Anda di halaman 1dari 11

1.

1 SISTEM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA

1.1.1 Pengertian Sistem Ekonomi

Istilah sistem berasal dari kata “systema” (bahasa yunani), yang diartikan sebagai
keseluruhan yang terdiri dari berbagai macam bagian. Pada dasarnya sebuah sistem adalah
suatu organisasi besar yang menjalin berbagai aspek serta perangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan tertentu. (Dumairy,1996). Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh
suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan
sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam
sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi
di dunia berada di antara dua sistem ekonomi tersebut.
Sistem perkonomian oleh suatu negara atau pemerintah digunakan untuk memecahkan
berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan ekonomi yang dialaminya, tentunya agar
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan ekonomi itu dapat teratasi dan
terselesaikan, justru jangan sampai dengan ada dan munculnya suatu sistem ekonomi malah
menambah atau bahkan memperparah masalah ekonomi suatu negara yang semakin
membebani.

Berikut adalah pengertian sistem ekonomi menurut beberapa ahli diantaranya :

 Menurut Dumairy (1996 : 30) : Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin
hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
kehidupan. Selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri
sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya
berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu sistem
kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan
masyarakat di suatu Negara.

 Tom Gunadi (1985 : 26). Sistem perekonomian adalah sistem social atau kemasyarakatan dilihat
dalam rangka usaha keseluruhan sosial itu untuk mencapai kemakmuran.

1
 Suroso (1997 : 7-8). Dilihat dari tujuannya, sistem ekonomi merupakan usaha untuk mengatur
pertukaran barang dan jasa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena
meningkatkan kesejahteraan rakyat itu merupakan salah satu tujuan dari politik nasional, maka
dengan demikian sistem perekonomian pada dasarnya merupakan bagian dari sistem politik
nasional)

 Gregory Grossman dan M. Manu mengatakan bahwa : “Sistem ekonomi adalah sekumpulan
komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi,
serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi
melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.”

Berdasarkan berbagai macam pengertian sistem ekonomi menurut para ahli maka dapat
disimpulkan bahwa sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur kondisi perekonomian
suatu Negara sesuai dengan kondisi kenegaraan dari Negara itu sendiri. Setiap Negara memiliki
sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena setiap Negara memiliki
ideologi, kondisi masyarakat, kondisi perekonomian, serta kondisi SDA yang berbeda-beda.
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Perbedaan yang mendasar antara sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lainnya
adalah bagaimana sistem ekonomi itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem,
seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Namun dalam sistem lainnya, semua
faktor produksi tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada
diantara dua sistem tersebut.

1.1.2 Macam-macam Sistem Ekonomi

Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh Negara.
Sistem ekonomi tesebut antara lain sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis, dan sistem
ekonomi campuran.

1. Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan


secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. DImana

2
seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya
kepada mekanisme pasar serta memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi
untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber
daya ekonomi atau faktor produksi.

Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan
keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut
campur dalam ekonomi. Menurut Winardi (1990) Sistem ekonomi kapitalis ini, merupakan suatu
sistem ekonomi di mana hak milik pribadi atas alat-alat produksi, kegiatan distribusi, serta
pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi maupun situasi yang sangat kompetitif,
menjadi ciri utama dalam sistem ini.

Dalam perkembangannya sistem ekonomi kapitalis telah terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Sistem kapitalisme murni. Dalam sistem ini, perekonomian tidak dikontrol oleh
pemerintah. Para anggota masyarakat bebas memilih pekerjaan sesuai dengan
kemampuan dan ini ditentukan oleh tenaga kerja. Mereka akan bebas membelanjakan
pendapatannya atau menabungnya. Tidak adanya kontrol dari pemerintah, produksi
tergantung kepada pihak swasta. Sehingga dengan demikian terdapat 2 macam bentuk
perekonomian.
Pertama, para anggota masyarakat akan menerima pendapatan dengan menjual jasa-
jasa dari yang dimiliki. Kedua, perusahaan mengkombinasikan jasa-jasa dari faktor
produksi yang mereka beli dari pemilik. Dalam sistem ekonomi seperti ini kita akan
mendapat gambaran, bahwa tingkat kebebasan dari anggota masyarakat sangat tinggi.
Kebebasan mengkonsumsi dan memilih pekerjaan.

b. Sistem kapitalisme modern atau neo kapitalisme. Dalam sistem ini benda-benda
konsumsi diproduksi berdasarkan keinginan pasar/para konsumen. Mereka berpendapat
persaingan selamanya harus dipertahankan melalui mekanisme pasar. Dalam sistem
seperti ini, kedaulatan dan kebebasan para anggota masyarakat dipertahankan
sedemikian rupa. Sehingga kedaulatan sering diartikan dan identik dengam keinginan dari
para anggota mesyarakat secara perorangan.

