Anda di halaman 1dari 18

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

REKUITMEN DAN SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN


BARU
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN No.Dokumen No.Revisi No.Halaman
ANAK ANNISA
BANJARMASIN ...................... - 1
Tanggal terbit : Direktur RSKIAAnnisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

Pengertian Penerimaan tenaga keperawatan baru melalui sistem seleksi Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Annisa.
Tujuan Umun Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan
Tujuan Khusus 1. Mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan
kompetensi dan kualitas yang di butuhkan.
2. Tersedia SDM keperawatan untuk memenuhi kebutuhan tenaga di
pelayanan keperawatan.
Kebijakan 1. Memiliki latar belakang pendidikan keperawatan sebagai berikut:
a. Sarjana keperawatan + Ners
b. Sarjana keperawatn
c. Diploma 4 keperawatan/kebidanan
d. Diploma 3 keperawatan/kebidanan/anesthesia
2. Memiliki sertifikat pelatihan dan keperawatan sebagai berikut:
a. Pelatihan penanganan Gawat Darurat (PPGD)
b. Pelatihan Resusitasi Neonatus (PRN)
c. Sertifikat lain untuk penempatan di unit – unit khusus lainnya
Prosedur Kepala Bagian Tata Usaha:
1. Menginformasikan adanya tenaga–tenaga baru di RSKIA Annisa
termasuk formasi keperawatan.
2. Menetapkan nama–nama calon karyawan di RSKIA Annisa.
Seksi Keperawatan:
1. Mengajukan usul ketenagaan tiap Tahun kepada bidang tata usaha
sebagai bahan untuk penerimaan pegawai baru.
2. Mengajukan usul kebutuhan tenaga keperawatn sesuai dengan
formasi yang ada.
Panitai Penerima:
1. Menginformasikan kepada masyarakat rencana rekuritmen tenaga
baru di RSKIA Annisa.
2. Menerima surat lamaran calon pegawai baru.
3. Melakukan seleksi calon pegawai baru dengan ketentuan yang
ditetapkan.
Unit terkait Bagian Kepegawaian

SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN 1


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PROMOSI JENJANG KARIER

RUMAH SAKIT No.Dokumen No.Revisi No.Halaman


KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA ...................... - 2
BANJARMASIN
Tanggal terbit : Direktur RSKIAAnnisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

Pengertian Pengembangan karier tenaga keperawatan dalam lingkup fungsional


keperawatan.
Tujuan 1. Meningkatkan kualitas tenaga keperawatan.
2. Pengembangan pelayanan keperawatan.
3. Pengembangan karier tenaga keperawatan.
Kebijakan 1. Pedoman pengelolaan SDM RSKIA Annisa No….. Tahun….
2. Pengembangan karier melalui tahap sebagai berikut:
- Pelaksanaan keperawatan
- Perawat primer
- Pengamat
- Kepala ruangan /rawat jalan
3. Penetapan pengawas, kepala ruangan dengan SK Direktur RSKIA
Annisa.
4. Penunjukan perawat primer, pengawas keperawatan oleh kepala
ruangan.
Persyaratan Khusus Ketentuan Pomosi:
Perawat Primer
1. Pendidikan minimal Diplom 3 Keperawatan Kebidanan
2. Dinilai memiliki motivasi, dedikasi dan prestasi kerja serta
kemampuan memimpin baik oleh atasan langsung dan seksi
keperawatan
3. Sehat fisik dan mental

Pengawas keperawatan
1. Menjadi perawat primer.
2. Pendidikan minimal Diploma 3 Keperawatan/Kebidanan
3. Dinilai memiliki motivasi, dedikasi dan prestasi kerja serta
kemampuan memimpin baik oleh atasan langsung dan seksi
keperawatn
4. Sehat fisik dan mental

Kepala Ruangan/poliklinik
1. Menjadi perawat pengawas keperawatan
2. Pendidikan minimal Diploma 3 Keperawatan/Kebidanan

SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN 2


3. Dinilai memiliki motivasi, dedikasi dan prestasi kerja serta
kemampuan memimpin baik oleh atasan langsung dan seksi
keperawatan.
4. Sehat fisik dan mental
Prosedur 1. Kepala ruangan mengajukan staf yang memiliki kinerja yang sudah
dinilai sesuai ketentuan / kebijakan
2. Mengkaji dan melanjutkan usulan kepala ruangan kepada seksi
keperawatan
3. Seksi keperawatan menilai kembali dan mempertimbangkan usulan
promosi tersebut
4. Seksi keperawatan memanggil staf yang akan dipromosikan untuk
menjelaskan maksud promosi tersebut
5. Membuat SK Direktur kepada staf yang di promosikan sesuai dengan
jenjang karier yang di tentukan
Unit Terkait Kepala Ruangan dan Bagian Kepegawaian

SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN 3


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENDIDIKAN DAN MANAJEMEN PELATIHAN
KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN No.Dokumen No.Revisi No.Halaman
ANAK ANNISA
BANJARMASIN ...................... - 3
Tanggal terbit : Direktur RSKIAAnnisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

Pengertian Mengikuti pendidikan lanjutan keperawatan maupun pelatihan teknis dan


manajemen keperawatan di dalam atau di luar RSKIA Annisa.
Tujuan 1. Meningkatkan kualitas tenaga keperawatan
2. Pengembangan pelayanan kesehatan
Kebijakan 1. Adanya data staf yang akan melanjutkan pendidikan/mengikuti
pelatihan keperawatan yang di perlukan RSKIA Annisa di seksi
keperawatan.
2. Memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun di RSKIA Annisa.
3. Umur maksimal 40 tahun.
4. Mendapatkan rekomendasi dari atasan langsung maupun jajaran
seksi keperawatan.
5. Memiliki dedikasi, motivasi dan prestasi kerja baik yang di nilai
atasan langsung maupun seksi keperawatan.
6. Mengikuti pendidikan/pelatihan setelah 3 tahun dari pelatihan
sebelumnya.
7. Sehat fisik dan mental.
8. Bertempat tugas di unit keperawatan yang di maksud dalam rencana
pendidikan maupun pelatihan.
9. Tidak pindah dari RSKIA Annisa setelah dari pendidikan/pelatihan
minimal 3 tahun setelah lulus.
Prosedur Tenaga keperawatan
1. Mendaftar untuk melanjutkan pendidikan/ mengikuti pelatihan
keperawatan yang di perlukan RSKIA Annisa di bidang
keperawatan/kebidanan.
2. Untuk melanjutkan pendidikan tenaga yang bersangkutan
menentukan institusi pendidikan yang di maksud sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Bidang keperawatan
1. Menentukan perawat/bidan yang akan melanjutkan pendidikan
sesuai dengan perencanaan pengembangan keperawatan.
2. Melakukan evaluasi untuk memastikan persiapan terkait
melanjutkan pendidikan maupun mengikuti pelatihan keperawatan.
3. Melakukan evaluasi kepada tenaga terkait setelah mengikuti
pendidikan/pelatihan keperawatan.

SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN 4


4. Melakukan koordinasi dengan bagian pendidikan dan pelatihan
untuk pelaksanaan diklat keperawatan.
Unit Terkait Diklat
Bagian Tata Usaha

SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN 5


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MUTASI DAN ROTASI

RUMAH SAKIT No.Dokumen No.Revisi No.Halaman


KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA ...................... - 4
BANJARMASIN
Tanggal terbit : Direktur RSKIAAnnisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

Pengertian Mutasi:
Pengalihan tempat tugas baik bagi tenaga keperawatan dari unit/jajaran
keperawatan ke luar jajaran keperawatan di lingkungan RSKIA Annisa.

Rotasi :
Pengalihan tempat tugas bagi tenaga keperawatan dari satu ruangan ke
ruangan, atau dari satu unit keperawatan keruang unit keperawatan
lainnya dalam lingkungan RSKIA Annisa.
Tujuan 1. Pengembangan kualitas tenaga keperawatan
2. Penempatan tenaga keperawatan sesuai dengan keahliannya
3. Pembinaan etika profesi keperawatan
4. Mencegah kejenuhan kerja di satu unit keperawatan
Kebijakan 1. Pedoman pengelolaan SDM RSKIA Annisa No…. Tahun 20….
2. Rotasi dilakukan dalam jangka waktu 2- 4 tahun
3. Rotasi didalam satu unit instalasi dilakukan oleh kepala ruangan dan
diinformasikan ke seksi keperawatan.
4. Rotasi antar instalasi dilakukan oleh kepala seksi keperawatan dan di
SK kan oleh Direktur RSKIA Annisa.
5. Mutasi diusulkan oleh kepala seksi keperawatan dan di SK kan oleh
Direktur RSKIA Annisa.
6. Mutasi dilakukan bila tenaga keperawatan yang terkait tidak
memungkinkan lagi untuk bekerja di unit keperawatan setelah
dilakukan evaluasi dan pembinaan.
7. Mutasi dan rotasi dilakukan berdasarkan usulan kepala seksi
keperawatan untuk pengembangan keperawatan.
8. Rotasi dilakukan dengan menggunakan surat pengantar yang
ditandatangani oleh Direktur RSKIA Annisa.
Prosedur Seksi keperawatan :
1. Menyusun program rotasi berdasarkan masukan kepala ruangan
setiap tahun.
2. Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap perawat/bidan yang
akan mutasi/rotasi.
3. Menginformasikan kepala ruangan terkait pengalihan tenaga
keperawatan

Kepala Ruangan :

SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN 6


1. Membuat usulan rencana rotasi tiap tahun.
2. Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap staf dan jajarannya
sehubungan dengan pelaksanaan rotsi dan mutasi.
Unit Terkait Kepala Ruangan
Kabag Tata Usaha

SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN 7


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
CUTI DAN IZIN

RUMAH SAKIT No.Dokumen No.Revisi No.Halaman


KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA ...................... - 5
BANJARMASIN
Tanggal terbit : Direktur RSKIAAnnisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

Pengertian Hak libur keperawatan baik berupa cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit,
cuti hamil/melahirkan maupun pemberian izin karena alasan penting dan
ketentuan ketidak hadiran tanpa keterangan.
Tujuan Mengatur waktu libur tenaga keperawatan baik sakit maupun sebagai hak
libur sebagai staf RSKIA Annisa.
Kebijakan 1. Pedoman pengelolaan SDM RSKIA Annisa No…. Tahun 20…
2. Perawat/bidan terkait di wajibkan mengajukan surat permohonan
cuti kepada atasan langsung atau sesuai dengan ketentuan berlaku.

Cuti Tahunan:
1. Di ambil dalam tahun yang bersangkutan.
2. Perawat/bidan mendapat hak cuti tahunan 12 hari kerja.

Cuti Sakit:
1. Dengan surat keterangan dokter
2. Bila sakit berlangsung lama /opname, surat sakit di perpanjang setiap
2 minggu.
3. Sakit dengan surat pribadi atau informasi sakit lewat telpon
selanjutnya disampaikan dengan surat keterangan dokter.

Cuti Hamil/ Melahirkan :


1. Lamanya 3 bulan yaitu 1 bulan sebelum melahirkan dan 2 bulan
setelah melahirkan.
2. Bila pengambilan cuti di luar ketentuan di atas maka perawat/bidan
yang bersangkutan diwajibkan membuat surat permohanan.

Cuti Besar :
1. Cuti besar di ajukan setelah masa kerja 5 tahun berturut-turut sebagai
Staf karyawan RSKIAAnnisa.
2. Pengajuan cuti dibuat pada awal tahun.
3. Pemberian cuti diatas seizin pimpinan yang disesuaikan dengan
situasi ketenagaan yang ada.
4. Bila pada tahun bersangkutan cuti di ambil, maka perawat/bidan
yang bersangkutan tidak mendapat cuti tahunan.
5. Tunjangan jabatan dan tunjangan fungsional dibayarkan selama
menjalankan cuti besar atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku

SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN 8


Izin dengan alasan penting
Diberikan 3 hari untuk perawat/bidan yang menikah, kematian dalam
lingkup model C,orang tua dan mertua.

Tidak masuk kerja tanpa alasan :


Lebih 3 hari di laporkan oleh kepala ruangan ke kepala seksi keperawatan
dan di teruskan ke Direktur RSKIA Annisa.
Prosedur 1. Cuti sakit diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku/kebijakan
kepala ruangan dan meneruskan ke kasi keperawatan.
2. Cuti tahunan di atur oleh kepala ruangan dan permonan cuti staf
disesuaikan dengan kondisi situasi ruangan.
3. Cuti besar dan cuti hamil/bersalin di ajukan ke seksi keperawatan dan
di teruskan ke Direktur RSKIA Annisa, dan di konfirmasikan ke
kepala ruangan untuk di carikan tenaga pengganti.
Unit Terkait Bagian Tata Usaha

SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN 9


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ABSENSI

RUMAH SAKIT No.Dokumen No.Revisi No.Halaman


KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA ...................... - 6
BANJARMASIN
Tanggal terbit : Direktur RSKIAAnnisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

Pengertian Suatu kebijakan menandatangani daftar hadir bagi setiap karyawan, baik
pada saat datang ataupun saat mau pulang.
Tujuan 1. Menegakkan disiplin staf keperawatan
2. Menetapkan jam kerja staf keperawatan
3. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Kebijakan Edaran Direktur tentang disiplin pegawai di RSKIA ANNISA.
Prosedur 1. Untuk dinas pagi, absensi datang jam 08.00 dan absensi pulang jam
14.00 wita
2. Untuk dinas siang,absensi datang jam 14.00 dan absensi pulang jam
21.00 wita
3. Untuk dinas malam , absensi datang jam 21.00 dan absensi pulang
jam 08.00 wita.
4. Absensi di cek oleh kepala ruangan dan Tim supervisor.
5. Bila 3 kali absensi tidak ada mendapat teguran dari kepala ruangan
secara lisan.
6. Bila lebih 3 kali diberikan teguran tertulis dan diteruskan ke seksi
keperawatan untuk ditindak lanjuti.
Unit Terkait Seluruh staf keperawatan

1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
0
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYUSUNAN JADWAL DINAS

RUMAH SAKIT No.Dokumen No.Revisi No.Halaman


KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA ...................... - 7
BANJARMASIN
Tanggal terbit : Direktur RSKIAAnnisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

Pengertian Tata cara penyusunan jadwal dinas tenaga keperawatan selama 24 jam.
Tujuan 1. Agar terlaksananya pelayanankeperawatan selama 24 jam secara
efektif dan efisien.
2. Perawat mengetahui hak dan kewajibannya.
3. Dapat diketahui distribusi tenaga keperawatan di masing – masing
unit keperawatan
4. Memudahkan meminta pertanggungjawaban kesalahan prosedur
pelayanan sesuai dengan pedoman mengatasi kesenjangan tenaga
keperawatan.
Kebijakan 1. Jadwal dinas disusun oleh kepala ruangan setiap bulan pada minggu
ke tiga (3).
2. Peraturan dinas di buat rangkap lima (5), satu (1) untuk untuk seksi
kepaerawatan dan empat untuk bagian keuangan.
3. Pemberian libur perbulan: setelah dinas malam diberikan lepas dinas
dan di tambah libur bila tenaga perawat mencukupi.
4. Ketentuan rotasi dinas :
a. Pagi, pukul : 08.00 s.d 14.00 wita
b. Siang, pukul : 14.00 s.d 21.00 wita
c. Malam, pukul : 21.00 s.d 08.00 wita
Persiapan Formulir jadwal dinas
Prosedur 1. Kepala ruangan membuat jadwal dinas bulan berikutnya maksimal
pada tanggal 25 bulan yang bersangkutan, dengan memperhatikan
hak libur tenaga keperawatan sesuai kebutuhan tenaga keperawatan.
2. Setelah jadwal dinas selesai di buat disetorkan ke seksi keperawatan
dan bagian keuangan.
3. Seksi keperawatan menerima jadwal dinas dari masing-masing
ruangan selanjutnya mengevaluasi distribusi tenaga secara
keseluruhan.
4. Administrasi ruangan memperbanyak jadwal dinas yang telah di
tandatangani kepala ruangan dan menyetorkannya.
5. Bila dalam satu bulan yang bersangkutan terdapat banyak libur,
maka libur didistribusikan kepada tenaga keperawatan secara merata
sesuai kebijakan RSKIA Annisa oleh kepala ruangan/unit.
Unit Terkait Seksi keperawatan
Kepala Ruangan

