Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA CITRA

“Koreksi Geometrik dan Koreksi Radiometrik”

TRIVANNO KRISNA JAN

NIM. 2015-64-005

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
I. PENDAHULUAN

Koreksi Geometrik

Menurut Sukojo dan Kustarto (2002), koreksi geometrik ini berfungsi untuk mengurangi
kesalahan yang disebabkan oleh gerak sapuan penjelajah dan satelit, gerak perputaran bumi, dan faktor
kelengkungan bumi yang mengakibatkan pergeseran posisi terhadap sistem koordinat referensi.
Dalam hal ini proses koreksi geometrik dilakukan dengan mentransformasikan posisi setiap piksel
yang ada di citra terhadap posisi obyek yang sama dipermukaan bumi dengan memakai beberap titik
kontrol tanah.Koreksi geometrik dilakukan untuk letak atau posisi. Beberapa hal yang penting
diperhatikan dalam proses koreksi geometrik antara lain sebagai berikut:

1. System Proyeksi

Proyeksi peta adalah suatu sistem yang dirancang untuk mentransformasikan bentuk permukaan
bola bumi ke atas bidang datar. Berbagai macam proyeksi peta antara lain proyeksi silindrik, proyeksi
kerucut dan lain-lain. Pada prinsipnya system proyeksi berpijak pada tiga kaidah yaitu jarak, sudut
dan luas.

2. Sistem Koordinat

Sistem koordinat menentukan posisi suatu lokasi/tempat pada peta atau citra. Sistem koordinat
sama dengan grid, diwakili oleh sumbu X, Y atau baris dan kolom. Sistem koordinat mengacu atau
terkait kepada sistem proyeksinya.

3. Georeferensi dan Rektifikasi

Georeferensi adalah proses penyamaan sistem koordinat dari peta-ke-citra, dari citra-ke-citra
maupun dari peta-ke-peta. Sedangkan rektifikasi adalah proses transformasi dari suatu sistem grid
kedalam grid lain menggunakan persamaan polinomial tertentu. Jadi proses rektifikasi citra dengan
peta akan meliputi proses georeferensi, karena sistem proyeksi berkaitan juga dengan sistem
koordinat.
Dalam koreksi geometrik, dikenal ada dua jenis metode koreksi, yaitu:

1. Rektifikasi/perbaikan yaitu proses mengkoreksi citra sesuai dengan koordinat peta, GPS atau
citra lain yang sudah terkoreksi
2. Orto-Rektifikasi yaitu proses koreksi geometrik dengan memasukkan data ketinggian
permukaan dan informasi posisi platform satelit.

Koreksi Radiometrik
Koreksi radiometrik dilakukan untuk memperbaiki kualitas visual dan memperbaiki nilai- nilai
pixel yang tidak sesuai dengan nilai pantulan atau pancaran spektral objek yang sebenarnya (Risti
Arhatin, 2010: 9). Kesalahan radiometrik adalah kesalahan perekaman nilai pantulan sinar matahari
akibat faktor atmosfer, kerusakan sensor, arah dan intensitas cahaya matahari, pengaruh topografi,
dan lain- lain. Efek dari kesalahan ini membuat nilai piksel yang ditampilkan oleh citra satelit
bukanlah nilai murni pantulan yang sebenarnya, akan tetapi nilai pantulan yang dipengaruhi kesalahan
radiometrik (Andree Ekadinata et al, 2008: 48).

Menurut Andree Ekadinata et al (2008: 48- 49) mengatakan bahwa koreksi radiometrik adalah
proses untuk meniadakan gangguan (noise) yang terjadi akibat pengaruh atmosferik maupun karena
pengaruh sistematik perekaman citra. Koreksi radiometrik sendiri memiliki berbagai macam metode
untuk melakukan koreksi radiometric pada citra satelit. Metode yang paling sederhana adalah metode
DOS (Dark Object Substraction) yaitu mengasumsikan bahwa nilai digital objek tergelap di
permukaan bumi haruslah nol. Nilai digital pada masing- masing saluran (band) disebuah citra satelit
tidak selalu nol. Koreksi radiometrik menggunakan DOS dengan asumsi dapat mengurangi nilai
digital pada masing- masing kanal sehingga didapatkan nilai nol untuk objek dengan pantulan rendah.