Ciri-ciri ekonomi kapitalis dapat dikemukakan sebagai berikut dibawah ini:

3
1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi dimana pemilikan alat-alat produksi ditangan
individu dan individu bebas memilih pekerjaan/usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
2. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar dimana pasar berfungsi memberikan
“signal” kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
3. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin.
4. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba.
5. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar
kepentingan sendiri.

2. Sistem Ekonomi Sosialis

Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem ekonomi kapitalis, telah


menyebabkan munculnya paham baru yang menentang paham tersebut. Paham baru ini
dikenal dengan sistem ekonomi sosialis atau sistem ekonomi terpimpin.Sistem ekonomi
sosialis merupakan suatu sistem ekonomi di mana sebagian besar barang-barang
modal/faktorfaktor produksi, dikuasai oleh negara yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sebagai keseluruhan. Berbeda dengan kapitalisme yang menitik
beratkan pada pandangan hidup individualisme, sosialisme menitik beratkan pada
pandangan kolektivisme. Kolektivisme adalah pandangan yang mengajarkan bahwa di
samping setiap orang sebagai warga masyarakat, masyarakat sebagai keseluruhan
merupakan satuan tersendiri yang mempunyai kepentingan yang hendaknya dipenuhi
terlebih dahulu daripada kepentingan perseorangan.

 Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis tersebut antara lain :

1. Semua alat-alat produksi (tanah, mesin-mesin, pabrik) produksi dimiliki dan dikuasai
oleh pemerintah/negara. Tidak ada hak milik pribadi atas alat-alat produksi.

2. Seluruh kegiatan produksi dilakukan oleh negara. Tidak ada usaha swasta, semua
perusahaan adalah perusahaan negara.

3. Jumlah dan jenis barang yang harus diproduksi ditentukan oleh Badan Perencana
Ekonomi Pusat yang dibentuk pemerintah.

4. Harga dan distribusi barang ditentukan dan dikendalikan oleh pemerintah.

4
5. Semua warga masyarakat adalah tenaga kerja/karyawan yang wajib ikut berproduksi
sesuai dengan kemampuannya, yang kemudian diberi upah/gaji oleh negara sesuai
dengan kebutuhannya.

Sistem ekonomi ini dipraktekkan di negara-negara komunis, di mana pemerintah


sepenuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan. Perencanaan
dilakukan meliputi hampir semua aspek kehidupan ekonomi. Karena itu, sistem ini sering
juga disebut ekonomi komando (command economy) atau sistem ekonomi yang diatur
oleh pemerintah dari pusat. Sekalipun sistem ekonomi ini dapat lebih menjamin adanya
pemerataan pembagian pendapatan, namun sistem ekonomi ini telah mengorbankan
kemerdekaan manusia secara pribadi. Hak milik pribadi atas alat-alat produksi tidak ada,
sehingga menyebabkan kurangnya dorongan untuk bekerja secara produktif.

3. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan pihak
swasta (individu) berkejasama dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Dinamakan Sistem
ekonomi campuran karena merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar (liberal)
dengan sistem ekonomi komando (terpusat). Dalam sistem ini pihak swasta memiliki
kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi tetapi melalui intervensi pemerintah
setiap kegiatan ekonomi diharapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
membawa kemakmuran. Sebenarnya tidak ada definisi pasti tentang sistem ekonomi
campuran ini, semuanya sangat tergantung kepada seberapa besar pemakaian sistem
ekonomi pasar (liberal) atau sistem ekonomi komando dalam penerapannya.

Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah dapat mengatur, mengawasi,


menstabilkan dan memajukan ekonomi nasional secara keseluruhan, dengan mendorong
atau menumbuhkan inisiatif swasta. Namun, yang masih menjadi persoalan adalah :
bagaimana sebaiknya cara yang ditempuh pemerintah dan apakah campur tangan
pemerintah tersebut harus bersifat langsung atau tidak langsung, apakah cukup dengan
peraturan saja? Secara garis besar, keterlibatan pemerintah dalam kehidupan ekonomi,
dapat dibedakan dalam tiga bentuk:

1. Membuat peraturan-peraturan, dengan tujuan pokok agar kegiatan-kegiatan ekonomi


yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi berjalan secara wajar dan tidak merugikan
masyarakat. Misalnya, peraturan mengenai upah minimum ditetapkan agar para pekerja

5
diberikan upah yang wajar dan layak sehingga dapat mencukupi berbagai kebutuhan yang
pokok.