1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
1
Bagian Keuangan

1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
2
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
METODE PENUGASAN PRIMER

RUMAH SAKIT No.Dokumen No.Revisi No.Halaman


KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA ...................... - 8
BANJARMASIN
Tanggal terbit : Direktur RSKIAAnnisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

Pengertian SIstem penugasan tenaga keperawatan pada pasien, seorang perawat


primer mengelola sekelompok pasien 4 – 6, dalam pelaksanaanya
perawat primer oleh perawat lainnya.
Tujuan 1. Menigkatkan kualitas pelayanan keperawatan
2. Memberikan pelayanansecara komprehensif kepada pasien
Kebijakan Penentuan jumlah perawat primer untuk kepala ruangan tergantung
jumlah pasien dan lay out ruanagan
Persiapan 1. Tiap perawat primer (PP) melakukan perawatan sekelompok pasien
dari pasien masuk sampai Keluar RSKIA Annisa di bantu perawat.
2. Perawat primer dalam melakukan tugasnya bekerja shift atau tugas.
3. Pada saat tidak sedang bertugas, pasien – pasien yang bertanggung
jawab perawat primer.
Unit Terkait Perawat

1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PERAWAT PENGGANTI

RUMAH SAKIT No.Dokumen No.Revisi No.Halaman


KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA ...................... - 9
BANJARMASIN
Tanggal terbit : Direktur RSKIA Annisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

Pengertian Tenaga perawat bertugas menggantikan tenaga keperawatan yang


berhalangan hadir karena suatu hal yang di anggap penting.
Tujuan 1. Pelayanan perawatan tetap terlaksananya dengan baik.
2. Tugas dan kewajiban terlaksana dengan baik.
Kebijakan Petugas yang berhalangan hadir agar melaporkan kepada kepala ruangan
agar bisA di carikan petugas pengganti demi lancarnya pelayayn
keperawatan.
Persiapan Formulir pelimpahan tugas :
1. Tenaga keperawatan yang berhalangan hadir memberikan penugasan
kepada perawat pengganti dengan meminta persetujuan terlebih
dahulu.
2. Mengisi formulir pelimpahan tugas yang tersedia dan di tandatangani
oleh kepala ruangan.
3. Perawat pengganti menerima pelimpahan tugas dari petugas yang
digantinya.
4. Perawat pengganti melaksanakan tugas-tugas yang dilimpahkan.
5. Perawat pengganti membuat laporan tentang masalah/kegiatan yang
selama sebagai pengganti.
6. Kualifikasi tentang pengganti :
a. Bila kepala seksi keperawatan berhalangan hadir, tugas dan
kewajibannya dilimpahkan kepada salah satu sub seksi
keperawatan dengan kriteria;
1) Mempunyai pangkat golongan yang paling tinggi dari sub
seksi yang ada.
2) Masa kerja lebih lama.
3) Pendidikan lebih tinggi.
4) Mampu menjalankan tugas sebagai kepala seksi keperawatan.
b. Bila sub seksi keperawatan berhalangan hadir, tugasnya
dilimpahkan kepada sub seksi keperawatan yang lain dengan
kriteria:
1) Mempunyai pangkat golongan yang paling tinggi sub seksi
yang ada.
2) Masa kerja lebih lama.
3) Pendidikan lebih tinggi.
4) Mampu menjalankan tugas rangkap.

1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
4
c. Bila kepala ruangan berhalangan hadir maka dilimpahkan kepada
wakil kepala ruangan.
d. Bila ketua tim/pertawat primer berhalangan hadir, tugasnya
dilimpahkan kepada tenaga keperawatan lain dengan kualifikasi
yang sama dengan tim/perawat primer.
e. Bila perawat pelaksanan berhalangan hadir, maka tugas
dilimpahkan kepada tenaga keperawatan dengan kualifikasi yang
sama
Unit Terkait Kasi keperawatan
Kepala Ruangan
Perawat

1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
5
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN DAN PENYIMPANGAN

RUMAH SAKIT No.Dokumen No.Revisi No.Halaman


KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA ...................... - 10
BANJARMASIN
Tanggal terbit : Direktur RSKIAAnnisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

Pengertian Suatu cara digunakan untuk menilai ketidaksesuaian, kinerja.


