Anda di halaman 1dari 14

RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah : SMAN 4 BAUBAU


Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 1 X 3 JP

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Kompetensi Spriritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Kompetensi Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Kompetensi Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Kompetensi Ketrampilan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7 Menentukan interaksi antar  Menjelaskan pengertian gaya antar molekul
partikel (atom, ion, dan  Menjelaskan Pengertian gaya Van der Waals dan pembagiannya
molekul) dan kaitannya  Menjelaskan pengertian Gaya Dispersi ( Gaya London ) disertai
dengan sifat fisik zat dengan contoh senyawanya,
 Menjelaskan pengertian gaya dipol-dipol disertai contoh senyawanya
4.7 Menalar sifat-sifat zat di sekitar  Menjelaskan pengertian gaya dipol terimbas disertai contoh
kita dengan menggunakan senyawanya
prinsip interaksi antarpartikel  Menjelaskan pengertian Ikatan Hidrogen dan contoh senyawanya
 Menjelaskan pengertian titik didih senyawa
 Menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi titik didih senyawa
 Menjelaskan pengaruh ikatan Hidrogen pada titik didih senyawa
 Mengurutkan kekuatan gaya antar molekul pada beberapa senyawa

C. Materi Pembelajaran
Gaya Antar Molekul

D. KegiatanPembelajaran
Pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif STAD yang
menggunakan metode ceramah, kerja kelompok dandiskusi.

a. Kegiatan Pendahuluan
 Guru menyampaikan salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa
 Appersepsi
1. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Guru membagi kelompok.
3. Guru meyampaikan tahapan pembelajaran dan cara mengisi / menjawab
pertanyaan pada LKS.
b. Kegiatan Inti
- Guru mengarahkan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya.
- Guru mengingatkan kembali tentang ikatan kimia dan struktur Lewis
- Guru menyampaikan informasi tentang gaya antar molekul
- Guru membagikan LKS
- Siswa secara berkelompok mengkaji literatur
- Siswa mengisi / menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS
- Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya secara bergantian.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk menanggapi
jawaban diberikan
- Guru memberikan penguatan / kesimpulan terhadap jawaban yang diberikan
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik.

c. Kegiatan Penutup
 Membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dibahas
 Menyampaikan informasi tentang materi pelajaran pada pertemuan berikutnya.

E. Tehnik Penilaian
1.Tes tertulis (LKS)
2. Tes praktek / kinerja

F. Media / Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media/alat : LKS dan Power Point
2. Bahan :-
3. Sumber Belajar : Buku pegangan Kimia jilid 1 dan buku penunjang yang relevan

Mengetahui Baubau, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. ARIF, M.Pd FADLY R. S.Pd


NIP. 196012311980031078 NIP. 198002252007011007
Lampiran 1

Ringkasan Materi

Gaya Antar molekul

1. Gaya Van der Waals


Gaya Van der Waals merupakan salah satu jenis gaya tarik-menarik di antara molekul-molekul. Gaya ini timbul dari
gaya London dan gaya antar dipol-dipol. Jadi,gaya Van der Waals dapat terjadi pada molekul nonpolar maupun
molekul polar.Gaya ini diusulkan pertama kalinya oleh Johannes Van der Waals (1837–1923). Konsep gaya tarik
antarmolekul ini digunakan untuk menurunkan persamaan persamaannya tentang zat-zat yang berada dalam fase
gas.Kejadian ini disebabkan adanya gaya tarik-menarik antara inti atom dengan elektron atom lain yang disebut gaya
tarik-menarik elektrostatis (gaya coulumb). Umumnya terdapat pada senyawa polar.

Untuk molekul nonpolar, gaya Van der Waals timbul karena


adanya dipol-dipol sesaat atau gaya London. Gaya Van der Waals ini bekerja bila jarak antar molekul sudah sangat
dekat, tetapi tidak melibatkan terjadinya pembentukan ikatan antar atom. Paling sedikit terdapat tiga gaya antar
molekul yang berperan dalam terjadinya gaya Van der Waals, yaitu gaya orientasi, gaya imbas, dan gaya dispersi.

a. Gaya orientasi ( Gaya Dipol-dipol )


Gaya orientasi terjadi pada molekul-molekul yang mempunyai dipol permanen atau molekul polar. Antaraksi antara
kutub positif dari satu molekul dengan kutub negatif dari molekul yang lain akan menimbulkan gaya tarik-menarik
yang relatif lemah.Gaya ini memberi sumbangan yang relatif kecil terhadap gaya Van der Waals, secara keseluruhan.
Kekuatan gaya orientasi ini akan semakin besar bila molekul-molekul tersebut mengalami penataan dengan ujung
positif suatu molekul mengarah ke ujung negatif dari molekul yang lain. Misalnya, pada molekul molekul HCl.

b. Gaya Imbas
Gaya imbas terjadi bila terdapat molekul dengan dipol permanen, berinteraksi dengan molekul dengan dipol sesaat.
Adanya molekul-molekul polar dengan dipol permanen akan menyebabkan imbasan dari kutub molekul polar kepada
molekul nonpolar, sehingga elektron-elektron dari molekul nonpolar tersebut mengumpul pada salah satu sisi molekul
(terdorong atau tertarik), yang menimbulkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar tersebut. Terjadinya dipol
sesaat akan berakibat adanya gaya tarik-menarik antar dipol tersebut yang menghasilkan gaya imbas. Gaya imbas
juga memberikan andil yang kecil terhadap keseluruhan gaya Van der Waals.
c. Gaya london
Gaya london adalah gaya tarik-menarik yang sifatnya lemah antara atom atau molekul yang timbul dari pergerakan
elektron yang acak di sekitar atom-atom.Karena elektron bergerak secara acak di sekitar inti atom,maka suatu saat
terjadi ketidakseimbangan muatan didalam atom. Akibatnya terbentuk dipol yang sesaat.Dipol-dipol yang berlawanan
ini saling berikatan,walau sifatnya lemah. Adanya gaya-gaya ini terutama terdapat pada molekul-molekul nonpolar
yang dikemukakan pertama kalinya oleh Fritz London.Perhatikan gambar 1.21. Setiap atom helium mempunyai
sepasang elektron. Apabila pasangan elektron tersebut dalam peredarannya berada pada bagian kiri bola atom,
maka bagian kiri atom tersebut menjadi lebih negatif terhadap bagian kanan yang lebih positif. Akantetapi karena
pasangan elektron selalu beredar maka dipol tadi tidak tetap, selalu berpindah-pindah (bersifat sesaat). Polarisasi
pada satu molekul akan memengaruhi molekul tetangganya. Antara dipol-dipol sesaat tersebut terdapat suatu gaya
tarik-menarik yang mempersatukan molekul-molekul nonpolar dalam zat cair atau zat padat.

2. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara molekul-molekul polar (mengandung
atom-atom sangat elektronegatif, misalnya F, O, N) yang mempunyai atom hidrogen. Ikatan ini dilambangkan dengan
titik-titik (...). Contoh: Ikatan hidrogen yang terjadi dalam molekul air. Di dalam molekul air, atom O bersifat sangat
elektronegatif sehingga pasangan elektron antara atom O dan H lebih tertarik ke arah atom O. Dengan demikian
terbentuk suatu dipol.

Gaya tarik-menarik antardipol ini yang melalui atom hidrogen disebut ikatan hidrogen.

Pengaruh Ikatan Hidrogen pada Titik Didih


Senyawa yang di dalamnya terdapat ikatan hidrogen umumnya memiliki titik didih yang tinggi. Sebab untuk
memutuskan ikatan hidrogen yang terbentuk diperlukan energi lebih besar dibandingkan senyawa yang sejenis,
tetapi tanpa adanya ikatan hidrogen.H2.Pada molekul HF, ikatan antara atom H dan F termasuk ikatan kovalen.
Sedangkan ikatan antar molekul HF (molekul HF yang satu dengan molekul HF yang lainnya) termasuk ikatan
hidrogen.
Titik didih suatu zat dipengaruhi oleh:
a. Mr, jika Mr besar maka titik didih besar dan Mr kecil maka titik didih kecil.
b. Ikatan antar molekul, jika ikatan kuat maka titik didih besar dan ikatan lemah maka titik didih kecil.
Perhatikan data Mr dan perbedaan keelektronegatifan senyawa golongan halogen (VIIIA) berikut.

Seperti kita ketahui, F, O, dan N adalah unsur-unsur yang sangat elektronegatif. Oleh karena itu, ikatan F–H, O–H,
dan N–H adalah ikatan-ikatan yang sangat polar. Dalam HF, H2O, NH3, dan senyawa-senyawa lain yangmengandung
ikatan F–H, O–H, atau N–H, atom H sangat positif. Dalam senyawa-senyawa seperti itu terdapat suatu ikatan, yang
disebut ikatan hidrogen, yaitu ikatan karena gaya tarik-menarik elektrostatik antara atom hidrogen yangterikat pada
atom berkeelektronegatifan besar (atom F, O, atau N) dengan atom berkeelektronegatifan besar dari molekul
tetangga, baik antar molekul sejenis maupun yang berlainan jenis.
Lampiran2

LKS NON EKSPERIMEN Kelompok : . . . . . Kelas : X-MIPA-


1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
GAYA ANTAR MOLEKUL
( Pertemuan I ) 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Point Tolal = 53
Point Yang diperoleh 4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Skor Yang diperoleh = x 100
Point Tolal 5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menentukan interaksi antar  Menjelaskan pengertian gaya antar molekul
partikel (atom, ion, dan  Menjelaskan tentang gaya Van der Waals
molekul) dan kaitannya  Menjelaskan pengertian Gaya Dispersi ( Gaya London ) disertai
dengan sifat fisik zat dengan contoh senyawanya,
 Menjelaskan pengertian gaya dipol-dipol disertai contoh senyawanya
4.7 Menalar sifat-sifat zat di sekitar  Menjelaskan pengertian gaya dipol terimbas disertai contoh
kita dengan menggunakan senyawanya
prinsip interaksi antar partikel  Menjelaskan pengertian Ikatan Hidrogen dan contoh senyawanya
 Menjelaskan pengertian titik didih senyawa
 Menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi titik didih senyawa
 Menjelaskan pengaruh ikatan Hidrogen pada titik didih senyawa
 Mengurutkan kekuatan gaya antar molekul pada beberapa senyawa

B. Ringkasan Materi

Gaya Antar molekul

1. Gaya Van der Waals


Gaya Van der Waals merupakan salah satu jenis gaya tarik-menarik di antara molekul-molekul. Gaya ini timbul dari
gaya London dan gaya antar dipol-dipol. Jadi,gaya Van der Waals dapat terjadi pada molekul nonpolar maupun
molekul polar.Gaya ini diusulkan pertama kalinya oleh Johannes Van der Waals (1837–1923). Konsep gaya tarik
antar molekul ini digunakan untuk menurunkan persamaan- persamaannya tentang zat-zat yang berada dalam fase
gas.Kejadian ini disebabkan adanya gaya tarik-menarik antara inti atom dengan elektron atom lain yang disebut gaya
tarik-menarik elektrostatis (gaya coulumb). Umumnya terdapat pada senyawa polar.

a. Gaya orientasi ( Gaya Dipol-dipol )


Gaya orientasi terjadi pada molekul-molekul yang mempunyai dipol permanen atau molekul polar. interaksi antara
kutub positif dari satu molekul dengan kutub negatif dari molekul yang lain akan menimbulkan gaya tarik-menarik
yang relatif lemah.Gaya ini memberi sumbangan yang relatif kecil terhadap gaya Van der Waals, secara keseluruhan.
Kekuatan gaya orientasi ini akan semakin besar bila molekul-molekul tersebut mengalami penataan dengan ujung
positif suatu molekul mengarah ke ujung negatif dari molekul yang lain. Misalnya, pada molekul molekul HCl.

