Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

KONSEP PENGARAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun oleh

Kelompok 2:

1. Baruno Eko Saputro (S16011)


2. Dewi Yuni Anggraeni (S16012)
3. Dian Fatmawati (S16013)
4. Dwi Bayu Kurniawan (S16014)
5. Dyah Permatasari (S16015)
6. Emila Yudianti (S16017)
7. Ernie Hening Puspita (S16018)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018
KONSEP PENGARAHAN

DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Definisi Fungsi Pengarahan

Pengarahan merupakan fungsi manajerial tentang cara mempengaruhi orang lain


untuk mengikuti pengarahan tersebut (McNamara, 1999)

Pengarahan disebut juga koordinasi yang didefinisikan sebagai cara memotivasi atau
memimpin sekelompok orang untuk mengerjakan tugas yang teh ditentukan (Marquist
dan Huston,2000)

Pengarahan secara umum adalah cara menumbuhkan semangat tinggi atau keinginan
kuat dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah ditentukan melalui upaya komunikasi
bersama karyawan ,memotivasi mereka untuk bekerja keras,dan menjaga hubungan
interpersonal.

Menurut Schermerhorn, Hont dan Osborn (2002, fungsi pengarahan atau


mengarahkan adalah cara menumbuhkan semangat tinggi atau keinginan yang kuat
(enthosiasm) melalui upaya komunikasi bersama karyawan, memotivasi mereka untuk
bekerja keras dan menjaga hubungan interpersonal agar dapat mempertahankan serta
meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja mereka.

Fungsi pengarahan juga bertujuan membangun efektifitas kelompok perawat


pelaksana agar tetap bekerja dengan baik.(Rowloand & Rowloand,1997)

B. Komunikasi Efektif Dalam Keperawatan


1. Operan (Timbang Terima)

Operan sering disebut dengan timbang terima atau over hand. Operan adalah suatu
cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan klien.

Tujuan operan, anatara lain:

 Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien


 Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
 Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.
 Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
2. Ronde keperawatan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim.

3. Conference

Conference merupakan bentuk diskusi kelompok mengenai beberapa aspek


klinik.(Reilly dan obermann 1999)

Ada 2 bentuk conference (Billings dan Judith 1999)

 Pre-conference

Adalah kegiatan perawat antara lain berbagi informasi tentang pengalaman yang
akan dihadapi,saling bertanya,mengungkapkan perhatian dan melakukan klarifikasi
tentang rencana kerja atau rencana intervensi keperawatan (Billings & Judith 1999)

Kegiatan Pre-conference meliputi identifikasi masalah perencanaan,dan evaluasi


hasil untuk mencari solusi. (Reilly & Oberman 1999)

 Post-conference

Adalah upaya komunikasi antara kedua tim dan perawat pelaksana mengenai hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum melakukan operan kepada shift berikutnya (
Keliat 2006).

Isi post-conference berupa hasil asuhan keperawatan setiap perawat dan hal hal
penting yang perlu di perhatikan (tindak lanjut). Post-conference dipimpin oleh
ketua tim atau tanggung jawab tim (keliat, 2006)

C. Reward dan Punishment


1. Reward

Penghargaan atau Rewardadalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi


tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga
yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan.Reward dapat
bersifat intrinsik/ekstrinsik. Reward intrinsik didapat dari dalam diri individu.
Bagi seorang karyawan kesehatan, Reward semacam ini dapat berupa rasa bangga
dan puas terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan baik (misal,
memberikan perawatan yang sangat baik pada pasien). Reward ekstrinsik
berkaitan dengan Reward yang diberikan oleh orang lain, misalnya organisasi
pelayanan kesehatan memberikan bonus bagi tim pekerja apabila mutu dan
kepuasan pasien yang diperlihatkan sangat luar biasa.

2. Punishment

Hukuman atau punishment adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah


tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Ada
tiga fungsi penting dari hukuman yang berperan besar bagi pembentukan tingkah
laku yang diharapkan
a. Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya pengulangan tingkah
lakuyang tidak diharapkan.
b. Bersifat mendidik.
c. Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak
diharapkan

D. Motivasi

Motivasi adalah proses psikologi yang timbul dan mengarahkan individu pada
perilaku guna mencapai tujuan tertentu.(Marquis & Houston,2000)

Motivasi sebagai konsep utama dalam proses manajemen dan kepemimpinan sangat
dibutuhkan dalam layanan keperawatan guna memotivasi perawat agar bekerja lebih
efisien,efektif,dan produktif(huber,2006)

Ada beberapa teori – teori motivasi antara lain :

1. Teori kebutuhan

Teori kebutuhan memfokuskan pada yang di butuhkan orang untuk hidup


berkecukupan.

2. Teori keadilan

Teori keadilan didasarkan pada asumsi bahwa faktor utama dalam motivasi
pekaryaan adalah evaluasi individu atau keadilan dari penghargaan yang diterima.
Individu akan termotivasi jika hal yang mereka dapatkan seimbang dengan usaha
yang mereka kerjakan.

3. Teori harapan

Teori ini menyatakan cara memilih dan bertindak dari berbagai alternatif tingkah
laku , berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperoleh dari tiap
tingkah laku.
4. Teori penguatan

Teori penguatan menyangkut ingatan orang mengenai pengalaman rangsangan


respon konsekuensi. Menurut teori penguatan , seseorang akan termotivasi jika
dia memberikan respon pada rangsangan pada pola tingkah laku yang konsisten
sepanjang waktu.

Iklim motivasi menurut Marquis & Housten 2000 dapat ditumbuhkan melalui
kegiatan management keperawatan yaitu :

1. Memberikan harapan yang jelas dan menyampaikan secara efektif

2. Bersikap adil dan konstiten terhadap semua staf

3. Membuat keputusan dan melibatkan staf dalam pengambilan keputusan

4. Mengembangkan konsep kerja kelompok

5. Memberi kesempatan staf untuk mengontrol lingkungan kerjanya

6. Membangun hubungan saling percaya dan saling tolong menolongbersama staf

7. Memberikan re-inforcement sesering mungkin

8. Membuat keputusan yang bijaksana

9. Memberi tantangan kerja sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri

10.Memberi model peran bagi staf.


DAFTAR PUSTAKA

Nursalam ,manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesionnal ,


salemba medika

Buchbiner b sharon , manajemen pelayanan kesehatan , EGC

Anda mungkin juga menyukai