Bab Iii
Bab Iii
Abu layang diambil dari PT. Tanjung Djati, Jepara. Abu layang tidak bisa
langsung di uji, tetapi harus di preparasi dan di aktifasi terlebih dahulu. dicuci
dengan aquades sebanyak tiga kali dilakukan aktifasi menggunakan oven dengan
pengaturan suhu 400o C selama 5 jam.
Metode penenelitian menggunakan system kolom karena pada umumnya
memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan dengan sistem batch, sehingga
lebih sesuai untuk aplikasi dalam skala besar. Pada sistem kolom
dapat dilakukan dengan cara aliran dari atas kebawah (down flow), pada aliran
atas ke bawah proses adsorpsi juga dapat dibuat sebagai fungsi filtrasi dan lebih
mudah pengoperasian laju alirnya.
Laju aliran pada sitem kolom divariasikan pada kecepatan 2 mL/menit, 4
mL/menit, dan 6 mL/menit, dan dialiri dengan larutan air limbah. Konsentrasi
penggunaan abu layang akan divariasikan 25 gram, 50 gram, 75 gram dan 100
17
gram. Variasi laju aliran dan konsentrasi abu layang dilakukan untuk mendapatkan
hasil adsorbsi yang paling maksimal.
18
Air Limbah
Penambangan Emas
3. Uji BET pada sampel serbuk abu layang sebelum aktivasi, dan setelah
aktivasi.
19
Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Adsorben serbuk abu layang mampu mengurangi kadar logam berat pada
air limbah penambangan emas.
2. Adsorben memiliki tingkat adsorbsi yang baik pada pada konsentrasi abu
layang yang relatif sedikit.
3. Adsorben serbuk mampu melakukan adsorbs pada laju aliran yang relatif
cepat.
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan selama lima bulan yaitu dimulai pada
bulan Desember 2016 sampai bulan April 2017. Dalam melakukan penelitian
selama lima bulan tersebut, ada beberapa tahapan yang akan dilakukan. Tahapan
tersebut terbagi dalam tahap persiapan, pengumpulan data, pengolahan dan
analisis data, serta penyusunan tesis yang ditunjukkan pada tabel 3.1.dibawah ini:
BULAN
20
Desember Januari Februari Maret April
1 Tahap Persiapan
2 Tahap Penelitian
Tahap Pengolahan
3
dan Analisis data
Tahap
4
Penyusunan Tesis
5 Konsultasi
21