Anda di halaman 1dari 10

BAHASA RAGAM ILMIAH

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang di


Bimbing Oleh Bu Encil Puspitoningrum,M.Pd

Oleh :

Kelompok 3

Kelas 4C

1. Novalia Nawangsari 14.1.01.05.0027

2. Nurul Ma’rifah 14.1.01.05.0125

3. Muhchammad Rudi Bahtiar 14.1.01.05.0107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “ Bahasa Ragam Ilmiah” dengan baik dan tepat
waktu. Dan kami juga berterima kasih kepada Ibu Encil Puspitoningrum,M.Pd selaku dosen
mata kuliah bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi semuanya serta dapat
menambah wawasan dan pengetahuan iki tentang bahasa indonesia ragam ilmiah. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenaan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini
di waktu yang akan datang.

Kediri, 23 Oktober 2017

Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, namun tidak semua orang menggunakan tata cara
atau aturan –aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri
yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu
pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia
secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar
sehinngga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan
untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari keempatnya, bahasa
Indonesia diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara
tertulis maupun secara lisan. Selanjutnya, bahasa Indonesia ragam ilmiah memiliki
karakteristik cendikia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari
gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas dapat
dirumuskan masalah sebagai berkut :
1. Apakah pengertian dari bahasa ragam ilmiah itu?
2. Bagaimana ranah penggunaan bahasa ragam ilmiah ?
3. Bagaimana ciri-ciri bahasa ragam ilmiah ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari bahasa ragam ilmiah.
2. Untuk mengetahui ranah penggunaan bahasa ragam ilmiah.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri bahasa ragam ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahasa Ragam Ilmiah

Ilmiah itu merupakan kualitas dari tulisan yang membahas persoalan-persoalan dalam
bahasa Indonesia bidang ilmu tertentu. Kualitas keilmuan itu didukung juga oleh pemakaian
bahasa dalam ragam ilmiah. Jadi, ragam bahasa ilmiah itu mempunyai sumbangan yang tidak
kecil terhadap kualitas tulisan ilmiah.
Ragam ilmiah merupakan pemakaian bahasa yang mewadahi dan mencerminkan sifat
keilmuan dari karya ilmiah. Ragam bahasa ilmiah harus dapat menjadi wahana pemikiran
ilmiah yang tertuang dalam teks karya ilmiah. Dari pemakaian ragam itu juga bukan saja
tercermin sikap ilmiah, melainkan juga kehati-hatian, kecendekiaan, kecermatan, ke
bijaksanaan (wisdom), dan kecerdasan dari penulisnya.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan
fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan
dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.

B. Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah


Penggunaan bahasa dalam berbagai karya ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Laporan berbentuk naskah
Contoh : artikel makalah, laporan hasil, penelitian laporan surat
b. Skripsi ( pada S1), Tesis ( pada S2), Desertasi ( pada S3)
c. Laporan pekeraan yang berbentuk surat/naskah.
d. Laporan pertanggung jawaban
Contoh : laporan kegiatan, keuangan, laporan pemegang saham.

C. Ciri-Ciri Bahasa Ragam Ilmiah

Ciri-ciri bahasa ragam ilmiah yaitu :


1. Mecerminkan sikap ilmiah.
Sikap ilmiah yang harus tercermin dalam ragam ilmiah ialah sikap objektif,
jujur, hati-hati, saksama, dan tidak ‘bombastis’. Ragam ilmiah bersifat cendekia
(intelektual), artinya bahasa Indonesia ragam ilmiah itu dapat digunakan secara tepat
untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yaitu mampu membentuk pernyataan yang
tepat dan saksama.
Contoh penulisan karya ilmiah berikut disajikan dalam bentuk yang salah sekaligus
bentuk yang benar.
Contoh :
1) Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi
pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat
yang masuk ke Negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nili-
nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
2) Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya pengaruh
budaya barat ke Indonesia.

2. Transparan.
Ragam ilmiah bersifat transparan dalam arti kata-kata itu membawa
pembaca langsung ke maknanya; kata-kata yang digunakan hendaknya tidak
bermakna ganda (ambigu). Kata-kata yang dipilih hendaknya kata-kata yang denotatif
bukan konotatif.
Contoh:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum memperoleh penerangan
yang memadai. (tidak lugas)
Maksud kalimat diatas tidak jelas karena kata penerangan mengandung makna
ganda, yaitu informasi atau listrik.
Perbaikan:
Sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum memperoleh informasi
yang memadai atau sampai saat ini masyarakat desa Bojongsoang belum
memperoleh listrik yang memadai.
3. Lugas.
Bahasa ragam ilmiah bersifat lugas, dalam arti menggambarkan keadaan atau
fakta sebagaimana adanya. Ragam ilmiah tidak berbunga-bunga penuh ornamen
seperti ragam bahasa sastra. Ragam ilmiah tidak berputar-putar dalam menuju ke satu
tujuan, bahasa ragam ilmiah langsung menuju ke sasaran, langsung ke pokok masalah.
Contoh:
1) Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang termasuk ceritanya
digunakan sebagai media penyebaran agama. Maka di masa sekarang lebih
tepat apabila penanaman budi pekerti dalam cerita wayang melalui pengajaran
apresiasi.
Perbaikan :
Kalau pada zaman Kalijaga, kesenian wayang, termasuk ceritanya,
digunakan sebagai media penyebaran agama, sekarang, kesenian wayang
digunakan sebagai media penanaman budi pekerti melalui apresiasi.
2) Saat terjadi kekacauan di pasar, pencuri berhasil ditangkap sama polisi.
Perbaikan :
Saat terjadi kekacauan di pasar, polisi berhasil menangkap pencuri.

