Pada kasus 2014, Indonesia tercatat memiliki kasus filariasis sebanyak 14.932
kasus dan di provinsi Kalimantan Barat memiliki jumlah kasus sebanyak 253 kasus.(1)
Dengan hasil survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinisi Kalimantan Barat
tahun 2012 di 14 provinsi, terdapat 9 kabupaten yang dinyatakan mempunyai
penderita filariasis yaitu, Kabupaten Sambasa, Kabupaten Sanggau, Kabupaten
Kuburaya, Kabupaten Melawi, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Ketapang,
Kabupaten Sintang, Kabupaten Pontianak, dan Kabupaten Landak. Kabupaten
Kuburaya menempati urutan ketiga terbanyak kasus filariasis dengan jumlah kasus
keseluruhan adalah 49 kasus.(2)
1) Sumber : Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan kesehatan Indonesia
tahun 2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2015.
2) Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan provinisi Kalimantan Barat
tahun 2012. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2012.
3. Filariasis:
a. Etiologi
Filariasis atau penyakit kaki gajah disebabkan olehberbagai jenis cacing
Nematoda dari famili Filariodiea yang hidup disalurandan kelenjar getah bening.
Penyakit ditularkan melalui perantara yaitu nyamuk Culex quiquefactus.Anak
cacing atau mikrofilaria dapat hidup dialiran darah tepi manusia. Mikrofilaria
umumnya dapat ditemukan dalam darah tepi manusia pada malamhari.
Filariasis yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh tiga spesies cacing filarial
yaitu:
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugiamalayi
3. Brugia timori
Sumber : http://emedicine.medscape.com/article/217776-overview#a7