Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL INDIVIDU

MAGANG MAHASISWA

PERENCANAAN METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN


DI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN (BKPP)
PROVINSI DIY

Disusun oleh :
Pande Putu Dhika Yoni Kartika
H 0415047

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL INDIVIDU MAGANG MAHASISWA

JUDUL: PERENCANAAN METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN


PERTANIAN DI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN (BKPP) PROVINSI DIY
MAHASISWA: Pande Putu Dhika Yoni Kartika NIM H0415047 Prodi
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
PEMBIMBING INDIVIDU
1. Nama : Arip Wijianto S.P., M.Si.
2. NIP : 197712262005011002
3. Prodi : Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

INSTITUSI MITRA
1. Nama Institusi Mitra : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY
2. Alamat : Jl. Gondosuli No. 6, Semaki, Umbulharjo, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55166
3. Nomor telepon/ : (0274) 523882
4. Jangka waktu : 11 Januari – 14 Februari 2018

Surakarta, Desember 2017


Mengetahui Menyetujui :
Kepala Unit Magang FP UNS Dosen Pembimbing Individu

Dr. Ahmad Pramono S.Pt.,M.P. Arip Wijianto S.P., M.Si.


NIP. 198312062008121003 NIP. 197712262005011002
Mengesahkan
Wakil Dekan Bidang Akademik

Prof. Dr. Samanhudi, S.P.,M.Si.


NIP. 196806101995031003
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara agraris di kawasan Asia.
Banyaknya jumlah penduduk yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian
menunjukkan demikian besar peranan sektor pertanian dalam menopang
perekonomian dan memiliki implikasi penting dalam pembangunan ekonomi ke
depan. Salah satu yang memiliki peran penting dalam keberhasilan sektor
pertanian adalah kegiatan penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanian merupakan
suatu sistem pendidikan yang berada di luar sekolah yang dikhususkan untuk
keluarga tani yang tinggal di pedesaan, tujuannya adalah untuk menambah
wawasan di bidang pertanian dan memberikan solusi atas masalah-masalah yang
sering terjadi di lapangan.
Penyuluh pertanian, dalam prakteknya harus menetapkan metode dan
teknik penyuluhan yang akan digunakan terlebih dahulu. Faqih (2015)
menyatakan metode dan teknik penyuluan pertanian merupakan cara dan prosedur
yang dilakukan penyuluh pertanian dalam menyampaikan pesan kepada sasaran
agar terjadi perubahan perilaku sesuai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian adalah untuk mendorong
terjadinya efek atau perubahan perilaku yang sebanyak-banyaknya dari sasaran,
untuk meningkatkan komunikasi dan mengurangi gangguan komunikasi, untuk
meningkatkan daya anut sasaran serta untuk mendorong munculnya sifat
keterbukaan dan kemandirian petani. Sebelum menentukan metode dan teknik
penyuluhan sebaiknya penyuluh melakukan survey terhadap lapang dan
menganalisis keadaan lapang, agar metode dan teknik yang akan digunakan sesuai
denagan kebutuhan petani.
Kegiatan penyuluhan pertanian, selain dapat dilakukan oleh pihak swasta,
juga dapat dilakukan oleh lembaga pemerintah. Salah satu lembaga pemerintah
yang melakukan kegiatan penyuluhan pertanian adalah Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta (BKPP DIY). BKPP DIY
merupakan lembaga pemerintahan yang penting karena selain berfokus pada
pembangunan ketahanan pangan, BKPP DIY juga sebagai koordinator penyuluh
pada tingkat provinsi DIY. Perencanaan metode dan teknik penyuluhan pertanian
yang dilakukan BKPP DIY, memiliki peran yang besar dalam keberhasilan
kegiatan penyuluhan pertanian di Provinsi DIY. Perencanaan metode dan teknik
penyuluhan pertanian ini perlu dilakukan, agar kegiatan penyuluhan pertanian di
Provinsi DIY ini tepat sasaran sehingga dapat bermanfaat bagi petani.
Mahasiswa jurusan penyuluhan pertanian, dengan segala kecakapannya
diharapkan menjadi individu yang mempunyai kemampuan lebih di bidang
penyuluhan. Hal tersebut perlu didukung dengan melaksanakan kegiatan magang
mahasiswa. Kegiatan magang mahasiswa diharapkan mampu
mengimplementasikan teori yang telah diperoleh ke dalam dunia kerja. Oleh
karena itu, BKPP DIY merupakan tempat yang tepat untuk magang bagi
kelompok kami. Melalui kegiatan magang di BKPP DIY diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk bekerjasama dalam tim, baik antar
sesama peserta maupun staf institusi mitra dengan latar belakang ilmu yang
berbeda, serta melatih kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan mencari
alternatif solusi melalui pendekatan lintas disiplin ilmu guna meningkatkan
kemampuan intelektualnya. Kegiatan ini tidak terlepas dari bimbingan dosen
maupun petugas pembimbing magang.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan magang di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
DIY adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman antara teori dan aplikasi di lapangan mengenai
kegiatan perencanaan metode dan teknik penyuluhan pertanian di BKPP DIY.
2. Memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir tentang perencanaan metode
dan teknik penyuluhan pertanian di BKPP DIY
3. Mengamati, mempelajari dan memahami secara langsung tentang perencanaan
metode dan teknik penyuluhan pertanian di BKPP DIY.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan merupakan kegiatan atau proses membuat rencana yang kelak


dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuannya. Dalam
kegiatan-kegiatannya, perusahaan banyak berhadapan dengan berbagai
keterbatasan sumberdaya seperti tenaga kerja, dana, waktu, peralatan dan
kemampuan. Adanya perencanaan diharapkan kegiatan menjadi lebih efektif dan
efisien, terlebih dalam rangka melaksanakan roda perusahaan yang kompleks dan
penuh persaingan. Perencanaan dapat dilihat dari beberapa sudut. Sudut proses,
perencanaan merupakan pemilihan dan sekaligus pengembangan tindakan yang
paling menguntungkan dalam mempersiapkan langkah untuk mencapai tujuan
organisaai. Dilihat dari fungsi manajamen, perencanaan merupakan kegiatan
manajer dalam wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan. Dilihat sebagai
suatu keputusan, perencanaan dijabarkan dalam bentuk apa, siapa dan bagaimana
suatu tindakan akan dilakukan di waktu gang akan datang (Umar, 2003).
Perencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menetapkan
diawal berbagai hasil akhir (end result) yang ingin dicapai perusahaan di masa
yang akan datang. Kegiatan perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai
diasumsikan terdapat jeda waktu (time lag), dimana semakin panjang rencana
yang dibuat maka jeda waktu antara perencanaan dengan hasil akhir yang ingin
dicapai semakin besar dan derajat kepastian pencapaian hasil tersebut juga
semakin meningkat. Sebaliknya, semakin pendek jeda waktu antara perencanaan
yang dibuat dengan target hasil yang ingin dicapai maka derajat kepastian
pencapaian hasil akan menurun (Solihin, 2009). Perencanaan adalah suatu proses
yang tidak berakhir bila rencana telah ditetapkan, rencana harus
diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan,
rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Salah satu aspek
penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses
pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk mememecahkan
suatu masalah tertentu (Handoko, 2009).
Metode berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Methodos” yang berarti cara
atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tujuan (Hamalik, 2007). Metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sanjaya, 2010).
Metode penyuluhan pertanian adalah cara penyampaian materi penyuluhan
melalui media komunikasi, oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya agar
mereka bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru. Metode
penyuluhan dapat digolongkan berdasarkan 1) Teknik Komunikasi (metode
penyuluhan langsung dan tidak langsung). 2) Jumlah Sasaran (masal, kelompok
dan individual). 3) Indera Penerima Sasaran (penglihatan, pendengaran dan
kombinasi indera penerima) (Suriatna, 2007). Metode penyuluhan merupakan
suatu cara pengajaran yang bersifat khusus (berorientasi pada kepentingan petani)
guna membangkitkan motivasi dan kemauan petani untuk meningkatkan kondisi
sosialnya serta meningkatkan kepercayaan diri untuk mampu melakukan langkah-
langkah perbaikan dalam berusaha tani guna meningkatkan kesejahteraan yang
diharapkan (Suhardiyono, 2008).
Metode penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu
metode-metode yang langsung (direct Communication/face to face
Communication) dan metode-metode yang tidak langsung (indirect
Communication). Penggolongan berdasarkan hubungan jumlah dan penggolongan
dari pada sasaran adalah metoda berdasarkan perorangan, misal kunjungan ke
rumah petani, surat menyurat secara perorangan, demonstrasi pilot, belajar
perorangan, serta belajar praktek. Berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai,
metode penyuluhan pertanian digolongkan menjadi 3, yaitu pendekatan
perorangan, contohnya kunjungan rumah, kunjungan usaha tani, surat-menyurat,
dan hubungan telepon. Pendekatan kelompok, contohnya diskusi kelompok,
demonstrasi (cara atau hasil), karyawisata, temu lapang, temu usaha, dan kursus
tani. Pendekatan massal, contohnya pameran, pemutaran film, siaran
pedesaan/TV, pemasangan poster, pemasangan spanduk, dan penyebaran bahan
bacaan (folder, leaflet, lipatan, brosur) (Deptan, 2008).
Pemilihan metode yang tepat akan menentukan keberhasilan proses
penyuluhan. Untuk memilih metode yang tepat, seorang penyuluh harus dapat
memahami kriteria metode serta mengerti tentang prinsip rinsip penggunaan
metode mengenai jenis jenis metode beserta karakteristiknya. Pemilihan metode
harus mengacu pada hal tertentu yaitu menunjang penyampaian tujuan yang telah
dipersiapkan, sesuai dengan materi yang disajikan, sesuai dengan karakteristik
sasaran/ usia/ jenis kelamin/ tingkat pendidikan, sesuai dengan waktu yang
tersedia, bergantung pada sarana dan prasarana, bergantung pada banyak sasaran,
bergantung pada kemampuan penyuluh, bergantung pada besar kecilnya ruangan.
Prinsip penggunaan metode antara lain, tidak ada satupun metode yang dapat
digunakan untuk mencapai semua tujuan dan sebaiknya digunakan leih dari satu
metode dalam penyuluhan (Anwas, 2011).
Teknik penyuluhan dapat didefinisikan sebagai keputusan-keputusan yang
dibuat oleh sumber atau penyuluh, dalam memilih serta menata simbol dan isi
pesan menentukan pilihan cara dan frekuensi penyampaian pesan serta
menentukan bentuk penyajian pesan. Teknik penyuluhan pada intinya adalah
penguasaan terhadap teknik-teknik komunikasi di dalam menyampaikan dan
menyajikan pernyataan-pernyataan penyuluhan. Pada dasarnya setiap komunikasi
ingin mencapai sasaran khalayak secara efektif. Artinya pesan yang
disebarluaskan tersebut dapat dipahami dan dimengerti oleh khalayak sasaran
yang pada gilirannya akan dapat menimbulkan reaksi dan atau ada respon
mengikuti seperti apa yang dianjurkan dari pihak komunikator
(Pradiana dan Haryanto, 2011).
III. TATALAKSANA KEGIATAN

