Pengertian Penerimaan tenaga keperawatan baru melalui sistem seleksi Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Annisa.
Tujuan Umun Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan
Tujuan Khusus 1. Mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan
kompetensi dan kualitas yang di butuhkan.
2. Tersedia SDM keperawatan untuk memenuhi kebutuhan tenaga di
pelayanan keperawatan.
Kebijakan 1. Memiliki latar belakang pendidikan keperawatan sebagai berikut:
a. Sarjana keperawatan + Ners
b. Sarjana keperawatn
c. Diploma 4 keperawatan/kebidanan
d. Diploma 3 keperawatan/kebidanan/anesthesia
2. Memiliki sertifikat pelatihan dan keperawatan sebagai berikut:
a. Pelatihan penanganan Gawat Darurat (PPGD)
b. Pelatihan Resusitasi Neonatus (PRN)
c. Sertifikat lain untuk penempatan di unit – unit khusus lainnya
Prosedur Kepala Bagian Tata Usaha:
1. Menginformasikan adanya tenaga–tenaga baru di RSKIA Annisa
termasuk formasi keperawatan.
2. Menetapkan nama–nama calon karyawan di RSKIA Annisa.
Seksi Keperawatan:
1. Mengajukan usul ketenagaan tiap Tahun kepada bidang tata usaha
sebagai bahan untuk penerimaan pegawai baru.
2. Mengajukan usul kebutuhan tenaga keperawatn sesuai dengan
formasi yang ada.
Panitai Penerima:
1. Menginformasikan kepada masyarakat rencana rekuritmen tenaga
baru di RSKIA Annisa.
2. Menerima surat lamaran calon pegawai baru.
3. Melakukan seleksi calon pegawai baru dengan ketentuan yang
ditetapkan.
Unit terkait Bagian Kepegawaian
Pengawas keperawatan
1. Menjadi perawat primer.
2. Pendidikan minimal Diploma 3 Keperawatan/Kebidanan
3. Dinilai memiliki motivasi, dedikasi dan prestasi kerja serta
kemampuan memimpin baik oleh atasan langsung dan seksi
keperawatn
4. Sehat fisik dan mental
Kepala Ruangan/poliklinik
1. Menjadi perawat pengawas keperawatan
2. Pendidikan minimal Diploma 3 Keperawatan/Kebidanan
Bidang keperawatan
1. Menentukan perawat/bidan yang akan melanjutkan pendidikan
sesuai dengan perencanaan pengembangan keperawatan.
2. Melakukan evaluasi untuk memastikan persiapan terkait
melanjutkan pendidikan maupun mengikuti pelatihan keperawatan.
3. Melakukan evaluasi kepada tenaga terkait setelah mengikuti
pendidikan/pelatihan keperawatan.
Pengertian Mutasi:
Pengalihan tempat tugas baik bagi tenaga keperawatan dari unit/jajaran
keperawatan ke luar jajaran keperawatan di lingkungan RSKIA Annisa.
Rotasi :
Pengalihan tempat tugas bagi tenaga keperawatan dari satu ruangan ke
ruangan, atau dari satu unit keperawatan keruang unit keperawatan
lainnya dalam lingkungan RSKIA Annisa.
Tujuan 1. Pengembangan kualitas tenaga keperawatan
2. Penempatan tenaga keperawatan sesuai dengan keahliannya
3. Pembinaan etika profesi keperawatan
4. Mencegah kejenuhan kerja di satu unit keperawatan
Kebijakan 1. Pedoman pengelolaan SDM RSKIA Annisa No…. Tahun 20….
2. Rotasi dilakukan dalam jangka waktu 2- 4 tahun
3. Rotasi didalam satu unit instalasi dilakukan oleh kepala ruangan dan
diinformasikan ke seksi keperawatan.
4. Rotasi antar instalasi dilakukan oleh kepala seksi keperawatan dan di
SK kan oleh Direktur RSKIA Annisa.
5. Mutasi diusulkan oleh kepala seksi keperawatan dan di SK kan oleh
Direktur RSKIA Annisa.
6. Mutasi dilakukan bila tenaga keperawatan yang terkait tidak
memungkinkan lagi untuk bekerja di unit keperawatan setelah
dilakukan evaluasi dan pembinaan.
