I. Latar Belakang
Sektor energy tak pernah lepas dari kehidupan manusia di seluruh dunia.
Sebagai sumber daya alam, energy harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
kemakmuran masyarakat. Akan tetapi, masalah yang kemudian timbul adalah
bagaimana cara agar sumber energy dapat terus dijaga kelestariannya di tengah
semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan energy itu sendiri. Hal ini dapat
diwujudkan dengan memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan (Nabila,
2015). Meskipun Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumberdaya energy,
baik energy terbarukan maupun tidak terbarukan, akan tetapi hingga saat ini
pemanfaat energy di Indonesia masih berfokus pada sumberdaya energy yang tidak
dapat terbarukan, yaitu yang berasal dari fosil. Akibatnya, semakin lama sumber
energy fosil, terutama minyak mentah semakin lama semakin menipis. Di sisi lain,
sumber energy terbarukan di Indonesia sangat besar. Akan tetapi, eksplorasi dan
manajemen sumber daya energy terbarukan di Indonesia belum dapat dimaksimalkan
dengan baik. Akibatnya, Indonesia saat ini menjadi importer minyak mentah dan
produk-produk turunannya (Elinur dkk, 2010).
II. Pembahasan
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa kita tidak lagi sepenuhnya dapat
mengandalkan energy fosil sebagai sumber energy utama. Diperlukan pemanfaatan
sumber energy terbarukan untuk menunjang keberlangsungan kehidupan masyarakat.
Energi terbarukan mulai dikembangkan setelah diadakannya Earth Summit di Rio De
Jeneiro pada tahun 1992. Dimana para paakar mencoba mencari alternatif solusi atas
masalah lingkungan dengan penyebab terbesar disebabkan oleh emisi gas rumah
kaca ke atmosfir, diikuti oleh emisi gas alattransportasi. Sejak itu penggunaan energy
terbarukan sebagai energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi karbon terus
meningkat. Salah satu jenis energy terbarukan yang saat ini sedang dikembangkan
yaitu fuel cell.
Fuel cell merupakan suatu pembangkit listrik yang mengubah energi kimia
langsung menjadi listrik dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya dan
oksigen sebagai oksidannya (Sudaryono, 2014) .
1. Masalah penyimpanan
2. Masalah Faktor Kapasitas
3. Masalah Faktor Luas Area
4. Masalah Faktor Kurva Bebek
5. Masalah Keenomisan
Referensi
Effendi, B.S. 2015. Energi Terbarukan dan Permasalahannya. [online]. Tersedia di:
https://www.kompasiana.com/bob911/559d42dbf69273d30cdb9c08/energi-
terbarukan-dan-permasalahannya?page=3