Nuriza Syafitri
Akademi Kebidanan Wira Buana Metro
nurizasyafitri00@gmail.com
Abstrak
Kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh wanita dan sulit disembuhkan
jika ditemukan pada stadium lanjut. Upaya yang bisa dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara
adalah dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Namun, para wanita memiliki tingkat
pengetahuan dan pemahaman yang rendah tentang kanker payudara dan cara deteksinya. Wanita perlu
diberikan informasi mengenai kanker payudara dan cara deteksinya yaitu SADARI sejak usia remaja.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pemeriksaan SADARI sebelum dan sesudah
menggunakan metode demonstrasi di SMA Muhammadiyah 1 Metro.
Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimental dengan . Populasi adalah semua
siswi di SMA Muhammadiyah 1 Metro yang berjumlah 87 siswi. Sampel diambil sebanyak 32 orang
dengan teknik cluster. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan alat bantu ceklish. Data di
ambil secara bivariat dengan rumus t-test dependent
Hasil penelitian ini rata-rata kSeterampilan siswi dalam melakukan SADARI di SMA
Muhammadiyah 1 Metro sebelum dilakukan demonstrasi (pretest) adalah sebesar 46,59 dengan
standar deviasi 10,140, sedangkan rata-rata keterampilan siswi dalam melakukan SADARI di SMA
Muhammadiyah 1 Metro sesudah demonstrasi (posttest) adalah sebesar 67,09 dengan standar deviasi
10,726. Uji statistik yang digunakan untuk menguji 2 sampel dari kelompok yang sama adalah Uji t-
tes dependent. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan ketrampilan siswi dalam
melakukan pemeriksan SADARI dengan t hitung sebesar -9.106 (p value = 0,000).
Kesimpulan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan melalui
metode demonstrasi tentang ketrampilan praktik SADARI berpengaruh terhadap ketrampilan praktik
SADARI di SMA Muhammadiyah 1 Metro, saran dalam penelitian ini yaitu wanita di harapkan dapat
melakukan SADARI sehingga dapat meningkatan program kesehatan tentang deteksi dini kanker
payudara.
Kata Kunci : Metode Demonstrasi, SADARI, Kanker Payudara, Pengetahuan, Remaja Putri.
Nuriza Syafitri: Perbedaan Metode Demonstrasi Terhadap Pemeriksaan Sadari Pada Siswi Klas XI 17
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana”Volume 1 N0 1 Edisi April 2017 ISSN:2541-5387
pubertas dan mulai mengalami perkembangan perempuan di dunia adalah kanker payudara 38
pada payudaranya, pemeriksaan payudara sendiri per 100.000 perempuan (Globocan/IARC, 2012).
(SADARI) atau Breast Self Examination (BSE) Di Indonesia, prevalensi kanker adalah sebesar
perlu dilakukan. Hal ini memberikam 1,4 per 1.000 penduduk (Riskesdas, 2013).
kesempatan kepada seorang wanita untuk dapat Estimasi insidens kanker payudara di Indonesia
memahami tubuhnya sendiri dan membentuk sebesar 40per 100.000 perempuan, sedangkan
kebiasaan yang baik untuk masa depannya berdasarkan data pra survey di Rumah Sakit
nantinya. Abdul Moeloek dari tahun 2011 sampai 2015
Pemeriksaan payudara merupakan bagian total kasus kanker payudara sebanyak 699 orang.
penting dalam meningkatkan kesehatan setiap Metode demonstrasi ialah metode
ibu/klien. Pemeriksaan tersebut dapat membantu mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
mengidentifikasi masalah sebelum ibu merasakan memperjelas suatu pengertian atau untuk
gejala dan memberi kesempatan untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatun
pengobatan atau pencegahan sejak dini proses pembentukan tertentu pada siswa
(KEMENKES RI 2015). Menurut Hanik (Achmad Ramadhan, 2014). Pada masa remaja
Maysaroh (2013), pemeriksaan SADARI terjadi berbagai perubahan baik fisik, sosial
(pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan maupun spiritual yang awalnya sulit diterima tapi
secara rutin bisa memperkecil faktor resiko seiring bertambahnya waktu dan usia serta
terkena kanker payudara. pemahaman yang dimiliki, remaja mulai bisa
Pemeriksaan payudara sendiri menerima perubahan tersebut. Banyak
(SADARI) adalah pengembangan kepedulian perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja
seorang wanita terhadap kondisi payudaranya. terutama organ seksual yang mulai mengalami
Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langkah kematangan pada awal usia remaja. Khususnya
khusus untuk mendeteksi secara awal penyakit pada remaja wanita terjadi perubahan pada
payudara. SADARI sebaiknya mulai dilakukan payudara merupakan hal yang wajar terjadi
saat seorang wanita telah mengalami menstruasi. remaja.
