5. Tari Remo
Tari Remo
Tarian tradisional selanjutnya adalah Tari Remo. Zaman dulu tari remo menjadi salah satu
tarian untuk menyambut tamu agung.
Tarian ini diciptakan oleh pengamen saat tempo dulu. Pada masa itu, memang hampir
kebanyakan orang diharuskan untuk bisa menari. Bahkan pengamen pun bisa menari.
Biasanya tarian ini ditarikan oleh laki-laki, namun seiring dengan zaman tarian ini boleh
dibawa oleh perempuan hingga dimunculkan nama tarian Tari Remo Putri. Dulunya, tarian
ini sebagai pembuka pertunjukan ludruk. Seiring dengan zaman tarian ini dipentaskan setiap
ada pertunjukan kesenian.
Busana yang digunakan pun berbeda-beda yaitu busana gaya Surabayan, gaya malangan,
remo putri, jombangan, dan sawunggaling. Musik pengiringnya adalah gamelan.
6. Tari Glipang
Tari Glipang
Pertama saya lihat tarian tradisional ini, yang dilihat adalah pakaian. Karena pakaian yang
digunakan seperti pakaian untuk laki-laki, dan alat musik yang ditabuh seperti yang
digunakan di negara Arab.
Tarian ini biasanya ditarikan oleh laki-laki. Sedangkan tarian yang saya lihat ditarikan oleh
perempuan. Ternyata tarian ini menceritakan tentang prilaku para penjajah saat itu.
Nama Glipang itu sendiri berawal dari kata Gholiban diambil dari bahasa Arab yang artinya
kebiasaan.
Sejarah singkatnya, tarian ini dibuat oleh Seno Truno, saat ia bekerja sebagai mandor
penebang tebu di perusahaan milik Belanda. Karena sikap Belanda yang sewenang-webang
membuat ia berhenti bekerja. Ia pun berinisiatif membuat tarian yang menggambarkan
sejarah kehidupannya.
Kalau dilihat dari gerakannya, ia seperti berada dalam posisi kuda-kuda seakan mau
menyerang, gerakan yang seolah gagah perkasa mencirikan koloneal Belanda yang ingin
dipandang tinggi. Kesan kakunya menandakan emosional. Adapun beberapa gerakan, dimana
tangan memegang pinggang, bila diartikan dalam kehidupan sehari-hari, gerakan tersebut
sangat tidak sopan.
Namun seiring dengan zaman, tarian tersebut sedikit dipoles untuk menandakan keadaan
masyarakat, yang saat itu mayoritas prajurit yang melawan para penjajah.
7. Tari Beskalan
Tari Beskalan
Tarian ini berasal dari Malang, Jawa Timur. Beskalan diambil dari kata ‘bakalan’. Tarian ini
sangat tua, diperkirakan salah sudah berusia ratusan tahun.
Bila dilihat dari gerakan menarinya, tarian ini menampilkan keanggunan seorang wanita,
wanita yang feminim, lincah dan dinamis.
Jika kamu tidak peka dengan jenis tarian, mungkin kamu akan mengira tarian ini adalah tari
Jaipong. Karena memang mirip sekali. Tapi hal ini bisa dibedakan dari bahasa Sindennya.
Pakaian yang digunakan adalah Wedokan, semyok, khiasan kepala ( sanggul ), slendang, dan
atribut lainnya.
Alat musik pengiringnya adalah kendang, jidor, sinden dan lain-lain.