4. Menggunakan paparan(eksposisi) sebagai bentuk karangan yang utama.


Bentuk karangan utama yang digunakan dalam tulisan ilmiah ialah paparan
atau eksposisi, dan dapat diselingi deskripsi, argumentasi, narasi. Dalam tulisan
ilmiah ada sesuatu yang perlu dideskripsikan, kadang diceritakan, atau beberapa
definisi diperbandingkan dan dibahas secara lebih tepat. Seperti yang sudah
disebutkan, dalam paparan banyak digunakan definisi, klasifikasi atau analisis.

5. Membatasi pemakaian majas.


Berbeda dengan tulisan ragam sastra, dalam ragam ilmiah pemakaian majas
dibatasi. Majas itu sebenarnya juga menjelaskan, tetapi lebih mengacu pada imajinasi
daripada realitas. Dalam ragam sastra, majas dapat menumbuhkan “keremang-
remangan” suatu hal yang kadang memang diupayakan dalam karya sastra yang
berbentuk puisi. Mengapa majas hanya dibatasi dan tidak disingkirkan? Karena dalam
ragam bahasa ilmiah terdapat kata atau istilah yang sebenarnya semula berupa majas,
misalnya mewatasi, melahirkan, membuahkan.

6. Penulis menyebutan diri sendiri sebagai orang ketiga( penulis, peneliti)


Dalam ragam ilmiah, penyebutan penulis bukan aku atau saya melainkan
penulis atau dalam hala laporan hasil penelitian, peneliti, atau kalimat-kalimatnya
menggunakan bentuk pasif, sehingga penyebutan penulis dapat dilesapkan.
7. Bahasanya ringkas tetapi padat.
Ragam bahasa ilmiah bersifat ringkas berpusat pada pokok permasalahan.
Kalimat-kalimatnya harus hemat, tidak terdapat kata-kata yang mubazir. Namun
kalimat-kalimatnya harus lengkap, bukan penggalan kalimat.

8. Menggunakan tata cara penulisan, dan format karya ilmiah secara konsisten ( misalnya
dalam merujuk sumber dan menyusun daftar pustaka).
Ragam bahasa ilmiah harus mengikuti tata tulis karya ilmiah yang standar.
Misalnya penggunaan salah satu sistem penulisan rujukan atau catatan
kaki diterapkan secara konsisten, demikian pula dalam menyusun daftar pustaka.

9. Menggunakan bahasa Indonesia baku.


Pemakaian bahasa dalam tulisan ilmiah termasuk pemakaian bahasa dalam
situasi resmi. Pemilihan kata (diksi) harus memenuhi beberapa prinsip, yaitu
ketepatan, kebakuan, keindonesiaan, dan kelaziman. Dalam prinsip ketepatan, kata
yang dipilih secara tepat sesuai dengan yang dimaksudkan. Prinsip kebakuan
menekankan pemakaian kata baku. Prinsip keindonesiaan menyarankan penggunaan
kata-kata bahasa Indonesia. Prinsip kelaziman, menyarankan penggunaan kata-kata
yang sudah umum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ragam ilmiah merupakan pemakaian bahasa yang mewadahi dan mencerminkan sifat
keilmuan dari karya ilmiah. Ragam bahasa ilmiah harus dapat menjadi wahana pemikiran
ilmiah yang tertuang dalam teks karya ilmiah. Ciri ciri bahasa ragam ilmiah yaitu : (1)
Mecerminkan sikap ilmiah, (2) Transparan, (3) Lugas, (4) Menggunakan paparan
(eksposisi) sebagai bentuk karangan yang utama, (5) Membatasi pemakaian majas, (6)
Penuls menyebutan diri sendiri sebagai orang ketiga( penulis, peneliti) , (7) Bahasanya
ringkas tetapi padat, (8) Menggunakan tata cara penulisan, dan format karya ilmiah secara
konsisten ( misalnya dalam merujuk sumber dan menyusun daftar pustaka) , (9)
Menggunakan bahasa Indonesia baku.

B. Saran dan kritik

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga
masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para
pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritkan dan masukan yang bersifat
membangun.
DAFTAR PUSTAKA

https://ekaaksara01.wordpress.com/2013/11/04/bahasa-indonesia-ragam-ilmiah/

Anda mungkin juga menyukai