifitasperdagangan,

merupakansuatukomponenekonomidanmerupakansaranauntukmemenuhikebutuhanpo

kokmasyarakat, makasayaberinisiatifuntukmembukausaha yang

bergerakdibidangproduksi bahanpanganawetanhewaniyaitutelurasin.

B. Tujuan

Tujuanusahapembuatantelurasininiadalahuntukmencarikeuntungandisamping

memberikankemudahanbagipemenuhanakanmakanansiapsaji yang sehatdanbergizi.

Dan hasilkeuntungan yang kami perolehakan kami simpan di kelas x mipa6.


BAB II

ISI

A. Telurasin

Usaha pembuatan telur asin adalah salah satu jenis industri makanan yang

umumnya berskala mikro dan kecil. Bahan baku utama yang akan dijadikan telur

asin adalah telur itik, sedangkan jenis telur lainnya tidak lazim dilakukan karena

kebiasaan dari masyarakat kita yang menganggap telur asin berasal dari telur itik.

Teknologi yang diperlukan untuk memproduksi telur asin secara umum merupakan

teknologi yang sederhana. Oleh karena itu perbedaan proses produksi dan kualitas

produk telur asin ditentukanberdasarkan cara pengolahannya.

Pengasinan telur merupakan salah satu cara penambahan umur simpan telur.

Telur asin merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat dan berharga

relatif murah. Telur asin sebagai bahan makanan yang telah diawetkan mempunyai

daya tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan telur mentah. Telur

umumnya mengandung protein 13%, lemak 12%, mineral dan vitamin. Selain lebih

awet telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif lebih lezat dibandingkan

telur tawar biasa. Konsumen terbesar produk telur asin adalah masyarakat menengah

ke bawah, karena telur asin dapat dijadikan sumber protein hewani yang murah.

Disamping untuk konsumen rumah tangga, konsumenlainnya yang sangat potensial

adalah restoran, rumah makan, kapal-kapal laut, rumah sakit, asrama-asrama,

perusahaan jasa boga dan sebagainya. Perkembangan industri telur asin akan

mendorong perkembangan peternakan itik akan berdampak kepada peningkatan

pendapatan para peternak itik yang umumnya merupakan masyarakat pedesaan.

Industri telur asin juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap sumber protein

mahal seperti daging.


B. Proses Produksi

Adapun tahap-tahap pengolahan telur asinadalah sebagai berikut:

1) Syarat telur itik yang baik untuk di buat menjadi telur asin.

Telur itik tidak cacat atau retak

Telur masih segar (1-4 hari)

Bentuk telur oval

Besar telur rata

Warna kulit hijau muda

Telur itik umbaran (bukan kletekan atau yang diternakkan dikandang)

2) Bahan-bahan (untuk sekali proses produksi)

 Abu gosok

 Garam

 TelurItikmentah

3) Alat-alat yang diperlukan

 Dandangbesar

 baskombesar

 Stempelproduk

4) Proses Pembuatan

a. Telur itik direndam di air selama 5 menit, kemudian digosok dengan ampelas halus

secara perlahan gunanya agar permukaan telur pori-porinya terbuka. Setelah itu cuci

dengan air sabun, kemudian dicuci kembali baru ditiriskan.

b. Buat adonannya terlebih dahulu.

Cara-caranya:

1. Bahan adonan (serbuk batu bata) dicampur dengan garam sesuai takaran yang

telah ditentukan. Takaran ini bisa disesuaikan dengan selera si pembuat atau

juga bisa sesuai denan pengalaman yang sudah pernah dilakukan

sebelumnya.

2. Aduk semua bahan hingga menjadi adonan yang tercampur merata.


3. Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk menjadi adonan

yang kental agar dapat melekat pada kulit telur. Untuk mendapatkan tingkat

kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit

telur. Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti

tingkat kekentalannya telah tepat. Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air

yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi

tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan.

Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada

kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun

berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit

telur.

c. Tempel-tempelkan adonan ke telur, Setelah adonan menempel pada kulit telur,

guling-gulingkan telur pada abu sekam. Ini bertujuan supaya adonan semakin

menempel pada kulit telur.

d. Peram dalam wadah selama 10-15 hari (setelah 15 hari telur akan mengandung

minyak). Semakin lama disimpan kadar garam dalam telur akan semakin

tinggi sehingga telur akan semakin awet tetapi rasanya akan semakin asin.

Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.

