Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BERENCANA


DENGAN KONTRASEPSI PIL KOMBINASI

Disusun oleh:
Andi Trisnawati P07220116005
Jeklin Ruba Palik Padang P07220116015
Muhammad Fikri P07220116019
Nina Karmila P07220116023
Novia Dwi Sagita P07220116024

Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur


Prodi DIII Keperawatan Samarinda
Samarinda
Tahun 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah mata kuliah Keperawatan Maternitas ini. Atas dukungan
moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Nursari Abdul Syukur, M. Keb.,
selaku dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas yang telah memberikan
bimbingan dan masukan dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Samarinda, 21 Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan Masalah ........................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Pengertian Kontrasepsi................................................................. 4
B. Tujuan Kontrasepsi ...................................................................... 4
C. Syarat-Syarat Kontrasepsi ............................................................ 4
D. Pengertian Pil Kombinasi............................................................. 5
E. Manfaat Pil Kombinasi ................................................................ 5
F. Jenis Pil Kombinasi ...................................................................... 6
1. Monofasik ............................................................................. 6
2. Bifasik ................................................................................... 6
3. Trifasik .................................................................................. 6
G. Indikasi Pil Kombinasi ................................................................. 6
H. Kontra Indikasi Pil Kombinasi ..................................................... 7
I. Cara Kerja Pil Kombinasi ............................................................ 7
J. Cara Mengonsumsi Pil Kombinasi .............................................. 8
K. Waktu Mulai Menggunakan Pil Kombinasi................................. 9
L. Keterbatasan/Kekurangan Pil Kombinasi .................................... 9
M. Efek Samping Pil Kombinasi ....................................................... 10
N. Komplikasi Pil Kombinasi ........................................................... 10
O. Asuhan Keperawatan Keluarga Berencana dengan POK ............ 11
1. Pengkajian ............................................................................. 11
2. Diagnosa Keperawatan ......................................................... 14
3. Intervensi .............................................................................. 15

ii
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 20
A. Kesimpulan .................................................................................. 20
B. Saran ............................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang
wanita dengan cara diminum (pil) Tujuan dari konsumsi pil KB adalah untuk
mencegah, menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan yang
memang tidak diinginkan. Untuk itu kepatuhan mengkonsumsi pil KB secara
teratur sesuai dengan dengan petunjuk tenaga kesehatan harus dilakukan.
Kepatuhan mengkonsumsi pil KB bertujuan agar manfaat konsumsi pil KB
yaitu mencegah menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan bisa
dirasakan. Ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi pil KB tidak bisa menjamin
bahwa akseptor pil KB terhindar dari kehamilan. Hal ini dikarenakan
pengkonsumsian yang tidak teratur emnjadikan pil KB tidak bisa bekerja
secara optimal. Akan tetapi fenomena di lapangan menunjukkan bahwa
sering kali akseptor pil KB tidak patuh dalam melakukan keteraturan
mengkonsumsi pil KB.
Ketidakpatuhan ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka
tentang pil KB. Mereka cenderung menghemat pengkonsumsian dengan
meminum pil KB dibawah ukuran yang disarankan. Kebiasaan ini
menyebabkan masih mungkin akseptor pil KB mengalami kehamilan yang
tidak diinginkan (Depkes RI, 2001). Menurut WHO, tahun 2009 hampir 380
juta pasangan menjalankan keluarga berencana dan 65-75 juta diantaranya
terutama di negeri berkembang menggunakan kontrasepsi hormonal yaitu pil
KB. Akan tetapi 5% dari jumlah tersebut penggunanya adalah tidak
melakukan pengkonsumsian secara teratur sehingga beresiko terjadinya
kehamilan (Depkes RI, 2001). Data akseptor kontrasepsi di Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo tahun 2009 sebesar 5.386 orang dari keseluruhan
pasangan usia subur, dengan perincian yang dipakai adalah suntikan (48,5%),

1
pil (21,5%), dan implant atau susuk alat kontrasepsi (30%). Dari jumlah
pengguna pil KB yang patuh mengkonsumsi pil KB sesuai dengan petunjuk
tenaga kesehatan hanya 54%. Dari 2 jumlah tersebut yang masih mengeluh
menemukan tanda-tanda kehamilan sebanyak 56%. Hal ini dikarenakan
kebiasaan mengkonsumsi pil KB yang tidak teratur. Studi pendahuluan
didapatkan data dari 10 akseptor pil KB yang patuh dan rutin mengkonsumsi
pil KB sebanyak 4 orang (40%) sedangkan yang tidak patuh dan tidak rutin
mengkonsumsi pil KB sebanyak 6 orang (60%) (Havitia, 2009).
Pil KB berisi kombinasi hormon estrogen dan progesteron untuk
mencegah ovulasi (pelepasan telur selama siklus bulanan). Seorang wanita
tidak bisa hamil jika dia tidak berovulasi karena tidak ada telur untuk dibuahi.
Pil KB juga bekerja dengan menebalkan lendir di sekitar leher rahim, yang
membuatnya sulit bagi sperma untuk memasuki rahim dan mencapai setiap
telur yang telah muncul. Hormon-hormon dalam pil KB terkadang juga dapat
mempengaruhi lapisan rahim, sehingga sulit bagi telur untuk menempel ke
dinding rahim.Pada jenis pil yang lain dapat mengubah periode menstruasi
adalah pil progesteron berdosis rendah, atau kadang-kadang disebut juga pil
mini. Jenis pil KB ini berbeda dari pil lain yang hanya berisi satu jenis
hormon progesterone. Pil mini bekerja dengan mengubah lendir serviks dan
dinding rahim, dan terkadang juga mempengaruhi ovulasi juga.(Arum, D dan
Sujiyatini, 2009) Ketidakteraturan pengkonsumsian pil KB menyebabkan
hormon yang terkandung dalam pil KB tidak bisa bekerja dengan maksimal.
Sehingga memungkinkan akseptor pil KB terjadi kehamilan yang tidak
diinginkan. Kondisi ini bisa membuat akseptor pil KB panik hingga sehingga
melakukan tindakan aborsi yang beresiko tinggi (Depkes, 2002).

2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari pil kombinasi ?
2. Apakah tujuan dan manfaat pil kombinasi ?
3. Apa saja syarat-syarat kontrasepsi ?
4. Apa saja jenis-jenis kontrasepsi ?
5. Apa indikasi, kontra indikasi dan efek samping dari pil kombinasi dan
bagaimana cara kerjanya ?
6. Bagaimana cara pemberian pil kombinasi
7. Bagaimana asuhan keperawatan dari pil kombinasi

C. Tujuan Penulisan Makalah


Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengertian dari pil kombinasi
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pil kombinasi
3. Untuk mengetahui apa saja syarat kontrasepsi
4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis kontrasepsi
5. Untuk mengetahui indikasi, kontra indikasi dan efek samping dari pil
kombinasi dan bagaimana cara kerjanya
6. Untuk mengetahui bagaimana cara pemberian pil kombinasi
7. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan dari pil kombinasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007).
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma
(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding
rahim (Nugroho dan Utama, 2014).

B. Tujuan Kontrasepsi
1. Untuk menunda kehamilan
2. Untuk menjarangkan kehamilan
3. Untuk menghentikan kehamilan/mengakhiri kehamilan/kesuburan
(Hartanto, 2004)

C. Syarat-Syarat Kontrasepsi
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi.
Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Aman atau tidak berbahaya
2. Dapat diandalkan
3. Sederhana
4. Murah
5. Dapat diterima oleh orang banyak
6. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).
(Hartanto, 2002)

4
D. Pengertian Pil Kombinasi
Pil oral kombinasi (POK) merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormon
sintesis estrogen dan progesteron (Handayani, 2010). Estrogen bekerja primer
untuk membantu pengaturan hormon releasing factors di hipotalamus, membantu
pertumbuhan dan pematangan dari ovum di dalam ovarium dan merangsang
perkembangan endometrium. Progesteron bekerja primer menekan dan melawan
isyarat-isyarat dari hipotalamus dan mencegah pelepasan ovum yang terlalu
dini/prematur dari ovarium, serta juga merangsang perkembangan dari
endometrium (Hartanto, 2004).
Dasar dari pil kombinasi adalah meniru proses-proses alamiah. Pil akan
menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil akan
menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal, sehingga juga
menekan releasing factors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi (Hartanto,
2004).

E. Manfaat Pil Kombinasi


1. Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir mempunyai efektifitas tubektomi),
bila digunakan tiap hari.
2. Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah
anemia), tidak terjadi nyeri haid.
5. Dapat digunakan jangka panjang selama masih ingin menggunakannya untuk
mencegah kehamilan.
6. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
7. Mudah dihentikan setiap saat.
8. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
9. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
10. Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium dan endometrium,
kista ovarium dan penyakit radang panggul.
(Hartanto, 1994)

5
F. Jenis Pil Kombinasi
Terdapat 3 jenis pil kombinasi, yaitu:
1. Monofasik
Pil jenis ini adalah jenis pil yang paling banyak digunakan. Pil yang tersedia
dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P)
dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
2. Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif. Biasanya pil ini diberi kode dengan warna yang berbeda,
misalnya BiNovum.
3. Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif.
(Everett, 2008) (Prawirohardjo, 2006)

G. Indikasi Pil Kombinasi


Pada prinsipnya semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti:
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
3. Gemuk atau kurus
4. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6. Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan
semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut
7. Pasca keguguran
8. Anemia karena haid berlebihan
9. Nyeri haid hebat
10. Siklus haid tidak teratur
11. Riwayat kehamilan ektopik

6
12. Kelainan payudara jinak
13. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf
14. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium
jinak.
15. Menderita tuberkulosis, kecuali yang sedang menggunakan rifampisin
16. Varises vena
(Prawihardjo, 2006)

H. Kontra Indikasi Pil Kombinasi


1. Hamil atau dicurigai hamil
2. Menyusui eksklusif
3. Perdarahan pervaginam yg belum diketahui penyebabnya
4. Penyakit hati akut (hepatitis)
5. Perokok dengan usia > 35 tahun
6. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110 mmHg
7. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun
8. Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
9. Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)
10. Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari
(Saifuddin, 2006)

I. Cara Kerja Pil Kombinasi


Cara kerja POK antara lain adalah sebagai berikut:
1. Menekan ovulasi (Arum & Sujiyatini, 2009)
POK dapat menekan ovulasi, oleh sebab itu POK harus diminum setiap hari
agar efektif karena dimetabolisir dalam 24 jam. Bila akseptor lupa minum 1
atau 2 tablet, maka terjadi peninggian hormon-hormon alamiah, yang
selanjutnya mengakibatkan ovum menjadi matang lalu dilepaskan (Hartanto,
2004).
2. Mencegah Implantasi (Arum & Sujiyatini, 2009)

7
Kadar estrogen dan progesteron yang berlebihan atau kurang/inadekuat atau
keseimbangan estrogen-progesteron yang tidak tepat, menyebabkan pola
endometrium yang tidak normal sehingga menjadi tidak baik untuk
implantasi (Hartanto, 2004).
3. Lendir serviks mengental (Arum & Sujiyatini, 2009)
Preparat hormon steroid menyediakan mekanisme kontraseptif sekunder yang
dapat melindungi terhadap kehamilan meskipun terjadi ovulasi, misalnya
lendir serviks menjadi lebih kental dan seluler, sehingga merupakan barier
fisik terhadap penetrasi spermatozoa. Pada saat yang bersamaan, perubahan-
perubahan kelenjar dalam endometrium timbul lebih awal dan dengan
intensitas lebih besar, sehingga endometrium tidak berada dalam fase yang
sesuai dengan ovulasi dan kurang dapat mendukung ovum yang mungkin
dilepaskan dan mengalami fertilisasi (Hartanto, 2004).
4. Pergerakan tuba terganggu (Arum & Sujiyatini, 2009)
Kombinasi antara hormon estrogen dan progesteron dapat menjadikan
pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur dengan sendirinya
akan terganggu pula (Prawirohardjo, 2006).