II. TUJUAN

Adapun tujuan dari dilakukannya koreksi geometrik yaitu:

1. Untuk membuat rektifikasi atau perbaikan dari citra ke peta


2. Untuk membuat georeferensi citra dengan titik referensi (tie points)
3. Untuk melakukan resample
4. Untuk mengetahui dan memahami proses melakukan koreksi radiometrik
III. CARA KERJA
A. KOREKSI GEOMETRIK
Sebelum membuat georeference citra menggunakan ILWIS, terlebih dahulu membuat peta
menggunakan GOOGLE EARTH. Dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut:
1. Buka google earth seperti berikut ini:
2. Masukan nama lokasi pada kolom pencaharian kemudian setelah muncul tampilan lokasi (peta
lokasi harus memiliki ketinggian mata ± 1 km). Seperti yang telihat pada gambar berikut:

3. Setelah itu klik Lihat Setel Ulang Kemiringan


4. Tambahkan penanda letak seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Pada kolom Nama tulis GCP1 serta tulis juga nilai dari garis lintang dan bujur pada titik yang
telah ditandai. Titik yang ditandai harus terdiri atas 20 titik. Klik pada tanda penanda kemudian
muncul tampilan berikut untuk memilih bentuk penanda serta ukuran dan warnanya.
5. Buat 19 titik lainnya

6. Untuk mengubahnya dalam format TIF ataupun BMP agar terbaca di ILWIS buat di
Photoshop. Jika tidak ada photoshop maka copy peta tersebut dalam word kemudian klik
kanan pilih Save Picture as Picture kemudian simpan dalam bentuk BMP.
7. Setelah kita mendapatkan peta dengan tikit-titiknya kemudian kita melakukan proses
georeferensi pada ILWIS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
 Buka software ILWIS
 Pada tampilan ILWIS, pilih File  Import  ILWIS  Raster Windows Bitmap.
Kemudian masukkan input yaitu pilih peta yang sudah di simpan tadi selanjutnya OK.
 Untuk buat koreksi geometri maka buka File  Create  Georeferensi

 Kemudian pada kolom Georefence Name isi nama lokasi contoh: Passogeroref kemudian
pilih Georef Tiepoints. Pada kolom Background Map masukan peta klik OK.

 Kemudian akan muncul tampilan seperti berkut ini:


Pada peta Klik GCP 1 masukkan koordinat yang telah dicatat. Begitupun untuk GCP
berikutnya sampai GCP 20.

B. KOREKSI RADIOMETRIK
1. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu melihat sebaran spektral dari band-band yang akan
dikoreksi dengan cara: File  Open  pilih band yang akan dibuka (contohnya disini di pilih
band 4)  OK
2. Catat nilai awal dari informasi spektarl band tersebut. Dari band 4 diatas, bisa kita lihat batas
bawah (nilai minimum) adalah 4. Nilai tersebut harus diubah menjadi nilai 0 melalui koreksi
radiometrik.

3. Koreksi radiometrik dilakukan dengan cara mengetikkan persamaan berikut pada kolom Map
Calculation. Pada kolom domain pilih IMAGE kemudian kilik OK. Seperti yang terlihat pada
gambar berikut
4. Kemudian akan muncul hasil dari koreksi radiometrik.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KOREKSI GEOMETRIK

Setelah dilakukan langkah kerja diatas kemudian diperoleh hasil sebagai berikut:

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada Affline diperoleh nilai sigma sebesar 211, 267
pixels hal ini tidak menunjukan nilai sigmanya 0,5 pixel dikarenkan masih terdapat titik merah atau
titik error. Menurut Jaya (2015), besar kesalahan dalam koreksi geometrik diwakili dengan
nilai Root Mean Square Error (RMSE) yang didapatkan setelah melakukan kegiatan koreksi
geometrik. Nilai RMSE yang baik adalah dibawah 0,5 piksel sehingga kesalahan tidak lebih dari
setengah dari resolusi spasial suatu citra.

KOREKSI RADIOMETRIK

Setelah melakukan langkah kerja, diperleh hasil dari koreksi radiometrik sebagai berikut:
Setelah dikoreksi dengan melakukan koreksi radiometrik, nilai minimum akan berubah
menjadi nilai nol (0).
DAFTAR PUSTAKA

Danoedoro, Projo. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Jaya INS. 2015. Analisis Citra Digital Prespektif Penginderaan jauh untuk Pengelolaan
Sumberdaya Alam. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai