Anda di halaman 1dari 7

1/31/2014 03:43:00 AM LINDA DAMAYANTI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Protozoa merupakan hewan bersel satu, berinti sejati dan tidak memiliki dinding
sel. Dimana kebanyakan protozoa hanya dapat dilihat dibawah mikroskop. Bentuk
tubuh setiap protozoa berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, pada fase yang
berbeda dalam siklus hidupnya. Berdasarkan pergerakannya, protozoa dikelompokkan
menjadi (4), yaitu Flagellata (bergerak menggunakan flagel, misalnya Trypanosoma dan
Tricomanas), Rhizopoda (bergerak dengan pseudopodia atau kaki semu, misalnya
Amoeba), Ciliata (bergerak dengan cilia atau rambut getar, misalnya Paramecium), dan
Sporozoa (tidak memiliki alat gerak, misalnya Plasmodium Sp.).
Pada umumnya protista atau protozoa hidup soliter pada habitat yang beragam.
Sebagian besar hidup di air laut atau air tawar, misalnya di selokan, kolam, sungai,
danau, rawa ataupun genangan air. Adapula yang hidup di tanah, pohon dan batu.
Untuk mengetahui dan mengamati protozoa apa saja yang terkandung dalam air
rendaman jerami, maka diadakanlah praktikum pada tanggal 20 Desember 2013 di
Laboratorium Biologi Fakultas MIPA. Dimana jerami direndam dalam air selama satu
minggu (7 hari).
1.2 Tujuan
1) Dapat membuat preparat air rendaman jerami.
2) Dapat mengamati protozoa yang terkandung di dalam air rendaman jerami.

BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


Dimana praktikum mengamati air rendaman jerami dilakukan pada hari Jumat tanggal
20 Desember 2013. Bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA UNHI.
2.2 Alat dan Bahan
1. Alat
 Mikroskop
 Object Glass
 Cover Glass
 Handscone
 Masker (b/p)
 Pipet tetes
 Tissue
2. Bahan
 Air Rendaman Jerami
2.3 Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Gunakanlah alat proteksi diri (b/p)
3. Ambillah air rendaman jerami dengan pipet tetes.
4. Teteskan pada object glass yang bersih. Kemudian tutup dengan cover glass.
5. Amatilah dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x dan temukan protozoa apa saja
yang ada.
6. Catat hasil pengamatan, di gambar atau difoto.
7. Bersihkan kembali alat dan bahan yang digunakan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