J. Cara Mengonsumsi Pil Kombinasi


Pil sebaiknya dikonsumsi setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap
hari. Pil yang pertama dimulai pada hari yang pertama sampai hari ke-7 siklus
haid. Sangat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid (Prawirohardjo,
2006).
Pada paket 28 pil, dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari
yang ada pada paket. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil. Bila
paket 28 pil habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket yang baru. Bila paket 21
habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai pil dari paket yang baru
(Prawirohardjo, 2006).
Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambil pil yang
lain. Bila terjadi muntah hebat, atau diare lebih dari 24 jam, maka bila keadaan
memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan, pil dapat diteruskan. Bila

8
muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara penggunaan pil
mengikuti cara penggunaan pil lupa (Prawirohardjo, 2006).
Bila lupa minum 1 pil (hari 1-21), segera minum pil setelah ingat. Boleh
minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi
yang lain. Bila lupa 2 pil atau lebih (hari 1-21), sebaiknya minum 2 pil setiap hari
sampai sesuai jadual yang ditetapkan. Juga sebaiknya menggunakan metode
kontrasepsi lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah
menghabiskan paket pil tersebut. Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes
kehamilan (Prawirohardjo, 2006).

K. Waktu Mulai Menggunakan Pil Kombinasi


Pil kombinasi dapat digunakan setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan
perempuan itu tidak hamil. Pil diminum pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus
haid. Boleh menggunakan pada hari ke-8, tetapi perlu menggunakan metode
kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke-8 sampai hari ke-14 atau tidak
melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket pil tersebut
(Prawirohardjo, 2006).
Pil kombinasi dapat digunakan setelah melahirkan, yaitu setelah 6 bulan
pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif, setelah 3 bulan dan tidak menyusui, dan
setelah keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari) (Prawirohardjo, 2006).

L. Keterbatasan/Kekurangan Pil Kombinasi


1. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.
2. Mual, terutama pada bulan pertama.
3. Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama.
4. Pusing.
5. Nyeri payudara.
6. Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan
justru memiliki dampak positif.
7. Berhenti haid (amenorhea), jarang pada pil kombinasi.
8. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI).

9
9. Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan
suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang.
10. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi caiaran, sehingga risiko
stroke, dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat.
Pada perempuan usia > 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
11. Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/AIDS.
(Prawirohardjo, 2006)

M. Efek Samping Pil Kombinasi


1. Amenorea (tidak ada perdahan atau spotting)
2. Mual, pusing, atau muntah (akibat reaksi anafilaktik)
3. Perdarahan pervaginam/spotting
(Hartanto, 2004)

N. Komplikasi Pil Kombinasi


1. Acne/kulit berminyak
2. Amenore
3. Perdarahan bercak dan perdarahan menyerupai haid
4. Payudara terasa nyeri
5. Depresi
6. Gangguan penglihatan (buram/hilangnya penglihatan subjektif)
7. Sakit kepala
8. Hipertensi
9. Mual
10. Berat badan bertambah
(Hartanto, 2004)

10
O. Asuhan Keperawatan Keluarga Berencana dengan POK
1. Pengkajian
a. Biodata Pasien
Nama : Ny. J
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 27 tahun
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jalan Poros Kebon Agung
Diagnosa medis :
No. register : 99.18.xx
MRS/Tanggal pengkajian : 26 Maret 2018/26 Maret 2018