2. Menjalankan berbagai kebijaksanaan ekonomi, antara lain kebijaksanaan fiskal dan


moneter.

3. Secara langsung menjalankan berbagai kegiatan ekonomi, sehingga dapat


memaksimumkan keuntungan sosial (keuntungan yang diperoleh masyarakat secara
keseluruhan). Kegiatan ekonomi yang dilakukan pihak swasta pada umumnya dapat
menghasilkan keuntungan yang besar sekali bagi individu yang bersangkutan
(keuntungan perseorangan). Akan tetapi, masyarakat belum tentu mendapat keuntungan,
bahkan mengalami kerugian, akibat tindakan individu yang bersangkutan, misalnya
dengan menetapkan harga yang tidak wajar. Karena itulah pemerintah ikut campur secara
langsung, dengan mendirikan perusahaan-perusahaan negara untuk bidang-bidang yang
vital dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Ikut campur pemerintah tersebut,
diharapkan dapat memaksimumkan keuntungan sosial.

1.2 PRINSIP-PRINSIP SISTEM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA

1. Prinsip-Prinsip Sistem Ekonomi Kapitalis :

a. Kebebasan memiliki harta secara perseorangan


Setiap negara mengetahui hak kebebasan individu untuk memiliki harta
perseorangan, Setiap individu dapat memiliki, membeli dan menjual hartanya menurut
apa yang dikehendaki.

b. Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas


Setiap individu berhak mendirikan, mengorganisasi dan mengelola perusahaan
yang di inginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang perniagaan dan
memperoleh sebanyak-banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh ikut campur tangan
dalam semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, Selagi
aktivitas yang dilakukan itu sah dan menurut peraturan undang-undang.

c. Ketimpangan ekonomi

6
Dalam sistem ekonomi kapitalis, modal merupakan sumber produksi dan sumber
kebebasan. Individu-individu memiliki modal lebih besar akan menikmati hak kebebasan
yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Ketidaksamaan kesempatan
mewujudkan jurang perbedaan diantara golongan orang kaya bertambah kaya dan yang
miskin bertambah miskin.

2. Prinsip – Prinsip Sistem Ekonomi Sosialis

a. Pemilikan Harta oleh Negara

Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan.

b. Kesamaan Ekonomi

Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis)
bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oelh prinsip kesamaan.
Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.

3. Prinsip – Prinsip Sistem Ekonomi Campuran

a. Pemerintah dan pihak swasta berperan aktif dan sama dalam kegiatan ekonomi.
b. Pihak swasta diberikan kebebasan dalam batasan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Perencanaan, peraturan dan penetapan kebijakan di bidang ekonomi di susun oleh
pemerintah.
c. Persaingan yang terjadi di pasar adalah persaingan bersih yang di kontrol langsung oleh
pemerintah.
d. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
e. Sumber daya vital yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh pemerintah.

1.3 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PENGARUHNYA TERHADAP IMPLEMENTASI


PRINSIP-PRINSIP SISTEM PERKEONOMIAN SUATU NEGARA

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini. Pada
jaman modern seperti sekarang ini, banyak manusia yang membutuhkan suatu alat bantu praktis,

7
untuk mempermudah manusia melakukan berbagai kegiatannya. Teknologi mempunyai peranan
yang sangat penting untuk menunjang kemudahan itu dan memenuhi berbagai kebutuhan serta
menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
perekonomian suatu negara, jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi. Karena banyak berbagai aplikasi telah tercipta untuk
memfasilitasinya. Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi di
negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi maka semakin tinggi pula pertumbuhan
ekonomi negara tersebut.

Di sebuah Negara berkembang, contohnya Indonesia. Peran teknologi menjadi sektor


unggulan karena Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang menyulitkan terjadinya
persebaran informasi dengan cepat, sehingga membutuhkan peran teknologi didalamnya untuk
menghilangkan penghalang geografis. Karena seperti yang diketahui, informasi merupakan salah
satu asset yang mempunyai peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, nyaris tak ada
lagi batasan ruang dan waktu. Dengan demikian, peranan teknologi diperlukan dalam mendukung
dan menjalankan sistem perekonomian suatu Negara agar tidak kalah saing dengan Negara yang
lain.

