Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mesin adalah suatu alat yang menghasilkan suatu gerak atau kerja.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan Mesin Konversi Energi adalah
suatu alat yang mengubah suatu energi menjadi energi yang lain sehingga
menghasilkan suatu kerja atau usaha yang dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia.
Mesin Konversi Energi memiliki 2 klasifikasi yaitu mesin konversi
energi konvensional dan mesin energi non-konvensional. Mesin energi
konvensional umumnya menggunakan sumber energi konvensional yang
tidak terbarui. Klasifikasi mesin energi konvensional yaitu motor
pembakaran dalam, motor pembakaran luar, mesin-mesin fluida, dan
mesin pendingin.
Motor pembakaran dalam adalah dimana proses pembakarannya
berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran
yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja
Motor pembakaran luar adalah dimana proses pembakarannya terjadi di
luar mesin, energi termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida
kerja mesin.
Motor pembakaran dalam dan motor pembakaran luar termasuk
pengklasifikasian dari motor bakar. sedangkan motor bakar itu adalah
sebagai pesawat yang dapat mengubah suatu bentuk energi thermal
menjadi bentuk energi mekanik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Motor Bakar?
2. Apa yang dimaksud dengan Mesin Pembakaran Dalam?
3. Apa yang dimaksud dengan Mesin Pembakaran Luar?
4. Apa yang dimaksud dengan Mesin Gerak Rotari?
5. Apa yang dimaksud dengan Mesin Gerak Bolak-Balik atau
Translasi?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Motor Bakar.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Mesin Pembakaran
Dalam.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Mesin Pembakaran
Luar.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Mesin Gerak Rotari.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Mesin Gerak Bolak-
Balik atau Translasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Motor Bakar
Secara umum pengertian motor bakar diartikan sebagai pesawat
yang dapat mengubah suatu bentuk energi thermal menjadi bentuk energi
mekanik. Motor bakar dapat pula diartikan sebagai pesawat dan energi
kerja mekaniknya diperoleh dari pembakaran bahan bakar dalam pesawat
itu sendiri. Oleh karena itu, motor bakar yang pembakarannya terjadi di
dalam pesawat itu sendiri disebut pesawat tenaga dengan pembakaran
dalam (Internal Combustion Engine).
Pada mulanya perkembangan motor bakar torak dengan motor
bakar bensin ditemukan oleh Nichollus Otto pada tahun 1876. Karena
bentuknya kecil dan tenaganya besar juga mudah dihidupkan dan sangat
praktis, maka memberikan kemungkinan untuk dapat mempergunakan
motor tersebut diberbagai lapangan kerja dengan aneka macam ragamnya.
Motor bakar torak menggunakan silinder tunggal atau beberapa
silinder. Salah satu fungsi torak disini adalah sebagai pendukung
terjadinya pembakaran pada motor bakar. Tenaga panas yang dihasilkan
dari pembakaran diteruskan torak ke batang torak, kemudian diteruskan ke
poros engkol yang mana poros engkol nantinya akan diubah menjadi
gesekan putar.
Motor bakar terbagi menjadi 2 (dua) jenis utama, yaitu motor
diesel dan motor bensin. Perbedaan umum terletak pada sistem penyalaan.
Penyalaan pada motor bensin dinyalakan oleh loncatan bunga api listrik
yang dipercikan oleh busi atau juga sering disebut juga spark ignition
engine. Sedangkan pada motor diesel penyalaan terjadi karena kompresi
yang tinggi di dalam silinder kemudian bahan bakar disemprotkan oleh
nozzle atau juga sering disebut juga Compression Ignition Engine

