TAHUN 2013/2014
remaja putri
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
kesalahpahaman tentang perawatan kebersihan organ reproduksi
eksternal khususnya pada saat menstruasi.
Cornejo dan Silva (2004) menyatakan bahwa dibeberapa bagian
dunia, remaja telah menjadi kelompok yang diabaikan. Hal ini karena
kepekaan budaya, remaja enggan untuk meminta bantuan dari orang lain
di masyarakat atau tenaga profesional lain. Sedangkan informasi yang
diperoleh seringkali tidak dapat diakses oleh remaja. Guru dan sumber
dukungan lain juga tidak cukup terlatih untuk menangani masalah remaja.
Pada masalah ini keluarga merupakan orang yang terdekat dengan
remaja, harusnya dapat melaksanakan perannya sebagai pemberi
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya dalam
perawatan kebersihan organ reproduksi eksternal.
Penelitan yang dilakukan oleh Hilber et al. (2009) di beberapa
negara salah satunya Indonesia, ditemukan bahwa sebagian besar
perempuan masih kurang dalam melakukan perawatan higiene organ
reproduksi eskternal yang benar
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
dst
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui peran keluarga
terhadap perilaku higiene organ reproduksi eksternal remaja putri dalam
upaya peningkatan status kesehatan reproduksi remaja untuk menjadikan
remaja sebagai keluarga berkualitas.
Tujuan Khusus
Beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian yang akan
dilaksanakan :
1. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri di MTsN Banjar Selatan
2 Banjarmasin tentang kesehatan reproduksi remaja terhadap perilaku
higiene organ reproduksi eksternal.
2. Menganalisis hubungan sumber informasi dari media massa, sosial
ekonomi, dan pengetahuan dengan perilaku higiene organ reproduksi
eksternal remaja putri di MTsN Banjar Selatan 2 Banjarmasin.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempunyai kontribusi terhadap
perilaku higiene organ reproduksi eksternal remaja putri di MTsN
Banjar Selatan 2 Banjarmasin.
Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini dari segi teoritis diharapkan sebagai acuan untuk
mengembangkan strategi efektif dalam meningkatkan kesadaran dan
pengertian tentang masalah remaja khususnya tentang perilaku
higiene organ reproduksi dengan memperhatikan faktor individu
remaja, sosial, keluarga, masyarakat, dan faktor program kebijakan.
2. Praktis
a. Sebagai masukan pemegang kebijakan program kesehatan
reproduksi khususnya kesehatan reproduksi remaja baik Dinas
Kesehatan maupun pelayanan kesehatan agar penyampaian
informasi kesehatan reproduksi remaja tidak hanya kepada
remajanya saja, namun melibatkan orang tua remaja itu sendiri
sebagai anggota keluarga yang merupakan lingkungan terdekat
bagi remaja.
b. Dapat memberikan manfaat bagi keluarga yaitu orang tua bahwa
keluarga mempunyai peran dalam peningkatan kesehatan
reproduksi remaja khususnya perilaku higiene organ reproduksi
eksternal pada remaja dalam rangka meningkatkan kesehatan
reproduksi remaja dan membangun penerus-penerus bangsa yang
berkualitas.
c. Penelitian ini juga diharapkan sebagai data primer yang berguna
bagi orang tua, tenaga kesehatan, guru dan orang lain yang dapat
digunakan dalam suatu perencanaan kebijakan dan penyelesaian
masalah.
d. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi kontribusi
dalam peningkatan pemahaman remaja putri dalam hal perilaku
higiene organ reproduksi eksternal
Keaslian Penelitian
Bersumber dari jurnal minimal 2 yang terdiri dari hasil review kesamaan
dan perbedaan dari penelitian yang akan dilaksanakan.
1. Adhikari et al. (2007) meneliti tentang “Knowledge and practice
regarding menstrual hygiene in rural adolescent girls of Nepal”.
Penelitian ini mengevaluasi tentang pengetahuan dan praktek dalam
kebersihan organ reproduksi selama menstruasi. Penelitian dilakukan
terhadap 150 remaja putri dengan umur mulai dari 13-15 tahun dari
tiga sekolah, diberian 23 pertanyaan dalam kuesioner. Hasil penelitian
ini bahwa perawatan kebersihan organ reproduksi khususnya pada
saat menstruasi tidak baik, hanya 60% remaja perempuan tersebut
mengetahui tentang menstruasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pengetahuan remaja putri dalam praktek perawatan organ reproduksi
eksternal sangat buruk atau rendah. Diharapkan orang tua sebagai
anggota keluarga dapat menjalankan perannya untuk dapat
memberikan informasi tentang perawatan higiene organ reproduksi
eksternal selain dari guru dan tenaga kesehatan lain.