Tingkat sensitivitasnya (kemampuannya untuk Berdasarkan penelitian Aprilia (2011)
mendeteksi kanker payudara) adalah sekitar 20- masih banyak siswi yang belum mengetahui
30% (Wenny, 2011) tentang kesehatan reproduksi, khususnya
Setiap wanita dengan usia lebih dari 20 pengetahuan tentang kanker payudara dan
tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan praktik SADARI. Berdasarkan wawancara
payudaranya sendiri tiap bulannya. Dan pada dengan kepala sekolah SMA Muhammadiyah 1
wanita premenopouse sebaiknya melakukan Metro pada tanggal 2 Januari 2016, didapatkan
pemeriksaan setelah hari ke -5 dan ke-7 sesudah masih kurangnya pendidikan tentang kesehatan
siklus menstruasi, dimana jaringan payudara saat yang di berikan di SMA Muhammadiyah dan
itu densitasnya masih rendah. Pada pasien yang belum pernah diadakan penyuluhan kesehatan
tergolong dalam resiko tinggi disarankan untuk khususnya tentang pemeriksaan SADARI.
melakukan pemeriksaan payudara sendiri saat Dari uraian di atas, kanker payudara
pertengahan siklus mestruasi. Pemeriksaan bukan hanya masalah nasional tetapi sudah
payudara sendiri terdiri atas dua bagian yang menjadi Permasalahan di seluruh dunia karena
meliputi inspeksi dan palpasi. The American jumlah penderita kanker di seluruh dunia saat ini
Cancer Society mengeluarkan beberapa terus naik. Sedangkan cakupan deteksi dini pada
rekomendasi, yang antara lain berupa kanker payudara masih rendah. Metode
pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya demonstrasi dapat digunakan untuk
dikerjakan oleh tenaga ahli minimal sekali dalam menyampaikan informasi melalui pengenalan
3 tahun antara usia 20 sampai 39 tahun. Sesudah suatu hal yang belum dikenal oleh anak. Oleh
usia 40 tahun, pemeriksaan payudara sendiri karena itu, penulis tertarik untuk melakukan
sebaiknya dilakukan setiap tahunnya (Rasjidi, penelitian tentang “Perbedaan Metode
2009) Demonstrasi Terhadap PemeriksaanSADARI
Kanker merupakan penyebab kematian Pada Siswi Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 1
nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. Metro”.
Diperkirakan 7,5 juta orang meninggal akibat
kanker, dan lebih dari 70% terjadi di negara
miskin dan berkembang (WHO dan World Bank,
2005). Jenis kanker tertinggi yang dialami pada
Nuriza Syafitri: Perbedaan Metode Demonstrasi Terhadap Pemeriksaan Sadari Pada Siswi Klas XI 18
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana”Volume 1 N0 1 Edisi April 2017 ISSN:2541-5387
HASIL
Analisis Univariat
Distribusi Rata-rata Keterampilan Siswi Dalam Melakukan SADARI
Sebelum Demonstrasi (Pre-test)
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa responden yaitu 69 dan nilai minimum adalah 25.
sebelum dilakukan demonstrasi (pre-test), Pada confidence interval 95% diyakini bahwa rata-
keterampilan siswi dalam melakukan SADARI rata keterampilan siswi dalam melakukan
sebagai upaya deteksi dini kanker payudara rata- SADARI sebelum dilakukan demonstrasi adalah
rata adalah 46,59 dengan standar deviasi 10,140. antara 42,94 sampai dengan 50,25.
Nilai maksimum keterampilan
Ketrampilan
melakukan SADARI 32 67,09 1,89 66,00 50 94 10, 63,23-70,96
sesudah demonstrasi 6 726
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa 69 dan nilai minimum adalah 25. Pada
sebelum dilakukan demonstrasi (pre-test), confidence interval 95% diyakini bahwa rata-rata
keterampilan siswi dalam melakukan SADARI keterampilan siswi dalam melakukan SADARI
sebagai upaya deteksi dini kanker payudara rata- sebelum dilakukan demonstrasi adalah antara
rata adalah 46,59 dengan standar deviasi 10,140. 42,94 sampai 50,25.
Nilai maksimum keterampilan responden yaitu
Nuriza Syafitri: Perbedaan Metode Demonstrasi Terhadap Pemeriksaan Sadari Pada Siswi Klas XI 19
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana”Volume 1 N0 1 Edisi April 2017 ISSN:2541-5387
Ketrampilan
melakukan 32 67,09 1,896 66,00 50 94 10,726 63,23-70,96
SADARI sesudah
demonstrasi
Berdasarkan tabel di atas, dapat responden yaitu 69 dan nilai minimum adalah 25.
dijelaskan bahwa sebelum dilakukan demonstrasi Pada confidence interval 95% diyakini bahwa
(pre-test), keterampilan siswi dalam melakukan rata-rata keterampilan siswi dalam melakukan
SADARI sebagai upaya deteksi dini kanker SADARI sebelum dilakukan demonstrasi adalah
payudara rata-rata adalah 46,59 dengan standar antara 42,94 sampai dengan 50,25.