A. Waktu dan Lokasi


1. Waktu Pelaksanaan: 11 Januari 2018 – 14 Februari 2018
2. Nama Institusi Mitra : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY
3. Alamat : Jl. Gondosuli No. 6, Semaki, Umbulharjo, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55166
B. Metode Kegiatan
Kegiatan magang yang akan dilaksanakan di Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan DIY meliputi kegiatan pelaksanaan program yang telah disusun oleh
pihak Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY. Kegiatan magang yang
dilakukan meliputi:
1. Praktik Lapangan
Kegiatan praktik di lapangan yang dilakukan antara lain
mengidentifikasi serta merumuskan permasalahan yang dihadapi, memilih dan
menimbang permasalahan yang ada, serta mengelola dan mendiskusikan solusi
dalam pemecahan permasalahan tersebut. Selain itu kegiatan praktik lapangan
juga melakukan hal-hal lain yang relevan dan sesuai dengan tujuan
pelaksanaan kegiatan magang.
2. Wawancara
Data dapat diperoleh melalui wawancara secara langsung terhadap
beberapa pihak terkait baik dari masyarakat (petani) langsung maupun
pembimbing di lapang. Wawancara meliputi permasalahan yang dihadapi,
kondisi institusi mitra, dan strategi yang dijalankan dan hal-hal lain yang
mendukung kegiatan magang mahasiswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan pengambilan gambar terhadap kegiatan
yang dilakukan di institusi tempat magang. Selain itu, dapat dilakukan dengan
pencatatan data-data yang relevan, meliputi data iklim, topografi, keadaan
tanah luas areal, sejarah singkat institusi, dan struktur organisasi.

