Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

MATA KULIAH GEOFISIKA EKSPLORASI


TEORI DASAR GRAVITY PADA GEOFISIKA EKPLORASI

TUGAS

OLEH:
JASMIN ELZA
D611 16 501

GOWA
2018
METODE GRAVITY PADA GEOFISIKA EKSPLORASI

A. Pengertian

Metode gravity merupakan metode geofisika yang didasarkan pada


pengukuran variasi medan gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan di
permukaan bumi, di laut maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah
variasi medan gravitasi akibat medan variasi rapat batuan di bawah permukaan,
sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi
dari satu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Sehingga sumber yang
merupakan suatu zona massa dibawah permukaan bumi akan menyebabkan suatu
gangguan pada medan gravitasi. Gangguan medan gavitasi ini-lah yang disebut
sebagai anomali gravity.

Seperti yang diketahui, gaya gravitasi adalah suatu gaya yang bekerja antara
dua benda, besarnya gaya akan berbanding lurus dengan massa kedua benda dan
berbanding terbalik secara kuadrat dengan jarak antara kedua benda tersebut.
Interaksi antara benda-benda yang ada di sekeliling area pengukuran akan
berpengaruh terhadap nilai pengukuran. Survey dengan menggunakan metode
gravity memanfaatkan nilai percepatan gravitasi di area survey tersebut. Perubahan
percepatan pada suatu titik dengan titik lain di sekitarnya dapat menandakan adanya
perbedaan kandungan yang ada di bawah permukaan bumi. Namun perubahan
yang terjadi relatif kecil sehingga dalam pengukuran dengan menggunakan metode
gravitasi memerlukan alat ukur yang memiliki kepekaan yang sangat tinggi yang
dinamakan gravimeter.
Secara prinsip, metode gravity digunakan karena kemampuannya dalam
membedakan densitas dari suatu sumber anomali terhadap densitas lingkungan
sekitarnya. Dari variasi densitas tersebut dapat diketahui bentuk struktur bawah
permukaan suatu daerah. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini
penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun
mineral lainnya.
B. Teori Dasar
Dasar teori yang digunakan dalam metode gavity adalah hukum Newton
tentang gravitasi bumi. Jika dua benda dengan massa m1 dan m2 dipisahkan oleh
jarak r, maka gaya tarik menarik (F) antara kedua benda tersebut adalah :

Dimana :
F = Besar gaya gravitasi antara dua titik massa yang ada (newton)
G = Konstanta gravitasi (6.67 x 10-11 m3kg-1s-2)
m1 = Massa benda pertama
m2 = Massa benda kedua
r = Jarak antara benda pertama dan benda kedua (m)

Bila bumi dianggap bulat, homogen dan tidak berotasi maka

Akan tetapi pada kenyataannya, bumi lebih mendekati bentuk spheroid,


relief permukaannya tidak rata, berotasi, ber-revolusi dalam sistem matahari serta
tidak homogen, sehingga variasi gravity disetiap titik dipermukaan bumi
dipengaruhi oleh berbagai faktor :
1. Lintang
2. Ketinggian
3. Topografi
4. Pasang surut
5. Variasi densitas bawah permukaan

Dalam melakukan survei gravity diharapkan satu faktor saja yaitu variasi
densitas bawah permukaan. Sehingga pengaruh 4 faktor lainnya harus dikoreksi
atau dihilangkan dari harga pembacaan alat/
1. Metode gaya berat (gravitasi)

Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu metode geofisika yang
didasarkan pada pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di
permukaan bumi, di kapal maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari
adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah
permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan
medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode
gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap).
Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya.

Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat


massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur
bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan
ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun
mineral lainnya. Untuk menggunakan metode ini dibutuhkan minimal dua alat
gravitasi, alat gravitasi yang pertama berada di base sebagai alat yang digunakan
untuk mengukur pasang surut gravitasi, alat yang kedua dibawa pergi ke setiap titik
pada stasiun mencatat perubahan gravitasi yang ada. Biasanya dalam pengerjaan
pengukuran gravitasi ini, dilakukan secara looping.

Metode Gravitasi adalah salah satu metode dalam survey geofisika, yang
termasuk sebagai metode pasif. Metode ini memanfaatkan perbedaan nilai medan
gravitasi di permukaan bumi. Perbedaan/variasi nilai medan gravitasi tersebut
kemudian dipetakan distribusinya.

Pada kenyataannya, medan gravitasi bumi di permukaan tidaklah homogen.


Gravitasi sangat dipengaruhi oleh massa jenis benda, termasuk batuan penyusun
kerak bumi. Batuan-batuan dengan massa jenisnya yang beragam tersebut akan
mempengaruhi medan gravitasi bumi di permukaan.
Variasi medan gravitasi di permukaan pun dapat dipengaruhi oleh adanya struktur
geologi di bawah permukaan, termasuk tidak meratanya kondisi topografi/relief
permukaan bumi. Sehingga, posisi pengamatan juga memiliki pengaruh terhadap
pengukuran. Pada dasarnya, segala kondisi geologis di bawah maupun di
permukaan dapat mempengaruhi medan gravitasi bumi yang terukur.

Gambar 1 Pengaruh struktur geologi, adanya penambahan dan pengurangan


massa di bawah permukaan terhadap medan gravitasi di permukaan.

