Anda di halaman 1dari 2

NAMA : I DEWA MADERYAN WIJAYA ARTA

NPM : 1862121092
JURUSAN : TEKNIK ARSITEKTUR
KELAS : A2

TUGAS AGAMA
1. SIAPA SAYA INI ?

Dalam konsep Hindu, manusia pertama adalah Svambhu, yang artinya makhluk berpikir pertama
yang menjadikan dirinya sendiri. Secara etimologi kata manusia berasal dari kata manu yang artinya
pikiran atau berpikir, dalam bentuk genetif menjadi kata “manusya”, artinya ia yang berpikir atau
menggunakan pikirannya. Menurut konsep Hindu, manusia adalah kesatuan antara badan jasmani dan
jiwa (atman) Atma dapat diartikan percikan kecil dari Ida Sang Hyang Widhi yang ada di dalam setiap
tubuh mahluk hidup. Ida Sang Hyang Widhi sebagai sumber dari atma itu maka Beliau disebut Parama
Atma, dan sebagai intisari dari alam semesta ini disebut Adyatman. menjadikan ia secara psikopisik terus
berkembang. Secara kosmologis, manusia ( yang berupa kesatuan jiwa badan jasmaninya ) yang sering
disebut mikrokosmos ( bhuana alit ) yang merupakan perwujudan dari makrokosmos ( bhuana agung ).
Manusia juga dikatakan sebagai makhluk Tri Pramana karena memiliki tiga kemampuan utama yaitu
berpikir, berkata dan berbuat, yang menyebabkan ia berbeda dengan makhluk lainnya. Dengan
kemampuan berpikir, berkata dan berbuat, manusia melakukan perbuatan baik dan perbuatan buruk yang
disebut subha asubha karma. Dengan mengutamakan perbuatan baik yang disebut subha karma inilah
manusia mampu menolong dirinya sendiri, mengangkat dirinya dari kesengsaraan. Inilah keistimewaan
lahir menjadi manusia. Dimana tidak dimiliki oleh makhluk lain selain manusia. Secara umum manusia
senang pada keindahan, baik itu keindahan alam maupun seni, dan yang merupakan musuh besar manusia
menurut agama Hindu yang disebut Sad Ripu. Sad Ripu ini berada di dalam diri setiap manusia dimana
sifat – sifat tersebut akan mempengaruhi watak dan perilaku manusia. Itulah sebabnya watak dan
perilaku manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sad Ripu tidak bisa kita hilangkan karena
begitu melekat dalam diri manusia. Satu – satunya cara adalah dengan mengendalikannya. Untuk itu, kita
harus bisa mengendalikan sifat tersebut agar nantinya kita mendapat ketenangan di dalam diri. Jika hati
kita tenang, maka pikiran pun akan tenang untuk menghasilkan pemikiran – pemikiran yang jernih. Dari
pemikiran yang jernih kita senantiasa akan berkata dan berbuat yang baik.

2. MENGAPA SAYA ADA DI DUNIA INI ?

Penciptaan dalam agama Hindu dijelaskan dalam Prasna Upanishad sebagai berikut: “Pada
awalnya Sang Pencipta (Tuhan) merindukan kegembiraan dari proses penciptaan. Dia lalu melakukan
meditasi. Lahirlah Rayi, jat atau materi dan Prana, roh kehidupan, lalu Tuhan berkata: “kedua hal ini akan
melahirkan kehidupan bagiku”. Demikianlah mahluk hidup diciptakan, melalui suatu perkembangan
perlahan dari dua unsur yang mula-mula diciptakan Tuhan sehingga mencapai bentuk-bentuknya
sekarang. Kelahiran di dunia ini merupakan tempat bagi sang jiwa (atma) untuk melakukan instrospeksi
diri. Oleh karena itu jiwa harus lahir lagi dan lagi sampai mengatasi hutang hutangnya duia.Tri Rna juga
memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan kita dimana kita pastimemiliki tiga hutang sejak
lahir tersebut.
3. BERAPA LAMA SAYA DI DUNIA INI ?

Dalam ajaran agama hindu dikenal yang namanya reinkarnasi, yang merupakan suatu tolak ukur
seberapa banyak kebaikan dan keburukan yang dikumpulkan oleh seorang manusia. Manusia akan
dilahirkan kembali apabila tidak dapat memenuhi syarat atma untuk menyatu kepada Ida Sang Hyang
Widhi. Dalam hal ini kamapala mengambil peran dalam pehitungan tersebut.

Menurut saya badan halus saya ( atma ) sudah memiliki umur yang jauh lebih lama daripaa umur
badan kasar saya ( jasmani ). Pada kehidupan yang terdahulu badan halus saya belum mencapai moksa
karena masih ada hal yang perlu diselesaikan dalam hal duniawi.

Lama manusia berada di dunia ini sampai manusia tidak terikat karmapala dan sudah melunasi hutang
hutangnya di dunia. Dan mencapai purnamukti atau ingkat kebebassan yg paling sempurna. Pada
tingkat ini posisi atma seseorang keberadaannya telah menyatu dgn Brahman. Setiap orang dapat
mencapai posisi ini, apabila yg bersangkutan sungguh-sungguh dgn kesadaran dan hati yg suci mau dan
mampu melepaskan diri dari keterikatan maya ini. Posisi Purnamukti dpt disamakan dgn Sayujya.

4. KEMANA SAYA PERGI SETELAH DI DUNIA INI ?

Hindu percaya pada kelahiran kembali dan reinkarnasi dari jiwa (atman). Jiwa yang abadi dan
langgeng. Jiwa seseorang selama hidupnya akan mengalami suka dan duka serta dipengaruhi oleh hukum
karma. Oleh karena itu kematian bukanlah bencana besar, bukan akhir dari semua, tapi sebuah proses
alami dari sang Jiwa (atman) yang kemudian kembali lagi ke bumi untuk melanjutkan perjalanannya.
Dalam agama Hindu, Jiwa(atman) adalah kekal tidak mengalami kematian, dia abadi. Kematian hanya
dialami oleh badan fisik ini. Kematian adalah penghentian sementara aktivitas fisik dan merupakan sarana
bagi sang atman untuk meningkatkan tingkatannya lalu kemudian lahir kembali dalam badan yang lain.
Seperti halnya ketika kita berganti baju dari baju yang sudah usang menuju baju yang baru. Kelahiran di
dunia ini merupakan tempat bagi sang jiwa (atma) untuk melakukan instrospeksi diri. Oleh karena itu jiwa
harus lahir lagi dan lagi sampai mengatasi hutang hutangnya duia , jika hutang hutanya sudah terlunasi
atma bisa menujuke surgaloka dan disana atmaakan menyatu dengan brahman dan tidak lagi terikat
dengan ikatan kharapala.

Anda mungkin juga menyukai