3
2.2. Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine/ICE)
Mesin pembakaran dalam atau sering disebut sebagai Internal
Combustion Engine (ICE), yaitu dimana proses pembakarannya
berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran
yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja.
Ada beberapa contoh mesin yang termasuk motor pembakaran
dalam yaitu :
1. motor/mesin bensin
2. mesin/motor diesel
3. mesin gas turbin
4. mesin roket
5. mesin jet
6. dan mesin gas
Dari beberapa contoh mesin yang merupakan internal combustion
engine, mesin bensin dan mesin diesel lah yang akan dipelajari dalam
materi teknik kendaraan ringan, karena kedua mesin diatas merupakan
mesin yang digunakan dalam kendaraan bermotor seperti mobil, motor,
bus, truck dan lain sebagainya. Dimana kedua jenis mesin tersebut adalah
mesin yang terdapat pada kendaraan-kendaraan yang sering kita temui
dalam kehidupan sehari-hari.
Penemu dari mesin diesel adalah Rudolf Chirstian Karl Diesel atau
yang sering disebut dengan Rudolf Diesel. Mesin diesel ini berbahan bakar
solar, dikatakan mesin diesel dikarenakan untuk mengenang jasa
penemunya yaitu Rudolf Diesel. Mesin diesel sedikit berbeda dengan
mesin bensin, tetapi prinsip kerjanya hampir sama. Mungkin kita bahas di
lain kesempatan.
Sementara itu penemu dari mesin bensi adalah Karl Benz yang
memiliki nama lengkap Karl Friedrich Benz, mesin bensin ini
menggunakan bahan bakar bensin, di Indonesia dikenal dengan Premium,
Pertamax. Mesin bensin dibagi lagi menjadi beberapa macam, misal saja
berdasarkan jumlah langkahnya dalam satu siklus maka mesin bensin

4
dapat dibagi menjadi motor 4 tak (4 langkah), motor 2 tak (langkah) dan
motor wankle.
Berikut ini adalah gambar prinsip pengubahan tenaga para motor
bakar internal combustion engine, dimana ada udara yang masuk dan akan
bercampur dengan bahan bakar. Kemudian campuran udara dan bahan
bakar ini akan masuk ke dalam suatu ruangan dan diledakkan. Sehingga
akan menimbulkan suatu ledakan dan menghasilkan suatu tenaga dorong
yang membuat piston bergerak turun. Tenaga ini akan dirubah oleh sistem-
sistem yang ada pada kendaraan sehingga kendaraan tersebut dapat
berjalan.
Kemudian untuk mesin gas, merupakan mesin yang menggunakan
bahan bakar gas. Di Jakarta sendiri sudah mulai dikembangkan dan
diterapkan pada salah satu jenis angkutan umum, yaitu bajaj. Pada
mulanya bajaj ini berbahan bakar minyak, tetapi karena menimbulkan
polusi yang sangat besar kemudian pemerintah jakarta memberikan suatu
kebijakan bahwa semua pengendara bajaj akan dialihkan ke bajaj yang
menggunakan bahan bakar gas. Selain angkutan umum, mobil dengan
berbahan bakar gas juga akan mulai dikembangkan di Indonesia. Karena
dipercaya dapat mengatasi masalah polusi, dan lebih irit.
Keuntungan dari mesin pembakaran dalam dibandingkan dengan
mesin pembakaran luar adalah kontruksinya lebih sederhana tidak
memerlukan fluida kerja yang banyak dan efesiensi totalnya lebih tinggi.
Sedangkan mesin pembakaran luar keuntungannya adalah bahan bakar
yang diguanakan lebih beragam, mulai dari bahan bakar padat samapi
bahan bakar gas, sehingga mesin pembakaran luar banyak dipakai untuk
keluaran daya yang besar dengan bakar murah.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran dalam yaitu :
a. Pemakian bahan bakar irit
b. Berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil
c. Kontruksi lebih sederhana, karena tidak memerlukan ketel uap,
kondesor, dan sebagainya.

5
Pada umumnya mesin pembakaran dalam dikenal dengan nama
motor bakar.

2.3. Mesin Pembakaran Luar (External Combustion Engine/ECE)


Mesin pembakaran luar atau sering disebut sebagai Eksternal
Combustion Engine (ECE) yaitu dimana proses pembakarannya terjadi di
luar mesin, energi termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida
kerja mesin.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu :
a. Dapat memakai semua bentuk bahan bakar.
b. Dapat memakai bahan bakar bermutu rendah.
c. Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.
d. Lebih cocok dipakai untuk daya tinggi.
Contoh mesin pembakaran luar yaitu kereta tenaga uap, pelaksanaan
pembakaran bahan bakar dilakukan diluar mesin.