b. Gaya imbas
Gaya imbas terjadi bila terdapat molekul dengan dipol permanen, berinteraksi dengan molekul dengan dipol sesaat.
Adanya molekul-molekul polar dengan dipol permanen akan menyebabkan imbasan dari kutub molekul polar kepada
molekul nonpolar, sehingga elektron-elektron dari molekul nonpolar tersebut mengumpul pada salah satu sisi molekul
(terdorong atau tertarik), yang menimbulkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar tersebut. Terjadinya dipol
sesaat akan berakibat adanya gaya tarik-menarik antar dipol tersebut yang menghasilkan gaya imbas. Gaya imbas
juga memberikan andil yang kecil terhadap keseluruhan gaya Van der Waals.

c. Gaya london
Gaya london adalah gaya tarik-menarik yang sifatnya lemah antara atom atau molekul yang timbul dari pergerakan
elektron yang acak di sekitar atom-atom. Karena elektron bergerak secara acak di sekitar inti atom,maka suatu saat
terjadi ketidakseimbangan muatan didalam atom. Akibatnya terbentuk dipol yang sesaat. Dipol-dipol yang berlawanan
ini saling berikatan,walau sifatnya lemah. Adanya gaya-gaya ini terutama terdapat pada molekul-molekul nonpolar
yang dikemukakan pertama kalinya oleh Fritz London

2. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara molekul-molekul polar (mengandung
atom-atom sangat elektronegatif, misalnya F, O, N) yang mempunyai atom hidrogen. Ikatan ini dilambangkan dengan
titik-titik (...). Contoh: Ikatan hidrogen yang terjadi dalam molekul air. Di dalam molekul air, atom O bersifat sangat
elektronegatif sehingga pasangan elektron antara atom O dan H lebih tertarik ke arah atom O. Dengan demikian
terbentuk suatu dipol.

Gaya tarik-menarik antar dipol ini yang melalui atom hidrogen disebut ikatan hidrogen.

Pengaruh Ikatan Hidrogen pada Titik Didih


Senyawa yang di dalamnya terdapat ikatan hidrogen umumnya memiliki titik didih yang tinggi. Sebab untuk
memutuskan ikatan hidrogen yang terbentuk diperlukan energi lebih besar dibandingkan senyawa yang sejenis,
tetapi tanpa adanya ikatan hidrogen.H2. Pada molekul HF, ikatan antara atom H dan F termasuk ikatan kovalen.
Sedangkan ikatan antar molekul HF (molekul HF yang satu dengan molekul HF yang lainnya) termasuk ikatan
hidrogen.

Titik didih suatu zat dipengaruhi oleh:


a. Mr, jika Mr besar maka titik didih besar dan Mr kecil maka titik didih kecil.
b. Ikatan antar molekul, jika ikatan kuat maka titik didih besar dan ikatan lemah maka titik didih kecil.

Jadi, urutan titik didihnya: HF > HI > HBr > HCl

Seperti kita ketahui, F, O, dan N adalah unsur-unsur yang sangat elektronegatif. Oleh karena itu, ikatan F–H,O–H,
dan N–H adalah ikatan-ikatan yang sangat polar. Dalam HF, H2O, NH3, dan senyawa-senyawa lain yang
mengandung ikatan F–H, O–H, atau N–H, atom H sangat positif. Dalam senyawa-senyawa seperti itu terdapat suatu
ikatan, yang disebut ikatan hidrogen, yaitu ikatan karena gaya tarik-menarik elektrostatik antara atom hidrogen yang
terikat pada atom berkeelektronegatifan besar (atom F, O, atau N) dengan atom berkeelektronegatifan besar dari
molekul tetangga, baik antar molekul sejenis maupun yang berlainan jenis.

C. Pertanyaan
1. Jawablah pertanyaan berikut dengan mengikuti petunjuk yang telah ditentukan.
2. Gunakan literatur/bahan bacaan yang lain untuk menjawab pertanyaan tersebut.
3. Tuliskan jawaban dengan rapi (kerapian tulisan termasuk salah satu bentuk penilaian ketrampilan)

1. ( Poin 5 ) Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya antar molekul


. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. (Point 18) Salah satu bagian pada gaya antar molekul adalah gaya Van der Waals, gaya Van der Waals dibagi
menjadi tiga, yaitu gaya London, gaya dipol terimbas dan gaya dipol-dipol. berdasarkan data tersebut, lengkapilah
table dibawah ini
NO Gaya Van der Waals Pengertian Contoh senyawa

Gaya London
1.

