Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
K
DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Disusun Oleh :
III REGULER B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kehendakNya
ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa. Adapun yang kami bahas dalam makalah ini
mengenai Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn.K dengan Defisit Perawatan Diri.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui banyak hambatan yang
dikarenakan kurangnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai perencanaan, peluang,
dan organisasi usaha. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada dosen
pembimbing kami yang telah memberikan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih kurang. Dalam
makalah ini kami sudah berusaha sebaik mungkin. Tapi kami yakin makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan juga
kritik membangun.
Harap kami, agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi orang
lain yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit
perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan
diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Kurang perawatan diri pada klien dengan gangguan jiwa merupakan :
suatu keadaan dimana seseorang mengalami kerusakan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan ( kegiatan hidup sendiri ).
B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk melakukan pengkajian pada pasien dengan gangguan jiwa DPD
2. Untuk menentukan diagnosa pada pasien dengan gangguan jiwa DPD
3. Untuk menentukan intervensi pada pasien dengan gangguan jiwa DPD
4. Untuk melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa DPD
BAB 2
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
I. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang didapat ditetapkan diagnosa keperawatan Defisit
Perawatan Diri (DPD) : Kebersihan diri, berhias, makan dan BAB/BAK
(eliminasi).
J. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan keperawatan pada pasien
a) Melatih pasien cara perawatan kebersihan diri dengan cara:
1. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
2. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri.
3. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri.
4. Melatih pasien mempraktikkan cara menjaga kebersihan diri.
b) Membantu pasien latihan berhias.
Latihan berhias pada pria harus dibedakan dengan wanita. Pada pasien
laki-laki, latihan meliputi latihan berpakaian, menyisir rambut, dan bercukur,
sedangkan pada pasien perempuan, latihan meliputi latihan berpakaian,
menyisir rambut, dan berhias/berdandan.
c) Melatih pasien makan secara mandiri dengan cara:
1. Menjelaskan cara mempersiapkan makan.
2. Menjelaskan cara makan yang tertib.
3. Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan.
4. Mempraktikkan cara makan yang baik.
d) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri dengan cara:
1. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai.
2. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/BAK
3. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK.
Pengkajian dilakukan pada hari kamis pada tanggal 2 Juli 2015, Tn.Kokon
hasil pengkajian dari keluarga selama klien di rumah klien selalu di kamar, jarang
berbicara, tidak mau mandi selama 5 hari, badan bau tampak kotor tidak sikat
gigi, rambut acak-acakan kuku tangan dan kaki sudah panjang selama di rumah
klien tidak mau di motivasi untuk mandi.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a) Identitas pasien
Nama klien : Tn. K
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sultan Agung
b) Identitas penanggung jawab
Nama klien : Ny. L
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sultan Agung
Hubungan dengan klien : Istri
c) Identitas rumah sakit
Tanggal masuk : 2 juli 2015
Ruang : Kamboja
DX. Medis : Defisit Perawatan Diri
No. RM : 21089
2. Alasan masuk
Keluarga klien mengatakan klien selalu di kamar, jarang berbicara, tidak mau
mandi selama 5 hari, badan bau, tidak sikat gigi, rambut acak-acakan, kuku tangan
dan kaki sudah panjang, selama di rumah klien tidak mau di motivasi untuk
mandi.
3. Faktor predisposisi
a. Riwayat penyakit sekarang
pasien mengeluuh sulit merawat dirinya, sulit berpakaian, tidak mau mandi
selama 5 hari, badan bau dan tampak kotor.
b. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa seperti
saat ini
c. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa.
4. Pemeriksaan fisik
a. Survei umum
Tanda - tanda vital :
TD = 120/80 mmHg,
N = 70 x/mnt,
S = 37, 2 °C dan
RR = 18 x/mnt.