6
Mesin uap yang merupakan external combustion engine biasa
digunakan pada kereta api yang bertenaga uap. Tetapi sekarang ini kereta
api jenis ini mulai ditinggalkan karena kurang efisien, sehingga kereta api
jaman sekarang hampir semuanya sudah menggunakan mesin yang
berteknologi modern, seperti kereta api listrik dan lain sebagainya.
Setelah membaca artikel di atas kira-kira sudah paham belum tentang
pengertian dan macam-macam motor bakar. Bila ada yang masih membuat
anda bingung bisa tanyakan kepada OTO Pintar, kami akan selalu
berusaha untuk menjawab semua pertanyaan, yang tentunya yang kami
bias.
2.4. Mesin Gerak Rotari

Mesin gerak rotari atau wankel adalah jenis mesin pembakaran


internal menggunakan desain rotary eksentrik untuk mengubah tekanan
menjadi gerakan berputar. Dibandingkan dengan desain reciprocating
piston seperti pada umumnya, desain mesin wankel memiliki beberapa
keuntungan: sederhana, suara yang lebih lembut, desain kompak, revolusi
per menit (rpm) yang tinggi, dan daya tinggi untuk rasio berat. Siklus
empat-langkah pada mesin ini terjadi pada ruang pembakaran bergerak
antara bagian dalam ruang-epitrochoid berbentuk oval dan rotor yang
mirip dengan bentuk segitiga Reuleaux dengan sisi yang agak datar.

Mesin ini diciptakan oleh insinyur jerman Felix Wankel. Ia


mendapat hak paten pertamanya untuk mesin pada tahun 1929, mulai
pembangunan di awal 1950-an di NSU dan menyelesaikan prototype kerja
pada tahun 1957. NSU kemudian berlisensi desain untuk perusahaan di
seluruh dunia, yang telah terus meningkatkan desain. Berkat desain yang
kompak dan keuntungan unik, mesin Wankel telah dipasang di berbagai
kendaraan dan perangkat termasuk: mobil, sepeda motor, mobil balap,
baling-baling helicopter.

7
2.4.1 Prinsip Kerja Mesin Gerak Rotari

Prinsip kerja mesin rotary dan mesin 4 langkah piston tidak


jauh berbeda, karena terdiri dari empat proses yaitu langkah hisap
(intake), kompresi (compresion), pembakaran (combustion), dan
pembuangan (exhaust). Yang berbeda adalah komponen
penggeraknya, yaitu rotor berbentuk oval. Rotor ini membagi
ruangan silinder menjadi 3 bagian.
Konstruksi mesin rotary lebih sederhana dibanding mesin piston.
Komponen utama mesin rotary adalah roda gila, rotor belakang,
rotor depan, bobot penyeimbang, dan poros eksentris. Antara ujung
rotor dengan dinding silinder dilapisi dengan sil khusus yang
disebut apex. Komponen inilah yang menjadi pembatas antara satu
ruang silinder dengan yang lainnya. Bandingkan dengan model
mesin 4 langkah piston yang memiliki banyak komponen seperti
piston, ring piston, timing chain, gigi sproket, poros kem, katup,
pelatuk katup, per katup dan lainnya. Itulah mengapa mesin rotary
disebut mesin kompak dan bersuara halus.
Proses kerjanya secara sederhana adalah rotor segitiga
bekerja memutari bagian rumah silinder. Rotor berputar dan
menggerakan poros yang disebut poros eksentris. Semua