deviasi 10,140. Nilai maksimum keterampilan
Ketrampilan
melakukan SADARI 32 67,09 1,8 66,00 50 94 10,726 63,23-70,96
sesudah demonstrasi 96
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan skor terendah yang didapatkan adalah 50. Pada
bahwa sesudah dilakukan demonstrasi (posttest) confidence interval 95% diyakni bahwa rata-rata
tentang SADARI, rata-rata skor keterampilan skor keterampilan remaja putri dalam melakukan
remaja putri dalam melakukan SADARI adalah SADARI setelah dilakukan demonstrasi adalah
67,09 dengan standar deviasi 10,726. Skor antara 63,23 sampai dengan 70,96
tertinggi yang didapatkan responden yaitu 94 dan
Perbedaan Metode Demonstrasi Terhadap Pemeriksaan SADARI Pada Siswi Kelas XI di SMA
Muhammadiyah 1 Metro
Variabel Mean SD DF T P. Value CI + 95%
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui nilai p-value 0,000 < 0,05 maka dapat
bahwa pada hasil analisis dengan menggunakan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
paired sample t-test diperoleh nilai rata-rata keterampilan siswi dalam melakukan SADARI
keterampilan siswi dalam melakukan SADARI sebelum dan sesudah demonstrasi, dengan
sebelum diberikan demonstrasi adalah sebesar demikian tidak ada alasan untuk menolak Ha
46,59 dengan standar deviasi 10,140 dan rata-rata artinya secara statistik terbukti terdapat pengaruh
keterampilan melakukan SADARI sesudah demonstrasi kesehatan terhadap keterampilan
dilakukan demonstrasi adalah sebesar 67,09 siswi dalam melakukan SADARI sebagai upaya
dengan standar deviasi 10,726, hassil uji t pencegahan kanker payudara, dimana skor hasil
didapatkan nilai t : -9,106 dengan derajat keterampilan melakukan SADARI sebelum
kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (df) : n- diberi demonstrasi lebih rendah secara bermakna
1 = 32-1 = 31. Pada hasil uji statistik didapatkan dibandingkan sesudah diberi demonstrasi.
Nuriza Syafitri: Perbedaan Metode Demonstrasi Terhadap Pemeriksaan Sadari Pada Siswi Klas XI 20
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana”Volume 1 N0 1 Edisi April 2017 ISSN:2541-5387
PEMBAHASAN
Nuriza Syafitri: Perbedaan Metode Demonstrasi Terhadap Pemeriksaan Sadari Pada Siswi Klas XI 21
Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana”Volume 1 N0 1 Edisi April 2017 ISSN:2541-5387
Kanker Payudara Dan Ketrampilan Praktik Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar.
SADARI. http://Jurnal.Unimus.ac.id Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Sarwono, Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kandungan.
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Cipta.
Savitri. 2013. Kupas Tuntas Kanker Payudara
Budiarto, Eko. 2002. Biostatistik untuk Leher Rahim dan Rahim. Jakarta : Pustaka
Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Baru Press.
Jakartaa : EGC.
Setiyati, Eni. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas
Handayani, Lestari. 2012. Menaklukan Kanker Pembunuh Wanita. Yogyakarta : C.V Andi
Serviks dan Kanker Payudara Dengan 3
Terapi Alami. Jakarta : PT Agromedia Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja
Pustaka. Dan Permasalahannya. Jakarta : CV.
Sagung Seto.
Hanik, Maysaroh 2013. Kupas Tuntas Kanker.
Jakarta : Trimedia pustaka. Sugeng, Jitowiyono. 2012. Asuhan Post
Perawatan Post Oprasi. Yogyakarta :
Infodatin Stop Kanker. http://jurnalkesehatan Muha Medika
Intan Kumalasari dan Iwan Andhyantoro. 2012. Wawan, Supriyanto. 2009. Ancaman Penyakit
Kesehatan Reprodiksi. Jakarta : Salemba Kanker Deteksi Dini dan Pengobatannya.
Medika Yogyakarta : Cahaya Ilmu
Juliansyah, Noor. 2011. Metodologi Penelitian. Wahidin, Mugi. 2015. Deteksi Dini Kanker Leher
Jakarta : Kencana Prenada Media Group Rahim dan Kanker Payudara di Indonesia
2007-2010. Jakarta : Buletin Jendela Data
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jendral PP &PL Direktorat Wahidin, Mugi. 2015. Situasi Penyakit Kanker.
Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta. Buletin Jedela Data.
2015. Buku Acuan Pencegahan Kanker
Payudara dan Kanker Leher Rahim. Wenny, Artanty Nisman. 2011. Lima Menit
Kenali Payudara Anda. Yogyakarta : C.V
Montessori. 2015. Tesis.Pengaruh Penyuluhan Andi Offset.
Pemeriksaan SADARI Terhadap
Keterampilan Melakukan SADARI pada Widyastuti, Alida. 2013. Terapi Herbal Ragam
siswi kelas X SMAN 1 Imogiri Bantul. Kanker Pada Wanita. Jogjakarta :
http://opac.say.ac.id/832/1/NASKAH%20 Flashbooks.
PUBLIKASI.pdf.
Nuriza Syafitri: Perbedaan Metode Demonstrasi Terhadap Pemeriksaan Sadari Pada Siswi Klas XI 22