2. Narayan et al. (2001) penelitiannya berjudul “Pubertal rituals,
reproductive knowledge and health of adolescent schoolgirls in south
India”. Studi ini fokus tentang kesehatan reproduksi wanita, dengan
tujuan untuk meningkatkan perhatian terhadap masalah kesehatan
remaja putri. Hasil dari penelitian tersebut didapatkan bahwa di
daerah pedesaan, remaja memiliki pengetahuan tentang masalah
kesehatan yang kurang, baik mulai dari pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi remaja, antara lain mengenai menstruasi
sampai dengan cara perawatan organ reproduksi eksternal. Hal ini
karena minimnya perhatian yang diberikan kepada masalah
kesehatan remaja. Remaja lebih tergantung pada informasi yang
didapatkan dari teman dekat dan orang tua mereka sebagai peran
dalam keluarga. Penelitian dilakukan di daerah perkotaan dan di
pedesaan, pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif.
3. Dhingra et al. (2009) penelitiannya berjudul “Knowledge and practice
related to menstruation among Tribal (Gujjar) adolescent girls”. Tujuan
penelitian ini untuk menilai pengetahuan dan manajemen praktek
perawatan kebersihan organ reproduksi selama menstruasi yang
dilihat dari segi sosial budayanya, terkait dengan mitos-mitos yang
dipercayai selama menstruasi. Teknik sampel diambil dengan cara
mengkombinasikan antara snowball dan random sampling. Diketahui
bahwa remaja putri lebih banyak mendapatkan sumber informasi
tentang menstruasi dan perawatan kebersihan organ reproduksi dari
temannya.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah
penggunaan variabel, metode penelitian, serta lokasi penelitiannya.
Penelitian di atas lebih banyak menekankan tentang perilaku higiene
organ reproduksi pada remaja hanya selama menstruasi, dengan harapan
keterlibatan orang tua remaja tersebut. Sedangkan penelitian ini meneliti
tentang bagaimana peran keluarga itu sendiri terhadap perilaku higiene
organ reproduksi eksternal pada remaja putri, namun tidak hanya sebatas
waktu terjadinya menstruasi.
METODE PENELITIAN
Adhikari, P., Kadel, B., Dhungel, S.I. & Veerammal, S. (2007) Knowledge
and practice regarding menstrual hygiene in rural adolescent girls
of Nepal. PMD, 5(3):382-386.
Alaniz, M.L., Cartmill, R.S., & Parker, R.N. (1998) The importance of
neighborhood context. Hispanic J Behav Sci, 20:155-174.
Aldana & Jones. (2006) Health and hygiene education. UNESCO, 1-13.
Ali, T.S & Rizvi, S.N. (2009) Menstrual knowledge and practices of female
adolescents in urban Karachi, Pakistan. J Adolesc Health, 1-11.
Gure, A., Ucanok, Z. & Sayil,M. (2006) The associations among perceived
pubertal timing, parental relations an sel-perception in Turkish
adolescent. J Youth Adolesc, 35(4):541-550.
Hadi, A., Gilany, E., Badawi, K. & Fedaway, E. (2005) Menstrual hygiene
among adolescent schoolgirls in Mansoura, Egypt. Reprod Health
Matters, 13(26):147-152.
Hilber, A.M., Hull, H.T., Whyte, E.P., Bagnol, B., Smit, J., Wacharasin, C. &
Widyantoro, N. (2009) A cross cultural study of vaginal practices
and sexuality: implications for sexual health. Soc Sci Med, 1-9.
Lemesshow, S., Hosmer, Jr.D.W., & Klar, J. (1997) Besar sampel dalam
penelitian kesehatan. Penerjemah: Pramono, D. Jogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Rew, L. & Horner, S.D. (2003) Youth resilience framework for reducing
health-risk behaviours in adolescent. J Pediatr Nurs, 18(6):379-
388.
Steele, M.S., Bukusi, E., Cohen, C.R., Duncan, B.A.S. & Holmes, K.K.
(2005) Mal genital hygiene beliefs and practices in Nairobi
(Kenya). BMJ, 80:471-476.
Tiet, Q.Q., Bird, H.R., Davies, M., Hoven, C., Cohen, P. & Jensen, P.S.
(1998) Adevense life events and resilience. J Am Acad Child
Adolesc Psyciatry, 37:1191-1200.