8
komponen diletakan dengan pola yang sejajar. Berbeda dengan
piston yang vertikal dan horisontal dalam menggerakan engkolnya.
Diawali dari langkah hisap yang memasukan bahan bakar
ke dalam ruang silinder. Seiring dengan pergerakan rotor melewati
intake port, volume dalam ruangan bertambah besar sehingga
menarik masuk campuran udara dan bahan bakar. Setelah melewati
intake port, ruangan tersebut ditutup oleh seal rotor (apex) dan
langkah kompresi pun dimulai.
Rotor berputar 90 derajad melakukan kompresi, kemudian
masuk ke masa pengapian busi, untuk melakukan proses
pembakaran campuran udara dan bahan bakar. Dalam proses
pembakaran, mesin rotary memakai 2 busi yang menyala secara
berurutan. Ketika busi membakar campuran udara dan bahan
bakar, maka terjadi tekanan besar yang mendorong rotor untuk
terus bergerak.
Tekanan ini bergerak 90 derajad yang membuat ruangan
pembakaran menjadi besar. Pembakaran terus berlangsung hingga
mendorong rotor menuju ruangan pembuangan dan menciptakan
tenaga. Puncaknya adalah rotor meninggalkan port exhaust atau
lubang pembuangan. Karena rotor berbentuk segitiga maka dalam
satu putaran rotor akan tercipta 3 kali prosedur pembakaran.
Dampaknya tenaga mesin rotary lebih besar dibandingkan mesin
piston 4 langkah. Sedangkan mesin piston 4 langkah dalam satu
siklus kerjanya hanya menghasilkan satu tenaga.

9
Adapun langkah-langkah dari prinsip cara kerja Mesin
Gerak Rotari

1. Langkah Hisap
Rotor berputar searah njarum jam. Sisi rotor A akan bergerak
dan pada saat saluran hisap terbuka maka campuran udara dan
bahan bakar akan terhisap masuk ke ruang hisap.
2. Langkah Kompresi
Peputaran rotor akan menyebabkan sisi rotor A memperkecil
volume ruang hisap campuran udara dan bahan bakar
tekanannya semakin tinggi.
3. Langkah Usaha
Setelah mencapai top kompresi volume ruang kerja menjadi
lebih kecil dan pada saat itu busi memercikan bunga api,
akibatnya campuran udara dan bahan bakar yang sudah
dikompresikan akan terbakar dan menimbulkan daya atau
tenaga untuk memutar rotor.
4. Langkah Buang
Rotor berputar menyebabkan sisi rotor A akan membawa gas
sisa hasil pembakaran kesaluran pembuangan.

10
2.4.2. Kelebihan dan Kekurangan Mesin Gerak Rotari
Mesin gerak rotari juga memiliki kelebihan dan kekurangan
dibandinglkan dengan mesin gerak translasi. Berikut ini masing-
masing kelebihan dan kekurangan pada mesin gerak rotari.
Kelebihan Mesin Gerak Rotari
1. Lebih simpel dengan komponen bergerak yang lebih sedikit.
Sebagai gambaran: mesin rotari 2 rotor, 3 komponen bergerak,
2 rotor dan 1 poros eksentrik mesin 4 silinder konvensional
yang paling simpel: 40 komponen yaitu piston, setang piston,
poros kem, katup, pegas katup, pelatuk katup, timing belt,
timing gear, poros engkol, dsb.
Efek dari sedikitnya komponen bergerak ini adalah :
a. Mesin lebih simpel untuk diproduksi dan lebih ringan
b. Lebih sedikit kerugian energi dan gesekan (losses) akibat
dari transfer energi yang dihasilkan oleh gerakan dari satu
komponen dengan yang lainnya, sehingga lebih efisien
dan mampu menghasilkan daya dan putaran mesin yang
lebih tinggi dari mesin silinder.
c. Reliability (Kehandalan) yang lebih baik,itulah sebabnya
pesawat terbang lebih memilih mesin rotari dibanding
mesin silinder. Dimana rotor berputar dengan 1/3
kecepatan dari poros eksentrik yang artinya komponen
bergeraknya bergerak lebih pelan dari mesin silinder
sehingga lebih reliabel.
d. Lebih halus, dengan putaran konstan dalam satu arah
dibandingkan mesin silinder dimana terjadi konversi gerak
bolak-balik menjadi gerak rotasi dengan adanya perubahan
arah gerakan.