1. Riwayat Kesehatan Pasien


a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mual dan muntah serta pusing setelah menggunakan
kontrasepsi pil kombinasi.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
1) Penyakit yang pernah/sedang diderita(menular,menurun, menahun) Ibu
mengatakan tidak pernah/ sedang menderita penyakit menular seperti
hepatitis, TBC, dan PMS, penyakit menurun seperti hipertensi, DM, dan
asma, dan penyakit menuahun seperti jantung.
2) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun,
menahun) Ibu mengatakan dari keluarga ibu dan suami tidak pernah/
sedang menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, dan PMS,
penyakit menurun seperti hipertensi, DM, dan asma, dan penyakit
menuahun seperti jantung.

11
3) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dari keluarga ibu dan suami tidak ada riwayat keturunan
kembar
4) Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah menjalani operasi apapun
5) Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak punya riwayat terhadap obat apapun.
c. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Pola nutrisi
a) Makan
Frekuensi : 3 X Sehari
Porsi : 1 piring
Jenis : nasi, sayur, lauk
Pantangan : tidak ada
Keluhan : tidak ada
b) Minum
Frekuensi : 6 X Sehari
Porsi : 1 gelas
Jenis : air putih, teh, jus
Pantangan : tidak ada
Keluhan : tidak ada
2) Pola eliminasi
a) Buang Air Besar (BAB)
Frekuensi : 1x /hari
Konsistensi : lembek
Warna : khas feses
Keluhan : tidak ada
b) Buang Air Kecil (BAK)
Frekuensi : 4x /hari
Konsistensi : encer
Warna : kuning jernih

12
Keluhan : tidak ada
3) Pola istirahat
Tidur siang
Lama : 1 jam/hari
Keluhan : tidak ada
Tidur malam
Lama : 8 jam/hari
Keluhan : tidak ada
4) Personal hygiene
Mandi : 2x/hari
Ganti pakaian : 2x/hari
Gosok gigi : 2x/hari
Keramas : 4x/minggu
5) Pola seksualitas
Frekuensi : 3x/ minggu
Keluhan : Tidak ada
6) Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, dan olahraga)
Ibu mengatakan hanya melakukan aktivitas sehari-hari sebagai ibu
rumah tangga antara lain mencuci, mengepel,masak.
Kebiasaan yang mengganggu kesehatan ( merokok, minum jamu, dan
minum minuman beralkohol.
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu, dan
minum minuman beralkohol.
Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan piaraa).
Ibu mengatakan lingkungan rumahnya bersih.
Ibu mengatakan tidak mempunyai hewan peliharaan.

2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis

13
Berat badan : 62 kg
Tanda vital/ vital sign
Tekanan darah : 100/60 MmHg Nadi : 84x/menit
Pernapasan : 20x/menit Suhu : 36,50c
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : Bentuk messosepal, tidak ada benjolan
abnormal
2) Rambut : Bersih, tidak rontok dan tidak berketombe
3) Muka : bentuk oval, tidak ada cloasma, bersih
4) Mata : Simetris, konjungtiva anemis
5) Hidung : Mancung, tidak ada polip
6) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada gangguan
7) Mulut : tidak ada bibir sumbing
8) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
vena jugularis
9) Dada : tidak ada retraksi dinding dada
10) Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi
11) Anogenital : jahitan sudah sembuh
c. Pemeriksaan Penunjang : tidak ada

2. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas b.d. efek samping alat kontrasepsi
b. Defisiensi pengetahuan b.d. efek samping dan komplikasi dari alat
kontrasepsi
c. Gangguan citra tubuh b.d. efek samping pemakaian alat kontrasepsi
d. Risiko kekurangan volume cairan b.d. efek samping pemakaian alat
kontrasepsi (mual dan muntah)

14
15

Anda mungkin juga menyukai