Jadi metode gravitasi merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui


kondisi geologi/struktur bawah permukaan berdasarkan variasi medan gravitasi
bumi di permukaan, yang disajikan dalam bentuk model bawah permukaan. Dalam
bidang eksplorasi, dari model yang dihasilkan dapat diketahui anomali medan
gravitasi yang bisa mengindikasikan adanya suatu akumulasi mineral tertentu, atau
barang tambang yang ekonomis. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk
mendeteksi adanya struktur geologi, batuan dasar (basement), kontak intrusi batuan
beku/magma, rongga dalam massa batuan, endapan sungai purba, logam
terpendam, dll. Metode ini memiliki sensitifitasi tinggi terhadap perubahan vertikal.
Variasi medan gravitasi di permukaan bumi, apabila dibandingkan dengan
nilai gravitasi absolut sangatlah kecil. Namun, dengan teknologi alat ukur yang
sangat sensitif dan presisi, perbedaan tersebut dapat diketahui. Teknologi ukur
pengukuran gravitasi menggunakan alat Gravitymeter, yang memiliki komponen
utama berupa pegas dengan kontruksi tertentu. Pengukurannya di lapangan,
biasanya dilakukan pada titik-titik pengukuran di sepanjang lintasan pengukuran
dalam suatu luasan area pengukuran. Biasanya juga diperlukan satu titik acuan
bebas gangguan/noise (base station) yang akan digunakan sebagai unsur koreksi
dalam analisa data (koreksi drift). Selain pengukuran di darat, pengukuran juga
dapat dilakukan di laut dengan kapal, maupun di udara dengan pesawat.

Gambar 2 Alat gravitymeter LaCoste&Romberg

Satuan pengukuran dalam metode gravitasi biasanya dinyatakan dalam gal


(Galileo). Apabila dalam satuan SI (Satuan Internasional), gdinyatakan dalam
m/s^2, dimana 1 gal = 1 cm/s^2 = 0,01 m/s^2. Gravitasi rata-rata di permukaan
bumi sekitar 980 gal.

Data pengukuran medan gravitasi yang diperoleh akan mengandung


anomali yang terdiri dari efek lokal dan efek regional. Efek lokal merupakan
sasaran dari pengukuran mikro-gravitasi, dimana pengukuran ini dilakukan pada
ketelitian pengukuran hingga satuan mikrogal (10/^-6 gal).Efek lokal ini membawa
anomali medan gravitasi yang sangat dekat dengan permukaan.
2. Hukum Gravitasi Newton

Pada dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang
memiliki rapat massa yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus hukum
Newton sederhana sebagai berikut:

Dengan menggunakan rumus dasar inilah maka survey geofisika metode


gravitasi dapat dilakukan, namun seperti halnya metode geofisika lainnya, tentu
saja metode ini memiliki koreksi. Koreksi dalam metode gaya berat adalah sebagai
berikut :

a. Koreksi baca alat/skala

Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan
dalam pembacaaan alat gravitasi yang digunakan. Rumus umum dalam pembacaan
alat dapat ditulis sebagai berikut :

Read (mGal) = ((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal

b. Koreksi pasang surut (tidal)


Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-
benda di luar bumi seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan
waktu. Untuk mendapatkan nilai pasang surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai
gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap base. Gravitasi terkoreksi tidal dapat
ditulis sebagai berikut :

dimana:

c. Koreksi apungan (drift)

Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun


yang sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan
pegas alat gravimeter selama proses transportasi dari suatu stasiun ke stasiun
lainnya.

dimana :

Sehingga dapat dikatakan bahwa gravitasi terkoreksi drift (g std) adalah :


dimana:
g std (n) = gravitasi terkoreksi drift pada stasiun ke – n
g st(n)= gravitasi terkoreksi tidal pada stasiun ke – n

d. Koreksi lintang

Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat
sempurna, tetapi pepat pada daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal
tersebut membuat ada perbedaan nilai gravitasi karena pengaruh lintang yang ada
di bumi. Secara umum gravitasi terkoreksi lintang dapat ditulis sebagai berikut :

dimana :

E. Koreksi udara bebas (Free Air Correction)

Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik


pengamatan dan datum (mean sea level). Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :

dimana :

F. Koreksi Bouguer

Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan


terdapat antara stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada
koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :
G. Koreksi medan (Terrain Correction)

Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi sekitar titik


pengukuran. Pada saat pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik pengukuran,
biasanya dalam radius dalam dan luar, diukur elevasinya. Sehingga koreksi ini
dapat ditulis sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA

Rivansya.2008. “Fisika Medan Gravitasi”. http//slideshare.net


Simanlango, alfonsu.2010. Metode Gravity. http:alfonsusimalago.blogspot.com
La Fehr, T.R. 1991. An Exact Solution for The Gravity Curvature (Bullard B)
Correction. Geophisics. vol.56, no.8, p. 1179-1184.

Karl, J.H. 1971. The Bouguer Correction for the Spherical Earth. Geophisics.
vol.36. no.8, p. 761762

Telford, M.W., Geldart, L.P., Sheriff, R.E., and Keys, D.A. 1990. Applied
Geophysiscs. Cambridge University Press

Anda mungkin juga menyukai