Berat badan 80 kg, tinggi badan 170 cm
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala, leher
Kepala : rambut pasien kusam, acak-acakan dan kusut, berwarna hitam, pada saat
dipalpasi tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan pada kepala.
Leher : tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak terdapat nyeri tekan.
2) Mata
Bentuk mata simetris, penglihatan baik, tidak memakai alat bantu penglihatan.
3) Telinga
Bentuk simetris, pendengaran baik dibuktikan Tn. K dapat menjawab pertanyaan
perawat, telinga kotor
4) Hidung
Hidung Tn. K simetris, fungsi penciuman baik, tidak terdapat polip.
5) Mulut
Bibir Tn. K simetris, gigi Tn. K kotor, mukosa bibir kering, kotor dan mulut bau.
6) Integumen
Warna kulit hitam, kulit tampak kering dan terlihat kotor, turgor kulit kering
7) Dada
a. Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk,
tidak ada sesak nafas
b. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada
Abdomen, tidak asietas, tidak ada luka memar
c. Ekstremitas:
Ektremitas atas : Tangan kanan terpasang infus,
Ekstremitas bawah : kedua kaki nyeri, kaki terasa nyeri untuk berjalan.
d. Genetalia : kotor
5. Psikososial
a. nogram
Keterangan :
Perempuan pasien
D. POHON MASALAH
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
Defisit perawatan diri
Isolasi sosial
E. INTERVENSI
Rencana tindakan
DX. Kep. Rasional
Tujuan Kriteria evaluasi Tindakan kep.
Defisit TUM: - Klien mampu menjaga SP I :
Perawatan Klien mampu melakukan kebersihan diri secara1. Identifikasi masalah pera-watan2. Mengetah
Diri perawatan diri: higiene. mandiri diri: kebersihan diri, berdandan, ui permasalahan yang terjadi pada
TUK I : - Klien mampu menyebut- makan/minum, BAK/BAB diri klien
- Klien dapat menyebutkan kan pengertian dan2. Jelaskan pentingnya kebersi-han3. Agar
pengertian dan tanda- tanda-tanda kebersihan diri diri klien tahu pentingnya kebersihan
tanda kebersihan diri - Klien dapat mengetahui3. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri
- Klien dapat mengetahui pentingnya kebersihan diri diri 4. Memberit
pentingnya kebersihan diri 4. Latih cara menjaga kebersihan ahu klien bagaimana cara
- Klien dapat mengetahui diri: mandi dan ganti pakaian, perawatan diri dan alat yang
bagaimana cara menjaga sikat gigi, cuci rambut, potong digunakannya
kebersihan diri. kuku 5. Agar
5. Masukan pada jadwal kegiatan klien bisa melakukan kebersihan
untuk latihan mandi, sikat gigi diri secara mandiri
(2x sehari), cuci rambut (2x
perminggu), potong kuku (1x
perminggu).
TUK II : Klien dapat Klien mampu mengganti SP II :
berdandan secara mandiri baju secara rutin, menyisir1. Evaluasi kegiatan kebersi-han1. Untuk mengetahui kemajuan klien
rambut dan memotong diri. Beri pujian. dalam merawat diri dan sebagai
kuku. respon positif terhadap tindakan
2. Jelaskan cara dan alat untuk klien
berdandan. 2. Memberitahu klien bagaimana cara
3. Latih cara berdandan setelah berdandan dan alat yang
kebersihan diri: sisiran, rias digunakannya
muka untuk perempuan; sisiran,3. Agar klien bisa berdandan secara
cukuran untuk pria. mandiri
4. Masukan pada jadwal kegiatan4. Agar klien terbiasa dengan kegiatan
untuk kebersihan diri dan yang telah diajarkan
berdandan.
F. CATATAN PERKEMBANGAN
SP I :
IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA : : Saat ditanya, klien
- Klien mengatakan malas untuk mandi dan mengatakan akan menjaga
berdandan, merasa lebih nyaman dengan kebersihan dirinya.
kondisi seperti ini ( tidak mau mandi).
