i
KATA PENGANTAR
sekarang ini.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian gangguan ginjal .............................................................. 2
B. Macam-macam gangguan ginjal ...................................................... 3
C. Pengobatan farmakologi gangguan ginjal ........................................ 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ginjal berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah
sebelum dibuang melalui cairan urine. Setiap hari, kedua ginjal menyaring sekitar
120-150 liter darah, dan menghasilkan sekitar 1-2 liter urine. Dalam setiap ginjal,
terdapat unit penyaring atau nefron yang terdiri dari glomerulus dan tubulus.
keluarnya sel darah dan molekul besar yang berbentuk protein. Selanjutnya, saat
darah melewati unit penyaring tubulus, mineral yang dibutuhkan tubuh disaring
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian gangguan ginjal
2. Macam-macam gangguan ginjal
3. Pengobatan farmakologi gangguan ginjal
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian gangguan ginjal
2. Agar mengetahui pengertian dan macam-macam gangguan ginjal
3. Agar mengetahui terapi farmakologi gangguan ginjal
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit ginjal adalah gangguan yang terjadi pada organ ginjal, yaitu
dua buah organ berbentuk seperti kacang merah yang berada di kedua sisi
tubuh bagian punggung bawah, tepatnya di bawah tulang rusuk.
2
B. Macam-macam gangguan ginjal
2. Gagal Ginjal
Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi
Gagal ginjal dibaagi menjadi 2 yaitu:
a. Gagal Ginjal Akut (GGA)
Gagal ginjal akut (GGA) merupakan penurunan fungsi ginjal secara
tiba-tiba yang ditandai dengan ketidakmampuan renal (ginjal) untuk
mengeluarkan ’sampah’ sisa metabolit (air dan ’sampah’ nitrogen) dan
menjaga keseimbangan asam basa.
Seseorang dikatakan mengalami GGA bila terjadi peningkatan kadar
kreatinin (SrCr) >0,5 mg/dL (untuk SrCr dasar <2,5 mg/dL) dan
peningkatan SrCr >1 mg/dL (untuk SrCr dasar >2,5 mg/dL). (Kimble
& Anne, 2005)
b. Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Suatu keadaan klinis yg dikaitkan dgn mundurnya faal ginjal (unit
nefron) yg sifat progresif atau menetap, dgn akibat menumpuknya sisa
metabolit (toksin uremik). Toksin uremik adalah bahan yg difonis sbgi
biang keladi sindrom klinis uremia. Toksin uremik yg telah diterima :
H2O, Na, K, P organik, PTH, renin. Toksin uremik yg belum diterima
: BUN, kreatinin, asam urat, guanidin, middlemolecule, dsb.
3
3. Sindrom Nefrotik
Suatu sindrom klinis yg dapat disebabkan oleh banyak penyakit, ditandai
dgn meningkatnya permeabilitas membran basal kapiler glomerulus thd
protein dgn gejala utama proteinuria > 3.5 gram/24 jam.
Penyebab :
a. Penyakit glomerulus primer (glomerulonefropati primer)
b. Kelainan glomerulus sekunder krn penyakit a.l :
- infeksi : sifilis, malaria, tuberkulosis, tifus, virus
- nefrotoksin : diuretik merkuri, bismuth, emas
- alergen : sengatan lebah, gigitan ular, tepun sari.
- penyakit jaringan ikat/kolagen
- penyakit-penyakit lain : miolema, DM, gagal jantung
kongestif, trombosis vena renalis, dsb.
4. Batu Ginjal
Batu ginjal terjadi karena adanya endapan garam kalsium dalam ginjal
sehingga menghambat keluarnya urine dan menimbulkan nyeri dan
infeksi sekunder.Batu ginjal yang besar disebut sebagai Staghorn
calculus yang berada di dalam rongga ginjal. Batu ginjal rata-rata 90%
mengandung garam Kalsium. Batu ginjal mengandung 90% Kalsium,
65% Oxalat, 5 % Urat dan 2-3% mengandung Cystine.
4
C. Terapi farmakologi gangguan ginjal
1. Radang Ginjal
Pengobatan
Sambil menunggu hasil kultur urin dan tes sensitifitas dpt diberikan salah
satu obat non antibiotik.
- Nitrofurantoin 3 x 100 mg
- Asam nalidiksat 3 x 1 tab (500 mg), Urineg
- Asam pipemidat 2x 1 kapsul (400 mg) ; Urotractin, Urinter, Urixin,
Palin
- Preparat-preparat sulfa ; kombinasi trimetoprim dan
sulfametoksazol dosis 2x2 tablet, diberikan selama 5-7 hari.