4. Studi Pustaka
Studi pustaka dengan penelusuran referensi sebagai bahan pelengkap,
pendukung dan pembanding serta konsep dalam mencari solusi permasalahan
yang terdapat dilapangan. Studi pustaka contohnya mencari data dari internet,
buku, atau media lainnya.
C. Aspek Yang Dikaji
1. Aspek umum
Mengkaji tentang keadaan umum atau gambaran umum dari Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY meliputi profil dari BKPP,
lokasi, dan struktur organisasi BKPP.
2. Aspek khusus
Mengkaji secara khusus kegiatan atau program kerja yang dilaksanakan
di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY antara lain:
No. Bidang Kajian Nama NIM
1. Metode dan Teknik
Penyuluhan oleh Badan Pande Putu Dhika Yoni
H0415047
Ketahanan Pangan dan Kartika
Penyuluhan (BKPP)

D. Jadwal Kegiatan Magang


Kegiatan magang mahasiswa yang akan dilaksanakan dialokasikan pada
kegiatan-kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan mekanisme kerja di Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan terhadap pihak yang terkait dengan aktivitas
BKPP tersebut, adapun yang dirancang dalam kegiatan magang mahasiswa
sebagai berikut :
Tabel 1. Rencana Kegiatan Magang Mahasiswa
No Kegiatan Minggu ke
Januari Februari
II III IV I II III
1 Pengenalan lokasi
2 Pengenalan data penyuluh
dan kelompok tani
3 Pembuat program
penyuluhan
4 Kegiatan di lapangan
5 Koordinasi penyuluh
6 Evaluasi data dan hasil
kegiatan di lapngan
7 Penyusunan hasil akhir
kegiatan magang
Perencanaan aktivitas kegiatan magang di Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan (BKPP) DIY ini disusun sebagai acuan dan pegangan dasar berbagai
pihak yang berkepentingan, demi kelancaran seluruh pelaksanaan kegiatan yang
telah direncanakan. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat khususnya
bagi mahasiswa dan memberi manfaat di Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan (BKPP) DIY.
DAFTAR PUSTAKA

Anwas, O. 2011. Lingkungan sebagai media pembelajaran dan pengaruhnya


terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 17(3).
Departemen Pertanian Indonesia. 2008. Strategi, metode dan teknik penyuluhan.
http:/pfi3pdata.litbang.deptan.go.id. Diakses pada 24 Desember 2017.
Faqih, A. 2015. Efektivitas metode dan teknik penyuluhan pertanian dalam
penerapan teknologi budidaya pada sawah (Oryza sativa) sistem tanam
jajar legowo 4:1. Jurnal Agrijati 28(1):45-67. Bogor.
Hamalik. 2007
Handoko, T. 2009. Manajemen. Yogyakarta : Penerbit BPEE.
Sanjaya. 2010
Suhardiyono. 2008
Solihin, I. 2009. Pengantar manajemen. Jakarta : Erlangga.
Suriatna, 2007. Metode penyuluan pertanian. Jakarta: Mediatama Sarana Prakarsa.
Umar, H. 2003. Business an introduction. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Pradiana, Haryanto. 2011.
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Pande Putu Dhika Yoni


Kartika
NIM : H0415047
Tempat/Tanggal Lahir : Gianyar, 14 Mei 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katholik
Kewarganegaraan : Indonesia
Golongan Darah :A
Status : Belum kawin
Alamat Asal : Perumahan Anggrek-Chrisan II. No. 39
RT/RW 04/09 Blulukan, Colomadu,
Karanganyar.
Program Studi/Fakultas/Universtas : Penyuluhan dan Komunikasi
Pertanian/Pertanian/Sebelas Maret
Surakarta
Alamat Universitas : Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan, Jebres
Surakarta
No HP : 083865892959
Email : dhikakartika@gmail.com
Prestasi :-
Pengalaman Organisasi :
1. 2012-2013 ROHKAT (Rohani Katolik)
SMA Negeri 2 Surakarta, sebagai
Bendahara.
2. 2016-2017 HM PELITA UNS 2016,
sebagai Staff Riset dan Teknologi.
3. 2017-2018 HM PELITA UNS 2017,
sebagai Kepala Bidang Bendahara
Umum.

Surakarta, 27 Desember 2017

(Pande Putu Dhika Y. K.)


NIM. H0415047
Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax. (0271) 637457. psw. 110

E-mail: kmm_fp@uns.ac.id

Anda mungkin juga menyukai