Anda di halaman 1dari 3

GEMPA BUMI

Bumi terdiri dari berbagai macam lapisan. Dan lapisan bumi yang paling luar adalah kerak
bumi. Lapisan bumi terdiri dari batuan yang tersusun rapi, sehingga melahirkan daerah
yang keras maupun yang lunak. Selain tersusun dari berbagai lapisan, di dalam bumi juga
memiliki tenaga. Tenaga ini berasal dari panas bumi yang ada di dalam bumi atau inti
bumi. Tenaga ini memiliki tekanan. Tekanan tersebut bergerak horizontal maupu vertikal.
Tekanan ini, berusaha keluar dari inti bumi yang bertekanan tinggi, menuju ke tekanan
yang lebih rendah. Akibat dari tekanan ini, muncullah tenaga yang mampu memberikan
gerakan pada kerak bumi. Tenaga inilah yang menghasilkan patahan, lipatan, bahkan
perubahan bentuk relief bumi. Tenaga ini adalah endogen dan eksogen

Akibat dari adanya tenaga ini, bumi memiliki permukaan yang kasar. Bukan hanya
menyebabkan perubahan pada bentuk permukaan bumi, tenaga ini juga menghasilkan
getaran. Getaran tersebut adalah gempa bumi. Gempa bumi adalah gerakan yang terjadi
pada kerak bumi. Gerakan ini terjadi karena adanya gelombang seismik. Gelombang
seismik adalah energi di dalam bumi atau pada kerak bumi. Gelombang ini lah, yang
menggoyangkan permukaan bumi. Akibatnya bumi menjadi bergetar. Getaran yang
menyebabkan gempa bumi, akibat terjadinya peristiwa patahan atau lipatan pada kerak
bumi. Proses terjadinya lipatan atau patahan menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan
yang berbeda.

Alat untuk mengukur gempa bumi

Alat untuk mengukur gempa bumi adalah seismometer. Skala yang biasa dipakai adalah
skala rickter atau magnitudo. Di dunia, rata- rata memakai skala magnitudo, tetapi di
Indonesia, skala yang dipakai adalah skala rickter. Tidak ada perbedaan besar pada kedua
skala. Karena kedua skala menilai kekuatan dari gempa dengan hasil yang hampir sama.
Dalam pengukuran gempa bumi, skala dengan angka di bawah 6, dianggap sebagai gempa
yang tidak terlalu membahayakan. Sedangkan gempa di atas 6, dinilai berbahaya, dan
mampu merobohkan gedung. Salah satu gempa terbesar di indonesia adalah gempa Aceh
yang terjadi pada tahun 2004. Gempa ini berkekuatan 8,8 skala rickter dan menyebabkan
terjadinya tsunami. Gempa ini mampu menghancurkan aceh dan menewaskan 227 orang.

empa bumi sendiri memiliki berberapa macam macam gempa bumi. Macam macam gempa
bumi dapat dilihat berdasarkan lokasinya, gelombangnya, penyebabnya, serta
kedalamannya.

Berdasarkan Lokasinya
Gempa bumi berdasarkan lokasinya adalah, gempa bumi yang dibagi berdasarkan lokasi
terjadinya. Gempa bumi ini dibagi menjadi 2, yaitu darat dan laut.

1. Gempa Bumi yang Terjadi Di Darat

Gempa bumi ini adalah gempa bumi yang terjadi di darat. Gempa bumi ini, terjadi akibat
adanya patahan atau lipatan di darat. Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, tetapi
mampu menghancurkan gedung, bahkan membuat kebakaran pada kota.

2. Gempa Bumi yang Terjadi Di Laut


Gempa bumi ini adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya patahan atau lipatan di
dasar laut. Gempa bumi memiliki potensi menciptakan tsunama, akibat perbedaan tekanan
sebelum dan sesudah gempa, menyebabkan air menjadi naik, dan menciptakan tsunami.

Berdasarkan Gelombang
Gelombang adalah salah satu penyebab terjadinya gempa bumi. Gelombang ini berasal dari
pusat gempa yang disebut hiposentrum. Hiposentrum adalah titik utama dari gempa yang
sedang terjadi. Gempa bumi ini dibagi menjadi 2, yaitu primer dan sekunder.

