Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
AHMAD FAHRUDDIN
09320150192
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Semoga bantuan dan kerjasama yang telah diberikan mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT.
Ahmad fahruddin
(09320150192)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….1
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
PENUTUP ............................................................................................................. 24
PENDAHULUAN
Untuk mempelajari semua tentang Bumi, dapat kita mulai dari pembentuk
bumi yang paling dasar yaitu mineral. Mineral dapat kita jumpai disekitar kita,
dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang telah diendapkan pada dasar
sungai.Beberapa mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena
didapatkan dalam jumlah yang cukup besar, sehingga memungkinkan untuk
ditambang seperti emas dan perak. Kecuali beberapa jenis mineral yang memiliki
sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan
yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi
oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang
dikenal sebagai “kristal”.
Secara umum maksud dan tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk
menjelaskan apa itu Petrologi, disertai dengan pengertian magma & batuan
beku/batuan gunung api.
PEMBAHASAN
Dalam arti sempit, yang tidak termasuk batuan adalah tanah dan bahan lepas
lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia, fisika maupun biologis, serta
proses erosi dari batuan. Namun dalam arti luas tanah hasil pelapukan dan erosi
tersebut termasuk batuan.
Batuan sebagai agregat mineral pembentuk kulit bumi secara genesa dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis batuan, yaitu :
2.2 MAGMA
Suatu material lumpur yang berpijar pada suhu sangat tinggi, bisa sampai
dengan 1000 derajat celcius.
Magma terutama cairan sangat panas (yang disebut lelehan) terbentuk dari
peleburan batuan di litosfer bumi atau astenosfer. Magma terdiri dari unsur-unsur
yang terdiri atas mineral dalam batuan.
Berbagai mineral meleleh pada temperatur yang berbeda, jadi ketika batu
mulai mencair titik leleh mineral terendah mencair terlebih dahulu. Itu penting,
karena menghasilkan magma dengan susunan kimiawi secara keseluruhan berbeda
dari batu asli. Ini adalah salah satu alasan mengapa komposisi magma bervariasi
begitu banyak.
Tentu saja, ada faktor lain yang bekerja selain suhu. Misalnya, jika terdapat
air, batuan akan mencair pada suhu yang lebih rendah (kedalaman dangkal)
daripada seharusnya mereka. Di sisi lain, batu-batu yang lebih dalam di bumi, yang
lebih panas itu harus menjadi mencair itu karena tekanan yang lebih besar membuat
mereka dalam keadaan padat lagi.
Batuan juga meleleh di zona subduksi lempeng, di mana dasar laut litosfer
ditarik ke bawah ke dalam mantel. Peleburan biasanya dimulai pada kedalaman
kurang dari 100 kilometer. Suhu leleh menjadi lebih rendah dalam lingkungan ini
karena semua air yang terperangkap dalam batuan dasar laut dan dalam sedimen
tanah liat yang dibawa turun bersama lempeng.
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau
tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma
ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik
dimantel ataupun kerak bumi.
Gambar : Batuan beku, jalur yang berwarna lebih muda menunjukkan arah aliran.
Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas oleh magma yang
bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma
yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini
dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma
yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi
dan sebagian terlarut dalam magma. Tidak semua magma terlarut dan mengendap
di dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan yang berada dalam tubuh magma
yang sudah membeku dinamakan Xenolith.
SILL, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap
perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.
LOPOLIT, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan
bawahnya cekung ke atas.
Batuan beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga
terdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya.
Batuan-batuan beku luar secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok batuan
beku fanerik.
Magma dapat mengalir melaui lereng, sebagai aliran lava atau ikut
tersembur ke atas bersama gas-gas sebagai piroklastik.
Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung pada komposisi
magmanya dan tempat terbentuknya. Apabilamagma membeku di bawah
permukaan air terbentuklah lava bantal ( pillow lava), dinamakan demikian karena
pembentukannya di bawah tekanan air. Dalam klasifikasi batuan beku batuan beku
luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan beku afanitik.
1) KRISTALINITAS
1. Fanerik/fanerokristalin,
Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu
sama lain secara megaskopis dengan mata biasa. Kristal-kristal jenis
fanerik ini dapat dibedakan menjadi:
Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm.
Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 – 5 mm.
Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 – 30 mm.
Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih
dari 30 mm.
2. Afanitik,
Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan
sifat batuan secara keseluruhan.
Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:
Euhedral, apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang
kristal.
Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat
lagi.
Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.
Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:
Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan
beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar
mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari
pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral
penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite,
dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah).
Gambar : Batuan beku berdasarkan teksturnya (batuan beku plutonik dan vulkanik).
2.3.5 STRUKTUR BATUAN BEKU
Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik
bawah laut, membentuk struktur seperti bantal.
Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang
tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat
dilihat pada contoh-contoh batuan (hand speciment sample), yaitu:
Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak
menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya
fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.
Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh
keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut
menunjukkan arah yang teratur.
Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-
lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.
Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh
mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.
Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan
batuan lain yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.
BAB III
PENUTUP
3.1 PENUTUP
http://salamahsiti384.blogspot.com/p/makalah-geologi-dan-lingkungan-
batuan.html - [Diakses tanggal 20 Maret 2015 Pukul 18.30 WIB]
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Igneous_rock_Santoroni_Greece
.jpg&filetimestamp=20060612231804 - [Diakses tanggal 20 Maret 2015 Pukul
19.00 WIB]
https://geoakelompok1.files.wordpress.com/2011/10/petrologi-batuan-
piroklastik.ppt - [Diakses tanggal 21 Maret 2015 Pukul 12.00 WIB]
https://densowestliferz.files.wordpress.com/2011/05/final-laporan-denso.doc -
[Diakses tanggal 22 Maret 2015 Pukul 15.00 WIB]
https://www.academia.edu/8825662/BATUAN_PIROKLASTIKia.edu/8825662/ -
[Diakses tanggal 24 Maret 2015 19.00 WIB]