PENDAHULUAN
kepastian (hukum, waktu, dan biaya) serta masih adanya praktek pungutan tidak
resmi. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat serta adanya tuntutan reformasi penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan, pemenuhan untuk mendapatkan pelayanan yang baik merupakan
hak masyarakat dan sebaliknya bagi aparatur berkewajiban memberikan
pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat (Mote, 2008).
Survei indeks kepuasan masyarakat di masing-masing Puskesmas
diharapkan memberi hasil yang mampu memicu terjadinya perubahan paradigma
dari Puskesmas yang mengatur masyarakat menjadi Puskesmas yang memenuhi
harapan masyarakat (Bajari, 2008).
Selama ini, dalam melakukan survei kepuasan masyarakat menggunakan
peraturan menteri Nomor 16 Tahun 2014 tentang pedoman survei Kepuasan
Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Peraturan ini dipandang
tidak operasional dan memerlukan penjabaran teknis dalam pelaksanaannya. Oleh
karena itu peraturan tersebut perlu disesuaikan dengan metode survei yang
aplikatif dan mudah untuk dilaksanakan sehingga terbitlah surat edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 14 tahun 2017 tentang pedoman penyusunan survei kepuasan masyarakat
unit penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui indeks kepuasan
masyarakat pada pelayanan kesehatan rawat jalan di Puskesmas Sukakarya,
Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.