Dengan cara pemeraman ini, sebagian kecil (5%-10%) dari garam akan

terserap kedalam telur. Oleh karena itu, bila adonan pembalut akan

dipergunakan lagi, maka perlu ditambahkan garam pada adonan tersebut

sebanyak 5%-10% dari total berat garam semua.

e. Setelah diras pemeraman cukup waktunya (+/- 10-15 hari ). segera bongkar

adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat

pengbongkaran, adonan pembalut sebaiknya tambahkan sedikit air hingga

adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian,

adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman. Setelah itu, pisahkan

telur yang baik dan telur yang kurang baik atau kulitnya retak atau

memperlihatkan tanda-tanda kebusukan.


f. Telur yang telah diperam selama 15 hari dicuci bersih dengan air sabun,

kemudian ditiriskan sebentar, lalu di masak dalam panci dengan kadar air

dalam panci secukupnya/ukuran telunjuk ke telur yang paling atas. Telur

dalam panci direbus dengan api kecil dan jangan ditutup, jika airnya telah

panas maka api sedikit demi sedikit dibesarkan hingga mendidih. Lama

rebusan kurang lebih 45menit agar telur asin tahan hinnga 10 hari (tidak bau).

Telur yang sudah masak kemudian ditiriskan kembali.

g. Setelah semua proses berakhir, telur asin siap untuk dikonsumsi atau dijual

kepada konsumen.

C. Metodepengawetanproduk

Metodepengawetandaribahandasarprodukhewani yang kami

buatyaitutelurmenggunakanmetodepengasinan. Pengasinan telur merupakan salah

satu cara penambahan umur simpan telur. Telur asin merupakan salah satu sumber

protein yang mudah didapat dan berharga relatif murah. Telur asin sebagai bahan

makanan yang telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang lebih

tinggi dibandingkan telur mentah.

D. Alokasidana

Stempelproduk : Rp5.000

Abu gosok : Rp 10.000

Garam : Rp 10.000

Teluritikmentah : Rp2.000 x 30 = Rp 60.000 +

Jumlah modal awal : Rp. 85.000

 Penerimaansekalijual:

Penjualan telur asin30 x Rp3.000 =Rp. 90.000

 Keuntungan

Total penerimaan – total biayaoperasional


Rp. 90.000 – Rp. 85.000 = Rp5.000
E. Target pemasaran

Target pasar kami adalahwarung-

warungbaikituwarungkecilmaupunwarungbesar.Serta warungmakan yang ada di

pinggirjalandandipasar.

F. PELAKU USAHA

 PRODUKSI :

1. NUR ZAIDATUL FIZA

2. NURUL SYAFIKA

3. TIARA PUSPITA SARI

 PENGEMASAN:

1. YUYUN YUSTIANA

2. AYU SAFIRA

 PENJUALAN:

1. RAIYAN ARJUN

2. SYAMSIR
BAB III

HASIL

A. BIAYA TETAP

Dandangbesar : Rp. 250.000

baskombesar :Rp. 50.000

Stempelproduk :Rp. 5.000 +

Jumlah Rp.305.000

B. BIAYA VARIABEL

Abu gosok : Rp 10.000

Garam : Rp 10.000

Teluritikmentah : Rp2.000 x 30 = Rp 60.000 +

JumlahRp. 80.000

C. LABA BERSIH

Lababersihadalahselisipositifataspenjualandikurangibiaya-biayadanpajak.

RUMUS:

Lababersih :hargajual – harga variable

DATA :

Lababersih : 3.000 – 2.500

:Rp. 500

D. FAKTOR PENGHAMBAT

Faktorpenghambattersebutdiantaranya :

1. Banyaknyausaha yang sama

2. Harga bahan baku yang tidak stabil.


Tapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor

penghambat tersebut diantaranya yaitu dengan berhati–hati dalam mengelola setiap

anggaran dana yang akan dikeluarkan. Sedangkan untuk mengatasi faktor yang

kedua, yakni harga bahan baku tidak stabil, kami menyiasatinya dengan membeli

bahan baku langsung kepada petani setempat agar memperoleh harga yang lebih

murah.

E. FAKTOR PENDUKUNG USAHA

Faktor pendukung usaha ini diantaranya :

1. Kondisi tempat, dan peralatan yang memadai

2. Higienis dan harga yang relatif terjangkau

3. Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dicari oleh konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Proposal Usaha ProduksiTelurAsin – masrukhinshufi

Pendidikan: Makalah_PembuatanTelurAsin

makalah telur asin - Penelusuran Google

http://kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com/2011/04/-telur-asin.html

http://blog.tp.ac.id/tag/telur-asin

Warisno.2005. TelurAsin Aneka Rasa. Jakarta : PT AgromediaPustaka


LAMPIRAN

Beberapacontohgambartelur itik yang belumdiolahsampai yang

sudahdiolahmenjaditelur asin

Gambar 1 telur yang masihutuh

Gambar 2 telur yang direndam dan telur yang diberi abu gosok

Gambar 3 telur asin

Anda mungkin juga menyukai