Keterangan
1. Paramecium
2. Euglena
3.2 Pembahasan
1) Paramecium Sp.
 Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Sub-phylum : Ciliophora
Classis : Ciliate
Sub-classis : Holotricha
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramecidae
Genus : Paramaecium
Species : Paramaecium caudatum
 Morfologi
Paramaecium memiliki tubuh yang sebagian atau seluruhnya tertutupi oleh cilia
atau rambut getar. Dimana bereproduksi secara vegetatif dengan pembelahan
melintang. Paramecium memiliki tubuh streamline yang dapat digunakan untuk
berenang. Laju renang dibantu oleh silia yang menutupi permukaan tubuh.
Paramecium bergerak dengan kecepatan 1500 µ/detik atau lebih. Selama
bergerak, silia membuat gerakan yang simultan dari anterior ke posterior, disebut ritme
metakronal.
 Anatomi
Bentuk sel pada paramecium seperti sandal (alas kaki), memiliki makronuklesus
satu, mikronukleus satu atau lebih, dimana mikronukleus berfungsi sebagai alat
reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi. Memiliki vakuola denyut yang terletak
pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan
makanan keseluruh tubuh. Ujung sel bagian anterior lebih tumpul atau membulat.
Vakuola makanan banyak dan makronukleus bundar atau letaknya ditengah.
Paramecium merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran
sekitar 50-350 ɰm. Paramecium telah memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya
Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang
berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus)
yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi.
Paramecium bereproduksi secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal),
dan seksual (dengan konjugasi). Paramecium Sp bergerak dengan
menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Mereka
menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi aliran air keluar
dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik
atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk
mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk
mengeluarkan sisa makanan.
Tubuh paramecium memiliki dua vakuola kontraktil dan sejumlah vakuola
makanan. Panjang tubuh berkisar antara 80-350 µm. permukaan ventral mengandung
celah mulut. paramecium bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan
transversal.
 Habitat
Habitat alami mereka adalah air tawar, Paramecium Sp mengambil air dari
hipotonik lingkungan melalui osmosis dan menggunakan kandung kemih seperti
kontraktil vakuola untuk mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial dan mengusir
berkala melalui membran plasma oleh kontraksi sekitarnya
sitoplasma. Paramecium distribusi diseluruh dunia diair tawar kolam, aliran air, sungai,
danau, sawah.
2) Euglena
 Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Philum : Protozoa
Sub-Philum : Sarcomastigophora
Kelas : Phitomastigophora
Family : Euglenoidae
Genus : Euglena
Species : Euglena Viridis
 Morfologi
Euglena memiliki tubuh yang menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel
Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana ujung tubuhnya meruncing
dengan satu bulu cambuk. Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah)
yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang. Euglena juga memiliki kloroplas
yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis. Euglena memasukkan makanannnya
melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan –
hewan kecil dicerna.
 Anatomi
Euglena memiliki satu flagella yaitu ekor sebagai alat gerak, satu panjang dan
satu pendek organieme ini dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu
dan tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik. Untuk
reproduksi Euglena berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner
secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua.
Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya
terbentuklah dua sel euglena baru. Sistem sirkulasi euglena mengambil zat organik
yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi
melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di
dalam sitoplasma.
Euglena adalah sel tunggal memanjang runcing diujung posterior, dan tumpul
pada ujung anterior. Euglena viridis adalah sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk
lonjong dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung posterior
(belakang). Setiap sel Euglena dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk (flagel) yang
tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat
celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian posterior, celah ini
melebar dan membentuk kantong cadangan atau reservoir. Flagel terbentuk di sisi
reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap
rangsangan sinar matahari. Tubuh Euglena terlindung oleh selaput pelikel, sehingga
bentuk tubuhnya tetap.
 Habitat
Euglena berhabitat di habitat air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di
kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran
binatang. Euglena dapat hidup secara autotrop maupun secara heterotrop. Pada saat
sinar matahari mencukupi, Euglena melakukan fotosintesis. Tetapi bila tidak terdapat
sinar matahari, Euglena mengambil zatorganik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan
zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat
makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitop. Euglena adalah hewan bersel
satu berwarna hijau, karena berklorofil, merupakan suatu marga dari hewan-hewan
mastigophora. Hidup dalam kolam dan sering membuat lapisan permukaana air yang
berwarna hijau
Euglena banyak dijumpai di kolam-kolam dan sering memberikan warna hijau
pada air kolam. Hal in disebabkan hewan tersebut memiliki kloroplas didalam tubuhnya.
Euglena terdapat di air tawar, misal di sawah. Bentuk tubuh sel oval memanjang, pada
mulut sel terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk bergerak. Dekat mulut
terdapat bintik mata (stigma) yang gunanya untuk membedakan gelap dan terang. Di
dalam sitoplasmanya terdapat butir kloroplas yang berisi klorofil. Oleh karena itu
Euglena berwarna hijau. Contohnya Euglena viridisz.

BAB IV
KESIMPULAN

Salah satu protista mirip hewan yang ditemukan dalam air rendaman jerami
adalahParamecium Sp dan Euglena. Paramecium Sp berukuran sekitar 50-350ɰm dan
memiliki selubung inti (Eukariot) serta terdapat alat gerak berupa silia. Hewan ber sel
satu terdiri dari organel sel: silia, inti sel, plasmolema, flagelata, protoplasma.
Euglena viridis adalah sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk lonjong
dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung posterior (belakang)
serta euglena memiliki alat gerak berupa flage
http://damayantilinda.blogspot.com/2014/01/praktikum-biologi-air-rendaman-jerami.html

Anda mungkin juga menyukai