7. Mutasi dan rotasi dilakukan berdasarkan usulan kepala seksi
keperawatan untuk pengembangan keperawatan.
8. Rotasi dilakukan dengan menggunakan surat pengantar yang
ditandatangani oleh Direktur RSKIA Annisa.
Prosedur Seksi keperawatan :
1. Menyusun program rotasi berdasarkan masukan kepala ruangan
setiap tahun.
2. Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap perawat/bidan yang
akan mutasi/rotasi.
3. Menginformasikan kepala ruangan terkait pengalihan tenaga
keperawatan
Kepala Ruangan :
Pengertian Hak libur keperawatan baik berupa cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit,
cuti hamil/melahirkan maupun pemberian izin karena alasan penting dan
ketentuan ketidak hadiran tanpa keterangan.
Tujuan Mengatur waktu libur tenaga keperawatan baik sakit maupun sebagai hak
libur sebagai staf RSKIA Annisa.
Kebijakan 1. Pedoman pengelolaan SDM RSKIA Annisa No…. Tahun 20…
2. Perawat/bidan terkait di wajibkan mengajukan surat permohonan
cuti kepada atasan langsung atau sesuai dengan ketentuan berlaku.
Cuti Tahunan:
1. Di ambil dalam tahun yang bersangkutan.
2. Perawat/bidan mendapat hak cuti tahunan 12 hari kerja.
Cuti Sakit:
1. Dengan surat keterangan dokter
2. Bila sakit berlangsung lama /opname, surat sakit di perpanjang setiap
2 minggu.
3. Sakit dengan surat pribadi atau informasi sakit lewat telpon
selanjutnya disampaikan dengan surat keterangan dokter.
Cuti Besar :
1. Cuti besar di ajukan setelah masa kerja 5 tahun berturut-turut sebagai
Staf karyawan RSKIAAnnisa.
2. Pengajuan cuti dibuat pada awal tahun.
3. Pemberian cuti diatas seizin pimpinan yang disesuaikan dengan
situasi ketenagaan yang ada.
4. Bila pada tahun bersangkutan cuti di ambil, maka perawat/bidan
yang bersangkutan tidak mendapat cuti tahunan.
5. Tunjangan jabatan dan tunjangan fungsional dibayarkan selama
menjalankan cuti besar atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Pengertian Suatu kebijakan menandatangani daftar hadir bagi setiap karyawan, baik
pada saat datang ataupun saat mau pulang.
Tujuan 1. Menegakkan disiplin staf keperawatan
2. Menetapkan jam kerja staf keperawatan
3. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Kebijakan Edaran Direktur tentang disiplin pegawai di RSKIA ANNISA.
Prosedur 1. Untuk dinas pagi, absensi datang jam 08.00 dan absensi pulang jam
14.00 wita
2. Untuk dinas siang,absensi datang jam 14.00 dan absensi pulang jam
21.00 wita
3. Untuk dinas malam , absensi datang jam 21.00 dan absensi pulang
jam 08.00 wita.
4. Absensi di cek oleh kepala ruangan dan Tim supervisor.
5. Bila 3 kali absensi tidak ada mendapat teguran dari kepala ruangan
secara lisan.
6. Bila lebih 3 kali diberikan teguran tertulis dan diteruskan ke seksi
keperawatan untuk ditindak lanjuti.
Unit Terkait Seluruh staf keperawatan
1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
0
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYUSUNAN JADWAL DINAS
Pengertian Tata cara penyusunan jadwal dinas tenaga keperawatan selama 24 jam.
Tujuan 1. Agar terlaksananya pelayanankeperawatan selama 24 jam secara
efektif dan efisien.
2. Perawat mengetahui hak dan kewajibannya.
3. Dapat diketahui distribusi tenaga keperawatan di masing – masing
unit keperawatan
4. Memudahkan meminta pertanggungjawaban kesalahan prosedur
pelayanan sesuai dengan pedoman mengatasi kesenjangan tenaga
keperawatan.
Kebijakan 1. Jadwal dinas disusun oleh kepala ruangan setiap bulan pada minggu
ke tiga (3).