11
2. Power delivery (Transfer daya) yang lebih baik,dikarenakan
rotor mempunyai 3 permukaan dengan putaran poros eksentrik
yang bervariasi. Hal ini menyebabkan mesin rotari mempunyai
durasi pembakaran 50% lebih lama dibanding mesin silinder.
Mesin rotari menghasilkan daya melalui pembakaran pada 3/4
tiap putaran poros,sedangkan pada mesin silinder terjadi pada
1/4 putaran poros engkol saja. Hal ini menghasilkan
perbandingan tenaga kuda dengan kapasitas mesin yang lebih
besar. Dimana kesebandingan dayanya adalah mesin rotary
sebanding dengan mesin silnder dengan kapasitas 1.5 sampai 2
kalinya.
3. Lebih tahan pada kegagalan mesin, mesin rotari yang
kekurangan kompresi, pendinginan, ataupun tekanan oli akan
kehilangan daya yang besar tetapi mesin masih mampu
beroperasi. Sedangkan bila keadaan tersebut terjadi pada mesin
silinder akan terjadi kerusakan permanen pada komponen
mesin dan secara instan berhenti beroperasi.
4. Dapat beroperasi dalam jangka waktu yang lama pada daya
maksimum dibanding mesin silinder.

Kelebihan Mesin Gerak Rotari


1. Sulit menciptakan mesin rotary yang lolos emisi gas buang
dikarenakan dalam ruang bakar terjadi uap bahan bakar yang
mendorong balik nyala api pembakaran (flame front).
Sehingga lebih banyak menghasilkan karbon monoksida dan
hidrokarbon yang tidak terbakar.
2. Produksi dalam jumlah yang terbatas, sehingga biaya
produksinya lebih mahal.
3. Umumnya mengonsumsi bahan bakar lebih banyak dari mesin
silinder akibat ruang perbandingan kompresi yang rendah (dan
seringkali dilengkapi turbo)

12
4. Rawan kerusakan terutama pada bagian seal di dalam mesin
akibat pembakaran awal (knocking) sehingga kompresi bocor.
Oleh sebab itulah banyak pemilik mesin rotari yang harus
rebuild kembali mesinnya.
5. Umur / keawetan yang rendah dikarenakan mudah rusaknya
komponen apex seal yang dapat menyebabkan kebocoran
kompresi, sehingga perawatan harus lebih cermat dan teliti.
Penambahan turbo juga menyebabkan hal ini.
6. Torsi yang dihasilkan pada putaran rendah lebih rendah
diakibatkan kapasitas mesin yang kecil dan kompresi yang
rendah. Sehingga tidak cocok untuk kendaraan sehari-hari dan
lebih cocok untuk ajang kompetisi/balap.
7. Desain mesin rotary membakar sebagian kecil oli mesin untuk
melumasi apex seal agar lebih awet. Sehingga pengguna harus
cermat menambahkan oli mesin yang berujung pada biaya
perawatan yang lebih besar.
8. Perbaikan,perawatan, dan ketersediaan spare part yang langka
sehingga biaya perawatan lebih mahal akibat tingkat laju
produksi mesin rotari yang rendah.
2.5. Mesin Gerak Translasi
Energi gerak didapatkan dari energi panas hasil pembakaran bahan
bakar melalui piston yang bergerak translasi yang selanjutnya dirubah
menjadi gerak putar melalui mekanisme engkol.