Tujuan 1. Agar dapat menilai kerja secara objektif.
2. Meningkatkan mutu kerja perawat/bidan.
3. Sebagai dasar pembinaan staf.
4. Sebagai system seleksi.
Kebijakan Setiap penyimpangan harus dilaporkan ke kepala seksi keperawatan
Persiapan 1. Anexdotal Note
2. Ruangan khusus
Persiapan 1. Identifikasi penyebab penyimpangan
a. Umum : penyimpangan oleh karena prosedur tidak jelas dan
keterbatasan alat.
b. Khusus : oleh karena kelalaian pegawai (kurang pengetahuan
dalam menjabarkan peralatan dan kelalaian)
2. Identifikasi tingkat penyimpangan.
a. Ringan :
1) Kelalaian terhadap status tidak lebih dari 3 kali.
2) Tidak menyebabkan kerugian material
3) Psikologi bagi pasien, rumah sakit, signifikasi.
b. Sedang :
1) Penyimpangan dari satu standar lebih dari tiga kali dan
kurang dari lima kali.
2) Menyebabkan kerugian material, dan psikologis pasien dan
rumah sakit.
3) Mendapat komplain langsung dari pasien dan keluarga baik
lisan maupun tertulis, tapi tidak berdampak pada masyarakat
luas dan instansi.
c. Berat :
1) Penyimpangan terhadap satu kali berakibat merugikan
langsung pasien dan rumah sakit sangat terkait dengan opini
masyarakat yang berdampak buruk, terhadap komplin
langsung dari pasien, keluarga, instansi dan profesi.
a) Tunjangan profesi dan fungsional
b) Bila yang bersangkutan tenaga honorer dikeluarkan.

1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
6
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN DAN PENYIMPANGAN

RUMAH SAKIT No.Dokumen No.Revisi No.Halaman


KHUSUS IBU DAN
ANAK ANNISA ...................... - 11
BANJARMASIN
Tanggal terbit : Direktur RSKIAAnnisa,
STANDAR
PROSEDUR ..............................
OPERASIONAL
drg.Nolista Indah Rasyid,Sp.Ort

3. Mengelola penyimpangan
a. Penyimpangan umum :
1) Buatan standar; amprah alat.
2) Modifikasi peralatan yang tidak mengurangi makna dan
estetika.
3) Sosialisasi SPO (Standar Prosedur Operasional).
b. Penyimpangan khusus :
1) Ringan :
a) Beri teguran lisan maksimal 3 kali
b) Lakukan pembinaan khusus yang terkait dengan
kesalahan yang di buat.
c) Mengadakan kesepakatan waktu, evaluasi selama 1
minggu.
d) Mengadakan evaluasi
e) Bila evalusi tidak menunjukan perubahan terhadap
masukan dalam penyimpangan tingkat sedang.
2) Sedang :
a) Beri teguran tertulis pada anexdutal note.
b) Beri pembinaan khusus terhadap kesalahan maksimal dua
kali.
c) Melaporkan secara tertulis ke kepala seksi keperawatan.
d) Menyepakati waktu evaluasi selama satu bulan.
e) Melakukan evaluasi.
f) Bila dalam evaluasi tidak ada perubahan dikategorikan
berat.
3) Berat :
a) Teguran tertulis dari kepala keperawatan diketahui kepala
bidang pelayanan ditembuskan ke direktur RSKIA
ANNISA.
b) Melakukan pembinaan dengan menghadapkan yang
bersangkutan langsung dengan staf direksi.
c) Memberi sangsi
d) Penundaan kenaikan berkala selama 1 tahun.
e) Jasa pelayanan tidak diberikan selama 1 tahun.

1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
7
f) Melakukan evaluasi bila selama dua Tahun tidak ada
perbaikan beri sanksi berupa alih profesi dan penyetopan
tunjangan profesi dan fungsional.
Unit Terkait Staf Keperawatan

1
SPO KEPEGAWAIAN RSKIA ANNISA BANJARMASIN
8

Anda mungkin juga menyukai