Nurdiana Talani
Kualitas suatu produk atau pelayanan perlu mendapat perhatian besar dari manajer,
karena kualitas mempunyai hubungan langsung dengan kemampuan bersaing dan
tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Kualitas yang rendah akan menempatkan perusahaan pada posisi yang kurang
menguntungkan. Apabila konsumen merasa bahwa kualitas dari suatu produk tidak
memuaskan, maka kemungkinan besar ia tidak akan menggunakan produk perusahaan
tersebut lagi. Bahkan mungkin akan membeli produk pada perusahaan pesaing yang
menawarkan kualitas yang lebih baik tentunya.
Karena konsumen merupakan pihak yang memegang peranan penting dalam menilai
kualitas, maka manager pemasaran perlu mengidentifikasikan harapan dan mengukur
kepuasan konsumen. Pengertian kualitas dapat diartikan berbeda-beda tergantung pada
siapa yang menggunakan dan sudut pandang setiap orang.
2) Kualitas adalah tercapainya sebuah harapan dan kenyataan suatu komitmen yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Ada 5 dimensi utama kualitas pelayanan sesuai dengan relatifnya adalah sebagai
berikut :
5) Bukti Fisik (Tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan
material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan. (Service Quality &
Satisfaction, hal.198)
f. Ada 3 manfaat kualitas yang dikaitkan dengan produktivitas dan profitabilitas menurut
(Edvardsson,et al,1994) :
g. Prinsip – prinsip kualitas jasa dikutip dalam Scheuing & Christopher, 1993 adalah
sebagai berikut :
1) Kepemimpinan
Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen dari manajemen
puncak.
2) Pendidikan
Semua karyawan perusahaan, mulai dari manajer puncak sampai karyawan operasional,
wajib mendapatkan pendidikan mengenai kualitas.
3) Perencanaan Strategik
Proses perencanaan strategik harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas yang
digunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk mencapai visi dan misinya.
4) Review
Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi manajemen untuk
mengubah prilaku organisasional. Proses ini menggambarkan mekanisme yang
menjamin adanya perhatian terus-menerus terhadap upaya mewujudkan sasaran-
sasaran kualitas.
5) Komunikasi
h. Menurut Garvin dalam buku Tjiptono terdapat 5 macam perspektif kualitas yang
berkembang antara lain :
1) Transcendental Approach
Kualitas dipandang sebagai innate excellence yaitu, sesuatu yang bias dirasakan atau
diketahui melalui pengalaman yang didapatkan.
Kualitas merupakan karakteristik atau atribut obyektif yang dapat dikuantitatifkan dan
dapat diukur.
Kualitas tergantung pada orang yang menilainya, sehingga produk yang paling
memuaskan prefensi seseorang (maximum satisfaction) merupakan produk yang
berkualitas paling tinggi.