Gambar. Prinsip motor Torak

13
Keterangan :

TMA = Titik Mati Atas ( Batas teratas langkah torak )


TMB = Titik Mati Bawah ( Batas terbawah langkah torak )

L = Panjang langkah torak dari TMB ke TMA

r = Radius / Jari-jari engkol

2.5.1 Langkah-Langkah Cara Kerja Mesin Gerak Translasi


1. Langkah Hisap

Gambar 3.6 Langkah hisap

Torak bergerak dari TMA ke TMB, gas baru masuk


silinder Temperatur  20C
Vakum 0,1 ÷ 0,6 bar

 Katup Isap terbuka


 Katup Buang tertutup

2. Langkah Kompresi

Gambar 3.7 Langkah kompresi

14
Torak bergerak dari TMB ke TMA, gas baru dikompresikan
dalam ruang kompresi
Tekanan akhir kompresi =
Otto = 1 ÷ 1,5 Mpa ( 10 ÷ 15 bar )
Diesel = 1,5 ÷ 4 Mpa ( 15 + 40 bar )
Temperatur akhir kompresi
Otto = 300 ÷ 6000C
Diesel = 700 ÷ 9000C

 Katup hisap tertutup


 Katup buang tertutup
3. Langkah usaha / kerja

Gambar 3.8 Langkah usaha

Torak bergerak dari TMA ke TMB, terdorong tekanan gas


hasil pembakaran.

Temperatur max pembakaran :

Otto = 2000 ÷ 25000C

Diesel = 2000 ÷ 25000C

Tekanan max pembakaran :

Otto = 3 ÷ 6 Mpa ( 30 ÷ 6 bar )

Diesel = 4 ÷ 12 Mpa (40 ÷ 120 bar )

 Katup isap tertutup


 Katup buang tertutup

15
4. Langkah buang

Gambar 3.9 Langkah buang

Torak bergerak dari TMBke TMA, gas buang keluar dari


silinder

Temperatur gas buang ( beban penuh ) :


Otto = 600 ÷ 10000C
Diesel = 500 ÷ 6000C

 Katup isap tertutup


 Katup buang terbuka

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Motor bakar merupakan mesin yang mampu merubah energi kimia dari
bahan bakar menjadi energi mekanik. Pembakaran pada motor bakar
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu pembakaran luar dan pembakaran dalam.
Kedua jenis proses pembakaran ini dibedakan dari tempat pembakaran
bahan bakar, serta cara kerja ketika proses pembakaran bahan bakar.
Secara umum prinsip kerja mesin konversi energi terdapat 2 gerakan
utama yaitu gerak rotari dan gerak translasi.Kedua jenis gerak ini
dibedakan sesuai lintasan dan gerak utamanya.

3.2 Saran

Perbedaan jenis pembakaran dan jenis gerakan pada sebuah mesin akan
sangat mempengaruhi kinerja mesin tersebut, mulai dari tenaga
mesin,getaran, konsumsi bahan bakar dan kekuatan komponen pada mesin.

17
DAFTAR RUJUKAN

Pudjanarsa, Astu. dan Djati Nursuhud, 2006, Mesin Konversi Energi. Yogyakarta:
Penerbit Andi

Teknik Otomotif. 2018. Pengertian Mesin Pembkaran Dalam dan Mesin


Pembakaran Luar. (Online). (www.teknik-
otomotif.com/2018/04/pengertian-mesin-pembakaran-dalam-dan.html),
Diakses tanggal 22 September 2018

Wikirota. 2014. Mesin Wankel atau Rotary. (Online),


(http://wikirota.blogspot.com/2014/05/ mesin-wankel-atau-rotary.html),
Diakses tanggal 22 September 2018

Wikipedia. 2016. Mesin Bensin, (Online), (https://id.wikipedia.org/w/index.


php?title= Mesin_bensin&stable=1), Diakses tanggal 22 September 2018

Wikipedia. 2018. Mesin Diesel, (Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/


Motor_bakar _diesel), Diakses tanggal 22 September 2018

18
LAMPIRAN

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan motor bakar ?
2. Sebutkan kelebihan dari dua jenis pembakaran pada mesin ?
3. Apa yang dimaksud dengan mesin gerak rotary ?
4. Bagaimana prinsip kerja dari mesin gerak rotary ?
5. Apa kelebihan dari mesin gerak rotary ?