2. Peraturan dinas di buat rangkap lima (5), satu (1) untuk untuk seksi
kepaerawatan dan empat untuk bagian keuangan.
3. Pemberian libur perbulan: setelah dinas malam diberikan lepas dinas
dan di tambah libur bila tenaga perawat mencukupi.
4. Ketentuan rotasi dinas :
a. Pagi, pukul : 08.00 s.d 14.00 wita
b. Siang, pukul : 14.00 s.d 21.00 wita
c. Malam, pukul : 21.00 s.d 08.00 wita
Persiapan Formulir jadwal dinas
Prosedur 1. Kepala ruangan membuat jadwal dinas bulan berikutnya maksimal
pada tanggal 25 bulan yang bersangkutan, dengan memperhatikan
hak libur tenaga keperawatan sesuai kebutuhan tenaga keperawatan.
2. Setelah jadwal dinas selesai di buat disetorkan ke seksi keperawatan
dan bagian keuangan.
3. Seksi keperawatan menerima jadwal dinas dari masing-masing
ruangan selanjutnya mengevaluasi distribusi tenaga secara
keseluruhan.
4. Administrasi ruangan memperbanyak jadwal dinas yang telah di
tandatangani kepala ruangan dan menyetorkannya.
5. Bila dalam satu bulan yang bersangkutan terdapat banyak libur,
maka libur didistribusikan kepada tenaga keperawatan secara merata
sesuai kebijakan RSKIA Annisa oleh kepala ruangan/unit.
Unit Terkait Seksi keperawatan
Kepala Ruangan
1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
1
Bagian Keuangan
1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
2
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
METODE PENUGASAN PRIMER
1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERAWAT PENGGANTI
1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
4
c. Bila kepala ruangan berhalangan hadir maka dilimpahkan kepada
wakil kepala ruangan.
d. Bila ketua tim/pertawat primer berhalangan hadir, tugasnya
dilimpahkan kepada tenaga keperawatan lain dengan kualifikasi
yang sama dengan tim/perawat primer.
e. Bila perawat pelaksanan berhalangan hadir, maka tugas
dilimpahkan kepada tenaga keperawatan dengan kualifikasi yang
sama
Unit Terkait Kasi keperawatan
Kepala Ruangan
Perawat
1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
5
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN DAN PENYIMPANGAN
1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
6
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN DAN PENYIMPANGAN
3. Mengelola penyimpangan
a. Penyimpangan umum :
1) Buatan standar; amprah alat.
2) Modifikasi peralatan yang tidak mengurangi makna dan
estetika.
3) Sosialisasi SPO (Standar Prosedur Operasional).
b. Penyimpangan khusus :
1) Ringan :
a) Beri teguran lisan maksimal 3 kali
b) Lakukan pembinaan khusus yang terkait dengan
kesalahan yang di buat.
c) Mengadakan kesepakatan waktu, evaluasi selama 1
minggu.
d) Mengadakan evaluasi
e) Bila evalusi tidak menunjukan perubahan terhadap
masukan dalam penyimpangan tingkat sedang.
2) Sedang :
a) Beri teguran tertulis pada anexdutal note.
b) Beri pembinaan khusus terhadap kesalahan maksimal dua
kali.
c) Melaporkan secara tertulis ke kepala seksi keperawatan.
d) Menyepakati waktu evaluasi selama satu bulan.
e) Melakukan evaluasi.
f) Bila dalam evaluasi tidak ada perubahan dikategorikan
berat.
3) Berat :
a) Teguran tertulis dari kepala keperawatan diketahui kepala
bidang pelayanan ditembuskan ke direktur RSKIA
ANNISA.
b) Melakukan pembinaan dengan menghadapkan yang
bersangkutan langsung dengan staf direksi.
c) Memberi sangsi
d) Penundaan kenaikan berkala selama 1 tahun.
e) Jasa pelayanan tidak diberikan selama 1 tahun.
1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
7
f) Melakukan evaluasi bila selama dua Tahun tidak ada
perbaikan beri sanksi berupa alih profesi dan penyetopan
tunjangan profesi dan fungsional.
Unit Terkait Staf Keperawatan
1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
8