Gaya Dipol terimbas


2.

Gaya Dipol-dipol
3.

3. (Point 8) Jelaskan apa yang dimaksud ikatan hidrogen, berilah 3 contoh senyawa yang memiliki ikatan hidrogen
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. (Point 10) Jelaskan urutan kekuatan gaya London antara senyawa F2, Cl2, dan Br2. Hubungkan dengan massa
atom relatif (Mr) dan titik didihnya
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5. (Point 12) Isilah tabel dibawah ini (Ar Cl = 35,5; F = 9; C = 6; H = 1 )
No Senyawa Mr Gaya antar molekul Polar/ nonpolar
1. C2H4
16
Ikatan hidrogen
2. HF
Polar
3. CH4

4. HCl

6. ( Poin 5 ) Jelaskan pengertian titik didih senyawa

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7. ( Poin 6 ) Sebut dan jelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih suatu senyawa

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8. ( Poin 8 ) Berdasarkan tabel pada nomor 5 di atas, Jelaskan urutan kenaikan titik didih senyawa-senyawa
tersebut
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
Lampiran 5

LEMBAR PENILAIAN - LKS NON EKSPERIMEN

Kelas : X MIPA -
Topik / Sub Topik :
Tanggal Penilain :
Semester / TP : I , 2017/2018

Jawaban LKS (maks 100)


Literatur yang Digunakan

Presentasi (maks 10)


Tenang Saat Bekerja

Kerjasama (maks 4)

Disiplin (maks 4)
Aktif (maks 4)

Nilai Akhir
Kelompok

(maks 4)

(maks 4)
NO NAMA SISWA L/P

1
2
1
3
4
5
6
2
7
8
9
10
3
11
12
13
14
4
15
16
17
18
5
19
20
21
22
6
23
24
25
26
7
27
28
29
30
8
31
32
33
34
9
35
36
Mengetahui Baubau, Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. ARIF, M.Pd FADLY R. S.Pd


NIP. 196012311980031078 NIP. 198002252007011007
Lampiran 6

LEMBAR PENILAIAN - EKSPERIMEN

Kelas : X MIPA -
Topik / Sub Topik :
Tanggal Penilain :
Semester / TP : I , 2017/2018

Trampil menggunakan
Tenang Saat Bekerja

Kerjasama (maks 4)

Penilaian Laporan
Aktif (maks 4)

alat (maks 8)

Jumlah Skor
(maks 120)
(maks 100)

Nilai Akhir
Kelompok

(maks 4)
NO NAMA SISWA L/P

1
2
1
3
4
5
6
2
7
8
9
10
3
11
12
13
14
4
15
16
17
18
5
19
20
21
22
6
23
24
25
26
7
27
28
29
30
8
31
32
33
34
9
35
36

Mengetahui Baubau, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs, ARIF, M.Pd JULIANTY HASIRI, S.Pd


NIP. 19601231 198003 1 078 NIP. 19750713 200604 2 022
Lampiran 7

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/ Semester : X MIA / Ganjil
Tahun Ajaran :
Waktu Penilaian :

URAIAN SKOR MAKS SKOR


I. Judul Percobaan 5
II. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah 5
b. Rumusan Masalah 5
c. Tujuan Percobaan
5
d. Hipotesis
III. Landasan Teori 5
IV. Alat dan Bahan 15
V. Cara Kerja 5
VI. Hasil Pengamatan 5
VII. Pembahasan 25
VIII. Kesimpulan dan Saran 15
IX. Daftar Pustaka 10
JUMLAH SKOR 100
Lampiran 8

Soal Ulangan / Quis

(Sesuaikan dengan rencana, boleh saja tidak ada ulangan / quis)


Jika tidak ada ulangan / quis maka nilai harian untuk KD 3.1 cukup diambil pada penilaian
LKS non eksperimen dan LKS eksperimen

Anda mungkin juga menyukai