- Bila diminta mandi klien marah-marah, : - Penampilan klien terlihat
klien tampak rambut acak-acakan dan lebih rapi
banyak kutu, kuku panjang dan hitam, - Klien menjawab pertanyaan
kulit kotor, tampak malas untuk menyisir perawat tentang cara menjaga
rambut dan ganti pakaian harus disuruh kebersihan.
petugas
DIAGNOSA : : Defisit perawatan diri belum
Defisit perawatan diri teratasi
THERAPHY :
1. Mengidentifikasi masalah perawatan diri: : Anjurkan klien untuk
kebersihan diri, berdandan, menjaga kebersihan dirinya
makan/minum, BAK/BAB.
2. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
3. Membantu pasien mempraktekkan cara
menjaga kebersihan.
4. Menjelaskan cara menjaga kebersihan.
5. Menganjurkan klien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
RTL :
1. Bantu klien cara membersihkan dirinya
2. Ajarkan cara berdandan pada diri klien
SP II:
IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA : : klien mengatakan mau
- Mengatakan tidak mau mandi, tidak mau mandi dan sikat gigi
sikat gigi, tidak menyisir rambut, tidak mau
ganti baju, tidak mau memotong kuku. : - Klien tampak lebih
- Rambut klien terlihat panjang dan tampak bersih
acak-acakan, kuku klien panjang dan kotor. - Rambut klien terlihat
DIAGNOSA : rapi, dan tidak kotor
Defisit perawatan diri
THERAPHY : : Gangguan berdandan pada
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien diri klien (-)
2. Menjelaskan cara berdandan
3. Membantu klien mempraktekkan cara : - Menganjurkan klien
berdandan untuk memasukkan dalam
4. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal harian
jadwal kegiatan harian - Berikan reinforcement
RTL : atas usaha yang klien lakukan
Ajarkan klien bagaiman cara memenuhi
kebutuhan makan minum yang baik
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Tn. T dengan gangguan
defisit perawatan diri, maka dapat disimpulkan :
1. Pengkajian yang dilakukan tanggal 19 AGUSTUS 2010 klien dengan diagnosa
keperawatan defisit perawatan diri, diperoleh data subjektif klien mengatakan
malas mandi dan keramas jika rambutnya bau, jarang menyisir rambut
Data obyektifnya penampilan klien tidak terawat, rambut klien terlihat kotor dan
tercium bau
kurang enak,
3. Diagnosa keperawatan yang penulis temukan pada klien adalah : defisit
perawatan diri.
4. Rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa pada klien dengan
defisit perawatan diri adalah membina hubungan saling percaya, klien
mampu menjelaskan pentingnya perawatan diri, klien dapat melaksanakan
cara makan, mandi, berhias, toileting dengan benar, mandiri dan memasukan
dalam kegiatan harian klien.
5. Implementasi pada klien dengan defisit perawatan diri yaitu mendiskusikan
pentingnya perawatan diri, mengajarkan klien makan, mandi, berhias,
toileting dengan benar dan mandiri, mengajarkan klien untuk memasukan ke
jadwal kegiatan harian.
6. Evaluasi pada klien dengan defisit perawatan diri adalah masalah teratasi
sebagian, ini dikarenakan klien masih belum mampu untuk melakukan
perawatan diri secara mandiri dan teratur.
B. SARAN
1. Bagi pasien
Hendaknya klien sering berlatih untuk meningkatkan perawatan diri dan
melakukan perawatan diri secara mandiri dan teratur.
2. Bagi keluarga
Hendaknya sering mengunjungi klien di rumah sakit, sehingga keluarga
dapat mengetahui perkembangan kondisi klien dan dapat membantu perawat
dalam pemberian asuhan keperawatan bagi klien.
DAFTAR PUSTAKA
Maslim, Rusdi Dr. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta: Nuh Jaya