 Apakah Teknologi Akan Menggeser Implementasi Prinsip – Prinsip Sistem Perekonomian

1. Sistem Ekonomi Kapitalis


Dalam sistem ekomomi ini, Teknologi memiliki sebuah efek nyata dalam
kebebasan individu, yang dalam beberapa hal meningkatkan sekaligus
membatasi kebebasan tersebut. Namun demikian, karena kapitalisme merupakan
sistem sosial yang didasarkan pada ketidaksetaraan kekuasaan, maka merupakan
sebuah kebenaran mutlak bahwa teknologi akan merefleksikan ketidaksetaraan
tersebut, karena teknologi tidak terbentuk dalam sebuah kevakuman sosial.

Teknologi tak akan berkembang dan meluas kecuali jika terdapat pihak-pihak
yang mendapatkan keuntungan darinya dan memiliki cukup alat untuk
menyebarkannya. Dalam masyarakat kapitalis, teknologi yang terus dikembangkan
adalah teknologi yang berguna bagi kaum kaya dan berkuasa. Hal ini dapat dilihat dari
industri kapitalis, di mana teknologi dimplementasikan khusus bagi pekerja yang tak
terlatih, sehingga menyingkirkan pekerja yang trampil dan memiliki keahlian berharga

8
untuk digantikan dengan “massa pekerja” yang dapat dengan mudahnya dilatih (dan
dipecat!). Dengan mencoba menjadikan individu pekerja mana pun sebagai pihak
yang tak diperlukan, kaum kapitalis berharap dapat menghilangkan pekerja sebagai
alat dalam mengontrol hubungan antara kerja mereka dalam bekerja dan upah yang
mereka terima.

Jadi tidak mengejutkan, teknologi dalam masyarakat hierarkis akan cenderung


memperkuat kembali hierarki nya. Para kaum kapitalis akan memilih teknologi yang
melindungi dan memperluas kekuasaan mereka (dan keuntungan), bukan
melemahkannya.

Dengan demikian, dalam sistem ekonomi kapitalis ini, dengan adanya


pengaruh teknologi akan memperkuat prinsip-prinsip sistem ekonomi kapitalis yang
sudah dipaparkan sebelumnya, dimana salah satu prinsip nya adalah kebebasan
ekonomi dan persaingan, sehingga golongan yang kaya akan bertambah kaya dan
golongan miskin akan bertambah miskin.

2. Sistem Ekonomi Sosialis

Perkembangan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Teknologi


sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia sehari – hari
karena teknologi adalah salah satu penunjang perkembangan manusia di belahan
masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, dan masih
banyak lainnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah
dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana, hingga yang modern.

Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi
kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi
hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu
manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat.

Pada satu sisi perkembangan teknologi yang begitu mengagumkan itu


memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban
manusia.. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut fisik yang cukup besar,
kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, demikian

9
ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu
menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai ilmu dan aktivitas
manusia. Kemajuan teknologi sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi umat manusia.

Akan tetapi, pada sistem ekonomi sosialis ini, hak untuk memiliki harta atau
memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan dan dikuasi sepenuhnya oleh Negara.
Dalam hal ini, pengaruh adanya teknologi akan menggeser implementasi prinsip-
prinsip sistem ekonomi sosialis karena masyarakat pada sistem ekonomi sosialis ini
semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau
pihak swasta tidak diakui.

3. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha
mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan
sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah bekerjasama
dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian.
Dalam sistem ekonomi ini, adanya peran teknologi akan mendorong prinsip-
prinsip sistem ekonomi ini yaitu salah satunya pemerintah bekerja sama dengan pihak
swasta dan sama dalam kegiatan ekonomi,

10
DAFTAR PUSTAKA

Agustiati, Sistem Ekonomi Kapitalisme, Jurnal Academica, Volume 1 Nomor. 2, Palu: Universitas
Tadulako, 2009

Dumatry. (1996). Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli.


http://ngobrolpikiran.blogspot.co.id/ 2016/01/sitem-ekonomi.html (diakses pada Minggu, 23
September 2018)

Julaiha, Putri. (2011). Sistem Perekonomian Indonesia. Tersedia:


http://putrijulaiha.wordpress.com/2011/04/08/sistem-perekonomian-indonesia/ (diakses pada
Minggu, 30 September 2018)

Winardi. (1990). Ilmu Ekonomi (AspekAspek Sejarahnya. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

ROWLAND B. F. PASARIBU . sistem perekonomian di Indonesia.


file:///C:/Users/ASUS/Downloads/sistem-perekonomian-indonesia%20(3).pdf

11

Anda mungkin juga menyukai