1. Gempa Berdasarkan Gelombang Primer

Gempa yang berdasarkan gelombang primer, adalah gempa yang bersifat merambat.
Gelombang ini berasal dari pusat gempa dengan kecepatan hingga 14 km per detik. Gempa
ini adalah gempa permulaan, sebelum gempa susulan.

2. Gempa Bumi Berdasarkan Gelombang Sekunder

Gempa yang diakibatkan dari gelombang ini, sama dengan gelombang primer. Yang
membedakan adalah, gempa ini meliki kecepatan yang lebih lambat. Kecepatan gelombang
ini hanya sekitar 7 km per detik. Gempa ini biasanya susulan dari gempa pertama yang
lebih kuat.

Berdasarkan Penyebabnya
Gempa bumi ini berasal dari sebab yang berbeda- beda. Gempa bumi dapat terjadi akibat
kejadian alam, maupun kejadian yang diciptakan oleh manusia. Berikut ini 5 jenis gempa
bumi berdasarkan penyebabnya.

1. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat bergesernya lempeng-lempeng tektonik.
Lempeng tektonik adalah lempeng yang ada didunia. Lempeng- lempeng ini membentuk
benua- benua di dunia. Gerakan lempeng- lempeng ini bisa saling mendekat maupun
menjauh. Jika lempeng- lempeng ini saling bersinggungan, memiliki potensi menciptakan
gempa bumi yang sangat besar.

2. Gempa Vulkanik

Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi pra dan pasca letusan gunung api. Letusan
gunung api, berasal dari terjadinya tekanan panas di dapir magma yang ini keluar, mencari
tekanan yang lebih rendah. Akibatnya, tekanan tersebut menggerakkan lapisan bumi, dan
mengetarkannya. Gunung api yang mau meletus, akan mengakibatkan gempa bumi kecil
yang terjadi berulang- ulang. Dan saat meletus, akan menghasilkan getaran yang kuat

3. Gempa Bumi Akibat Runtuhan dan Benturan


Gempa bumi yang diakibatkan runtuhan, adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya
longsor. Longsor ini bisa diakibatkan oleh erosi atau gunung kapur yang runtuh. Jatuhnya
batuan dan tanah akibat longsor, menyebabkan getaran kecil pada kulit bumi. Selain itu,
benturan dari meteor yang jatuh ke bumi, juga menyebabkan terjadinya gempa bumi.

4. Gempa Bumi Akibat Manusia

Gempa bumi tidak hanya disebabkan oleh alam. Manusia juga memiliki kemampuan dalam
menciptakan gempa bumi. Gempa bumi ini, terjadi akibat pemakaian bahan peledak
berkekuatan besar. biasanya bahan peledak ini, dipakai untuk menghancurkan gedung-
gedung yang sudah tidak terpakai, atau melubangi gunung yang dipakai untuk
pertambangan. Pertambangan yang hancur, juga dapat menyebabkan gempa bumi.

Gempa Bumi Dilihat Melalui Kedalamannya


Gempa bumi dibedakan berdasarkan kedalaman pusat gempa kepada permukaan bumi.
Gempa bumi yang berasal dari kedalaman 300 km dari permukaan bumi, dianggap sebagai
gempa bumi dalam. Gempa bumi ini, tidak terasa oleh manusia, dan hanya terdeteksi
melalui seismograf. Sedangkan gempa yang berada pada jarak 60 km dari atas permukaan
bumi, disebut sebagai gempa bumi menengah.

Gempa bumi ini, tidak begitu bisa dirasakan oleh manusia, dan hanya menghasikan gempa
bumi ringan. Dan yang terakhir adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman di atas 60
km di atas permukaan bumi. Gempa ini disebut sebagai gempa dangkal. Gempa ini yang
biasanya sangat dirasakan oleh manusia. Dan menyebabkan kerusakan pada permukaan
bumi.

Anda mungkin juga menyukai