Jawaban

1. Secara umum pengertian motor bakar diartikan sebagai pesawat yang


dapat mengubah suatu bentuk energi thermal menjadi bentuk energi
mekanik.
2. Keuntungan yang dimiliki pada mesin pembakaran dalam yaitu :
a. Pemakian bahan bakar irit
b. Berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil
c. Kontruksi lebih sederhana, karena tidak memerlukan ketel
uap, kondesor, dan sebagainya.
Keuntungan yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu :
a. Dapat memakai semua bentuk bahan bakar.
b. Dapat memakai bahan bakar bermutu rendah.
c. Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.
d. Lebih cocok dipakai untuk daya tinggi.

3. Mesin gerak rotari atau wankel adalah jenis mesin pembakaran internal
menggunakan desain rotary eksentrik untuk mengubah tekanan menjadi
gerakan berputar.
4. Proses kerjanya secara sederhana adalah rotor segitiga bekerja memutari
bagian rumah silinder. Rotor berputar dan menggerakan poros yang
disebut poros eksentris. Semua komponen diletakan dengan pola yang

19
sejajar. Berbeda dengan piston yang vertikal dan horisontal dalam
menggerakan engkolnya.

5. Kelebihan Mesin Gerak Rotari


A) Lebih simpel dengan komponen bergerak yang lebih
sedikit. Sebagai gambaran: mesin rotari 2 rotor, 3
komponen bergerak, 2 rotor dan 1 poros eksentrik mesin 4
silinder konvensional yang paling simpel: 40 komponen
yaitu piston, setang piston, poros kem, katup, pegas katup,
pelatuk katup, timing belt, timing gear, poros engkol, dsb.
Efek dari sedikitnya komponen bergerak ini adalah :
e. Mesin lebih simpel untuk diproduksi dan lebih ringan
f. Lebih sedikit kerugian energi dan gesekan (losses) akibat
dari transfer energi yang dihasilkan oleh gerakan dari satu
komponen dengan yang lainnya, sehingga lebih efisien
dan mampu menghasilkan daya dan putaran mesin yang
lebih tinggi dari mesin silinder.
g. Reliability (Kehandalan) yang lebih baik,itulah sebabnya
pesawat terbang lebih memilih mesin rotari dibanding
mesin silinder. Dimana rotor berputar dengan 1/3
kecepatan dari poros eksentrik yang artinya komponen
bergeraknya bergerak lebih pelan dari mesin silinder
sehingga lebih reliabel.
h. Lebih halus, dengan putaran konstan dalam satu arah
dibandingkan mesin silinder dimana terjadi konversi gerak
bolak-balik menjadi gerak rotasi dengan adanya perubahan
arah gerakan.
B) Power delivery (Transfer daya) yang lebih
baik,dikarenakan rotor mempunyai 3 permukaan dengan
putaran poros eksentrik yang bervariasi. Hal ini
menyebabkan mesin rotari mempunyai durasi pembakaran
50% lebih lama dibanding mesin silinder. Mesin rotari

20
menghasilkan daya melalui pembakaran pada 3/4 tiap
putaran poros,sedangkan pada mesin silinder terjadi pada
1/4 putaran poros engkol saja. Hal ini menghasilkan
perbandingan tenaga kuda dengan kapasitas mesin yang
lebih besar. Dimana kesebandingan dayanya adalah mesin
rotary sebanding dengan mesin silnder dengan kapasitas
1.5 sampai 2 kalinya.
C) Lebih tahan pada kegagalan mesin, mesin rotari yang
kekurangan kompresi, pendinginan, ataupun tekanan oli
akan kehilangan daya yang besar tetapi mesin masih
mampu beroperasi. Sedangkan bila keadaan tersebut terjadi
pada mesin silinder akan terjadi kerusakan permanen pada
komponen mesin dan secara instan berhenti beroperasi.
D) Dapat beroperasi dalam jangka waktu yang lama pada daya
maksimum dibanding mesin silinder.

21

Anda mungkin juga menyukai