Setelah ada hasil biakan urin dan tes sensitifitas, lalu berikan anti biotik
selama 7-10 hari.
Untuk kasus-kasus kronis diberikan maintenance therapy dgn obat non
antibiotik spt : nitrofurantoin, asam nalidiksat, asam pipemidat atau
preparat sulfa, 1 tablet sesudah makan malam
2. Gagal ginjal akut
a. Gagal Ginjal akut
Pengobatan
- Furosemid:
Dosis oral (tablet) : 250 mg sehari; jika diperlukan dosis
lebih besar, tingkatkan bertahap dengan 250 mg, dapat
diberikan setiap 4-6 jam sampai dosis maksimal tunggal 2
g ( jarang digunakan).
Dosis (injeksi) intramuscular : 20-50 mg; Anak-anak 0,5 -
1,5 mg/kg dengan dosis harian maksimal 20 mg.
Dosis (injeksi) intravena : 250 mg selama 1 jam (kecepatan
tidak lebih dari 4 mg/menit), jika tidak tercapai output urin
yang diinginkan lanjutkan dengan dosis 500 mg selama 2
jam. Jika belum tercapai,lanjutkan lagi dengan dosis 1 g
selama 4 jam; jika respon masih tidak memuaskan,
5
mungkin diperlukan dialisis; dosis efektif (sampai dengan
1 g) dapat diulang setiap 24 jam
- Bumetanid :
Dosis oral (tablet) : 1 mg pada pagi hari, ulangi setelah 6-8
jam jika perlu; kasus yang parah 5 mg sehari dengan
pilihan meningkatkan sejumlah 5 mg setiap 12-24 jam
tergantung respon; Usia Lanjut, 0,5 mg sehari mungkin
cukup.
Dosis (injeksi) intravena : 1-2 mg, ulangi setelah 20 menit;
Usia Lanjut, 0,5 mg sehari mungkin cukup.
Dosis (infus) intravena : 2-5 mg selama 30-60 menit; Usia
Lanjut, 0,5 mg sehari mungkin cukup.
Dosis (infus) intravena : Dosis awal 1 mg kemudian
disesuaikan terhadap respon; Usia Lanjut, 0,5 mg sehari
mungkin cukup .
- Torasemid :
Edema : 5 mg sekali sehari, lebih baik pada pagi hari,
tingkatkan jika diperlukan sampai 20 mg sekali sehari;
maksimal 40 mg sehari.
Hipertensi : 2,5 mg sehari, tingkatkan jika diperlukan
sampai 5 mg sekali sehari .
6
3. Sindrom Nefrotik
Pengobatan
- kortikosteroid (dilarang pd sebab amiloidosis, DM), hasil baik pd
minimal changes. Prednison 2 mg/kg/hari (max 80 mg/hari) selama
4 minggu, diturunkan bertahap sampai 5-10 mg/hari.
- imunosupresif (hanya diberikan pd penderita steroid resistent
siklofosfamid 2 mg/kg/hari selama 8-10 minggu atau klorambusil
0,2 mg/kg/hari selama 8 minggu.
- diuretik furosemid 40-80 mg/hari kalau diperlukan
- antiagregasi platelet dipiridamol 3 x 75 mg/hari (mulai dgn 3 x 25
mg)
- infus albumin
4. Batu Ginjal
Pengobatan
- Gejala dapat diatasi dengan pemberian tablet / suntikan anti
spasmodik (Papaverin). Bila tidak menolong, maka dapat
diberikan suntikan obat yang mengandung Narkotik (injeksi
Pethidin).
- Ekstrak Daun Kejibeling dan Daun Tempuyung (obat Herbal) dapat
juga dipakai untuk mengeluarkan batu dengan banyak minum.
- Peningkatan kadar asam urat di dalam darah maka penderita dapat
diberikan tablet Alopurinol 100 mg (nama generik), sehari 3x1
tablet, yang diminum sesudah makan.
- antibiotika bila ada Infeksi ginjal dan saluran kencing yang ditandai
dengan adanya demam.
- Untuk batu ginjal dengan ukuran yang besar (Staghorn calculus),
harus dilakukan operasi ginjal.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketika fungsi ginjal terganggu, zat sisa limbah tubuh dan cairan
napas.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/penyakit-ginjal.html
http://www.apotekers.com/2016/11/terapi-pengobatan-ggk.html
https://id.scribd.com/doc/300123066/Terapi-Farmakologi-Dan-Non-
Farmakologi